Anda di halaman 1dari 2

Calvin Marcendo / 192114078

izin bertanya mengenai Akuntansi untuk efek investasi diklasifikasikan menjadi 2 yaitu efek
utang dan ekuitas. Apa saja resiko yang akan muncul di semua bagian-bagian efek utang.

Karena peminjam diwajibkan secara hukum untuk melakukan pembayaran, surat utang
umumnya dianggap sebagai bentuk investasi yang kurang berisiko dibandingkan dengan
investasi ekuitas seperti saham. Tentu saja, seperti yang selalu terjadi dalam berinvestasi, risiko
sebenarnya dari sekuritas tertentu akan bergantung pada karakteristik spesifiknya. Misalnya,
perusahaan dengan neraca kuat yang beroperasi di pasar yang matang mungkin cenderung tidak
gagal membayar utangnya dibandingkan dengan perusahaan rintisan yang beroperasi di pasar
yang sedang berkembang. Dalam kasus ini, di AS perusahaan yang sudah matang kemungkinan
akan diberi peringkat kredit yang lebih menguntungkan oleh tiga lembaga pemeringkat.
Lembaga tersebut di antaranya Standard & Poor’s (S&P), Moody’s Corporation (MCO), dan
Fitch Ratings.

Ketika Negara Gagal Bayar (Default)

Gagal bayar adalah suatu kegagalan atau penolakan pemerintah sebuah negara berdaulat untuk
membayar penuh utang-utangnya. Penolakan ini dapat disertai pernyataan resmi pemerintah
untuk tidak membayar (repudiasi) atau hanya membayar sebagian utang-utangnya (penerimaan
jatuh tempo) atau penghapusan pembayaran jatuh tempo secara defacto.

Ada beberapa negara yang sudah jatuh ke jurang hitam default. Berdasarkan situasi yang terjadi
di beberapa negara tersebut, berikut adalah hal-hal yang umum terjadi ketika negara mengalami
Gagal Bayar (Default) :

1. Negara akan kehilangan kepercayaan dari Investor, sehingga mengakibatkan pasar saham
akan mengalami kekacauan dan lambat laun hancur.
2. Semua lembaga keuangan akan mengalami kegagalan untuk melakukan antisipasi apapun
terhadap kondisi default yang bergerak seperti efek domino.
3. Tak lama kemudian, dampaknya akan terasa di masyarakat. Program pendanaan dari
pemerintah ke masyarakat seperti kesehatan, pendidikan, dan dukungan fasilitas publik
lainnya akan terhenti sehingga tidak ada lagi jaminan untuk masyarakat. Dari sini,
masyarakat akan merasa resah sehingga terjadi kekacauan.
4. Terjadi kekacauan di masyarakat, karena masing-masing orang akan mencoba untuk
menyelamatkan diri serta uang mereka. Hal ini kemudian akan menyebabkan perbankan
kolaps, yang lalu menyebabkan keruntuhan mata uang nasional.
5. Pelaku Bisnis tidak dapat menjalankan usahanya. Ketika usaha tidak berjalan maka tidak
ada penghasilan, sehingga pelaku bisnis tidak dapat membayar karyawannya.
Pengangguran dimana-mana.
6. Karena Pelaku bisnis tidak beroperasi, kegiatan ekspor barang terhenti. Kebutuhan di
dalam negeri lalu diantisipasi dengan mengimpor barang dari luar negeri. Karena lebih
banyak impor daripada ekspor, mata uang semakin lemah.
7. Terjadi kerusuhan, penjarahan dan tindak kekerasan dimana-mana karena rakyat tidak
dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.
8. Beberapa pihak akan menjadi opportunis memanfaatkan keadaaan, korupsi terjadi,
sementara utang luar negeri semakin menumpuk karena bunga yang terus berjalan.

Anda mungkin juga menyukai