NIM : 01012682226012
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan
Kelas : Magister Manajemen Reguler “B”
Soal
1. Apa yang anda sukai dari film tersebut dan pesan moral nya apa?
2. Silahkan di cari tanda” apa yang sudah menunjukkan crisis?
3. Jenis-jenis surat berharga yang ditawarkan disana?
4. Ada berapa jenis risiko yang dihadapi oleh investor?
Jawab:
1. Berdasarkan film inside job tahun 2010 adalah sebuah pembelajaran yang cukup sulit
untuk dinikmati. Mencoba mendeskripsikan mengenai bagaimana korupsi sistematis yang
dilakukan oleh para pelaku finansial di Amerika Serikat yang akhirnya menjebak negara
tersebut dan banyak negara lainnya di dunia dalam sebuah krisis moneter pada tahun 2007-
2010, secara sederhana, Inside Job sebenarnya adalah semacam pengadilan yang dilakukan
Ferguson untuk oknum-oknum finansial bermasalah di Amerika Serikat. Suatu hal yang
mungkin sangat penting dirasakan oleh Ferguson mengingat pemerintahan Amerika Serikat
hingga saat ini lalai untuk memberikan hukuman setimpal bagi mereka yang telah semakin
menyudutkan posisi ekonomi warga kurang mampu di negara adidaya tersebut. Saya sangat
menyukai film ini secara naratif, Inside Job merunut peristiwa kejatuhan ekonomi Amerika
Serikat dalam empat tahap: mulai dari tahap perkenalan mengapa krisis moneter tersebut
dapat terjadi, bagaimana para pelaku dunia perbankan dan ekonomi sering mengambil
resiko dalam mengambil keuntungan dengan menggunakan uang rakyat hingga akhirnya
menjelaskan apa yang menyebabkannya dan bagaimana peristiwa tersebut mempengaruhi
iklim perekonomian seluruh warga Amerika Serikat, dan dunia, namun berakhir dengan
sama sekali tidak menyentuh setiap pelaku kejahatan finansial yang kebanyakan masih
dapat bebas melakukan aktivitasnya.
Sutradara film, Charles Ferguson, dengan sangat komprehensif memaparkan realitas
yang ingin disampaikan. Tidak hanya berdasarkan data serta riset akan tetapi juga
wawancara-wawancara mendalam bersama para narasumber yang terlibat dalam krisis
tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang berkompeten dalam mengatasi
krisis maupun pihak-pihak yang berada dibalik terjadinya krisis. Ada beberapa nama yang
kurang berkenan memberi suara mereka, meski sebenarnya nama-nama tersebut signifikan
dalam memberikan informasi yang akurat, akan tetapi Ferguson cukup kreatif dengan
memasukkan mereka kedalam bangunan struktur narasi melalui sumber data sekunder,
sehingga bisa kita sebutkan jika ‘Inside Job’ memiliki data yang cukup faktuil dan shahih.
Dengan dibantu oleh suara aktor terkenal Matt Damon sebagai narator, film dibagi
dalam empat bab, yang secara kronologis memaparkan permasalahan, dimulai dari
penyebab sampai solusi. Memang, saya tidak bisa menghindarkan perasaan jika film terasa
sangat metodikal, seolah-olah tengah melihat tayangan visual dari sebuah makalah tebal
yang teknis sekali, akan tetapi Ferguson cukup tangkas menyusun ritme yang cepat dan
juga menyelipkan “drama” dari respon negatif informan yang tersudutkan oleh pertanyaan
yang diajukan, sehingga film tidak terasa datar, seolah-olah ada karakter protagonis dan
juga antagonis yang melandasi ceritanya. Dibuka dengan pemaparan krisis ekonomi yang
terjadi di Islandia, sebuah negara Eropa yang cukup maju, menjadi contoh mikro dari
permasalahan yang akan digali selanjutnya dalam film, menegaskan jika kemapanan
ekonomi tidak akan menjamin sebuah negara akan terhindar dari krisis. Dan saat film mulai
masuk ke “menu utama”, yaitu Amerika Serikat, film kemudian seolah membuka mata kita
bahwa sistem yang salah bisa saja disebabkan oleh pelaku penggerak sistem yang salah
pula.
‘Inside Job’ memaparkan jika problematika yang terjadi justru terjadi diakibatkan oleh
keputusan-keputusan tidak tepat sasaran yang diambil oleh oknum yang seharusnya
menghindarkan sistem dari error. Sekali lagi uang dan kekuasaan memainkan peran penting
dalam menyebabkan suatu permasalahan. Meski dipaparkan secara teknis, akan tetapi film
membuka mata kita, bahwa sampai kapanpun kekuasaan (biasanya) akan selalu dipegang
oleh orang-orang yang mengincar keuntungan pribadi semata. Meski tidak menawarkan
solusi yang efektif, akan tetapi setidaknya film membuka mata kita akan
sebuah conondrum yang sebenarnya usang akan tetapi tidak lekang oleh waktu dan
senantiasa harus kita cermati.
Pesan moral yang dapat diambil dari film inside job tahun 2010 ini adalah
1. Mengajarkan kita seperti apa roda ekonomi dunia berputar, negara mana saja yang
mempunyai peran lebih banyak dalam perputaran ekonomi
2. Tentang bagaimana krisis bisa merugikan sebuah negara, film ini dapat membuat orang
untuk lebih sering memantau kondisi ekonomi dunia agar lebih siap untuk menghadapi
krisis yang mungkin akan mempengaruhi kondisi keuangan
3. Mengajarkan bekerja keras dengan tanggung jawab yang tinggi.
4. Mengingatkan tentang keserakahan dan ketamakan adalah perbuatan buruk yang hanya
manis di awal saja dan bisa berdampak buruk bagi orang lainnya
5. Mengajarkan kedisiplinan yang tinggi agar dapat menjalankan amanah dengan semaksimal
mungkin dan tidak keteledoran.
6. Mengajarkan untuk memiliki keberanian yang besar untuk berpacu melawan masalah
didepan mata.
7. Mengajak untuk berfikir kritis dalam situasi situasi sulit,
2. Didalam film documenter inside job tahun 2010 ini ini terbagi menjadi lima bagian. Adapun
didalam film tersebut terdapat beberapa tanda-tanda apa yang sudah menunjukkan krisis
ekonomi dunia seperti:
• Dicirikan dengan Industri keuangan Amerika diregulasikan sejak 1940 sampai 1980,
ditemani oleh periode deregulasi yang panjang. Pada kemudian 1980-an, krisis simpan
pinjam membebani para pembayar pajak sekitar $124 miliar.
• Bank investasi ditinggalkan dengan ratusan miliar dolar dalam bentuk pinjaman, CDO dan
real estate yang tidak dapat mereka kembalikan.
• Pemerintah Amerika Serikat mengabaikan perintah IMF.
• Ketika para lender sudah tidak dapat menjual loan kepada bank, dan arena loan menjadi
“buruk”, para lender pun menjadi bangkrut
• Pada 2008 banyak kredit mortgages pada akhirnya benar-benar mengalami default, dan
lenders tidak bisa lagi menjual kredit kepada bank.
• Ketika Lehman Brothers bangkrut dan AIG kolaps pada 15 September 2008, Islandia dan
seluruh alam merasakan resesi global.
• Merril Lynch yang mengalami kebangkrutan, lalu diambil alih oleh bank of America.
• AIG yang insolven diambil alih oleh bank of America.
• Banyak pemilik rumah diberi pinjaman yang tidak pernah bisa mereka lunasi, sehingga
rumah mereka diambil alih oleh pihak bank.
• Semua krisis ini menjadi penyebab naiknya tingkat pengangguran di AS dan Eropa ke angka
10% dan tentunya krisis ini berdampak pada dunia secara keseluruhan.
3. Didalam film ini ada beberapa jenis-jenis surat berharga yang ditawarkan adalah saham dan
obligasi utang terjamin (CDO). Saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan
atau bukti penyertaan modal sedangkan CDO adalah sejenis produk keuangan terstruktur
yang menyatukan bersama aset penghasil arus kas dan mengemas kembali kumpulan aset
ini menjadi bagian-bagian terpisah yang dapat dijual kepada investor. Kewajiban hutang
yang dijaminkan dinamai untuk aset yang dikumpulkan - seperti hipotek, obligasi dan
pinjaman - yang pada dasarnya adalah kewajiban hutang yang berfungsi sebagai jaminan
untuk CDO. Film tentang saham ini menjelaskan bagaimana investasi saham tradisional
yang stabil digantikan investasi modern yang berisiko karena regulasi pemerintah yang
melemah. Perusahaan investasi membuat suatu produk modern baru penuh celah seperti
Collateralized Debt Obligation (CDO) yang melakukan penyatuan produk antara kredit
perumahan (mortgages) dengan kredit yang lain kemudian dijual ke investor. Perusahaan
pemeringkatan memberikan rating AAA untuk banyak CDO. Padahal banyak dari kredit
tersebut merupakan kredit subprime dimana banyak debitur yang akhirnya tidak mampu
membayar.