Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Hak kekayaan intelektual merupakan hak kebendaan, hak atas sesuatu benda yang
bersumber dari hasil kerja otak atau hasil dari pekerjaan pemikiran manusia yang menalar. Hak
kekayaan intelektual (Intellectual Property Rights) dapat dideskripsikan sebagai hak atas
kekayaan yang lahir karena kemampun intelektual manusia.
Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki sumber daya hayati yang
merupakan sumber plasma nutfah dan dapat dimanfaatkan untuk merakit varietas unggul masa
depan yang sangat mendukung pembangunan sektor pertanian. Dalam prakteknya pembajakan
varietas-varietas tanaman masih saja terjadi. Berkaitan dengan maraknya pembajakan varietas-
varietas tanaman maka dibentuk Undang-undang Nomer 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan
Varietas Tanaman. Dalam pelaksanaan Undang-undang Perlindungan Varietas Tanaman
diharapkan peranan dari lembaga atau instansi yang dalam lingkup Departemen Pertanian untuk
menjalankan peran dan fungsinya memberikan perlindungan hukum yang memadai terhadap
varietas tanaman unggul baru.
[1] Undang-Undang No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman disusun
sebagai upaya pemenuhan kewajiban internasional Indonesia, dan bertujuan untuk menciptakan
serta meningkatkan minat perorangan maupun badan hukum untuk melakukan kegiatan
pemuliaan tanaman dalam rangka menghasilkan varietas unggul baru. Namun, hingga saat ini
masih terdapat beberapa ketentuan yang tidak diatur dalam Undang-Undang No. 29 Tahun 2000
tentang Perlindungan Varietas Tanaman. Hal ini menciptakan peluang terjadinya multitafsir dan
ketidakpastian hukum dalam pelaksanaannya.

B.Permasalahan
1. Apa yang dimaksu dengan PVT ?
2. Siapa pemegang hak PVT ?
3. Apa hak dan kewajibannya pemegang hak PVT ?
4. Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk melindungi PVT ?
5. Bagaimana Proses Pendaftaran Hak Perlindungan Varietas Tanaman ?
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian PVT
Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah hak yang diberikan kepada pemulia
dan/atau pemegang hak PVT untuk menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau
memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya selama waktu
tertentu (Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman). Dengan demikian perlindungan diberikan terhadap varietas tanaman yang dihasilkan
oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman. PVT ini merupakan jawaban dari
alternative perlindungan terhadap tanaman yang diberikan oleh TRIPs.

[2]Beberapa istilah yang sering digunakan dalam Perlindungan Varietas Tanaman antara
lain:
Perlindungan Varietas Tanaman, yang selanjutnya disingkat PVT, adalah perlindungan
khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah dan pelaksanaannya
dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang
dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
Varietas tanaman, yang selanjutnya disebut varietas, adalah sekelompok tanaman dari
suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga,
buah, biji, dan ekspresi karakteristik genotipe atau kombinasi genotipe yang dapat membedakan
dari jenis atau spesies yang sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan
apabila diperbanyak tidak mengalami perubahan.
Varietas Hasil Pemuliaan adalah varietas yang dihasilkan dari kegiatan pemuliaan
tanaman.
Pemuliaan tanaman, adalah rangkaian kegiatan penelitian dan pengujian atau kegiatan
penemuan dan pengembangan suatu varietas, sesuai dengan metode baku untuk menghasilkan
varietas baru dan mempertahankan kemurnian benih varietas yang dihasilkan.
Pemulia tanaman yang selanjutnya disebut pemulia, adalah orang yang melaksanakan
pemuliaan tanaman.
Benih tanaman, yang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman dan/atau bagiannya
yang digunakan untuk memperbanyak dan/atau mengembangbiakkan tanaman.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diketahui bahwa varietas tanaman yang
dihasilkan harus berbeda dengan varietas tanaman y[3]ang lain yang ditandai dengan perbedaan
bentuk fisik sampai perbedaan karakteristik tanaman .
Pengaturan mengenai perlindungan terhadap varietas tanaman (new varities of plants
protection) merupakan perkembangan dari segi hukum yang ingin menciptakan hak-hak baru
guna menegaskan dan memperkuat tipe perlindungan untuk ide berupa konsep hak yang baru.
Kegiatan pemuliaan dalam bidang pertanian bertujuan untuk :
1. Perbaikan daya hasil dan stabilitas hasil pada tanaman bahan pangan
2. Perbaikan daya hasil yang lebih menarik pada tanaman buah-buahan
3. Penemuan bahan pangan baru ( diversifikasi menu )
4. Peningkatan protein melalui peningkatan komposisi hasil
5. Peningkatan gizi melalui eksploitasi ragam genetik
6. Peningkatan hasil pertanian yang mempunyai kandungan energi tinggi
7. Perbaikan terhadap kandungan racun
8. Ketahanan terhadap penyakit dan hama di lapangan dan tempat penyimpanan

2.pemegang hak PVT


Sesuai dengan Pasal 5 UU PVT, pemegang hak PVT adalah pemulia atau orang atau badan
hukum, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak PVT dari pemegang hak PVT
sebelumnya. Jika suatu varietas dihasilkan berdasarkan perjanjian kerja, maka pihak yang
memberi pekerjaan itu adalah pemegang hak PVT, kecuali diperjanjikan lain antara kedua pihak
dengan tidak mengurangi hak pemulia. Jika suatu varietas dihasilkan berdasarkan pesanan, maka
pihak yang memberi pesanan itu menjadi pemegang hak PVT, kecuali diperjanjikan lain antara
kedua pihak dengan tidak mengurangi hak pemulia.
3.hak dan kewajiban pemegang PVT
Hak yang diperoleh pemegang PVT adalah hak untuk menggunakan dan memberikan
persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakan varietas berupa benih dan
hasil panen yang digunakan untuk propagasi. Ketentuan ini berlaku juga untuk varietas turunan
esensial yang berasal dari suatu varietas yang dilindungi atau varietas yang telah terdaftar dan
diberi nama, varietas yang tidak dapat dibedakan secara jelas dari varietas yang dilindungi, dan
varietas yang diproduksi dengan selalu menggunakan varietas yang dilindungi. Hak untuk
menggunakan varietas tersebut meliputi kegiatan:[4]
1. memproduksi atau memperbanyak benih;
2. menyiapkan untuk tujuan propagasi;
3. mengiklankan;
4. menawarkan;
5. menjual atau memperdagangkan;
6. mengekspor;
7. mengimpor;
8. mencadangkan untuk keperluan sebagaimana dimaksud
dalam butir 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Selain memperoleh hak sebagaimana dijelaskan di atas, pemegang hak PVT juga mempunyai
kewajiban sebagai berikut:
1. melaksanakan hak PVT-nya di Indonesia;
2. membayar biaya tahunan PVT;
3. menyediakan dan menunjukkan contoh benih varietas yang telah mendapatkan hak PVT di
Indonesia.
4.Upaya melindungi PVT
upaya melindungi varietas tanaman hasil pemuliaan adalah:
1. Untuk perlindungan awal terhadap varietas tanaman hasil pemuliaan dapat dilakukan melalui
pendaftaran varietas.Pendaftaran varietas tidak dikenakan biaya dan akan menyatakan
hubungan hukum antara varietas yang bersangkutan dengan pemiliknya dan/atau penggunanya.
2. Apabila potensi ekonomi atau bisnisnya cukup bagus, sebelum dilakukan pelepasan varietas
sebaiknya didaftarkan terlebih dahulu hak PVT-nya. [5]Hal ini diperlukan mengingat syarat
kebaruan dalam PVT, dimana suatu varietas dianggap baru apabila pada saat penerimaan
permohonan hak PVT, bahan perbanyakan atau hasil panen dari varietas tersebut belum pernah
diperdagangkan di Indonesia atau sudah diperdagangkan tetapi tidak lebih dari setahun, atau
telah diperdagangkan di luar negeri tidak lebih dari empat tahun untuk tanaman semusim dan
enam tahun untuk tanaman tahunan. Selain itu, apabila suatu varietas baru dilindungi dengan
PVT, maka pemilik/pemegang hak PVT mempunyai kekuatan hukum untuk melarang pihak lain
menggunakan varietas tersebut tanpa seijin pemilik/pemegang hak PVT.
3. Pelepasan varietas merupakan tahapan akhir yang perlu dilakukan mengingat UU No. 12/1992
yang mengharuskan suatu varietas yang akan diperjualbelikan/diedarkan/ diperdagangkan harus
melalui prosedur pelepasan varietas. Varietas tanaman yang diberikan perlindungan hukum
harus mendapat penamaan yang selanjutnya menjadi nama varietas tanaman yang bersangkutan
dengan ketentuan :
1. Nama varietas tanaman tersebut tetap dapat digunakan meskipun masa perlindungan telah habis.
2. Pemberian nama tidak boleh menimbulkan kerancuan terhadap sifat-sifat varietas
3. Penamaan varietas dilakukan oleh pemohon hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dan
didaftarkan pada kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
4. Apabila penanam tidak sesuai dengan ketentuan butir b, maka kantor Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT) berhak menolak penamaan tersebut dan meminta penamaan baru
5. Apabila nama varietas tersebut telah dipergunakan oleh varietas lain, maka pemohon wajib
mengganti nama varietas tersebut.
6. Nama varietas yang diajukan sebagai merek dagang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
5. Proses Pendaftarn Hak Perlindungan Varietas Tanaman
1.Subjek Hukum Yang Dapat Melakukan Proses Pendaftaran Hak Perlindungan Varietas
Tanaman
[6]Kegiatan pemuliaan tanaman di Indonesia terbuka terhadap semua pihak, baik
perorangan maupun badan hukum dari instansi pemerintah dan pihak swasta. Keterbukaan
peluang dalam kegiatan pemuliaan tanaman bagi pihak swasta perlu dilakukan, mengingat
tingginya tingkat kebutuhan terhadap varietas tanaman dari berbagai komoditi yang sampai saat
ini masih belum dapat terpenuhi.
Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) secara tertulis dengan
mempergunakan bahasa Indonesia dan membayar biaya yang besarnya ditetapkan oleh Menteri.
Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) hanya dapat diajukan untuk
suatu varietas tanaman, dimana permohonan dapat diajukan oleh :
1. Pemulia
Pemulia yang menghasilkan suatu varietas tanaman yang baru berhak untuk mendapatkan
imbalan yang layak dengan memperhatikan manfaat ekonomi yang dapat diperoleh dari varietas
tanaman. Imbalan tersebut dapat dibayarkan dengan ketentuan seperti yang diatur dalam Pasal 8
ayat (2) Undang-Undang Nomor 20\9 Tahun 2000 yaitu :
a. Dalam jumlah tertentu dan sekaligus
b. Berdasarkan persentase
c. Dalam bentuk gabungan antara jumlah tertentu dan sekaligus dengan hadiah atau bonus
d. Dalam bentuk gabungan antara persentase dengan hadiah atau bonus yang bersarnya
ditetapkan sendiri oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
Ketentuan pemberian imbalan sama sekali tidak akan menghapus hak pemulia, agar
namanya tetap dicantumkan dalam sertifikat pemberian hak Perlindungan Varietas Tanaman.
Seorang pemulia yang ingin melakukan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
berkewajiban untuk :[7]
a.Melaksanakan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) di Indonesia
b.Membayar biaya tahunan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
c.Menyediakan dan menunjukkan contoh benih varietas yang telah mendapatkan hak
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) di Indonesia.
Akan tetapi, ketentuan dapat dikecualikan apabila dalam melaksanakan hak Perlindungan
Varietas Tanaman (PVT)-nya seorang pemulia mendapatkan kendala baik secara teknis maupun
ekonomis dalam mengembangkan varietas tanaman di Indonesia. Pengecualian hanya dapat
disetujui kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) apabila pihak pemulia sebagai pemegang
hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) mengajukan permohonan tertulis yang disertai
alasan-alasan dan bukti yang diberikan oleh instansi yang berwenang.
2.Orang atau badan hukum yang mempekerjakan pemulia atau yang memesan varietas dari
pemulia
Para pihak yang mempekerjakan pemulia ini dapat berasal dari perorangan, instansi
pemerintah maupun pihak swasta. Para pihak tersebut yang memberikan dana dan fasilitas yang
diperlukan pihak pemulia untuk menghasilkan suatu varietas tanaman yang baru. Kerjasamana
antara kedua belah pihak dituangkan dalam perjanjian yang dibuat secara khusus. Berdasarkan
perjanjian yang telah disepakati bersama, varietas tanaman yang dihasilkan pemulia selanjutnya
akan dialihkan kepada pihak yang mendanai kegiataan pemuliaan tanaman. Orang atau badan
hukum selaku kuasa dalam mengajukan permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas
Tanaman harus menyertakan surat kuasa khusus dengan mencantumkan nama dan alamat
lengkap kuasa yang berhak.
3.Ahli waris
Pihak ahliwaris dapat merupakan ahli waris dari pemulia tanaman maupun ahli waris dari
pihak yang mempekerjakan pemulia atau yang memesan varietas dari pemulia. Dalam
mengajukan permohonan pendapatan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT), seorang ahli
waris harus membawa serta dokumen resmi sebagai bukti bahwa dirinya benar merupakan ahli
waris dari pemulia tanaman maupun ahli waris dari pihak yang mempekerjakan pemulia atau
yang memesan varietas dari pemulia.
4.Konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
[8]Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dapat diajukan
oleh pihak pemohon yang tidak bertempat tinggal atau berkedudukan tetap di Indonesia. Mereka
dapat membuat permohonan melalui konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) di
Indonesia selaku kuasa. Seorang konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) berkewajiban
untuk :
a.Terdaftar di kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
b.Menjaga kerahasiaan varietas dan seluruh dokumen permohonan hak Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT), sampai dengan tanggal diumumkannya permohonan hak Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT) yang bersangkutan
Pekerjaan seorang konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) memerlukan
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang khusus agar proses permohonan hak Perlindungan
Varietas Tanaman (PVT) dan langkah-langkah selanjutnya dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya dengan tidak melanggar ketentuan peraturan yang terkait serta tidak merugikan pihak
yang ingin mengajukan permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT). Kewajiban
konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) untuk menjaga kerahasiaan varietas, berlaku
pula kepada para pihak terkait yang dipekerjakan oleh konsultan tersebut, misalnya penerjemah
dan sebagainya. Kewajiban untuk menjaga kerahasiaan varietas akan berakhir pada saat
permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) mulai diumumkan oleh kantor
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
2.Instansi Yang Berwenang Mengelola Pendaftaran Hak Perlindungan Varietas Tanaman
[9]Agar kebutuhan varietas tanaman dari berbagai komoditi dapat terpenuhi, maka
diperlukan kerjasama yang baik dari semua kalangan, bukan saja keterlibatan pihak pemulia
tanaman dari kalangan instansi pemerintah ataupun dari kalangan perguruan tinggi saja,
melainkan juga dibutuhkan keterlibatan industri benuh dari perusahaan swasta. Dalam proses
pemuliaan tanaman, para pihak yang ingin mendaftarkan hak perlindungan terhadap varietas
tanaman dapat mengajukan permohonan ke kantor perlindungan varietas tanaman yaitu suatu
unit organisasi di lingkungan Departemen Pertanian dimana unit tersebut mempunyai tugas dan
kewenangankhusus di bidang perlindungan varietas tanaman.
Dalam kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) tersebut terdapat pejabat khusus
yang disebut pemeriksa perlindungan varietas tanaman yaitu pejabat pemerintah yang
berdasarkan keahliannya diangkat oleh Menteri Pertanian dan ditugaskan untuk melakukan
pemeriksaan substantif dan memberikan rekomendasi atas permohonan hak perlindungan
varietas tanaman. Pemeriksaan substantif yang dilakukan pemeriksa perlindungan varietas
tanaman akan meliputi pemeriksaan kebaruan, keunikan, keseragaman, dan kestabilan varietas
tanaman yang dimohonkan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT). Dalam melaksanakan
tugasnya kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dapat meminta bantuan ahli maupun
fasilitas yang diperlukan termasuk mencari informasi dari institusi lain baik dari dalam negeri
maupun dari luar negeri.
Kantor perlindungan varietas tanaman akan menerbitkan daftar umum perlindungan varietas
tanaman yaitu daftar catatan resmi dari seluruh tahapan dan kegiatan pengelolaan perlindungan
varietas tanaman. Selain itu, kantor perlindungan varietas tanaman tersebut juga menerbitkan
berita resmi perlidungan varietas tanaman yaitu suatu media informasi komunikasi resmi dari
kegiatan pengelolaan perlindungan varietas tanaman yang diterbitkan secara berkala untuk tujuan
kepentingan umum.
3.Syarat-Syarat Pendaftaran Hak Perlindungan Varietas Tanaman[10]
Suatu varietas tanaman yang baru akan mendapatkan perlindungan hukumharus merupakan
varietas tanaman yang memenuhi persyaratan yaitu varietas tanaman tersebut harus baru, unik,
seragam, stabil dan diberi nama. Akan tetapi, tidak semua varietas tanaman bisa mendapatkan
hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT). Varietas yang tidak dapat diberikan hak
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) meliputi varietas yang penggunaannya bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban umum, kesusilaan, norma-norma
agama, kesehatan, dan kelestarian lingkungan hidup.
Varietas tanaman akan dianggap baru apabila waktu permohonan pendafftaran diajukan,
tanaman tersebut belum diperdagangkan atau jika sudah diperdagangkan dengan ketentuan
sebagai berikut :
a.Di Indonesia selama satu tahun
b.Di luar negeri selama empat tahun (untuk tanaman semusim) atau enam tahun (untuk tanaman
tahunan).
Varietas tanaman dianggap unik apabila tanaman tersebut dapat dibedakan dari varietas
yang telah ada atau yang telah dikenal masyarakat umum. Dalam hal ini, unsur pembeda menjadi
sangat penting karena pemulia tanaman dianggap telah menemukan suatu kelebihan dari
tanaman tersebut yang tidak terdapat pada tanaman lainnya melalui suatu prosedur penelitian dan
pengujian yang memakan banyak waktu dan biaya. Untuk memenuhi keseragaman, unsur-unsur
pembeda yang menjadi sifat utama dan penting dari varietas tanaman yang baru harus ditemukan
dalam semua (atau paling tidak kebanyakan) pohon atau tanaman yang dihasilkan varietas
tanaman yang baru tersebut. Kestabilan terdapat pada varietas tanaman jika sifat-sifat utama dan
penting tersebut tidak mengalami perubahan setelah ditanam berulang-ulang atau jika
diperbanyak dengan siklus perbanyakan khusus, varietas tanaman tersebut tidak akan mengalami
perubahan pada setiap akhir siklus tersebut.[11]
Setiap varietas tanaman hasil pemuliaan yang akan digunakan sebagai varietas asal untuk
membuat varietas turunan essensial harus diberi nama yang akanmenjadi identitas varietas
tanaman yang bersangkutan. Penamaan varietas hasil pemuliaan tersebut harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
a.Mencerminkan identitas varietas tanaman hasil pemuliaan yang bersangkutan.
b.Tidak menimbulkan keracuan karakteristik, nilai atau identitas suatu varietas hasil pemuliaan.
c.Tidak telah digunakan untuk nama varietas yang sudah ada
d.Tidak menggunakan nama orang terkenal
e.Tidak menggunakan nama alam
f.Tidak menggunakan lambang negara.
g.Tidak menggunakan nama merek dagang untuk barang dan jasa yang dihasilkan dari bahan
propagasi dari benih atau bibit, atau bahan yang dihasilkan dari varietas lain, jasa transportasi
atau penyewaan tanaman
Setelah memenuhi persyaratan untuk penamaan tersebut, pemilik varietas tanaman hasil
pemuliaan harus segera mendaftarkan varietas tanaman hasil pemuliaannya ke kantor
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT). Selanjutnya kantor Perlindungan Varietas Tanaman
(PVT) akan mendaftarkan varietas hasil pemuliaan yang bersangkutan dalam daftar umum
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
sejak pendaftaran disampaikan oleh pemilik varietas hasil pemuliaan. Petugas pemeriksa varietas
tanaman akan memeriksa kembali kelengkapan syarat-syarat untuk penamaan, jika belum sesuai
dengan persyaratan yang dimaksud maka kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) akan
memberikan saran perbaikan nama varietas tanaman tersebut secara tertulis dalam jangka waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran disampaikan oleh pemilik varietas tanaman
hasil pemuliaan tersebut tidak memberikan tanggapan apapun maka pendaftaran tersebut
dianggap ditarik kembali. Varietas tanaman yang telah disetujui penamaannya oleh kantor
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) memiliki ketentuan bahwa :[12]
a.Nama varietas tersebut terus dapat dipergunakan meskipun masa perlindungannya telah habis
b.Pemberian nama tidak boleh menimbulkan kerancuan terhadap sifat-sifat varietas.
c.Penamaan varietas dilakukan oleh pemohon hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dan
didaftarkan pada kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
d.Apabila penamaan tidak sesuai dengan ketentuan butir b, maka pihak kantor Perlindungan
Varietas Tanaman (PVT) berhak menolak penamaan tersebut dan meminta penamaan baru
e.Apabila nama varietas tersebut telah dipergunakan untuk varietas lain, maka pemohon wajib
mengganti nama varietas tersebut.
f.Nama varietas yang diajukan dapat juga diajukan sebagai merek dagang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.[13]
Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) terhadap varietas
tanaman yang diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada kantor Perlindungan
Varietas Tanaman (PVT), harus memuat :
a.Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan
b.Nama dan alamat lengkap pemohon
c.Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemulia serta nama ahli waris yang ditunjuk
d.Nama varietas
e.Deskripsi varietas yang mencakup asal usul atau silsilah, ciri-ciri morfologi, dan sifat-sifat
penting lainnya
f.Gambar dan/atau foto yang disebut dalam deskripsi, yang diperlukan untuk memperjelas
deskripsinya.
Permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dengan menggunakan hak prioritas
tersebut harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a.Diajukan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penerimaan pengajuan
permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) yang pertama kali di luar Indonesia
b.Dilengkapi salinan surat permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) yang
pertama kali dan disahkan oleh yang berwenang di negara dimaksud pada butir a paling lambat
tiga bulan
c.Dilengkapi salinan sah dokumen permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) yang
pertama di luar negeri
d.Dilengkapi salinan sah penolakan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT), bila hak
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) tersebut pernah ditolak.
4.Prosedur Pendaftaran Hak Pendaftaran Varietas Tanaman
Varietas tanaman yang baru harus mendapatkan perlindungan secara hukum, hal ini
bertujuan agar para pemulia ataupun para pemegang hak pemulia dapat terus bekerja
menghasilkan varietas tanaman yang digunakan sebagai bibit unggul yang bermanfaat dalam
dunia pertanian tanpa harus khawatir hasil temuannya akan disalahgunakan orang yang tidak
berhak. Sama halnya dengan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) lainnya, untuk mendapatkan hak
perlindungan, varietas tanaman harus didaftarkan, namun berbeda dengan Hak Kekayaan
Intelektual yang lainnya dimana pendaftaran dilakukan di kantor Dirjen Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) Departemen Hukum dan HAM, pendaftaran hak Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT) dilakukan di kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) yang berada
dibawah naungan Departemen Pertanian.[14]
Ketentuan untuk mengajukan permohonan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah
sebagai berikut :
a. Pemohon wajib menyampaikan surat permohonan dengan membayar biaya yang telah
ditetapkan.
b. b. Surat permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman memuat :
1) Tanggal, bulan dan tahun surat permohonan
2) Nama dan alamat lengkap pemohon

3) Nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pemulia serta nama ahli waris yang ditunjuk
4) Nama varietas
5) Deskripsi varietas yang mencakup asal usul atau silsilah, ciri-ciri morfologi, dan sifat-sifat
penting lainnya.
Kantor PVT mengumumkan permohonan hak PVT yang telah memenuhi ketentuan serta tidak
ditarik kembali. Pengumuman dilakukan selambat-lambatnya:
a. Enam bulan setelah tanggal penerimaan permohonan hak PVT
b. 12 (dua belas) bulan setelah tanggal penerimaan permohonan hak PVT dengan hak prioritas.
Pengumuman permohonan hak PVT tersebut akan berlangsung selama enam bulan dan
dilakukan dengan:
a. Menggunakan fasilitas pengumuman yang mudah dan jelas diketahui oleh masyarakat
b. Menempatkan dalam Berita Resmi PVT.77
Pengumuman mengenai permohonan hak PVT tersebut akan dicatat oleh pegawai kantor PVT
dalam daftar umum PVT. Pengumuman permohonan hak PVT dilakukan dengan
mencantumkan:
a. Nama dan alamat lengkap pemohon hak PVT atau pemegang kuasa
b. Nama dan alamat lengkap pemulia;
c. Tanggal pengajuan permohonan hak PVT atau tanggal, nomor dan negara tempat permohonan
hak PVT yang pertama kali diajukan dalam hal permohonan hak PVT dengan hak prioritas
d. Nama varietas
e. Deskripsi varietas

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hak kekayaan intelektual merupakan hak kebendaan, hak atas sesuatu benda yang
bersumber dari hasil kerja otak atau hasil dari pekerjaan pemikiran manusia yang menalar. Hak
kekayaan intelektual (Intellectual Property Rights) dapat dideskripsikan sebagai hak atas
kekayaan yang lahir karena kemampun intelektual manusia.
Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah hak yang diberikan kepada pemulia
dan/atau pemegang hak PVT untuk menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya
atau memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya selama
waktu tertentu.
Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) terhadap varietas
tanaman yang diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada kantor Perlindungan
Varietas Tanaman (PVT), harus memuat :
a.Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan
b.Nama dan alamat lengkap pemohon
c.Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemulia serta nama ahli waris yang ditunjuk
d.Nama varietas
e.Deskripsi varietas yang mencakup asal usul atau silsilah, ciri-ciri morfologi, dan sifat-sifat
penting lainnya
DAFTAR PUSTAKA

Usman, Rahmadi; Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual Perlindungan dan Dimensi Hukumnya
di Indonesia; Alumni; Bandung; 2003.
Krisnawati, Andriana; Perlindungan Hukum Varietas Baru Tanaman; Raja Grafindo Persada;
Jakarta; 2004.
Sydaryat, sudjana ;hak kekeyaan intelektual,memahami prindip dasar,cakupan dan uu
berlaku;oasemadi;bandung 2010
Hariani, Iswi ; Prosedur mengurus HAKI yang benar ;Pustaka Yustisia;2010
Saidin ; Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual;
Undang-Undang No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman
MAKALAH
VARITAS TANAMAN

DI SUSUN OLEH:
ARJUNASAT DARIATNO: 4521060133
NISYA AFSYARI : 4521060104
WAHYUDI SUDIRMAN : 4521060135

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BOSOWA

Anda mungkin juga menyukai