PENDAHULUAN
1
Steven Radelet and Jeffrey D. Sachs, “The East Asian Financial Crisis, Diagnosis, Remedies, Prospects”,
Brookings Paper on Economic Activity, 1:1998, Washington DC: Brookings Institution.
2
Robert W. Cox,Timothy J. Sinclair, Approaches to world order, (the Press Syndicate of University of Cambridge,
New York 1996). hlm. 530.
3
Ibid
4
Subprime Mortgage loan di Amerika diberikan kepada konsumen yang memiliki kelayakan kredit kurang dari cukup
5
BBC Subprime Mortgage in graphic.
6
Credit Default Swap adalah sebuah mekanisme hedge fund dimana pihak bank akan membayarkan sejumlah uang
secara regular (premi) kepada pihak ketiga, umumnya perusahaan asuransi, sebagai imbalan atas jasa pihak
ketiga tersebut yang akan membayarkan kerugian pihak bank bilamana terjadi peristiwa gagal bayar. Umumnya
mekanisme ini digunakan oleh bank untuk memproteksi diri dari guncangan finansial akibat kenaikan bunga atau
akibat kenaikan harga komoditi. JP Morgan tercatat sebagai bank pertama yang mempopulerkan mekanisme ini
(newsweek)
7
Rasio piutang yang tidak dapat tertagih dari total piutang yang dimiliki
8
“Penjelasan tentang pasar modal”, diperoleh dari: http://kompas.com, [diakses pada 8 Oktober 2008]
Morrtgage kemudian
Bersama dengan jenis digabungkan dengan jeniss
Surat huttang Subprime
mortgage lainnya surat‐su
urat berharga lainnyya
Mortggage (MBS)
diperdagangkan dipaasar modal diperdaggangkan kepada pihak
ke tiga
Sum
mber : http://paul.kedrosky.co
om
Lantas ya
ang terjadi adalah be ank besar membeli surat-sura
erbagai ba at berharga
a
ut dengan cara mem
tersebu minjam uang dari be
erbagai ba
ank besar lain. Sehingga pada
a
saat Subprime
S M
Mortgage yar berbag
gagal bay gai bank akan kehilangan uang dalam
m
jumlah besar da
an tidak dapat
d mem
mbayarkan
n utang mereka
m ke
eberbagai bank lain
n.
bah lagi de
Ditamb engan adan
nya CDS, sehingga krisis ini ju
uga berimb
bas pada perusahaan
p n
asuran
nsi.
Seperti permainan
p mino), berrbagai pe
domino (efek dom erusahaan keuangan
n
terbesa a Serikat satu per satu mulai berjatuhan -mengalami ne
ar Amerika eraca yang
g
negatiff- saat krrisis Subp
prime Morrtgage ini semakin masif. W
Wachovia mengalam
mi
kebang
gkrutan, W
WAMU (Wa
ashington Mutual)
M run
ntuh dan dijual,
d Fannie Mae dan
d Freddie
e
nvestment Banking9L
Mac dinasionalissasikan, In Lehman Brothers
B m
mengatakan
n bangkrutt,
dan brroker teken
nal Wall Street Merrrill Lynch “ML” diamb
bil alih ata
au melakuk
kan merge
er
dengan Bank of America), kemudian
n BOA (B n AIG (A
American Internation
nal Group
p)
teranca
am bangkrrut namun dinasiona
alisasikan d
dengan su
untikan 85 miliar Dolllar AS oleh
h
The Fe
ed (The Fe
ederal Rese
erve).
9
Investm
ment Banking”IB” adalah lem mbaga keuang gan yang mirip
p dengan ban
nk. Jika bank tterikat banyak
k peraturan, IB
B
tidak terikkat dengan pe
eraturan. Aktivvitas IB juga se
erupa dengann bank. Mereka
a bisa menerima deposito, meminjamkan n
uang, membeli
m perussahaan, mem mbeli saham, menjadi pen njamin, memmbeli rumah, menjual rum mah, dan lain n
sebagain nya. Lehman Brothers,
B dan Bear Stern terrmasuk sebag gai perusahaan keuangan jeenis IB.
Tanggal Keterangan
16 Maret 2008 Bank investasi, Bear Stearns dijual murah kepada
JP Morgan Chase hanya 236 juta Dollar AS.
Akuisisi itu dimotori oleh Bank Sentral AS.
7 September 2008 Departemen Keuangan AS mengambil alih dua
perusahaan pembiayaan rumah terbesar AS yaitu
Fannie Mae dan Freddie Mac, sekaligus
memberikan jaminan atas utang masing-masing
institusi sebesar 100 miliar Dollar AS.
15 September 2008 Bank investasi raksasa Wall Street,
Lehman Brothers mendaftarkan
perlindungan kebangkrutan, setelah gagal
mendapatkan investor, termasuk
pemerintah AS yang tak mau memberikan
bailout.
Di hari yang sama, Merrill Lynch
mengumumkan kesepakatan untuk
diakuisisi oleh BOA dengan nilai transaksi
50 miliar AS Dollar.
Lembaga pemeringkat menurunkan
peringkat utang AIG. Saham perusahaan
asuransi ini juga merosot hingga 60,8%.
Bank Sentral AS menyuntikkan 70 miliar
AS Dollar ke pasar. Indeks Dow Jones
Industrial Average merosot hingga 504
poin atau 4,42%. Ini adalah kemerosotan
terbesar sejak September 2001. Bursa-
bursa Eropa pun ikut bertumbangan.
16 September 2008 Pemerintah AS akhirnya menyelamatkan AIG
Interkoneksi sistem keuangan global yang saling terkait, membuat 'efek domino'.
Krisis yang berbasis di Amerika Serikat, dengan cepat dan mudah menyebar ke
berbagai negara di seluruh penjuru dunia. Menurut Direktur Pelaksana IMF
(International Monetary Fund) Dominique Strauss-Kahn “resesi sekarang dipicu
10
Krisis Finansial Global Kian "Liar dan Ganas", Diperoleh dari: http://www.antara.co.id, [diakses pada 4 Oktober
2008]
11
Ibid
10
12
ibid
13
Diperoleh dari: http://bloomberg.com, [diakses pada 20 September 2008].
14
Ibid
11
Dengan melihat tabel di atas memberikan penjelasan selama satu bulan antara
September sampai dengan Oktober terjadi penurunan indeks secara besar-besaran
diberbagai bursa saham global. Rata-rata bursa efek turun hampir sekitar 20 %. Hal ini
akibat dari penarikan modal besar-besaran oleh investor yang panik -capital outflow-
akibat krisis likuiditas yang terjadi di Amerika Serikat.
Krisis keuangan belum juga menunjukan sinyal mereda. Harga properti di
Amerika terus menurun. Indeks bursa saham Amerika Serikat (AS), Eropa dan Asia
runtuh. “Pasar benar-benar panik. Tidak ada yang ingin mengambil risiko. Semua orang
hanya ingin menarik uang mereka dan menaruhnya di bawah bantal” kata David Wyss,
Kepala Ekonomi Standard & Poor’s. Selama sepekan, total nilai saham di seluruh dunia
berkurang 2,3 triliun Dollar AS atau hampir Rp 22 ribu triliun. Bloomberg mencatat nilai
saham (market capitalization) yang tercatat di bursa seluruh dunia pada akhir tahun
2007 masih sekitar 60,85 triliun Dollar AS. Namun angka itu menurun menjadi 44,58
triliun Dollar AS atau menyusut 26,73%.
IMF mengatakan krisis keuangan yang menjalar dari Amerika Serikat akan
manageable atau masih bisa dikendalikan. Masod Ahmed, juru bicara IMF mengatakan
”Fundamental ekonomi masih mampu menopang pertumbuhan yang kuat”. Namun apa
yang terjadi dua bulan kemudian Oktober 2008, nampaknya keyakinan itu tidak terbukti.
Dalam World Economic Outlook-nya IMF memangkas semua proyeksi pertumbuhan
ekonomi 2008 dan 2009. Amerika dan Eropa di ambang resesi, yang dimungkinkan
dapat menyeret Negara-negara Asia.
Krisis kali ini, sejatinya menyerang Negara-negara maju dan para perusahaan
transnasionalnya terlebih dahulu. Krisis Subprime Mortgage yang membesar menjadi
krisis finansial global, sangat mempengaruhi kondisi finansial Negara-negara maju dan
juga perusahaan-perusahaan transnasional yang selama ini menjadi sumber modal
asing bagi Negara-negara berkembang maupun Negara-negara miskin. Dampak krisis
terhadap perekonomian Negara-negara maju sangat terlihat pada kelompok-kelompok
negara yang memiliki keterkaitan erat dengan sektor finansial Amerika Serikat, seperti
12
13
14
G 20 dibentuk sebagai repons terhadap krisis finansial pada tahun 1999 dan
perkembangan ekonomi internasioal yang menindikasikan kurangnya keterwakilan
Negara-negara emerging economies dalam diskusi dan pengaturan mengenai ekonomi
global. Untuk menjamin adanya kerjasama yang baik antara forum ekonomi dan institusi
internasional, maka Managing Director IMF dan President Worldbank juga berpartisipasi
dalam rapat G 20 dalam ex-offico basis. Negara ekonomi maju dan berkembang pesat
G 20 akan memiliki peran baru sebagai badan tetap koordinator ekonomi dunia. G 20
akan menjalankan peran yang sebelumnya dilakukan G8. Adanya perubahan G 8
menjadi G 20 menandakan Negara negara kaya Amerika Utara dan Eropa secara resmi
mengakui mereka tidak lagi mengetahui jawaban bagi semua masalah ekonomi dunia.
Digantikannya G 8 dengan G 20 telah menunjukkan adanya pergeseran perekonomian
dunia. Sebelumnya, Perekonomian dunia dikendalikan oleh negara-negara maju di
benua Amerika dan Eropa. Namun, setelah terjadinya krisis ekonomi global, raksasa-
raksasa ekonomi dari benua Asia seperti China dan India mulai tampil dan ikut
mengendalikan perekonomian dunia.
Perubahan G 8 menjadi G 20 menurut Perdana Menteri Inggris Gordon Brown,
menandakan sistem kerja sama ekonomi internasional yang lama sudah berakhir.
Perubahan G 8 menjadi G 20 merupakan suatu pengukuhan bahwa berbagai negara
pasaran baru telah jauh memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tatanan Ekonomi
Politik Internasioanal yang membawa Negara-negara yang ingin membangun lebih kuat,
ekonomi global lebih seimbang, reformasi sistem keuangan dan mengangkat
15
16
I. 5 Kerangka Teori
Krisis finansial yang berdampak luas pada skala global dapat dilihat melalui; asal
goncangan negara, sifat goncangan eksternal, mekasisme penyebaran, dan Negara-
negara yang terpengaruh. Untuk kasus krisis keuangan global 2008, dapat dijelaskan
bahwa asal goncangan terjadi di Amerika Serikat yang mengalami krisis Subprime
Mortgage, dimana ketika masyarakat didorong untuk belanja properti dengan skema
pembayaran yang ceroboh, dan penjamin keuangan yang terlalu bernafsu untuk
mendapatkan keuntungan, sementara terjadi penurunan pendapatan akibat sektor
properti menurun. Karena modal banyak diserap pada pasar keungan. Akibatnya kredit
macet dengan jumlah yang massif. Sifat gonjangan ekternal; runtuhnya berbagai
lembaga keuangan berskala internasional di Amerika Serikat. Salah satu yang paling
fenomenal adalah bankrutnya lembaga investasi raksasa Amerika Serikat yaitu Lehman
Brothers. Mekanisme penyebaran; surat utang yang dijual belikan secara global
memberikan dampat kredit macet kepada lembaga keuangan di Negara-negara Eropa
maupun Asia.
Likuiditas yang mengering membuat dana yang ada disistem keuangan global
ditarik secara besar kenegara empunya yang mengalami krisis yaitu Amerika Serikat.
Berbagai negara yang terpengaruh; hampir seluruh benua terpengaruh oleh krisis
keuangan ini apalagi buat negara yang menganut sistem kapitalisme dimana arus modal
bisa secara bebas bergerak tanpa ada batasan. Indikator seperti terpuruknya bursa
saham global,perlambatan ekonomi di berbagai Negara baik Negara maju maupun
berkembang dan penganguran yang meningkatmerupakan dampak dari krisis finansial
global di tahun 2008.
Kata “Mortgage” berasal dari bahasa Perancis yang artinya ‘matinya sebuah
ikrar’. Melalui mortgage, kita bisa mendapatkan kredit untuk membeli rumah. Sebagai
gantinya, sebelum kredit terlunasi, kepemilikan rumah kita serahkan kepada pihak
pemberi kredit. Sehingga, meskipun kita bisa menempati rumah tersebut, kita belum
berhak memiliki rumah tersebut sampai angsuran kita lunas. Sejak awal perjanjian
17
15
Diperoleh dari: http://investopedia.com, [diakses pada 20 September 2008].
16
A. Prasetyo, Bencana Finansial” Stabilitas sebagai Barang Publik”, (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2008).
hlm. 47.
17
Leonardo Burlamaqui”Schumpeterian Competition” Financial Innovation and Finacial Fragility: An Exercise in
Blending Evolutionary Econimics with Minsky’s Macrofinance, the Schumpeter Conference Change, Development
and Transformation, Manchester, U.K, 28 June-1 July 2000.
18
Perusahaan dianggap sebagai salah satu pelaku ekonomi yang penting
18
19
Perubahan yang dimaksud adalah perubahan dalam pengertian ekonomi. Mungkin disejajarkan dengan kata
perubahan pembangunan
20
“Casino Capitalism”, diperoleh dari: http://www.lclark.edu/~soan370/global/casino.html, [diakses pada 20
September 2008].
19
21
Martin Griffiths, Griffiths et. a, Et A. Griffiths, Terry O'Callaghan, Steven C. Roach, International Relations the Key
nd
Concept, 2008, Routledge, 2 edition. Hlm. 28.
22
Thomas L. Friedman, The World Is Flat: A Brief History of the Twenty-First Century, (Douglas&McIntyre: 2007)
23
Paul R. Viotti and Mark V. Kauppi, International Relations Theory, Realism, Pluralism, Globalism-Second Edition,
(New York: Macmillan: 1993), hlm. 230.
20
24
Ibid
21
25
Compatative adwantage adalah bagaimana sebuah negara mengambil keuntungan dalam rangka apakah barang
itu harus diproduksi sendiri atau barang tersebut harus didatangkan dari luar negeri melalui hubungan dagang dan
pada akhirnya membuat negara dapat menspesialisasikan produknya.
22
I. 7 Hipotesa
Krisis Subprime Mortgage memberikan pukulan besar bagi perekonomian
Amerika Serikat baik sektor finansial maupun sektor ril. Diera globalisasi, interkoneksi,
interdependensi dan pasar bebas krisis yang terjadi di Amerika Serikat nampaknya
memberikan dampak terhadap berbagai Negara dibelahan penjuru dunia. Ada beberapa
alasan mengapa krisis yang terjadi di Amerika Serikat dapat menyebar secara global.
Pertama, Subprime Mortgage yang disekuritasikan dijual secara global melalui lembaga-
lembaga investasi di Amerika Serikat. Maka dari itu ketika krisis Subprime Mortgage
terjadi maka dampaknya dirasakan oleh seluruh Negara yang memiliki hubungan
finansial dengan Amerika Serikat –berbagai Negara Eropa maupun Asia-. Maka dari itu,
ketika berbagai perusahaan keuangan di Amerika Serikat bertumbangan Eropa pun
turut merasakan hal yang sama begitu pula Asia. Kedua, krisis perumahan ini
berdampak pada krisis ekonomi Amerika Serikat secara keseluruhan baik pada sektor
finansial maupun sektor ril, yang menyebabkan perlambatan ekonomi Amerika Serikat
yang pastinya juga berdampak kepada perekonomian global, secara Amerika Serikat
merupakan mitra utama ekonomi bagi berbagai Negara diseluruh dunia baik pada sektor
finansial maupun sektor ril.
Krisis Subprime Mortgage dilanjutkan dengan krisis Ekonomi Amerika Serikat dan
atas bantuan globalisasi dengan berbagai variabelnya yaitu interkoneksi,
interdependensi, liberalisme, pasar bebas, tidak ada batasan antara Negara-negara
didunia ini menyebabkan terjadinya krisis finansial global 2008. Krisis finansial global
2008, nampaknya tidak hanya berdampak pada tatanan ekonomi global saja tapi juga
berpengaruh terhadap tatanan Ekonomi Politik Internasional. Terhempasnya Amerika
23
I. 8 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah merupakan teknik-teknik spesifik dalam sebuah
penelitian.26 Metode penelitian dilakukan untuk menjawab persoalan-persoalan
kehidupan sosial. Metode Penelitian kuantitatif dalam ilmu sosial menekankan
analisisnya pada proses pengumpulan deduktif yakni menjelaskan hal-hal yang sifatnya
umum dari teori, baru mengarah kepada penjelasan yang sifatnya khusus. Tujuan dari
penelitian ini bersifat deskriptif atau memberikan gambaran atau deskripsi mengenai
tema dan kasus yang diangkat dalam penelitian ini, serta pada analisis terhadap
dinamika hubungan antarfenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah.
Pendekatan kuantitatif dikaitkan dengan metode interpretatif yang melakukan
pengumpulan dan analisis data berlandaskan pada pemahaman, dengan penekanan
pada makna-makna yang terkandung di dalamnya atau yang ada di balik kenyataan-
kenyataan yang teramati.27 Metode penelitian secara ilmu sosial yang digunakan penulis
dalam tesis ini adalah metode kuantitatif.
Tesis ini bertujuan deskripsi analisis, karena penulisan akan berusaha
menganalisa permasalahan tentang faktor penyebab krisis finansial global yang terjadi
pada Oktober 2008 serta dampaknya terhadap tatanan ekonomi global dan ekonomi
politik internasional. Teknik pengumpulan data dan analisis data menggunakan studi
literatur. Analisis yang dilakukan didukung oleh data-data sekunder dengan sumber data
dari buku-buku, surat kabar, jurnal-jurnal ilmiah, serta data dari situs-situs internet yang
berkaitan dari dalam dan luar negeri untuk menganalisis landasan berfikir mengenai
faktor penyebab krisis finansial global yang terjadi pada Oktober 2008 serta dampaknya
26
Deddy Mulyana, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya,
(Bandung, PT. Rosdakarya 2003), hlm. 145
27
Hamid Patiluma, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV Alfabeta, 2005), hal 5.
24
I. 9 Sistematika Bab
Bab satu adalah pendahuluan, pada bab ini akan dibahas mengenai latar
belakang, pokok permasalahan, kerangka teori yang digunakan, metode penelitian yang
dipakai, operasionalisasi konsep, asumsi, dan sistematika bab. Pada dasarnya bab satu
ini lebih bersifat sebagai pengantar sebelum masuk ke pembahasan.
Bab dua akan menuliskan tentang Subprime Mortgage. Dalam hal ini penulis
akan menjelaskan mengenai Subprime Mortgage secara detail. Mengapa Subprime
Mortgage -Krisis AS- menjadi krisis. dan dapat menyebar secara global.
Bab tiga akan membahas mengenai jatuhnya berbagai lembaga keuangan
Amerika Serikat –kerugian dalam neraca dan kebangkrutan yang melanda perusahaan
investasi di AS-, kasus Lehman Brothers. Sebagai salah satu faktor yang menyebabkan
krisis fiansial global 2008.
Bab empat akan membicarakan mengenai implikasi dar krisis keuangan finansial
global 2008 terhadap tatanan ekonomi global.
Bab lima akan membicarakan mengenai dampak dari krisis finansial gobal 2008
terhadap sistem ekonomi politik internasional.
Bab enam berisikan kesimpulan, yang merupakan pembuktian hasil penelitian
terhadap hipotesa awal.
25