2007
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
1
Judul Modul : Perambuan Sementara pada Pekerjaan Jalan
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
Ruang Lingkup :
Lingkup yang dibahas pada modul pelatihan ini terbatas pada rambu-rambu
sementara yang menyatakan suatu peringatan, larangan, perintah dan
petunjuk yang digunakan secara tidak permanen, beserta pengaturan
lalulintasnya
Deskripsi Modul:
2
BAB
1
PENDAHULUAN
Untuk itu Departemen Pekerjaan Umum dan Dinas Bina Marga di daerah
sebagai pembina jalan bisa menjabarkan dan mewujudkan tujuan dari UU
No 38 Tahun 2004 tentang jalan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah
Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah Propinsi,
diamanatkan bahwa Kewenangan Pemerintah Pusat salah satunya adalah
Penyusunan dan Pengembangan serta Sosialisasi Norma, Standar,
Pedoman dan Manual (NSPM) yang dibutuhkan oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota, Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah Pusat sendiri
maupun stakeholders, dalam rangka tugas-tugas Pengaturan, Pembinaan
Pengawasan dan Pembangunan (TURBINWASBANG).
3
berisi tentang petunjuk penempatan rambu sementara pada pekerjaan
jalan untuk mengatur aliran lalu lintas.
BAB
2
PERAMBUAN
2.1 Pengertian
Rambu-rambu adalah salah satu dari perlengkapan jalan, berupa tanda-
tanda, alat, benda yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai
piranti pengaturan lalulintas jalan raya, khususnya untuk meningkatkan
keamanan dan kelancaran lalu lintas.
4
(b) Rambu Larangan ;
Rambu yang menyatakan perbuatan yang dilarang oleh pengguna
jalan berupa batasan atau larangan. Rambu larangan mempunyai
dasar warna merah dan/atau putih. Contohnya rambu yang
menunjukkan dilarang berhenti, semua kendaraan dilarang lewat,
dan lain-lain
5
Gambar 2.3 Contoh rambu perintah
(d) Rambu Petunjuk ;
Rambu yang memberikan petunjuk atau keterangan untuk
pengemudi atau pengguna jalan lainnya seperti arah yang harus
ditempuh, tempat fasilitas umum, letak kota yang akan dituju
lengkap dengan nama dan arah dimana kita berada.
6
Rambu harus terletak di dalam kerucut sudut penglihatan dari pemakai
jalan.
ta tb
tc
7
2.3.2 Desain Ukuran
Rambu dibuat menurut tiga macam ukuran yang disesuaikan dengan
kecepatan rata-rata operasional kendaraan, yaitu kecil, sedang, dan
besar (lihat tabel 1).
8
Tabel 2.1 Ukuran rambu
Berbagai
bentuk
rambu
9
(b) Warna rambu;
• Merah menunjukan bahaya
• Kuning menunjukan peringatan
Tiang penyangga biasanya berwarna abu-abu
(c) Ukuran Huruf
Kemudahan membaca ditentukan oleh ukuran huruf, dan lebar dari
ketebalan huruf. Untuk rasio/perbandingan tinggi dan lebar
biasanya antara 1 : 1 dan 2 : 1. Sedangkan rasio tinggi dan lebar
ketebalan huruf biasanya antara 9 : 1 dan 5 : 1.
10
BAB
3 PERAMBUAN
SEMENTARA
3.1 Pengertian
Rambu sementara adalah rambu-rambu lalulintas jalan yang digunakan
secara tidak permanen. Untuk pengaturan lalulintas dalam keadaan
darurat atau untuk sementara waktu dan dapat dipindah-pindahkan
sesuai dengan kebutuhan.
Pekerjaan jalan adalah kegiatan atau kejadian alam yang dilakukan atau
terjadi di area ruang milik jalan (RUMIJA) saat jalan sedang beroperasi,
kegiatan tersebut menggunakan ruang tertentu yang mengakibatkan dan
berdampak pada kelancaran aliran lalu lintas, diantaranya;
• Pelebaran jalan
• Peningkatan perkerasan jalan (Over lay)
• Pengecatan marka
• Galian/pemasangan/pemeliharaan utilitas
• Survei jalan (pengukuran)
• Survei lalu lintas (pencacahan lalu lintas/traffic
counting, wawancara pengemudi/road side interview).
11
3.2 Ketentuan Teknis Perambuan Sementara
3.2.1 Tinggi Posisi Rambu
Tinggi posisi rambu dari sisi bagian bawah sampai permukaan perkerasan
jalan (t), didasarkan atas kecepatan operasional kendaraan, lihat tabel
3.1.
t
Kerb
b
1 < 40 25 cm
2 40-60 35 cm
3 > 60 40 cm
12
3.2.2 Pemasangan Rambu
Rambu sementara dipasang pada trotoar atau bahu minimal jarak d =
0,60 Meter dari tepi perkerasan jalan, lihat gambar 3, 4 dan jika dipasang
pada pemisah arah minimal jarak d = 0,30 Meter.
d
d t
t
d d
d
13
t
d
Perkerasan d Perkerasan
jalan d jalan
Median
14
BAB EM
PENEMPATAN
DAERAH PENGATURAN
4 RAMBU
Rambu awal
pekerjaan Daerah Taper Akhir
(D)
15
4.1.1 Daerah pendekat (C)
Panjang daerah pendekat dan jumlah rambu berdasarkan kecepatan
operasional kendaraan, lihat tabel 4.1 berikut:
16
• Rambu peringatan hati-hati.
Kecepatan rata
Aspek pada
rata Panjang dan Satuan
taper awal
Operasional jumlah
(A)
(km/jam)
Taper 138 Meter
< 40 Cones 17 Buah
Lampu 6 Buah
Taper 182 Meter
40 s/d 60 Cones 21 Buah
Lampu 8 Buah
Taper 274 Meter
> 60 Cones 31 Buah
Lampu 12 Buah
17
4.1.4 Daerah menjauh ( B )
Panjang daerah menjauh ditentukan berdasarkan kecepatan operasional,
lihat tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Panjang daerah menjauh ( B )
AKHIR
PEKERJAAN
18
BAB
5
PENGATURAN
LALULINTAS
19
1) Ketika terpasang rambu sementara, rambu tetap mejadi tidak berlaku
(rambu tetap harus ditutup kain).
2) Tidak perlu menambah marka baru
3) Pengaturan Lalu lintas harus dipandu dengan tenaga orang (flagman),
yang dilengkapi bendera, baterei dan rompi pengaman.
4) Jika pekerjaan selesai, perambuan sementara harus ditiadakan dari
jalan.
20
Gambar 5.2 Ilustrasi Tata Letak Rambu Lalulintas Selama
Pelaksanaan Pemeliharaan pada Salah Satu Lajur Salah Satu Jalur
21
Gambar 5.3 Ilustrasi Tata Letak Rambu Lalulintas Selama
Pelaksanaan Pemeliharaan di Tengah Jalur Salah Satu Jalur
22
4
8
P
4 P
0
,1
∗ 6
53
86
N
DIA
ME
Gambar 5.5 Ilustrasi Tata Letak Rambu Lalulintas Selama
Pelaksanaan Pemeliharaan pada Salah Satu Jalur Secara Penuh
(Alternatif II)
AHAPAN AUDIOVISUAL
23