Anda di halaman 1dari 2

NAMA : I KADEK ANANTA KUSUMA EDI

NIM : 041331035

TUGAS 2 – HUKUM PIDANA INTERNASIONAL

Soal :

Susi Pudjiastuti menyesap kopi hitamnya santai sesaat sebelum menuju lokasi
penenggelaman 13 kapal Vietnam di perairan Pulau Datuk, Kalimantan Barat, Sabtu (04/05).
Kapal-kapal itu akan ditenggelamkan karena kedapatan menangkap ikan di perairan
Indonesia.

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-48131222

1. Jelaskan bagaimana keterkaitan antara kasus di atas dengan yurisdiksi ekstra teritorial laut!
2. Sejauh mana keberlakukan yurisdiksi ekstra teritorial di wilayah pelabuhan atau laut
pedalaman!
3. Jelaskan landasan hukum yang menjadi dasar benar atau salahnya perbuatan berdasar
kutipan peristiwa di atas

Jawab :

1. Yurisdiksi merupakan kewenangan dari suatu negara untuk menetapkan dan melaksanakan
aturan secara mengadili terhadap pelanggaran peraturan dalam batas wilayah teritorialnya.
Pada prinsipnya setiap kapal negara asisng yang memasuki pelabuhan atau laut pedalaman
tunduk pada otoritas dari negara pantai. Pada kasus di atas 13 kapal Vietnam di perairan
Pulau Datuk, Kalimantan Barat sudah memasuki wilayah teritorial negara Indonesia sehingga
Susi Pudjiastuti yang menjabat sebagai menteri kelautan dan perikanan berhak menerapkan
kewenangan yang berlaku di Indonesia.

2. Keberlakukan yurisdiksi ekstra teritorial di wilayah pelabuhan atau laut pedalaman, dalam
praktik hukum Internasional khususnya dalam hukum laut Internasional, meskipun setiap
kapal asing memiliki yurisdikasi ekstra teritorial tetapi begitu kapal niaga asing ini berada di
laut pedalaman atau pelabuhan dapat dikatakan yurisdikasi ekstra teritorial yang dimiliki oleh

This study source was downloaded by 100000855510571 from CourseHero.com on 11-15-2022 01:23:41 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/175492799/Tugas-2-hukum-pidana-internasionalpdf/
kapal niaga asing ini menjadi “yurisdikasi semu”. Dikatakan yurisdikasi semu karena adanya
pertentangan yurisdikasi antara negara pantai yang mempunyai yurisdikasi penuh dan kapal
niaga asing yang mempunyai urisdikasi ekstra teritorial.

3. Dikatakan benar karena dalam pasal 3 KUHP yang berbunyi sebgai berikut : “aturan
pidana dalam perundang-undangan Indonesia berlaku, bagi setiap orang di luar Indonesia,
melakukan perbuatan di dalam perahu indonesia.” Dikatakan salah karena dalam UU
Perikanan, sama halnya seperti penerapan sanksi pada tindak pidana lain pada umumnya,
penerapan sanksi pada tindak pidana di bidang perikanan adalah berupa pidana penjara
dan/atau denda. Selain itu, memang benar bahwa salah satu penerapan hukum pidana dalam
bidang perikanan juga berupa penenggelaman kapal asing yang beroperasi di wilayah
Indonesia. Adapun pasal soal penenggelaman kapal asing dapat kita temukan dalam Pasal 69
ayat (4) UU Perikanan yang berbunyi:

(1) Kapal pengawas perikanan berfungsi melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum
di bidang perikanan dalam wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia.

(2) Kapal pengawas perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilengkapi dengan
senjata api.

(3) Kapal pengawas perikanan dapat menghentikan, memeriksa, membawa, dan menahan
kapal yang diduga atau patut diduga melakukan pelanggaran di wilayah pengelolaan
perikanan Negara Republik Indonesia ke pelabuhan terdekat untuk pemrosesan lebih lanjut.

(4) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) penyidik dan/atau
pengawas perikanan dapat melakukan tindakan khusus berupa pembakaran dan/atau
penenggelaman kapal perikanan yang berbendera asing berdasarkan bukti permulaan yang
cukup.

Referensi :

Setiyono, joko. 2021. Hukum Pidana Internasional. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka

This study source was downloaded by 100000855510571 from CourseHero.com on 11-15-2022 01:23:41 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/175492799/Tugas-2-hukum-pidana-internasionalpdf/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai