Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Dosen :
WIWIN W. WINDIANTINA

Judul:

“Varietas Tanaman”

Disusun oleh:
Kelompok XII
1. 2. Aci Komalasari
2. Febrianus A. Koi
3. Rio Aprilian
4. Rizky Sabandari
5. Satria Pratama Putra

PROGRAM STUDI ILMU


HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb. Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas tentang “Varietas Tanaman”
Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih pada semua anggota
kelompok yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami penyusun berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Penyusun
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangannya
sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk penyusunan
makalah selanjutnya.
Terima kasih.
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2........................................................................................................................................Rum
usan Masalah................................................................................................................. 2

BAB II : PEMBAHASAN ................................................................................................. 3


A.

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 11


A. Kesimpulan………………...................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Hak kekayaan intelektual merupakan hak kebendaan, hak atas sesuatu benda yang
bersumber dari hasil kerja otak atau hasil dari pekerjaan pemikiran manusia yang menalar.
Hak kekayaan intelektual (Intellectual Property Rights) dapat dideskripsikan sebagai hak atas
kekayaan yang lahir karena kemampun intelektual manusia.
Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki sumber daya hayati
yang merupakan sumber plasma nutfah dan dapat dimanfaatkan untuk merakit varietas
unggul masa depan yang sangat mendukung pembangunan sektor pertanian. Dalam
prakteknya pembajakan varietas-varietas tanaman masih saja terjadi. Berkaitan dengan
maraknya pembajakan varietas-varietas tanaman maka dibentuk Undang-undang Nomer 29
Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman. Dalam pelaksanaan Undang-undang
Perlindungan Varietas Tanaman diharapkan peranan dari lembaga atau instansi yang dalam
lingkup Departemen Pertanian untuk menjalankan peran dan fungsinya memberikan
perlindungan hukum yang memadai terhadap varietas tanaman unggul baru.
[1] Undang-Undang No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman
disusun sebagai upaya pemenuhan kewajiban internasional Indonesia, dan bertujuan untuk
menciptakan serta meningkatkan minat perorangan maupun badan hukum untuk melakukan
kegiatan pemuliaan tanaman dalam rangka menghasilkan varietas unggul baru. Namun,
hingga saat ini masih terdapat beberapa ketentuan yang tidak diatur dalam Undang-Undang
No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman. Hal ini menciptakan peluang
terjadinya multitafsir dan ketidakpastian hukum dalam pelaksanaannya.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksu dengan PVT ?


2. Apa hak dan kewajibannya pemegang hak PVT ?
3. Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk melindungi PVT ?
4. Bagaimanakah Proses Pendaftarn Hak Perlindungan Varietas Tanaman ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian PVT
Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah hak yang diberikan kepada
pemulia dan/atau pemegang hak PVT untuk menggunakan sendiri varietas hasil
pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk
menggunakannya selama waktu tertentu (Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 29 Tahun
2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman). Dengan demikian perlindungan diberikan
terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan
tanaman. PVT ini merupakan jawaban dari alternative perlindungan terhadap tanaman yang
diberikan oleh TRIPs.

Beberapa istilah yang sering digunakan dalam Perlindungan Varietas Tanaman antara lain:
Perlindungan Varietas Tanaman, yang selanjutnya disingkat PVT, adalah
perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah dan
pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas
tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
Varietas tanaman, yang selanjutnya disebut varietas, adalah sekelompok tanaman
dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun,
bunga, buah, biji, dan ekspresi karakteristik genotipe atau kombinasi genotipe yang dapat
membedakan dari jenis atau spesies yang sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang
menentukan dan apabila diperbanyak tidak mengalami perubahan.
Varietas Hasil Pemuliaan adalah varietas yang dihasilkan dari kegiatan pemuliaan
tanaman.
Pemuliaan tanaman, adalah rangkaian kegiatan penelitian dan pengujian atau
kegiatan penemuan dan pengembangan suatu varietas, sesuai dengan metode baku untuk
menghasilkan varietas baru dan mempertahankan kemurnian benih varietas yang dihasilkan.
Pemulia tanaman yang selanjutnya disebut pemulia, adalah orang yang
melaksanakan pemuliaan tanaman.
Benih tanaman, yang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman dan/atau bagiannya
yang digunakan untuk memperbanyak dan/atau mengembangbiakkan tanaman.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diketahui bahwa varietas tanaman yang dihasilkan
harus berbeda dengan varietas tanaman yang lain yang ditandai dengan perbedaan bentuk fisik
sampai perbedaan karakteristik tanaman .
Pengaturan mengenai perlindungan terhadap varietas tanaman (new varities of plants
protection) merupakan perkembangan dari segi hukum yang ingin menciptakan hak-hak baru guna
menegaskan dan memperkuat tipe perlindungan untuk ide berupa konsep hak yang baru.
Kegiatan pemuliaan dalam bidang pertanian bertujuan untuk :
1. Perbaikan daya hasil dan stabilitas hasil pada tanaman bahan pangan
2. Perbaikan daya hasil yang lebih menarik pada tanaman buah-buahan
3. Penemuan bahan pangan baru ( diversifikasi menu )
4. Peningkatan protein melalui peningkatan komposisi hasil
5. Peningkatan gizi melalui eksploitasi ragam genetik
6. Peningkatan hasil pertanian yang mempunyai kandungan energi tinggi
7. Perbaikan terhadap kandungan racun
8. Ketahanan terhadap penyakit dan hama di lapangan dan tempat penyimpanan

B. hak dan kewajiban pemegang PVT


Hak yang diperoleh pemegang PVT adalah hak untuk menggunakan dan memberikan
persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakan varietas berupa benih
dan hasil panen yang digunakan untuk propagasi. Ketentuan ini berlaku juga untuk varietas
turunan esensial yang berasal dari suatu varietas yang dilindungi atau varietas yang telah
terdaftar dan diberi nama, varietas yang tidak dapat dibedakan secara jelas dari varietas yang
dilindungi, dan varietas yang diproduksi dengan selalu menggunakan varietas yang
dilindungi. Hak untuk menggunakan varietas tersebut meliputi kegiatan:
1. memproduksi atau memperbanyak benih;
2. menyiapkan untuk tujuan propagasi;
3. mengiklankan;
4. menawarkan;
5. menjual atau memperdagangkan;
6. mengekspor;
7. mengimpor;
8. mencadangkan untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam butir 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.

Selain memperoleh hak sebagaimana dijelaskan di atas, pemegang hak PVT juga mempunyai
kewajiban sebagai berikut:
1. melaksanakan hak PVT-nya di Indonesia;
2. membayar biaya tahunan PVT;
3. menyediakan dan menunjukkan contoh benih varietas yang telah mendapatkan hak PVT di
Indonesia.
4.Upaya melindungi PVT
C. upaya melindungi varietas tanaman hasil pemuliaan adalah:
1. Untuk perlindungan awal terhadap varietas tanaman hasil pemuliaan dapat dilakukan
melalui pendaftaran varietas.Pendaftaran varietas tidak dikenakan biaya dan akan
menyatakan hubungan hukum antara varietas yang bersangkutan dengan pemiliknya dan/atau
penggunanya.
2. Apabila potensi ekonomi atau bisnisnya cukup bagus, sebelum dilakukan pelepasan
varietas sebaiknya didaftarkan terlebih dahulu hak PVT-nya. [5]Hal ini diperlukan mengingat
syarat kebaruan dalam PVT, dimana suatu varietas dianggap baru apabila pada saat
penerimaan permohonan hak PVT, bahan perbanyakan atau hasil panen dari varietas tersebut
belum pernah diperdagangkan di Indonesia atau sudah diperdagangkan tetapi tidak lebih dari
setahun, atau telah diperdagangkan di luar negeri tidak lebih dari empat tahun untuk tanaman
semusim dan enam tahun untuk tanaman tahunan. Selain itu, apabila suatu varietas baru
dilindungi dengan PVT, maka pemilik/pemegang hak PVT mempunyai kekuatan hukum
untuk melarang pihak lain menggunakan varietas tersebut tanpa seijin pemilik/pemegang hak
PVT.
3. Pelepasan varietas merupakan tahapan akhir yang perlu dilakukan mengingat UU No.
12/1992 yang mengharuskan suatu varietas yang akan diperjualbelikan/diedarkan/
diperdagangkan harus melalui prosedur pelepasan varietas.
Varietas tanaman yang diberikan perlindungan hukum harus mendapat penamaan yang
selanjutnya menjadi nama varietas tanaman yang bersangkutan dengan ketentuan :
1. Nama varietas tanaman tersebut tetap dapat digunakan meskipun masa perlindungan
telah habis.
2. Pemberian nama tidak boleh menimbulkan kerancuan terhadap sifat-sifat varietas
3. Penamaan varietas dilakukan oleh pemohon hak Perlindungan Varietas Tanaman
(PVT) dan didaftarkan pada kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
4. Apabila penanam tidak sesuai dengan ketentuan butir b, maka kantor Perlindungan
Varietas Tanaman (PVT) berhak menolak penamaan tersebut dan meminta penamaan
baru
5. Apabila nama varietas tersebut telah dipergunakan oleh varietas lain, maka pemohon
wajib mengganti nama varietas tersebut.
6. Nama varietas yang diajukan sebagai merek dagang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

D. Proses Pendaftarn Hak Perlindungan Varietas Tanaman


1.Subjek Hukum Yang Dapat Melakukan Proses Pendaftaran Hak Perlindungan
Varietas Tanaman
Kegiatan pemuliaan tanaman di Indonesia terbuka terhadap semua pihak, baik perorangan
maupun badan hukum dari instansi pemerintah dan pihak swasta. Keterbukaan peluang dalam
kegiatan pemuliaan tanaman bagi pihak swasta perlu dilakukan, mengingat tingginya tingkat
kebutuhan terhadap varietas tanaman dari berbagai komoditi yang sampai saat ini masih
belum dapat terpenuhi.
Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) secara tertulis dengan
mempergunakan bahasa Indonesia dan membayar biaya yang besarnya ditetapkan oleh
Menteri. Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) hanya dapat
diajukan untuk suatu varietas tanaman, dimana permohonan dapat diajukan oleh :
1.Pemulia
Pemulia yang menghasilkan suatu varietas tanaman yang baru berhak untuk mendapatkan
imbalan yang layak dengan memperhatikan manfaat ekonomi yang dapat diperoleh dari
varietas tanaman. Imbalan tersebut dapat dibayarkan dengan ketentuan seperti yang diatur
dalam Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20\9 Tahun 2000 yaitu :
a.Dalam jumlah tertentu dan sekaligus
b.Berdasarkan persentase
c.Dalam bentuk gabungan antara jumlah tertentu dan sekaligus dengan hadiah atau bonus
d.Dalam bentuk gabungan antara persentase dengan hadiah atau bonus yang bersarnya
ditetapkan sendiri oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
Ketentuan pemberian imbalan sama sekali tidak akan menghapus hak pemulia, agar
namanya tetap dicantumkan dalam sertifikat pemberian hak Perlindungan Varietas Tanaman.
Seorang pemulia yang ingin melakukan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman
(PVT) berkewajiban untuk :
a.Melaksanakan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) di Indonesia
b.Membayar biaya tahunan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
c.Menyediakan dan menunjukkan contoh benih varietas yang telah mendapatkan hak
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) di Indonesia.
Akan tetapi, ketentuan dapat dikecualikan apabila dalam melaksanakan hak
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)-nya seorang pemulia mendapatkan kendala baik
secara teknis maupun ekonomis dalam mengembangkan varietas tanaman di Indonesia.
Pengecualian hanya dapat disetujui kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) apabila
pihak pemulia sebagai pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) mengajukan
permohonan tertulis yang disertai alasan-alasan dan bukti yang diberikan oleh instansi yang
berwenang.

2.Orang atau badan hukum yang mempekerjakan pemulia atau yang memesan varietas dari
pemulia
Para pihak yang mempekerjakan pemulia ini dapat berasal dari perorangan, instansi
pemerintah maupun pihak swasta. Para pihak tersebut yang memberikan dana dan fasilitas
yang diperlukan pihak pemulia untuk menghasilkan suatu varietas tanaman yang baru.
Kerjasamana antara kedua belah pihak dituangkan dalam perjanjian yang dibuat secara
khusus. Berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama, varietas tanaman yang
dihasilkan pemulia selanjutnya akan dialihkan kepada pihak yang mendanai kegiataan
pemuliaan tanaman. Orang atau badan hukum selaku kuasa dalam mengajukan permohonan
pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman harus menyertakan surat kuasa khusus
dengan mencantumkan nama dan alamat lengkap kuasa yang berhak.
3.Ahli waris
Pihak ahliwaris dapat merupakan ahli waris dari pemulia tanaman maupun ahli waris
dari pihak yang mempekerjakan pemulia atau yang memesan varietas dari pemulia. Dalam
mengajukan permohonan pendapatan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT), seorang
ahli waris harus membawa serta dokumen resmi sebagai bukti bahwa dirinya benar
merupakan ahli waris dari pemulia tanaman maupun ahli waris dari pihak yang
mempekerjakan pemulia atau yang memesan varietas dari pemulia.
4.Konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dapat diajukan oleh
pihak pemohon yang tidak bertempat tinggal atau berkedudukan tetap di Indonesia. Mereka
dapat membuat permohonan melalui konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) di
Indonesia selaku kuasa. Seorang konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
berkewajiban untuk :
a.Terdaftar di kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
b.Menjaga kerahasiaan varietas dan seluruh dokumen permohonan hak Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT), sampai dengan tanggal diumumkannya permohonan hak Perlindungan
Varietas Tanaman (PVT) yang bersangkutan
Pekerjaan seorang konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) memerlukan
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang khusus agar proses permohonan hak Perlindungan
Varietas Tanaman (PVT) dan langkah-langkah selanjutnya dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya dengan tidak melanggar ketentuan peraturan yang terkait serta tidak
merugikan pihak yang ingin mengajukan permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman
(PVT). Kewajiban konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) untuk menjaga
kerahasiaan varietas, berlaku pula kepada para pihak terkait yang dipekerjakan oleh konsultan
tersebut, misalnya penerjemah dan sebagainya. Kewajiban untuk menjaga kerahasiaan
varietas akan berakhir pada saat permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
mulai diumumkan oleh kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
2.Instansi Yang Berwenang Mengelola Pendaftaran Hak Perlindungan Varietas
Tanaman
[9]Agar kebutuhan varietas tanaman dari berbagai komoditi dapat terpenuhi, maka
diperlukan kerjasama yang baik dari semua kalangan, bukan saja keterlibatan pihak pemulia
tanaman dari kalangan instansi pemerintah ataupun dari kalangan perguruan tinggi saja,
melainkan juga dibutuhkan keterlibatan industri benuh dari perusahaan swasta. Dalam proses
pemuliaan tanaman, para pihak yang ingin mendaftarkan hak perlindungan terhadap varietas
tanaman dapat mengajukan permohonan ke kantor perlindungan varietas tanaman yaitu suatu
unit organisasi di lingkungan Departemen Pertanian dimana unit tersebut mempunyai tugas
dan kewenangankhusus di bidang perlindungan varietas tanaman.
Dalam kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) tersebut terdapat pejabat khusus
yang disebut pemeriksa perlindungan varietas tanaman yaitu pejabat pemerintah yang
berdasarkan keahliannya diangkat oleh Menteri Pertanian dan ditugaskan untuk melakukan
pemeriksaan substantif dan memberikan rekomendasi atas permohonan hak perlindungan
varietas tanaman. Pemeriksaan substantif yang dilakukan pemeriksa perlindungan varietas
tanaman akan meliputi pemeriksaan kebaruan, keunikan, keseragaman, dan kestabilan
varietas tanaman yang dimohonkan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT). Dalam
melaksanakan tugasnya kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dapat meminta
bantuan ahli maupun fasilitas yang diperlukan termasuk mencari informasi dari institusi lain
baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Kantor perlindungan varietas tanaman akan menerbitkan daftar umum perlindungan varietas
tanaman yaitu daftar catatan resmi dari seluruh tahapan dan kegiatan pengelolaan
perlindungan varietas tanaman. Selain itu, kantor perlindungan varietas tanaman tersebut juga
menerbitkan berita resmi perlidungan varietas tanaman yaitu suatu media informasi
komunikasi resmi dari kegiatan pengelolaan perlindungan varietas tanaman yang diterbitkan
secara berkala untuk tujuan kepentingan umum.
3.Syarat-Syarat Pendaftaran Hak Perlindungan Varietas Tanaman
Suatu varietas tanaman yang baru akan mendapatkan perlindungan hukumharus merupakan
varietas tanaman yang memenuhi persyaratan yaitu varietas tanaman tersebut harus baru,
unik, seragam, stabil dan diberi nama. Akan tetapi, tidak semua varietas tanaman bisa
mendapatkan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT). Varietas yang tidak dapat
diberikan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) meliputi varietas yang penggunaannya
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban umum,
kesusilaan, norma-norma agama, kesehatan, dan kelestarian lingkungan hidup.
Varietas tanaman akan dianggap baru apabila waktu permohonan pendafftaran diajukan,
tanaman tersebut belum diperdagangkan atau jika sudah diperdagangkan dengan ketentuan
sebagai berikut :
a.Di Indonesia selama satu tahun
b.Di luar negeri selama empat tahun (untuk tanaman semusim) atau enam tahun (untuk
tanaman tahunan).
Varietas tanaman dianggap unik apabila tanaman tersebut dapat dibedakan dari
varietas yang telah ada atau yang telah dikenal masyarakat umum. Dalam hal ini, unsur
pembeda menjadi sangat penting karena pemulia tanaman dianggap telah menemukan suatu
kelebihan dari tanaman tersebut yang tidak terdapat pada tanaman lainnya melalui suatu
prosedur penelitian dan pengujian yang memakan banyak waktu dan biaya. Untuk memenuhi
keseragaman, unsur-unsur pembeda yang menjadi sifat utama dan penting dari varietas
tanaman yang baru harus ditemukan dalam semua (atau paling tidak kebanyakan) pohon atau
tanaman yang dihasilkan varietas tanaman yang baru tersebut. Kestabilan terdapat pada
varietas tanaman jika sifat-sifat utama dan penting tersebut tidak mengalami perubahan
setelah ditanam berulang-ulang atau jika diperbanyak dengan siklus perbanyakan khusus,
varietas tanaman tersebut tidak akan mengalami perubahan pada setiap akhir siklus tersebut.
[11]
Setiap varietas tanaman hasil pemuliaan yang akan digunakan sebagai varietas asal
untuk membuat varietas turunan essensial harus diberi nama yang akanmenjadi identitas
varietas tanaman yang bersangkutan. Penamaan varietas hasil pemuliaan tersebut harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a.Mencerminkan identitas varietas tanaman hasil pemuliaan yang bersangkutan.
b.Tidak menimbulkan keracuan karakteristik, nilai atau identitas suatu varietas hasil
pemuliaan.
c.Tidak telah digunakan untuk nama varietas yang sudah ada
d.Tidak menggunakan nama orang terkenal
e.Tidak menggunakan nama alam
f.Tidak menggunakan lambang negara.
g.Tidak menggunakan nama merek dagang untuk barang dan jasa yang dihasilkan dari bahan
propagasi dari benih atau bibit, atau bahan yang dihasilkan dari varietas lain, jasa transportasi
atau penyewaan tanaman
Setelah memenuhi persyaratan untuk penamaan tersebut, pemilik varietas tanaman
hasil pemuliaan harus segera mendaftarkan varietas tanaman hasil pemuliaannya ke kantor
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT). Selanjutnya kantor Perlindungan Varietas Tanaman
(PVT) akan mendaftarkan varietas hasil pemuliaan yang bersangkutan dalam daftar umum
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
sejak pendaftaran disampaikan oleh pemilik varietas hasil pemuliaan. Petugas pemeriksa
varietas tanaman akan memeriksa kembali kelengkapan syarat-syarat untuk penamaan, jika
belum sesuai dengan persyaratan yang dimaksud maka kantor Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT) akan memberikan saran perbaikan nama varietas tanaman tersebut secara
tertulis dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran disampaikan
oleh pemilik varietas tanaman hasil pemuliaan tersebut tidak memberikan tanggapan apapun
maka pendaftaran tersebut dianggap ditarik kembali. Varietas tanaman yang telah disetujui
penamaannya oleh kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) memiliki ketentuan bahwa :
a.Nama varietas tersebut terus dapat dipergunakan meskipun masa perlindungannya telah
habis
b.Pemberian nama tidak boleh menimbulkan kerancuan terhadap sifat-sifat varietas.
c.Penamaan varietas dilakukan oleh pemohon hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
dan didaftarkan pada kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
d.Apabila penamaan tidak sesuai dengan ketentuan butir b, maka pihak kantor Perlindungan
Varietas Tanaman (PVT) berhak menolak penamaan tersebut dan meminta penamaan baru
e.Apabila nama varietas tersebut telah dipergunakan untuk varietas lain, maka pemohon
wajib mengganti nama varietas tersebut.
f.Nama varietas yang diajukan dapat juga diajukan sebagai merek dagang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.[13]
Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) terhadap
varietas tanaman yang diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada kantor
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT), harus memuat :
a.Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan
b.Nama dan alamat lengkap pemohon
c.Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemulia serta nama ahli waris yang ditunjuk
d.Nama varietas
e.Deskripsi varietas yang mencakup asal usul atau silsilah, ciri-ciri morfologi, dan sifat-sifat
penting lainnya
f.Gambar dan/atau foto yang disebut dalam deskripsi, yang diperlukan untuk memperjelas
deskripsinya.
Permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dengan menggunakan hak prioritas
tersebut harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a.Diajukan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penerimaan pengajuan
permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) yang pertama kali di luar Indonesia
b.Dilengkapi salinan surat permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) yang
pertama kali dan disahkan oleh yang berwenang di negara dimaksud pada butir a paling
lambat tiga bulan
c.Dilengkapi salinan sah dokumen permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
yang pertama di luar negeri
d.Dilengkapi salinan sah penolakan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT), bila hak
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) tersebut pernah ditolak.
4.Prosedur Pendaftaran Hak Pendaftaran Varietas Tanaman
Varietas tanaman yang baru harus mendapatkan perlindungan secara hukum, hal ini
bertujuan agar para pemulia ataupun para pemegang hak pemulia dapat terus bekerja
menghasilkan varietas tanaman yang digunakan sebagai bibit unggul yang bermanfaat dalam
dunia pertanian tanpa harus khawatir hasil temuannya akan disalahgunakan orang yang tidak
berhak. Sama halnya dengan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) lainnya, untuk mendapatkan
hak perlindungan, varietas tanaman harus didaftarkan, namun berbeda dengan Hak Kekayaan
Intelektual yang lainnya dimana pendaftaran dilakukan di kantor Dirjen Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) Departemen Hukum dan HAM, pendaftaran hak Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT) dilakukan di kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) yang berada
dibawah naungan Departemen Pertanian.
Ketentuan untuk mengajukan permohonan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah
sebagai berikut :
a. Pemohon wajib menyampaikan surat permohonan dengan membayar biaya yang telah ditetapkan.
b. Surat permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman memuat :
1) Tanggal, bulan dan tahun surat permohonan
2) Nama dan alamat lengkap pemohon

3) Nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pemulia serta nama ahli waris yang ditunjuk
4) Nama varietas
5) Deskripsi varietas yang mencakup asal usul atau silsilah, ciri-ciri morfologi, dan sifat-sifat penting
lainnya.
6) Gambar dan/atau foto yang disebut dalam deskripsi yang diperlukan untuk memperjelas
deskripsinya.

Contoh studi kasus Varietas Tanaman

Kasus antara PT. East West Seed Indonesia (EWSI) dengan PT. Multi Benih Unggul
(MBUI). Kasus ini sangat menarik perhatian karena merupakan kasus pertama di
pengadilan setelah UU Nomor 29 Tahun 2000 diundangkan. MBUI digugat karena
menjiplak atau meniru DNA induk benih tanaman yang dimiliki secara paten oleh
EWSI. EWSI adalah perusahaan pencetak benih tomat, cabai, dan terong. Penjiplakan
benih itu diketahui ketika tim riset pasar EWSI menemukan lima bibit varietas sayur
hibrida yang dicurigai meniru miliknya. Lima benih sayuran itu dipasarkan dengan
lebel perusahaan lain yaitu MBUI dan dengan nama lain pula: Tomat Soluna, Salina,
Terong Turangga, dan Cabe Prima (Setyabudhi, 2013)
BAB III
PENUTUP

Hak kekayaan intelektual merupakan hak kebendaan, hak atas sesuatu


benda yang bersumber dari hasil kerja otak atau hasil dari pekerjaan pemikiran manusia yang
menalar. Hak kekayaan intelektual (Intellectual Property Rights) dapat dideskripsikan sebagai hak
atas kekayaan yang lahir karena kemampun intelektual manusia.
Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah hak yang diberikan kepada pemulia
dan/atau pemegang hak PVT untuk menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau memberi
persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya selama waktu tertentu.
Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) terhadap
varietas tanaman yang diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada kantor
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT), harus memuat :
a.Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan
b.Nama dan alamat lengkap pemohon
c.Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemulia serta nama ahli waris yang ditunjuk
d.Nama varietas
e.Deskripsi varietas yang mencakup asal usul atau silsilah, ciri-ciri morfologi, dan sifat-sifat
penting lainnya
DAFTAR PUSTAKA

Usman, Rahmadi; Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual Perlindungan dan Dimensi
Hukumnya di Indonesia; Alumni; Bandung; 2003.
Krisnawati, Andriana; Perlindungan Hukum Varietas Baru Tanaman; Raja Grafindo Persada;
Jakarta; 2004.
Sydaryat, sudjana ;hak kekeyaan intelektual,memahami prindip dasar,cakupan dan uu
berlaku;oasemadi;bandung 2010
Hariani, Iswi ; Prosedur mengurus HAKI yang benar ;Pustaka Yustisia;2010
Saidin ; Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual;
Undang-Undang No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman
www.DEPTAN.com
www.PPVT.co.id
[1]
OK Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006),
hal.9

[2] Muhammad Djumhana dan R. Djubaedillah, Hak Milik Intelektual (Sejarah, Teori dan Praktiknya di
Indonesia, (Bandung : Citra Aditya Bhakti, 1997), hal.23
[3] Muhammad Djumhana, Hukum dalam Perkembangan Bioteknologi, (Bandung : Citra Aditya
Bhakti, 1995), hal.111
[4] OK Saidin, Op.Cit, hal.78
[5] Nina Nuraini, Perlindungan Hak MilikIntelektual Varietas Tanaman(Guna Peningkatan Daya Saing
Agribisnis, (Bandung : Alfabeta, 2007), hal.81
[6] Pasal 14 ayat (1) UU No. 29 Tahun 2000
[7] Andriana Krisnwati dan Gazalba Saleh., Op.Cit., hal.203-204
[8] Pasal 4 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2004 tentang Penamaan, Pendaftaran dan
Penggunaan Varietas Asal Untuk Pembuatan Varietas Turunan Esensial
[9] Pasal 9 ayat (1) UU Np. 29 Tahun 2000
[10] Pasal 14 ayat (1) UU No. 29 Tahun 2000
[11] http://bima.ipb.ac.id/haki/home.php
[12] Pasal 24 ayat (2) UU No. 29 Tahun 2000
[13] Pasal 25 UU No. 29 Tahun 2000
[14] Pasal 26 UU No. 29 Tahun 2000
[15] Andriana Krisnawati, Op.Cit, hal.23

Anda mungkin juga menyukai