PENOKOHAN
1. Metode Analitik (secara langsung)
2. Metode Dramatik (tidak langsung)
Contoh 2”
Dina menatap wajah ibunya.” Ibuku memang
cantik,”batinnya,” meski sudah lanjut usia,
kecantikan ibu masih terlihat jelas di wajahnya.
Aku sangat menyayangi wanita ini. Sikapnya yang
tegas telah ikut membentuk karakterku. Kasih
sayangnya padaku tak pernah habis. Perhatiannya
padaku juga sangat luar biasa. Meski sejak usiaku
10 tahun ayah sudah meninggal, tapi ibuku sampai
kini tak menikah lagi. Ibu sangat kuat dan tabah
dalam menapaki hari-hari bersamaku, mendidikku,
mengajariku, membimbingku sendirian. Aku ingin
sekali bisa sekuat dia,” Begitu pikir Dina.”
Contoh:
Deru beribu-ribu kendaraan yang berlalu-lalang serta
amat membisingkan telinga menjadi santapan sehari-
hariku setelah tiga bulan aku tinggal di kota metropolitan
ini. Memang tak mudah untuk menata hati dan diriku
menghadapi suasana kota besar, semacam Jakarta, bagi
pendatang seperti aku. Dulu, aku sempat menolak untuk
dipindahkan ke kota ini. Tapi, kali ini aku tak kuasa
untuk menghindar dari tugas ini, yang konon katanya aku
sangat dibutuhkan untuk ikut memajukan perusahaan
tempatku bekerja.
Ternyata, bukan aku saja yang mengalami mutasi kali
ini. Praba, teman satu asramaku , juga mengalami hal
yang sama. Kami menjadi sangat akrab karena merasa
satu nasib, harus beradaptasi dengan suasana Kota
Jakarta.
“Aku bisa stress kalau setiap hari harus terjebak macet
seperti ini. Apakah tidak ada upaya dari Pemkot DKI
mengatasi masalah ini? Rasanya, mendingan posisiku
seperti dulu asal tidak di kota ini!” umpat Praba.