Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ALDO MARTA NILANTA

BP : 2010003600044
KELAS : 5H9
MATKUL : HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

RESUME TENTANG PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN.

Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) atau hak pemulia tanaman adalah


hak kekayaan intelektual yang diberikan kepada pihak pemulia tanaman atau
pemegang PVT untuk memegang kendali secara eksklusif terhadap bahan
perbanyakan (mencakup benih, stek, anakan, atau jaringan biakan) dan material yang
dipanen (bunga potong, buah, potongan daun) dari suatu varietas tanaman baru untuk
digunakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Suatu kultivar yang didaftarkan
untuk mendapatkan PVT harus memiliki karakteristik berikut ini: baru, unik, seragam,
stabil, dan telah diberi nama. Hak ini merupakan imbalan atas upaya yang dilakukan
pemulia dalam merakit kultivar yang dimuliakannya, sekaligus untuk melindungi
konsumen (penanam bahan tanam atau pengguna produk) dari pemalsuan atas
produk yang dihasilkan dari kultivar tersebut. Sedangkan Pengertian Perlindungan
Varietas Tanaman menurut UU PVT UU no. 29 Tahun 2000 Pasal 1(1)
adalah: Perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili oleh
pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas
Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui
kegiatan pemuliaan tanaman.

Lembaga di indonesia :
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT. 140/10/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian Pertanian maka terhitung
tanggal 1 Desember 2011, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Pusat
Perizinan Pertanian berubah menjadi Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan
Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP). Kantor PVT dan Perizinan Pertanian (PVTPP)
menjadi kantor yang ditunjuk untuk menangani pendaftaran PVT baik dari dalam
negeri maupun luar negeri. Kantor Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan
Perizinan Pertanian (PVTPP) berada di bawah naungan Departemen Pertanian
Republik Indonesia.

Subjek :
Pemegang hak PVT adalah pemulia atau orang atau badan hukum, atau pihak
lain yang menerima lebih lanjut hak PVT dari pemegang hak PVT sebelumnya. Jika
suatu varietas dihasilkan berdasarkan perjanjian kerja, maka pihak yang memberi
pekerjaan itu adalah pemegang hak PVT, kecuali diperjanjikan lain antara kedua pihak
dengan tidak mengurangi hak pemulia. Jika suatu varietas dihasilkan berdasarkan
pesanan, maka pihak yang memberi pesanan itu menjadi pemegang hak PVT, kecuali
diperjanjikan lain antara kedua pihak dengan tidak mengurangi hak pemulia.

Pengumuman Permohonan Hak Perlindungan Varietas Tanaman:


 6 bulan setelah tanggal penerimaan permohonan hak PVT
 12 (dua belas) bulan setelah tanggal penerimaan permohonan hak PVT dengan
hak prioritas.
Tidak Dianggap Sebagai Pelanggaran Hak Perlindungan Varietas Tanaman apabila :

 Penggunaan sebagian hasil panen dari varietas yang dilindungi, sepanjang tidak
untuk tujuan komersial;
 Penggunaan varietas yang dilindungi untuk kegiatan penelitian, pemuliaan
tanaman, dan perakitan varietas baru;
 Penggunaan oleh Pemerintah atas varietas yang dilindungi dalam rangka
kebijakan pengadaan pangan dan obat-obatan dengan memperhatikan hak-hak
ekonomi dari pemegang hak PVT.

Pengalihan Hak :
Hak PVT dapat beralih atau dialihkan karena :
1. Pewarisan;
2. Hibah;
3. Wasiat;
4. Perjanjian dalam bentuk akta notaris; atau
5. Sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang.
Pengalihan hak PVT harus disertai dengan dokumen PVT berikut hak lain yang
berkaitan dengan itu. Setiap pengalihan hak PVT wajib dicatatkan pada Kantor PVT
dan dicatat dalam Daftar Umum PVT dengan membayar biaya yang besarnya
ditetapkan oleh Menteri. Syarat dan tata cara pengalihan hak PVT diatur lebih lanjut
oleh Pemerintah. Pengalihan hak PVT tidak menghapus hak pemulia untuk tetap
dicantumkan nama dan identitas lainnya dalam Sertifikat hak PVT yang bersangkutan
serta hak memperoleh imbalan.

DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU.

1. Pengertian Sirkuit Terpadu dan Desain Tata Letak.


Desain tata letak sirkuit terpadu merupakan bentuk HKI baru, baik dalam
hukum Indonesia maupun dalam hukum internasional. Perlindungan hukum HKI
muncul karena alasan adanya tuntutan kebutuhan akibat perkembangan teknologi
informasi dan perekonomian di bidang terkait, yang belum tertampung pengaturannya
dalam rejim hukum HKI yang ada. Sekarang perlindungan desain tata letak sirkuit
terpadu telah dapat diperoleh dalam hukum Indonesia dan hukum internasional.
Pasal 1 angka 1 UU Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu mendefenisikan sirkuit
terpadu sebagai suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi yang di dalamnya
terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu elemen tersebut adalah
elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara
terpadu di dalam sebuah bahan semi konduktor yang dimaksudkan untuk
menghasilkan fungsi elektronik.
Pasal 1 angka 2 UU Desain Tata letak sirkuit Terpadu mendefenisikan desain
tata letak sebagai kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai
elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, serta
sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu sirkuit terpadu dan peletakan tiga
dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sirkuit terpadu.
Dengan definisi tersebut tergambar bahwa desain tata letak sirkuit terpadu
tidak hanya mencakup perlindungan hukum terhadap sirkuit terpadu dalam bentuk jadi
saja, tetapi juga mencakup bentuk setengah jadi dengan pertimbangan bahwa bentuk
setengah jadi pun masih dapat berfungsi secara elektronis.

2. Persyaratan untuk mendapatkan hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu


Agar suatu desain tata letak sirkuit mendapatkan perlindungan hukum, desain
harus didaftarkan pada Direktorat Jenderal HKI Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia. Desain yang didaftarkan itu mendapatkan perlindungan hukum harus
memenuhi persyaratan substantif yang ditentukan undang-undang.
Pasal 2 ayat (1) UU Desain Tata Letak Sirkuit terpadu menentukan bahwa hak
desain tata letak sirkuit terpadu apabila desain tersebut orisinal. Suatu desain tata
letak sirkuit terpadu dinyatakan orisinal menurut ayat (2) pasal di atas jika desain
tersebut merupakan hasil karya mandiri pedesaan.

Anda mungkin juga menyukai