Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

VARIETAS TANAMAN

1.Virginia Injily Shela Maleke-220711010137

2. Christina Queenly Putri Kolompoy-220711010153

3. Syalomita Imelia Virginita Kindangen-220711010128

4. Vanesa Maria Kaseger-220711010135

5.Elshaday Injili Paat-220711010155

6.Tesalonika Lengkey-220711010132

7.Hartati Jesalane Atiwi Lule -220711010162

8. Abraham Logor-220711010190
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan ramhat dan berkatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
hak kekayaan intelektual dengan judul “VARIETAS TANAMAN”.adapun
tujuan dari penulisan makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Hak Kekayaan Intelektual,dalam program studi “ILMU
HUKUM”,FAKULTAS HUKUM ,UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO.Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
turut memberikan konstribusinya dalam penyusunan makalah ini.kami juga
mengucapkan terima kasih kepada. Mner FRIEND H.ANIS, S.H, M.SI dan
Nci WILLDA ASSA, S.H , M.H selaku dosen pengampu mata kuliah hak
kekayaan intelektual yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan terdapat
kekurangan didalamnya baik dari penyususan maupun tata bahasa penyampaian
yang digunakan.untuk itu,kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
agar dapat menjadi acuan dalam membuat makalah yang lebih baik di masa
mendatang.

Manado, 11 Mei 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

BAB I PENDAHULUAN 3

A.LATAR BELEKANG MASALAH 4

B. RUMUSAN MASALAH 4

C. TUJUAN PENULISAN 5

BAB II PEMBAHASAN 6

A.PENGERTIAN VARIETAS TANAMAN 6

B.LINGKUP PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN 7

C.SUBJEK VARIETAS TANAMAN 7

D.HAK DAN KEWAJIBAN PEMEGANG VARIETAS TANAMAN 8

E.WAKTU PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN 8

F.CARA PERMOHONAN DAN PENGALIHAN VARIETAS TANAMAN 8

BAB III PENUTUP 9

A.KESIMPULAN 9

B.SARAN 9

DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki sumber daya
hayati yang sangat beragam dan sering dinyatakan sebagai negara “mega
biodiversity”. Keaneka ragaman hayati ini adalah rahmat karunia Tuhan Yang
Maha Esa kepada bangsa Indonesia, yang merupakan sumber plasma nuftah dan
dapat dimanfaatkan untuk merakit varietas unggul masa depan yang sangat
penting untuk mendukung pembangunan ekonomi sektor pertanian pada
khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya1.Varietas tanaman
merupakan faktor penunjang keberhasilan pembangunan sektor pertanian, tetapi
banyak sekali varietas tanaman Indonesia yang belum jelas perlindungan
hukumnya. Hal itu kemungkinan dapat disebabkan antara lain oleh (a)
pemuliannya tidak mau minta perlindungan, (b) banyak yang belum mengetahui
tentang Perlindungan Varietas Tanaman, atau (c) varietas tanaman yang
dihasilkan pemulia tidak memiliki nilai komersial sehingga tidak layak dilindungi.
Sebagai hasil invensi di bidang teknologi, sudah seharusnya varietas tanaman
dapat diberikan perlindungan hak paten. Namun demikian, undang

undang Paten yang ada saat ini tidak memberikan perlindungan seperti yang
diharapkan para pemulia sehingga perlu diatur 1 Penjelasan UU No.29 Tahun
2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman.5 secara khusus dalam undang-
undang No.29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman.Berdasarkan
Pasal 1.1 Undang-Undang No.29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman, Perlindungan varietas tanaman selanjutnya disingkat PVT, adalah
Perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili oleh
Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas
Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman
melalui kegiatan pemulia tanaman2.Menurut Bungaran Saragih, varietas tanaman
merupakan komponen penting dalam sistem pertanian dan industri benih sehingga
tidak dapat diabaikan begitu saja. Apabila harapan pemulia dan kalangan industri
pembenihan akan adanya perlindungan bagi varietas tanaman tidak terwujud,
maka dikhawatirkan akan semakin melemahkan kondisi sektor pertanian
Indonesia. Oleh karena itu, perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (H.K.I) bagi
varietas tanaman merupakan upaya untuk memperbaiki kondisi perbenihan di
dalam negeri3.Berbicara mengenai masalah HKI tidak akan terlepas dari
keikutsertaan Indonesia menjadi anggota World Trade Organization (WTO) yang
diratifikasi dengan UU No.7 Tahun 1994, dimana dalam salah satu perjanjian
yang ada di dalamnya terdapat ketentuan mengenai HKI yaitu Trade Related
Aspect of Intellectual Property Rights (TRIPs). Sebagai Negara yang masih
termasuk dalam kategori “watch list” yaitu Negara yang karya intelektualnya
hanya mencapai ± 3% 2 Pasal 1.1. UU No.29 Tahun 2000 tentang Perlindungan
Varietas Tanaman.3 Andriana Krisnawati, S.H.,MH.Ajazelba Saleh, S.H.,MH.
Perlindungan Hukum Varietas Baru Tanaman Dalam Perspektif Hak Paten. 6
dalam pembuatan barang dan jasa, Indonesia didesak untuk melaksanakan
penegakkan HKI dalam rangka peningkatan kemampuan menghasilkan barang
dan jasa.Perlindungan varietas tanaman (PVT) yang merupakan “sui generis” dari
paten merupakan perlindungan terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh
pemulia tanaman yang mengandung unsur baru, unik, seragam, stabil (BUSS). Di
Indonesia pengelolaan Paten dan pengelolaan PVT tidak berada di satu tangan,
Paten berada di bawah Departemen Hukum dan HAM, sedangkan PVT dikelola di
bawah Departemen Pertanian. Dengan adanya Undang-Undang Nomor 29 Tahun
2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman, maka keberadaan pemulia yang
melakukan pemuliaan akan terlindungi, dimana pemulia yang menghasilkan
varietas tanaman yang memenuhi ketentuan UU No.29 Tahun 2000 tersebut akan
dapat memperoleh hak PVT dan mendapatkan manfaat ekonomi dari hasil
pemuliaannya itu.Situasi perkembangan perekonomian global akan segera
menimbulkan dampak yang nyata atas perekonomian nasional, termasuk sektor
pertanian dalam berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan praproduksi, budidaya,
panen, pasca panen, distribusi, dan perdagangan. Selama ini dan juga masa yang
akan datang keberhasilan pembangunan pertanian sangat ditentukan antara lain
oleh Keunggulan Varietas Tanaman yang dipakai, yang memiliki potensi hasil
panen tertentu sesuai dengan lingkungan tumbuh dan karekteristik varietas
tanaman tersebut. Upaya peningkatan produktivitas sangat dipengaruhi oleh
keberhasilan dalam memperbaiki potensi genetik varietas tanaman yang sangat
dipengaruhi oleh adanya interaksi antara varietas tanaman dengan lingkungan
tumbuhnya.7 B.Namun, varietas baru yang penggunaannya bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban umum, kesusilaan,
norma-norma agama, kelestarian lingkungan hidup, dan kesehatan tidak akan
memperoleh perlindungan. Perlindungan tersebut juga tidak dimaksudkan untuk
menutup peluang bagi petani kecil memanfaatkan varietas baru untuk
keperluannya sendiri, serta dengan tetap melindungi varietas lokal bagi
kepentingan masyarakat luas.Dari uraian tersebut di atas, maka Badan Pembinaan
Hukum Nasional Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia memandang perlu
melakukan analisis dan evaluasi terhadap Undang Undang No. 29 Tahun 2000
tentang Perlindungan Varietas Tanaman
B. RUMUSAN MASALAH

a. Apakah Undang Undang No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas


Tanaman telah cukup melindungi varietas tanaman di Indonesia ?.

b. Permasalahan-permasalahan apa saja yang ditemui berdasarkan peraturan


perundang-undangan yang ada ?.

c. Upaya-upaya yang harus dilakukan agar perlindungan varietas tanaman berjalan


lebih efektif dan efisien ?.

C. TUJUAN PENULISAN

(a) apa yang harus dilakukan pemerintah agar PVT diketahui dan difahami secara
luas dan dimanfaatkan oleh para pemulia dan

(b) bagi penyempurnaan dan pembaruan peraturan perundang-undangan tentang


Perlindungan Varietas Tanaman dalam rangka Perencanaan Pembangunan Hukum
Nasional

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN VARIETAS TANAMAN

Varietas tanaman adalah istilah hukum yang ditetapkan karena ketentuan


Konvensi Serikat Internasional bagi Perlindungan Varietas Baru Tanaman (Union
internationale pour la protection des obtentions végétales, UPOV). Dalam
peristilahan hukum, varietas tanaman boleh disingkat sebagai "varietas", tetapi
memiliki pengertian yang berbeda dari pengertian botaninya.Pengakuan terhadap
suatu kultivar sebagai varietas tanaman (atau varietas) dalam kerangka ketentuan
UPOV akan memberikan perlindungan legal kepada pemulianya, dikenal sebagai
hak-hak pemulia tanaman (plant breeder's rights), sesuai dengan perundangan
negara yang menandatangani UPOV, seperti Plant Variety Protection Act di
Amerika Serikat, atau UU Perlindungan Varietas Tanaman tahun 2000 di
Indonesia.Pengertian varietas dalam konteks perundangan ini tidak sama dengan
"varietas" menurut pengertian botani yang diatur oleh ICBN, dan juga bukan
berarti sama dengan kultivar (penamaannya diatur oleh ICNCP). Dari sudut
pandang ICNCP, "varietas tanaman" berkaitan dengan "kepentingan dagang"
(trade designation) atau "nama dagang" (trade name).
B. LINGKUP PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN

Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) atau hak pemulia tanaman adalah hak
kekayaan intelektual yang diberikan kepada pihak pemulia tanaman atau
pemegang PVT untuk memegang kendali secara eksklusif terhadap bahan
perbanyakan (mencakup benih, stek, anakan, atau jaringan biakan) dan material
yang dipanen (bunga potong, buah, potongan daun) dari suatu varietas tanaman
baru untuk digunakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Suatu kultivar
yang didaftarkan untuk mendapatkan PVT harus memiliki karakteristik berikut
ini: baru, unik, seragam, stabil, dan telah diberi nama. Hak ini merupakan imbalan
atas upaya yang dilakukan pemulia dalam merakit kultivar yang dimuliakannya,
sekaligus untuk melindungi konsumen (penanam bahan tanam atau pengguna
produk) dari pemalsuan atas produk yang dihasilkan dari kultivar tersebut.
Sedangkan Pengertian Perlindungan Varietas Tanaman menurut UU PVT UU no.
29 Tahun 2000 Pasal 1(1) adalah: Perlindungan khusus yang diberikan negara,
yang dalam hal ini diwakili oleh pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh
Kantor Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang
dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman.

C. SUBJEK VARIETAS TANAMAN

Varietas tanaman merujuk pada jenis-jenis tanaman yang memiliki karakteristik


yang berbeda-beda, seperti warna, ukuran, bentuk, dan sifat lainnya. Varietas
tanaman dapat dibuat melalui teknik pemuliaan tanaman, yang bertujuan untuk
menghasilkan tanaman yang lebih baik, lebih tahan terhadap penyakit dan kondisi
lingkungan yang berubah-ubah, dan memiliki kualitas yang lebih baik.Varietas
tanaman juga dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis tanaman, seperti varietas
padi, jagung, kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, dan lain sebagainya. Setiap
jenis tanaman memiliki varietas yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan
tumbuh dan kondisi lingkungan yang dibutuhkan.Pengembangan varietas tanaman
dapat dilakukan melalui berbagai teknik, seperti seleksi alamiah, hibridisasi,
mutasi, dan rekayasa genetika. Pemilihan varietas tanaman yang tepat sangat
penting dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil tanaman, sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat yang bergantung pada
pertanian
D. HAK DAN KEWAJIBAN PEMEGANG VARIETAS TANAMAN

Hak yang diperoleh pemegang PVT berdasarkan Pasal 6 adalah hak untuk
menggunakan dan memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain
untuk menggunakan varietas berupa benih dan hasil panen yang digunakan untuk
propagasi. Ketentuan ini berlaku juga untuk varietas turunan esensial yang berasal
dari suatu varietas yang dilindungi atau varietas yang telah terdaftar dan diberi
nama, varietas yang tidak dapat dibedakan secara jelas dari varietas yang
dilindungi, dan varietas yang diproduksi dengan selalu menggunakan varietas
yang dilindungi. Hak untuk menggunakan varietas tersebut tertera dalam Pasal 6
Ayat (3) meliputi:

1) Memproduksi atau memperbanyak benih


2) Menyiapkan untuk tujuan propagasi
3) Mengiklankan
4) Menawarkan
5) Menjual atau memperdagangkan
6) Mengekspor , Mengimpor
7) Mencadangkan untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam butir 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7.

Selain memperoleh hak sebagaimana dijelaskan di atas, pemegang hak PVT juga
mempunyai kewajiban sebagai berikut yang tertera pada Pasal 9: Melaksanakan
hak PVT-nya di Indonesia Membayar biaya tahunan PVT Menyediakan dan
menunjukkan contoh benih varietas yang telah mendapatkan hak PVT di
Indonesia.

E. WAKTU PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN

1 .Jangka waktu PVT:

A. 20 (dua puluh) tahun untuk tanaman semusim;

B.25 (dua puluh lima) tahun untuk tanaman tahunan.

2.Jangka waktu PVT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung sejak tanggal
pemberian hak PVT.

3.Sejak tanggal pengajuan permohonan hak PVT secara lengkap diterima Kantor
PVT sampai dengan diberikan hak tersebut, kepada pemohon diberikan
perlindungan sementara.
F. CARA PERMOHONAN DAN PENGALIHAN VARIETAS TANAMAN

(1)Permohonan Hak PVT dapat diajukan oleh pemohon yang

terdiri atas:

a. pemulia;

b. orang atau badan usaha yang memperkerjakan

pemulia;

c. orang atau badan usaha yang memesan Varietas

Tanaman dari pemulia;

d. ahli waris; atau

e. konsultan PVT.

(2) Permohonan Hak PVT menggunakan dokumen sesuai Format 1 sampai


dengan Format 16 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(3) Dokumen diunggah secara daring setelah memperoleh hak akses dalam
bentuk:

a. Portable Document Format (PDF);

b. Joint Photographic Experts Group (JPEG); atau

c. Portable Network Graphics (PNG).

(4) Dokumen formulir permohonan Hak PVT, pengisiannya disesuaikan dengan


petunjuk pengisian formulir permohonan Hak PVT merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(5) Permohonan Hak PVT diproses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan yang mengatur permohonan Hak PVT.

(6) Dalam memproses permohonan Hak PVT, Kepala Pusat PVTPP harus
memberitahukan dan mengumumkan kepada pemohon dan masyarakat umum.

(7) Pemberitahuan dan pengumuman dilakukan secara daring dan/atau luring

Tata cara pengalihan hak PVT karena pewarisan adalah sebagai berikut:

(1) Dalam hal pemegang hak PVT meninggal dunia, ahli waris dari pemegang hak
PVT mengajukan permohonan kepada Kantor PVT mengenai pencatatan
pengalihan hak PVT kepada ahli waris, dengan mengisi formulir permohonan
pengalihan hak PVT dan melampirkan:

a. sertifikat hak PVT yang bersangkutan;

b. surat kematian pemegang hak PVT;

c. surat tanda bukti sebagai ahli waris;

d.akta penunjukan kepada salah seorang ahli waris dalam hal ahli waris lebih dari
satu orang;

e. surat kuasa khusus, dalam hal permohonan diajukan melalui kuasa;

f. bukti pembayaran biaya permohonan pencatatan pengalihan hak PVT.

(2) Dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
dipenuhinya persyaratan di atas, Kantor PVT mencatat pengalihan hak PVT
karena pewarisan pada Daftar Umum PVT dan pada sertifikat hak PVT yang
bersangkutan serta mengumumkannya dalam Berita Resmi PVT dan
memberitahukannya kepada ahli waris.

(3) Pemberitahuan dilampiri dengan sertifikat hak PVT yang telah dibubuhi
pencatatan pengalihan hak PVT kepada ahli waris.

(4) Apabila persyaratan belum dipenuhi, maka dalam jangka waktu paling lama
30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diterimanya permohonan, Kantor PVT
memberitahukan kepada pemohon untuk melengkapi persyaratan dimaksud paling
lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal pemberitahuan dari Kantor PVT.

(5) Apabila dalam jangka waktu tersebut pemohon tidak melengkapi persyaratan,
maka permohonan pencatatan pengalihan hak PVT karena pewarisan dianggap
ditarik kembali.Kewajiban pencatatan pengalihan hak PVT karena pewarisan
dimaksudkan untuk menjamin kepastian tentang adanya hubungan hukum antara
hak PVT tersebut dengan ahli waris selaku subjek hukum pemegang hak PVT
yang baru. Di samping itu, pencatatan tersebut memudahkan Kantor PVT
mengelola data dan informasi PVT.Perlu dipahami apabila ahli waris tidak
bersedia menjadi pemegang hak PVT, maka ahli waris dapat mengalihkan hak
PVT tersebut kepada orang atau badan hukum lain yang bersedia menerimanya
atau menyatakan pelepasan hak PVT tersebut dan memberitahukannya kepada
Kantor PVT. Dalam hal ahli waris menyatakan pelepasan hak PVT, maka hak
tersebut menjadi milik publik.Biaya tahunan atas hak PVT dibebankan kepada
ahli waris atau kepada pihak lain yang menerima pengalihan hak PVT.
BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN DAN SARAN

Varietas tanaman dapat bervariasi tergantung pada konteks dan tujuan penelitian
atau analisis. Namun, beberapa kesimpulan umum yang dapat diambil mengenai
varietas tanaman adalah sebagai berikut:

Keragaman genetik: Varian-varian tanaman atau varietas memberikan keragaman


genetik dalam populasi tanaman. Hal ini penting untuk menjaga kelangsungan
hidup spesies, mengatasi tantangan lingkungan, dan memperbaiki sifat-sifat
tanaman yang diinginkan.

Produktivitas: Varietas tanaman yang telah dihasilkan melalui pemuliaan selektif


seringkali memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas
asalnya. Pemuliaan tanaman bertujuan untuk menghasilkan varietas dengan
rendemen yang lebih tinggi, resistensi terhadap hama dan penyakit, serta sifat-
sifat lain yang meningkatkan produktivitas.

Adaptasi terhadap lingkungan: Pemilihan varietas tanaman yang sesuai dengan


kondisi lingkungan tempat tumbuhnya sangat penting untuk mencapai hasil panen
yang optimal. Beberapa varietas dapat lebih tahan terhadap suhu ekstrem,
kekeringan, atau kelembaban tinggi, sedangkan yang lainnya lebih cocok untuk
daerah dengan kondisi lingkungan tertentu.

Kualitas hasil panen: Varietas tanaman juga mempengaruhi kualitas hasil panen,
seperti rasa, tekstur, aroma, kandungan gizi, atau ketahanan pasca panen.
Beberapa varietas dapat menghasilkan buah atau biji yang lebih besar, manis, atau
memiliki sifat organoleptik yang diinginkan, sementara yang lainnya lebih tahan
terhadap perubahan fisik atau kehilangan nutrisi setelah panen.

Ketersediaan pangan: Varian-varian tanaman yang beragam memberikan berbagai


pilihan pangan bagi manusia dan hewan. Dengan memiliki varietas yang berbeda,
kita dapat memastikan bahwa pasokan pangan kita tidak tergantung pada satu
jenis tanaman saja, yang dapat membantu dalam menjaga keberlanjutan dan
keberagaman sumber pangan.

Anda mungkin juga menyukai