Anda di halaman 1dari 19

CNIDARIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Taksonomi Invertebrata

Dosen Pengampu : Nur Hidayah, M.Pd.

Disusun Oleh:
Putri Oktarina (2071010017)
Putri Pramisti Asih (2071010018)

KELAS A BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Cnidaria” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Ibu Nur Hidayah,m.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Taksonomi
Invertebrata. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang beberapa hal dari cnidaria sebagai bagian dari invertebrata yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca dan juga bagi penulis serta
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuan, dan juga kepada keluarga serta teman-teman seperjuangan
yang telah mendukung kami.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca sangat kami harapkan
guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Mesuji, 08 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.....................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan...................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2

A. Pengertian Cnidaria....................................................................................2
B. Karakteristik Utama Cnidaria....................................................................3
C. Bentuk dan Struktur Tubuh Cnidaria.........................................................4
D. Fisiologi Cnidaria ......................................................................................5
E. Klasifikasi Cnidaria....................................................................................8
F. Cara Hidup Cnidaria ...............................................................................12
G. Peranan Cnidaria......................................................................................12

BAB III PENUTUP.......................................................................................14

A. KESIMPULAN........................................................................................14
B. KRITIK DAN SARAN............................................................................14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Invertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang
belakang. Ivertebrata merangkum 95% spesies hewan yang diketahui. Invertebrata
menempati hampir setiap habitat bumi, mulai dari air mendidih yang dilepaskan
oleh lubang sembur hidrotermal laut dalam hingga ke tanah antartika yang berbatu
dan beku.
Cnidaria adalah salah satu dari dua belas filum invertebrata. Cnidaria terdiri
atas sekitar 10.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan di perairan,
kebanyakan pada lingkungan laut yang dalam. Cnidaria terbagi menjadi beberapa
subfilum, kelas, dan ordo yang berbeda-beda. Cnidaria juga menghasilkan
dampak yang baik bagi keseimbangan ekosistem, khususnya ekosistem laut.
Cnidaria mencakup koral, ubur-ubur, dan hidra. Hewan-hewan ini memiliki
bangun tubuh diploblastik bersimetri radial, yang mencakup rongga
gastrovaskular dengan bukaan tunggal yang berperan sebagai mulut sekaligus
anus.

B. Rumusan Masalah
 Apakah pengertian Cnidaria?
 Bagaimanakah karakteristik, morfologi, anatomi, dan fisiologi Cnidaria ?
 Apa sajakah yang masuk dalam klasifikasi Cnidaria?
 Bagaimanakah cara hidup Cnidaria?
 Apa saja peranan dari Cnidaria dalam kehidupan?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah yakni:
 Mengetahui tentang pengertian Cnidaria
 Mengetahui tentang karakteristik, morfologi, anatomi, dan fisiologi
Cnidaria

1
 Mengetahui tentang klasifikasi Cnidaria
 Mengetahui tentang peranan dari Cnidaria dalam kehidupan

BAB II
PEMBAHASAN

CNIDARIA

A. Pengertian Cnidaria
Cnidaria dikelompokkan dengan
Ctenophora dalam filum Coelenterata, yang
merupakan salah satu anggota kingdom
animalia yang termasuk ke dalam hewan
tidak bertulang belakang (avertebrata).
Cnidaria juga merupakan istilah lain dari
coeleterata.
Dari sudut etimologi, kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani yakni
“Cnidos” yang artinya “jarum penyengat”. Kemampuan menyengat cnidaria inilah
yang merupakan asal nama mereka. Ciri khas cnidaria adalah knidosit, yang
merupakan sel terspesialisasi yang mereka pakai untuk menangkap mangsa dan
membela diri.
Istilah Coelenterata (Cnidaria) terdiri atas dua kata yakni “coelom” yang
bermaknakan rongga tubuh. Sedangkan “enteron” memiliki makna yakni usus,
jadi Coelenterata yakni usus berongga.
Sebagian besar dari Cnidaria hidup di wilayah lautan. Jika didasarkan pada
sifatnya, Cnidaria dapat dibedakan ke dalam dua jenis, diantaranya yakni Cnidaria
yang hidup terikat pada suatu tempat (polip) dan cnidaria yang hidup tanpa terikat
pada tempat tertentu (medusa).

2
Tubuh Cnidaria terdiri atas mesoglea, suatu bahan tak hidup yang mirip jeli,
terletak di antara dua lapisan epitelium yang biasanya setebal satu sel. Mereka
memiliki dua bentuk tubuh dasar yaitu medusa yang berenang bebas dan polip
yang sesil, keduanya simetris radial dengan mulut dikelilingi oleh tentakel
berknidosit.

Kedua bentuk tersebut mempunyai rongga tubuh untuk pencernaan dan


pernafasan, dan sebuah lubang yang berfungsi sebagai mulut maupun anus.
Banyak Cnidaria memproduksi koloni yang merupakan organisme tunggal dan
terdiri atas zooid.

B. Karateristik Utama Cnidaria


Secara umum, tubuh Cnidaria berbentuk seperti kantung yang bolong yang
tersusun dari dua lapisan jaringan. Ektoderm menutupi permukaan luar tubuh,
endoderm menandai permukaan tubuh dalam. Di antara kedua jaringan ini
terdapat massa gelatin dari materi yang tidak terdiferensiasi yang disebut
mesoglea.
Tampilan unik Cnidaria adalah bentuk medusa dan polip. Cindaria memiliki
ciri yang sama dengan Ctenophora yang lebih kompleks daripada spons karena
mereka memiliki : sel-sel yang diikat oleh penghubung antar sel dan membran
dasar yang mirip karpet, otot, sistem saraf, dan beberapa mempunyai organ
pengindera. Cnidaria berbeda dari binatang lain yang memiliki knidosit yang
menembak seperti harpun dan digunakan terutama untuk menangkap dan
tambatan pada beberapa spesies.
Cnidaria mempunyai dua lapisan sel utama yang mengapit lapisan tengah
yang mirip jeli yang disebut mesoglea, hewan yang lebih kompleks memiliki tiga

3
lapisan sel utama dan tidak ada lapisan perantara mirip jeli. Oleh karena itu
Cnidaria disebut sebagai diploblastik secara tradisional.

Ciri-ciri umum Cnidaria:


1. Tubuh simetris radial
2. Dinding tubuh mempunyai lapisan-lapisan diantaranya epidermis (luar),
mesoglea (tengah dan non seluler), gastrodermis (dalam) karena
fungsinya sebagai perut.
3. Pada dinding tubuhnya (epidermis) didapatkan Nematocyst sebagai sel
jelantang/penyengat.
4. Sistem saluran makanan Gastrovaskular dan Mroaplit.
5. Mulut juga berfungsi sebagai anus..
6. Sistem saraf adalah Diffuse.
7. Habitat hidupnya lebih banyak di laut, seperti Obelia, dan ada pula yang
di air tawar, seperti Hydra.
8. Pada Coelenterata telah didapat jaringan tubuh secara difinitive atan
defferensiasi.
9. Memiliki tentakel yang mengandung kapsul kidnoblas, pada kapsul
tersebut terdapat sel nematosit yang menyengat dan beracun.

C. Bentuk dan Struktur Tubuh Cnidaria


Cnidaria dewasa dapat memiliki bentuk polip dan medusa, atau bergantian
(keduanya). Cnidaria yang dapat berubah bentuk antara polip dan medusa
sebagian besar ada pada kelas Hydrozoa. Bentuk polip adalah bentuk silindris
yang menempel pada substrat (sesil). Karena Cnidaria tidak memiliki kepala,
maka ujung-ujungnya disebut ujung oral (oral end) yang dekat dengan mulut, dan
ujung aboral (aboral end) yang jauh dari mulut. Maka pada bentuk polip, ujung
aboral menempel pada substrat, dan ujung oral menunggu mangsa untuk
ditangkap oleh tentakelnya. Walaupun banyak polip bisa bergerak perlahan
menggunakan otot pada ujung aboralnya, akan tetapi mereka lebih banyak diam.
Bentuk medusa menyerupai polip yang lebih datar, dengan ujung oral di
bagian bawah. Bentuk ini bergerak bebas (motil) dengan kombinasi melayang
(hanyut) pasif dan kontraksi tubuhnya yang berbentuk lonceng. Pada ujung

4
oralnya, tentakel medusa menggantung dengan arah ke bawah, berbeda dengan
bentuk polip, beberapa hanya memiliki bentuk medusa, akan tetapi ada yang
memiliki keduanya (bergantian) pada siklus hidupnya. Pada permukaan tentakel
terdapat sel khusus yang memiliki fungsi utama untuk menangkap mangsa. Sel
yang berisi sekresi racun ini disebut knidosit (cnidocyte) atau knidoblas
(cnidoblast).
Filum Cnidaria merupakan kelompok hewan diploblastik. Cnidaria memiliki
dua lapisan embrionik, yaitu ektoderm dan endoderm. Ektoderm akan menjadi
lapisan jaringan luar, yaitu epidermis yang melindungi permukaan tubuh.
Endoderm akan menjadi lapisan jaringan dalam, yaitu gastroderm yang
mensekresikan cairan pencernaan ke rongga gastrovaskuler. Antara kedua
jaringan tersebut dipisahkan oleh mesoglea, yaitu zat seperti gelatin (gel) yang
setara dengan mesohil pada Porifera. Rongga gastrovaskuler ini berbeda dengan

rongga tubuh (selom) yang diturunkan dari mesoderm. Oleh karena itu, Cnidaria
merupakan hewan yang dipbloblastik, dan tentunya aselomata.

D. Fisiologi Cnidaria
Sebelumnya kita telah membahas mengenai morfologi dan anatomi dari
Cnidaria, selanjutnya adalah fisiologi Cnidaria yakni mengenai pergerakan,
respirasi, saraf, pencernaan, eksresi, dan reproduksi serta siklus hidupnya. Berikut
penjelasannya:

a. Pergerakan
Gerakan pada polip biasanya terbatas, merayap atau meliuk-liuk karena
menempel pada substrat. Tubuh polip seperti hydra dapat memanjang dan

5
memendek atau melengkung ke berbagai arah. Bila hydra dengan ukuran 8
mm mengambil air dan mengisi rongga gastrovaskulernya, tubuhnya dapat
memanjang sampai 20 mm, namun pada saat air dikeluarkan, tubuh dapat
memendek hingga berukuran 1 mm. Medusa dapat berenang bebas. Medusa
berenang dengan berjalan berdenyut, yang dihasilkan oleh otot melingkar
pada tepi lonceng, dan menghasilkan getaran vertikal. Sedangkan gerakan
horizontal tergantung pada arus laut, kecuali pada beberapa jenis cubozoa.

b. Respirasi
Cnidaria tidak memiliki organ respirasi. Sistem respirasi pada Cnidaria
terjadi karena kedua lapisan sel (epidermis dan gastrodermis) menyerap
oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dari air di sekelilingnya, melalui
prosesi perpindahan zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi menuju ke
tempat yang berkonsentrasi lebih rendah.

Proses tersebut dilakukan dengan mendayagunakan bagian kulit terluar


yang bersinggungan langsung dengan air yang terkandung oksigen di
dalamnya.
Di dalam lapisan gastrodermis juga terdapat struktur yang berperan
sebagai fasilitator pelaksana proses respirasi Cnidaria. Struktur tersebut
dinamakan sifinoglia.

c. Saraf
Sistem saraf Cnidaria merupakan salah satu sistem saraf sederhana yaitu
jaring-jaring saraf seperti jala yang tersebar (desentralisasi), yang
mengandung neuron. Neuron ini yang menghasilkan sinyal untuk merespon

6
berbagai jenis stimulus (rangsangan) neuron motorik untuk kontraksi otot,
dan neuron penghubung. Pusat dari sistem saraf Cnidaria adalah rongga
mesoglea.

d. Pencernaan
Sistem pencernaan diawali dari aktivitas tentakel yang menangkap
makanan atau mangsanya. Cnidaria memperoleh makanan dengan berbagai
cara: sebagai predator, menyerap partikel organik yang terlarut,menyaring
partikel makanan dari air, dan memperoleh nutrsi dari simbiosis alga dalam
sel mereka. Beberapa spesies Cnidaria bergantung dengan endosimbosis dan
menyerap nutrisi terlarut.
Mangsa yang telah ditangkap, selanjutnya dimasukkan ke dalam gastrosol.
Setelah proses pencernaan di dalam gastrosol, zat makanan akan diserap oleh
sel-sel gastrodermis. Kemudian zat makanan akan di cerna kembali dan akan
didistribusikan ke seluruh bagian tubuh dengan cara perpindahan sari
makanan dari konsentrasi tinggi menuju konsentrasi yang lebih rendah
(difusi).

Berikut zat sisa makanan akan dikeluarkan melalui tempat pertama kali
makanan dimasukkan. Hal tersebut terjadi dikarenakan tidak terdapatnya usus
pada tubuh hewan tersebut.

e. Eksresi
Cnidaria tidak memiliki alat eksresi khusus. Ketika mangsa sudah berada
dalam rongga pencernaan, sel-sel kelenjar pada gastrodermis mengeluarkan
enzim tripsin yang menguraikan mangsa menjadi bubur (biasanya dalam
beberapa jam). Kemudian sel-sel gastrodermis mulai menyerap nutrisi.
Sirkulasi nutrisi digerakkan oleh arus air yang dihasilkan dari silia

7
gastrodermis, oleh gerak otot, atau keduanya. Sisa mangsa yang tidak dapat
dicerna dikeluarkan melalui mulut (sehingga mulut Cnidaria sebenarnya juga
adalah anus). Kemudian kotoran sisa proses internal sel (amonia) dikeluarkan
dengan arus air internal dan eksternal.

f. Reproduksi dan Siklus Hidup Cnidaria


Cnidaria dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi
aseksual Cnidaria sebagian besar dilakukan dengan betunas (budding) .
reproduksi aseksual ini biasanya terjadi pada bentuk polip. Sedangkan
reproduksi seksual terjadi pada bentuk medusa dewasa.

Siklus hidup Cnidaria, khususnya Scyphozoa atau Aurelia (ubur-ubur)


adalah:
 Medusa dewasa memiliki gonad pada gastrodermis, dan menghasilkan ovum
dan sperma.
 Pembuahan eksternal menghasilkan zigot yang berkembang menjadi larva
bersilia (planula).
 Ketika planula menemukan media yang cocok, akan menempel dan
berkembang menjadi polip muda. Polip yang tidak atau belum melakukan
strobilasi disebut skifistoma (scyphistoma).
 Polip membentuk koloni dengan melakukan strobilasi, dimana banyak polip
berbagi rongga perut yang sama. Polip dalam bentuk ini disebut strobilus.
 Tahap berikutnya strobilus tersebut terlepas dan menjadi efira (ephyra) yang
merupakan medusa muda.
 Efira berkembang menjadi medusa dewasa yang memiliki gonad.

8
E. Klasifikasi Cnidaria

Filum Cnidaria merupakan kelompok hewan sejati (Eumetazoa) yang sudah


memiliki jaringan sejati. Dalam waktu yang lama, Cnidaria dikelompokkan
dengan Ctenophora dalam filum Coelenterata, akan tetapi setelah perbedaan
mereka mulai disadari, mereka ditempatkan pada filum yang terpisah.
Klasifikasi Ilmiah:
Domain : Eukaryota
Kerajaan : Animalia
Filum : Cnidaria , Hatschek,1888
Kelas: Hydrozoa
Scyphozoa – Ubur-ubur
Cubozoa – Ubur-ubur kotak
Staurozoa – Ubur-ubur berjalan
Anthozoa – Koral dan anemon

Filum Cnidaria terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Anthozoa dan subfilum
Medusozoa (kelas Hydrozoa, Scyphozoa, dan Cubozoa). Anthozoa merupakan
kelompok Cnidaria yang hanya memiliki bentuk polip dalam siklus hidupnya,
baik soliter maupun berkoloni. Sebaliknya, Medusozoa merupakan kelompok
Cnidaria yang memiliki bentuk medusa dalam siklus hidupnya. Berikut ini
perbandingan pada empat kelas utama filum Cnidaria.
a. Anthozoa
Kelas Anthozoa berarti hewan karang atau sering disebut juga flower
animals, dikarenakan memiliki tentakel beraneka warna seperti bunga. Kata
Anthozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu “antho” yang artinya bunga dan
“zoa” yang artinya hewan. Cnidaria ini hanya terdapat sebagai polip.
Hidupnya soliter atau membentuk koloni, dan banyak spesies yang
menyekresikan rangka eksternal yang keras dari kalsium karbonat. Setiap
generasi polip membangun rangkanya di atas sisa-sisa rangka dari generasi
sebelumnya, membentuk “batu karang” dengan bentuk yang khas bagi setiap
spesies. Rangka itulah yang biasanya kita anggap sebagai koral.
Tubuhnya berupa silinder pendek dan memiliki kaki sebagai cakram untuk
melekatkan diri pada substrat. Reproduksinya secara seksual (menghasilkan
gamet) dan aseksual (pembentukan tunas atau fragmenatasi).

9
Terumbu karang hidup di laut dalam atau dangkal, dari laut tropis hingga
kutub. Terumbu karang bagi laut tropis bagaikan hutan hujan bagi wilayah
daratan tropis. Terumbu karang menyediakan habitat bagi spesies lain.
Terdiri atas 3 subkelas yaitu:
 Subkelas Zoantharia, terdiri atas anemon laut, contohnya Metridium dan
Acropora.


Subkelas Alcyonaria, sering disebut oktokoral karena mempunyai simetri
oktomerous dengan delapan tentakel dan delapan septa, hidup
berkoloni.contohnya Tubipora musica.

 Subkelas Ceriantipatharia, mempunyai tentakel tidak bercabang.


Contohnya Antipatharia (karang hitam), dan Ceriantharia (tabung
anemone).

b. Hydrozoa
Kata Hydrozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu “hydro” artinya air dan
“zoa” artinya hewan. Sesuai dengan namanya, kelompok hydrozoa paling
banyak ditemukan hidup di air, baik air laut maupun air tawar. Beberapa

10
hydrozoa hidup secara soliter (menyendiri) namun tidak sedikit yang hidup
berkelompok.
Hydrozoa mengalami pergiliran bentuk polip dan medusa, pada tahap
polip reproduksi terjadi secara aseksual dan pada medusa reproduksi terjadi
secara seksual. Bentuknya seperti silinder dan hidup di perairan dangkal.
Contohnya Hydra, Obelia, Physalia, dan Tubularia.

c. Scyphozoa
Kata Scyphozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Scyphos” yang artinya
mangkuk dan “zoa” yang artinya hewan. Scyphozoa telah memiliki alat
indera sederhana yang dapat digunakan sebagai alat keseimbangan,
membedakan gelap terang dan memiliki alat pembau. Ada yang memiliki
tentakel dan ada pula yang tidak. Medusa umumnya merupakan tahap yang
mendominasi siklus hidup pada kelas Scyphozoa. Medusa sebagian besar
spesies hidup di antara plankton sebagai ubur-ubur. Kebanyakan Scyphozoa
yang hidup di pesisir mengalami tahap sebagai polip kecil selama siklus
hidupnya, sementara Scyphozoa yang hidup di laut terbuka umumnya tidak
memiliki tahap polip sama sekali. Jika anggota Scyphozoa yang bersifat polip
melakukan reproduksi secara seksual, maka keturunannya akan bersifat
medusa. Contohnya Aurelia.

d. Cubozoa
Awalnya Cubozoa dimasukkan ke dalam kelas Scyphozoa, akan tetapi karena
anggotanya juga memiliki kesamaan dengan Hydrozoa, beberapa ahli
memutuskan untuk membuat kelompok tersendiri. Cubozoa atau disebut juga
hewan kotak, memiliki tahap medusa yang berbentuk kotak seperti kubus.
Memiliki bentuk lensa mata yang kompleks. Mempunyai empat tentakel dan
panjang yang mencapai 2 meter. Memiliki sistem saraf yang lebih kompleks

11
dari anggota Cnidaria lainnya. Mereka tergolong perenang yang kuat
sehingga lebih jarang terdampar di pesisir. Umumnya hidup di lautan tropis,
seringkali dilengkapi dengan knidosit yang sangat beracun. Contohnya adalah
Tawon laut (Chironex fleckeri) yaitu Cubozoa yang hidup di pantai lepas
Autralia Utara. Sengatannya dapat menyebabkan kegagalan pernapasan,
berhentinya detak jantung, dan kematian dalam beberapa menit.
F. Cara Hidup Cnidaria
Cnidaria hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan
kecil di air. Mangsa menempel pada knidosit dan ditangkap oleh tentakel untuk
dimasukkan ke dalam mulut. Habitat Cnidaria seluruhnya hidup di air, baik di
laut maupun di air tawar. Sebagian besar hidup di laut secara soliter atau
berkoloni.
Ada yang melekat pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan idak
dapat berpindah untuk bentuk polip, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak
bebas melayang di air.

G. Peranan Cnidaria
Manfaat Cnidaria diantaranya adalah :
 Hewan ubur-ubur (Scyphozoa) banyak di perairan Indonesia dapat
dimanfaatkan untuk dibuat tepung ubur-ubur, kemudian diolah menjadi
bahan makanan.
 Di Jepang, selain menjadi bahan kosmetik ubur-ubur juga menjadi
bahan makanan.
 Karang atol, karang pantai, dan karang penghalan dapat melindungi
pantai dari abrasi.
 Karang merupakan tempat persembunyian dan perkembangbiakan ika.
 Kerangka tubuh Cnidaria dapat membentuk karang pantai dan hiasan.
 Anthozoa merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu
karang.

12
Peranan negatif dari anggota Cnidaria ini belum diketahui secara pasti.
Hanya saja, beberapa pengalaman menunjukkan bahwa sering terjadi kepada
para pengunjung pantai yang mengalami gatal-gatal, bahkan keracunan akibat
“tersengat” ubur-ubur (Aurelia). Dan jika jenis Anthozoa berkembang begitu
banyak dan terlalu berlebihan, maka dapat menyebabkan pendangkalan laut.
Sehingga dapat membahayakan dan mengganggu proses pelayaran kapal.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Cnidaria adalah salah satu dari dua belas filum invertebrata. Cnidaria
terdiri atas sekitar 10.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan di
perairan, kebanyakan pada lingkungan laut yang dalam. Cnidaria terbagi
menjadi beberapa subfilum, kelas, dan ordo yang berbeda-beda. Cnidaria juga
menghasilkan dampak yang baik bagi keseimbangan ekosistem, khususnya
ekosistem laut.
Cnidaria mencakup koral, ubur-ubur, dan hidra. Hewan-hewan ini
memiliki bangun tubuh diploblastik bersimetri radial, yang mencakup rongga
gastrovaskular dengan bukaan tunggal yang berperan sebagai mulut sekaligus
anus.
Filum Cnidaria terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Anthozoa dan
subfilum Medusozoa (kelas Hydrozoa, Scyphozoa, dan Cubozoa). Anthozoa
merupakan kelompok Cnidaria yang hanya memiliki bentuk polip dalam siklus
hidupnya, baik soliter maupun berkoloni. Sebaliknya, Medusozoa merupakan
kelompok Cnidaria yang memiliki bentuk medusa dalam siklus hidupnya.
Cnidaria berperan penting dalam kehidupan, salah satunya memperindah
laut dan memberikan habitat kepada ikan, dan juga mencegah abrasi pantai,
karena Cnidaria memiliki tentakel dengan cnidosit yang berfungsi untuk
penyengat, maka tidak jarang sengatannya pun merugikan manusia.

B. SARAN
Uraian di atas adalah uraian yang singkat, sehingga tidak memberikan
penjelasan secara detail mengenai Cnidaria.

14
Puji syukur kepada Allah SWT. akhirnya selesailah makalah ini yang
membahas tentang taksonomi invertebrata yakni Cnidaria. Sungguh, masih
banyak kekurangan yang harus kami perbaiki dalam penyusunan makalah ini.
Apabila terdapat kesalahan penulisan kami mohon maaf, kritik dan saran dari
pembaca akan kami nantikan. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A, Jane B. Reece, 2008, Biologi Campbell Edisi Kedelapan Jilid
2, Jakarta: Erlangga.

Syahya, Galang, 2010, “Makalah Cnidaria”,


http://nerevars.blogspot.com/2010/05/makalah-cnidaria.html?m=1, diakses pada
15 September 2021 pukul 08.12.

Shabrina, Herninda N., 2015, “Cnidaria Dan Cnetophora (Ciri-ciri, struktur tubuh,
klasifikasi dan contoh, reproduksi dan peranan menguntungkan & merugikan”
https://www.slideshare.net/HernindaNShabrina/cnidaria-dan-ctenophora, diakses
pada 15 September 2021 pukul 09.10.

Olahraga, 2021, “Peranan Coelenterata Dalam Kehidupan Manusia”,


https://penjaskes.co.id/peranan-coelenterata-dalam-kehidupan-manusia/, diakses
pada 16 September 2021 pukul 12.50.

Tentorku, 2016, “Filum Cnidaria Memiliki Bentuk Polip dan Medusa,


https://www.google.com/amp/s/www.tentorku.com/filum-cnidaria-bentuk-polip-
medusa/amp/, diakses pada 16 September 2021 pukul 14.02.

Wikipedia, 2021,”Cnidaria”, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Cnidaria, diakses


pada 16 September 2021 pukul 16.20.

Ni Made Suartini, Ssi, Msi, 2014, “MODUL MATA KULIAH TAKSONOMI


INVERTEBRATA (PHYLUM CNIDARIA)”,
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/94b59dc9b206274e49db9d
2523e42fdd.pdf, diakses pada 17 September 2021 pukul 06.47.

15
Guru Pendidikan, 2019, “Cnidaria Adalah”,
https://seputarilmu.com/2019/11/cnidaria.html, diakses pada 17 September 2021
pukul 07.07.

Zaina, Guru, 2021, “Fungsi Cnidaria”, https://edmodo.id/fungsi-cnidaria/, diakses


pada 17 September 2021 pukul 09.23.

Amelia, Kurnia, 2015, “02 Coelenterata 02”,


https://www.slideshare.net/kurniaauliyaa/02-coelenterata-2, diakses pada 17
September 2021 pukul 13.55.

Islamiardela, 2014, “CNIDARIA”,


https://www.google.com/amp/s/islamiardela.wordpress.com/2014/04/30/cnidaria/
amp/, diakses pada 17 Sepptember 2021 pukul 15.20.

Makalah Laporan Terbaru, 2011, “Cnidaria”,


http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.com/2011/11/cnidaria.html?m=1, diakses
pada 17 September 2021 pukul 19.05.

Yulitasari, Nurma, 2020, “MODUL TAKSONOMI INVERTEBRATA”,


http://repository.radenintan.ac.id/13510/2/RESPOSITORI.pdf, diakses pada 18
September 2021 pukul 06.55.

Islammiardela, 2014, “CNIDARIA,


https://www.google.com/amp/s/islamiardela.wordpress.com/2014/04/30/cnidaria/
amp/, diakses pada 18 September 2021 pukul 08.08.

16

Anda mungkin juga menyukai