Anda di halaman 1dari 6

Perlindungan Varietas Tanaman: Studi Kasus Pemalsuan Varietas Bibit Jagung PT

Agri Makmur Pertiwi

A. Rumusan Masalah
1. Apa unsur-unsur yang harus dipenuhi oleh suatu varietas tanaman supaya
dapat diberi perlindungan varietas tanaman?
2. Bagaimana pemenuhan dan perlindungan bagi pemegang hak perlindungan
varietas tanaman?

B. Dasar Hukum
Penulisan “Perlindungan Varietas Tanaman: Studi Kasus Pemalsuan Varietas Bibit
Jagung PT Agri Makmur Pertiwi”, menggunakan dasar hukum sebagai landasan
analisis, yaitu sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2004 tentang Penamaan, Pendaftaran,
dan Penggunaan Varietas Asal untuk Pembuatan Varietas Turunan Esensial
(VTE)

C. Analisis
1. Unsur-unsur Pemenuhan Varietas dalam Pemberian Perlindungan
Varietas Tanaman
Varietas Tanaman merupakan tanaman dari suatu jenis atau spesies
yang memiliki bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah,
biji, dan ekspresi karakteristik genotipe atau kombinasi genotipe yang dapat
membedakan dari jenis atau spesies yang sama oleh sekurang-kurangnya satu
sifat yang menentukan dan apabila diperbanyak tidak mengalami perubahan.1
Mengacu pada penulisan ini, varietas tanaman yang dimaksud adalah varietas
bibit jagung milik PT Agri Makmur Pertiwi.

1
Vide Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman (UU
PVT).
Supaya suatu varietas dari suatu jenis tanaman dapat dikelompokkan
menjadi varietas tanaman, maka terdapat unsur-unsur yang harus dipenuhi
sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 2 UU No. 29 Tahun 2000, yaitu sebagai
berikut:
a. Kebaruan
Unsur baru berarti bahwa pada saat penerimaan permohonan
Perlindungan Varietas Tanaman, hasil panen dari varietas tersebut
belum pernah diperdagangkan di Indonesia atau sudah diperdagangkan
tetapi tidak lebih dari setahun, atau telah diperdagangkan di luar negeri
tidak lebih dari empat tahun untuk tanaman semusim dan enam tahun
untuk tanaman tahunan.2
b. Keunikan
Anggapan unik dapat diterima apabila varietas tersebut dapat
dibedakan secara jelas dengan varietas lain yang keberadaannya sudah
diketahui secara umum.
c. Keseragaman
Suatu varietas tanaman memiliki unsur seragam apabila sifat-sifat
utama atau penting pada varietas tersebut terbukti seragam meskipun
bervariasi sebagai akibat dari cara tanam dan lingkungan yang
berbeda-beda.
d. Kestabilan
Kestabilan suatu varietas tanaman akan tercapai apabila sifat-sifatnya
tidak mengalami perubahan setelah ditanam berulang-ulang, atau untuk
yang diperbanyak melalui siklus perbanyakan khusus, tidak mengalami
perubahan pada akhir siklus.
e. Pemberian nama
Terakhir mengenai pemberian nama, diwajibkan karena suatu varietas
tanaman membutuhkan nama bersangkutan.
Apabila melihat pada kasus, maka pada varietas tanaman bibit jagung
milik PT Agri Makmur Pertiwi telah memenuhi kelima unsur pengkategorian

2
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, “Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)”,
http://pvtpp.setjen.pertanian.go.id/cms2017/tentang-ppvtpp/layanan/perlindungan-varietas/
#:~:text=Perlindungan%20Varietas%20Tanaman%20(PVT)%20merupakan,persetujuannya%20menggunakan
%20varietas%20tersebut%20untuk (diakses pada 31 Agustus 2022).
varietas tanaman, dimana varietas bibit jagung telah memiliki Sertifikat Daftar
Perlindungan Varietas Tanaman, sebagai berikut:
a. 00141/PPVT/S/2011 – FS 002
b. 00142/PPVT/S/2011 – FS 003
c. 00143/PPVT/S/2011 – FS 004

2. Pemenuhan dan Perlindungan Pemegang Hak Perlindungan Varietas


Tanaman
Perlu diketahui bahwa suatu varietas tanaman dilindungi oleh negara
berdasarkan aturan hukum melalui perlindungan varietas tanaman, yaitu
perlindungan yang diberikan secara khusus oleh negara terhadap varietas
tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman.3 Apabila suatu varietas
tanaman diberikan perlindungan, maka terdapat hak perlindungan varietas
tanaman yang diberikan kepada pemulia tanaman dan/atau pemegang hak
untuk menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau memberi
persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya
selama waktu tertentu.4
Sebagaimana varietas bibit jagung PT Agri Makmur Pertiwi telah
dikelompokkan sebagai varietas tanaman yang dilindungi karena telah
memenuhi unsur-unsur perlindungan varietas tanaman, maka terhadap varietas
tersebut dilindungi selama 20 tahun sebagai tanaman musiman.5 Selain itu,
varietas bibit jagung milik PT Agri Makmur Pertiwi juga telah memegang hak
perlindungan varietas tanaman.
Akan tetapi, PT Agri Makmur Pertiwi sebagai pemegang hak
perlindungan varietas tanaman mendapati adanya pemalsuan bibit jagung yang
menyebabkan kerugian ratusan juta rupiah. Tentunya hal tersebut menggugah
mengenai pentingnya pemenuhan dan perlindungan bagi pemegang hak
perlindungan varietas tanaman, karena terhadap pemegang hak perlindungan
varietas tanaman memiliki hak untuk menggunakan dan memberikan

3
Vide Pasal 1 angka 1 UU PVT.
4
Vide Pasal 1 angka 2 UU PVT.
5
Vide Pasal 4 ayat (1) huruf a UU PVT.
persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakan varietas
berupa benih dan hasil panen yang digunakan untuk propagasi.6
Perlindungan varietas tanaman dalam UU No. 29 Tahun 2000 hanya
terbatas pada skema penerimaan dan persetujuan pendaftaran saja sehingga
belum optimal bagi varietas tanaman lokal dan pemegang hak perlindungan
varietas tanaman.7 Kemudian berkaitan dengan penggunaan varietas tanaman
oleh pihak lain, maka sebagai bentuk perlindungan, terhadap setiap orang atau
badan hukum yang akan menggunakan suatu Varietas Lokal sebagai Varietas
Asal untuk pembuatan Varietas Turunan Esensial wajib membuat perjanjian
terlebih dahulu dengan Bupati/Walikota, Gubernur, atau Kantor PVT yang
mewakili kepentingan masyarakat pemilik Varietas Lokal yang bersangkutan. 8
Sedangkan penggunaan varietas tanaman hasil pemuliaan wajib membuat
perjanjian dengan pemegang hak perlindungan varietas tanaman.9
Terakhir, dalam mendukung perlindungan hak perlindungan varietas
tanaman, pengenaaan sanksi terhadap pelanggaran hak perlindungan varietas
tanaman perlu ditegakkan, sebagaimana dalam kasus, pihak pelanggar
dikenakan sanksi Pasal 21 UU No. 29 Tahun 2000.10

D. Kesimpulan
Berdasarkan analisis di atas, Penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwa dalam hal pemulia tanaman hendak mendaftarkan varietas tanamannya
supaya mendapatkan perlindungan varietas tanaman, maka varietas tanaman
yang bersangkutan wajib untuk memenuhi unsur-unsur kebaruan, keunikan,
keseragaman, kestabilan, dan pemberian nama.
2. Bahwa pendaftaran varietas tanaman oleh pemulia tanaman menjadi sebuah
hal yang mutlak apabila pemulia tanaman hendak mendapatkan kepastian
hukum karena dalam sebuah perlindungan varietas tanaman, terlindungi
perihal hak ekonomi dan hak moral pemulia tanaman dan/atau pemegang hak
perlindungan varietas tanaman.
6
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Loc. Cit.
7
Tim Pengkajian Hukum, “Laporan Akhir Tim Pengkajian Hukum tentang Perlindungan Varietas Tanaman Lokal
dalam Hukum Nasional dan Internasional”, hal. 91, https://www.bphn.go.id/data/documents/pkj-2011-15.pdf.
8
Vide Pasal 9 ayat (1) PP No. 13 Tahun 2004.
9
Vide Pasal 16 PP No. 13 Tahun 2004.
10
Andhika Dwi, “Polisi Ringkus Komplotan Pemalsu Bibit Jagung Bermozet Ratusan Juta”,
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4682005/polisi-ringkus-komplotan-pemalsu-bibit-jagung-
beromzet-ratusan-juta (Diakses pada 31 Agustus 2022).
3. Bahwa pada varietas tanaman bibit jagung milik PT Agri Makmur Pertiwi
telah memenuhi kelima unsur pengkategorian varietas tanaman, sehingga
diketahui terhadap varietas tanaman bersangkutan telah mendapatkan
kepastian hukum atas hak perlindungan varietas tanaman.
4. Bahwa atas terjadinya kasus pemalsuan bibit jagung milik PT Agri Makmur
Pertiwi, pengaturan dan penegakan perlindungan varietas tanaman yang tepat
guna sangat diperlukan.

E. Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis dan adanya kesimpulan terhadap penulisan a quo, maka
Penulis dapat memberikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Bahwa diperlukannya regulatory framework yang secara khusus mengatur
mengenai perlindungan varietas tanaman dengan aspek pendekatan teknikal,
ekonomi, kualitas layanan, dan lingkungan.
2. Bahwa dengan adanya regulatory framework sebagaimana dijelaskan pada
poin sebelumnya, maka menjadi tidak terhindarkan untuk pemerintah mulai
menggagas rancangan perubahan Undang-Undang tentang Perlindungan
Varietas Tanaman.

F. Daftar Pustaka
Peraturan
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2004 tentang Penamaan, Pendaftaran, dan
Penggunaan Varietas Asal untuk Pembuatan Varietas Turunan Esensial (VTE)

Internet
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, “Perlindungan
Varietas Tanaman (PVT)”,
http://pvtpp.setjen.pertanian.go.id/cms2017/tentang-ppvtpp/layanan/
perlindungan-varietas/#:~:text=Perlindungan%20Varietas%20Tanaman
%20(PVT)%20merupakan,persetujuannya%20menggunakan%20varietas
%20tersebut%20untuk (diakses pada 31 Agustus 2022)
Andhika Dwi, “Polisi Ringkus Komplotan Pemalsu Bibit Jagung Bermozet Ratusan
Juta”, https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4682005/polisi-ringkus-
komplotan-pemalsu-bibit-jagung-beromzet-ratusan-juta (Diakses pada 31
Agustus 2022)

Lain-Lain
Tim Pengkajian Hukum, “Laporan Akhir Tim Pengkajian Hukum tentang
Perlindungan Varietas Tanaman Lokal dalam Hukum Nasional dan
Internasional”, hal. 1-103, https://www.bphn.go.id/data/documents/pkj-2011-
15.pdf.

Anda mungkin juga menyukai