Anda di halaman 1dari 2

NAMA : M.

FARHAN

TUGAS 3 HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

1. Menurut Undang-undang Republik Indonesia mengenai Hak Kekayaan


Intelektual (HKI) Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu,
pasal 5:

(1) Yang berhak memperoleh Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah

Pendesain atau yang menerima hak tersebut dari Pendesain.

(2) Dalam hal Pendesain terdiri atas beberapa orang secara bersama, Hak

Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diberikan kepada mereka secara

bersama, kecuali jika diperjanjikan lain.

2. Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah hak yang diberikan kepada
pemulia dan/atau pemegang hak PVT untuk menggunakan sendiri varietas hasil
pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk
menggunakannya selama waktu tertentu (Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 29
Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman). Dengan demikian
perlindungan diberikan terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia
tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman. PVT ini merupakan jawaban dari
alternatif perlindungan terhadap tanaman yang diberikan oleh TRIPs. Beberapa istilah
yang sering digunakan dalam Perlindungan Varietas Tanaman antara lain:
Perlindungan Varietas Tanaman, yang selanjutnya disingkat PVT, adalah
perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili oleh
Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas
Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui
kegiatan pemuliaan tanaman. Varietas tanaman, yang selanjutnya disebut varietas,
adalah sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh bentuk
tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji, dan ekspresi karakteristik
genotipe atau kombinasi genotipe yang dapat membedakan dari jenis atau spesies
yang sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan apabila
diperbanyak tidak mengalami perubahan.

3. Pemegang Hak PVT Sesuai dengan Pasal 5 UU PVT, pemegang hak PVT adalah
pemulia atau orang atau badan hukum, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak
PVT dari pemegang hak PVT sebelumnya. Jika suatu varietas dihasilkan berdasarkan
perjanjian kerja, maka pihak yang memberi pekerjaan itu adalah pemegang hak PVT,
kecuali diperjanjikan lain antara kedua pihak dengan tidak mengurangi hak pemulia.
Jika suatu varietas dihasilkan berdasarkan pesanan, maka pihak yang memberi
pesanan itu menjadi pemegang hak PVT, kecuali diperjanjikan lain antara kedua pihak
dengan tidak mengurangi hak pemulia. Untuk mengembangkan varietas tanaman
baru dapat dilakukan melalui 2 cara yakni melalui pemuliaan tanaman klasik dan
melalui bioteknologi, misal rekayasa genetika. Varietas tanaman yang dihasilkan dari
rekayasa genetika dilindungi dengan PVT, namun proses/metode untuk menghasilkan
varietas baru dapat dilindungi dengan Paten, sepanjang persyaratan dipenuhi.
Seandainya diinginkan perlindungan ganda tersebut, maka kriteria untuk memenuhi
Paten harus diprioritaskan, karena kriteria kebaruan (novelty) pada Paten lebih sulit
untuk dicapai dibandingkan pada PVT. Bahkan suatu metode pemuliaan, apabila
memiliki nilai ekonomi, masih bersifat “rahasia” dan dilakukan upaya menjaga
kerahasiaan, apabila diinginkan, dapat pula dilindungi dengan rezim Rahasia Dagang.
Berdasarkan kasus di atas maka varietas tanaman bawang berwarna tersebut bisa
didaftarkan karena memenuhi syarat yakni baru, unik dan tidak sama dengan jenis
bawang lainnya

Anda mungkin juga menyukai