TANAMAN
LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai salah satu negara dengan kekayaan hayati memiliki potensi
dalam pengembangan teknologi bidang pertanian, guna memenuhi kebutuhan
pertanian baik domestik maupun luar negeri, dan meningkatkan ketahanan
pangan negara, tentunya dibutuhkan suatu sistem yang mampu memotivasi
masyarakat agar mau melakukan penelitian dan pengembangan terhadap
sumber hayati yang ada sehingga mampu melakukan inovasi pemuliaan tanaman
untuk memenuhi kebutuhan pasar.
PVT adalah perlindungan khusus yang diberikan negara, dalam hal ini diwakili
pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor PVT, terhadap varietas
tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan
tanaman. (Pasal 1 ayat 1 UU Nomor 29 Tahun 2000)
Istilah yang harus dipahami menurut pasal 1 UU PVT
• Varietas adalah sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh
bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji, dan ekspresi
karakteristik genotipe yang dapat membedakan dari jenis atau spesies yang sama oleh
sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan apabila diperbanyak tidak
mengalami perubahan.
• Pemuliaan tanaman adalah rangkaian kegiatan penelitian dan pengujian atau kegiatan
penemuan dan pengembangansuatu varietas, sesuai dengan metode baku untuk
menghasilkan varietas baru dan mempertahankan kemurnian benih varietas yang
dihasilkan.
• Pemulia tanaman adalah orang yang melaksanakan pemuliaan tanaman
• Benih tanaman adalah tanaman dan/ atau bagiannya yang digunakan untuk
memperbanyak dan/atau mengembangbiakkan tanaman.
• Kantor PVT adalah unit organisasi di lingkungan Departemen Pertanian yang melakukan
tugas dan kewenangan di bidang PVT (sekarang sekretariat jenderal Kementerian
Pertanian)
Persyaratan PVT Pasal 2 ayat 2 UU PVT
• Varietas dianggap baru apabila pada saat penerimaan permohonan hak PVT,
bahan perbanyakan atau hasil panen dari varietas tersebut belum pernah
diperdagangkan lebih dari setahun, atau telah diperdagangkan di luar negeri tidak
lebih dari 4 tahun untuk tanaman semusim dan 6 tahun untuk tanaman tahunan
• Suatu varietas dianggap unik jika dapat dibedakan secara jelas dengan varietas
lain yang keberadaannya sudah dikenal luas pada saat penerimaan permohonan
hak PVT.
• Suatu varietas dianggap seragam apabila sifat- sifat utama atau penting terbukti
seragam meskipun bervariasi sebagai akibat dari cara tanam dan lingkungan yang
berbeda-beda.
• Suatu varietas dianggap stabil apabila sifat-sifatnya atau karakter-karakternya
tidak mengalami perubahan setelah ditanam berulang-ulang, atau untuk
diperbanyak melalui perbanyakan khusus, tidak mengalami perubahan pada
setiap akhir siklus tersebut.
Syarat formil untuk perlindungan hak PVT adalah harus diberi nama, tujuannya
untuk memberikan identitas dari karakteristik yang ada pada varietas tersebut dan
akan melekat selama varietas tersebut masih ada. Ketentuan pasal 2 ayat 6 UU PVT
• Nama varietas harus terus dapat digunakan meskipun masa perlindungannya
habis
• Pemberian nama tidak boleh menimbulkan kerancuan terhadap sifat-sifat
varietas
• Penamaan varietas dilakukan oleh pemohon hak PVT dan didaftarkan pada
kantor PVT
• Nama varietas tidak boleh sama dengan varietas yang ada sebelumnya
Jangka Waktu PVT (Pasal 4 UU PVT)
a. 20 tahun untuk tanaman semusim
b. 25 tahun untuk tanaman tahunan
Subjek PVT (pasal 5 UU PVT)
1. Pemegang PVT adalah pemulia atau orang atau badan hukum, atau pihak lain
yang menerima lebih lanjut hak PVT dari pemegang hak PVT sebelumnya
2. Jika suatu varietas dihasilkan berdasarkan perjanjian kerja, maka pihak yang
memberi pekerjaan adalah pemegang hak PVT, kecuali diperjanjikan lain antara
kedua belah pihak dengan tidak mengurangi hak pemulia.
3. Jika varietas dihasilkan berdasarkan pesanan, maka pihak yang memberi
pesanan itu menjadi pemegang hak PVT, kecuali diperjanjikan lain antara
kedua belah pihak dengan tidak mengurangi hak pemulia.
Pemulia dalam proses kegiatan pemuliaan tanaman, dapat bekerja sendiri, atau
bersama sama dengan orang lain, atau bekerja dalam rangka pesanan maupun
perjanjian kerja dengan perorangan atau badan hukum. Sebagai pembuat/ perakit
varietas, pemulia memiliki hak yang melekat terhadap hak PVT yang meliputi hak
pencantuman nama dan hak memperoleh imbalan. Sedangkan pihak lain yang
menerima pengalihan dari pemegang hak PVT terdahulu, tidak memiliki hak
tersebut.
JENIS TANAMAN YANG DAPAT DIMOHONKAN PVT
Seluruh jenis/ spesies tanaman hasil pemuliaan baik yang berbiak secara generatif
maupun vegetatif:
- Tanaman Pangan
- Tanaman Holtikultura
- Tanaman Perkebunan
- Tanaman Kehutanan
- Tanaman hijauan pakan ternak
- Tanaman lain
VARIETAS TANAMAN YANG TIDAK DAPAT DIBERI PVT
• Varietas tanaman yang penggunaannya bertentangan dengan Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku dengan ketertiban umum, kesusilaan, norma
agama, kesehatan, dan kelestarian lingkungan hidup,
contoh: Ganja
Varietas hasil rekayasa genetik yang disisipigen dari binatang yang
dilarang agama
• Varietas yang karakteristiknya sama (sulit dibedakan) dengan varietas yang telah
mendapatkan PVT
hasil persilangan antara tanaman a dengan b menghasilkan tanaman c, maka
mendapatkan PVT, jika di kemudian hari pemulia lain menyilangkan antara
tanaman y dengan tanaman z namun menghasilkan tanaman c yang sudah ada
sebelumnya, maka tidak bisa dimohonkan PVT.
• Varietas lokal (Pasal7)
-Bukan varietas baru atau varietas hasil pemuliaan
- Milik masyarakat.
2. Hak memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk
menggunakan varietas berupa benih dan hasil panen yang digunakan untuk propagasi.
Perlindungan Hak PVT bersifat khusus, tidak seperti hak kekayaan industri
yang lain. Perlindungan hak PVT memberikan hak istimewa kepada petani. Hal ini
diatur dalam pasal pengecualian pelanggaran (Pasal 10 UU PVT) yang isinya:
• Penggunaan sebagian hasil panen dari varietas yang dilindungi, sepanjang tidak
untuk untuk tujuan komersial. (Hak Istimewa Kepada Petani Kecil)
• Penggunaan varietas yang dilindungi untuk kegiatan penelitian, pemuliaan
tanaman, dan perakitan varietas baru.
• Penggunaan oleh pemerintah atas varietas yang dilindungi dalam rangka
kebijakan pengadaan pangan dan obat-obatan dengan memperhatikan hak- hak
ekonomi dari pemegang PVT
(dimaksudkan untuk mengakomodasi kepentingan pemerintah menggunakan
varietas tanaman jika terjadi kerawanan pangan dan ancaman terhadap kesehatan
nasional)
Selain itu ada kewajiban yang dimiliki oleh pemegang hak PVT antara lain: