TENTANG
dan...
-2-
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Pasal 2
(1) Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak dilakukan oleh
Kantor Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak
terdaftar.
(2) Jangka waktu pelaksanaan Registrasi Ulang Pengusaha
Kena Pajak dimulai sejak Februari 2012 sampai dengan
31 Agustus 2012.
(3) Registrasi Ulang Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
dilakukan untuk seluruh Pengusaha Kena Pajak terdaftar.
Pasal 3 ...
-3-
Pasal 3
(1) Dalam rangka Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak,
Direktur Jenderal Pajak karena jabatan dapat melakukan
pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
(2) Pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
berdasarkan Verifikasi.
(3) Pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
berdasarkan Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilakukan terhadap Pengusaha Kena Pajak yang
memenuhi kriteria tertentu.
(4) Verifikasi yang dilakukan terhadap Pengusaha Kena Pajak
yang memenuhi kriteria tertentu sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dilakukan untuk mengetahui apakah Wajib
Pajak benar-benar tidak memenuhi persyaratan subjektif
dan objektif untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak.
Pasal 4
(1) Persyaratan subjektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (4) dipenuhi apabila Pengusaha Kena Pajak merupakan
Pengusaha.
(2) Pengusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang
dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan
barang, mengimpor barang, mengekspor barang,
melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang
tidak berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan usaha
jasa termasuk mengekspor jasa, atau memanfaatkan jasa
dari luar Daerah Pabean.
(3) Persyaratan objektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (4) dipenuhi apabila Pengusaha sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) melakukan penyerahan Barang
Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam
Daerah Pabean dan/atau melakukan ekspor Barang Kena
Pajak berwujud, ekspor Jasa Kena Pajak, dan/ atau ekspor
Barang Kena Pajak tidak berwujud.
Pasal 5
(1) Pengusaha Kena Pajak yang memenuhi kriteria tertentu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3), yaitu:
a. Pengusaha Kena Pajak yang telah dipusatkan tempat
terutangnya Pajak Pertambahan Nilai di tempat lain;
b. Pengusaha
-4-
c. tidak ..4,
-5-
c. Pengusaha Kena Pajak yang tidak dilakukan konfirmasi
lapangan sebelum berlakunya Peraturan Direktur
Jenderal Pajak ini sesuai dengan ketentuan dalam
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
62/ PJ/2010 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/ PJ / 2008
tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak
dan/ atau PengukuhanPengusaha Kena Pajak,
Perubahan Data dan Pemindahan Wajib Pajak dan/ atau
Pengusaha Kena Pajak dan perubahannya.
(4) Dikecualikan dari Pengusaha Kena Pajak yang tidak
diyakini keberadaan dan/atau kegiatan usahanya
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f adalah
Pengusaha Kena Pajak yang ditemukan keberadaannya dan
diyakini kegiatan usahanya pada waktu pelaksanaan
Sensus Pajak Nasional.
Pasal 6
(1) Pelaksanaan Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak Tahun
2012 diatur dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal
Pajak ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
(2) Hasil pelaksanaan Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak
Tahun 2012 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dituangkan dalam laporan hasil Verifikasi sebagaimana
diatur dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak
ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
(3) Apabila berdasarkan laporan hasil Verifikasi diketahui
bahwa Pengusaha Kena Pajak termasuk dalam kriteria
tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
maka kepada Pengusaha Kena Pajak tersebut diterbitkan
Surat Pencabutan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena
Paj ak.
(4) Laporan hasil Verifikasi, kertas kerja, dan dokumen
pendukung Verifikasi disatukan dan disimpan dalam
berkas induk Wajib Pajak.
Pasal 7
(1) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak agar:
a. memantau pelaksanaan Registrasi Ulang Pengusaha
Kena Pajak Tahun 2012 dan memastikan bahwa hasil
Verifikasi memenuhi tujuan yang diharapkan.
b. memantau
-6-
Pasal 8
(1) Dalam hal kemudian diperoleh data dan/atau informasi
bahwa Wajib Pajak yang telah dicabut Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak-nya ternyata memenuhi persyaratan
subjektif dan objektif, maka Surat Pencabutan Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (3) dibatalkan.
(2) Untuk membatalkan Surat Pencabutan Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus dilakukan Verifikasi kembali.
(3) Hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dituangkan dalam laporan hasil Verifikasi.
(4) Berdasarkan laporan hasil Verifikasi dibuat berita acara
Verifikasi sebagaimana diatur dalam Lampiran IV Peraturan
Direktur Jenderal Pajak ini, yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak
ini.
(5) Berita acara Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak unit vertikal di atas Kantor Pelayanan yang
bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan.
(6) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
mengirimkan berita acara Verifikasi yang telah disetujui
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) kepada Direktur
Teknologi Informasi Perpajakan untuk ditindaklanjuti.
(7) Direktur
-7-
(7) Direktur Teknologi Informasi Perpajakan setelah
menindaklanjuti berita acara Verifikasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) mengirimkan pemberitahuan atas
tindak lanjut berita acara Verifikasi kepada Kepala Kantor
Pelayanan Pajak dengan ditembuskan kepada Kepala
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak.
(8) Kepala Kantor Pelayanan Pajak mengirimkan
pemberitahuan mengenai status pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak kepada Wajib Pajak.
Pasal 9
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Februari 2012
41 I Iik
01
ea.Cr•;()(
JENDERAL
D RAHMANY d •
i o 5411111981121001