Anda di halaman 1dari 64

CRITICAL BOOK REVIEW

CNIDARIA DAN CTENOPHORA

Disusun oleh :

ROSELINA TRIANA SITORUS (4193141050)

Pendidikan Biologi E 2019

Dosen Pengampu :

Dra.Masdiana Sinambela, MSi

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


IDENTITAS BUKU

Buku Utama Buku Pembanding


Gambar buku

Judul Buku Taksonomi Hewan Invertebrata Avertebrata Air


Pengarang Aida Fitriani Sitompul, Elida Hafni Cyska Lumenta
Siregar, Nanda Pratiwi
Penerbit Unimed Press Unsrat Press
Tahun Terbit 2019 2017
Kota Terbit Medan Manado
ISBN 978-602-9115-39-0 978-979-3660-79-0
Cetakan 1 1
Tebal Buku 210 halaman 159 halaman

LAPORAN HASIL CRITICAL BOOK REVIEW

Uraian
No Yang Dikritisi Buku Utama : Buku Pembanding :
Taksonomi Hewan Avertebrata Air
Invertebrata
1. Deskripsi/Uraian Semua hewan kecuali spons Coelenterata berasal dari kata
dan segelintir kelompok lain, coilos (rongga) dan enteron
tergolong ke dalam klad (ums). Coelenterata adalah
Eumetazoa, hewan dengan kelompok hewan berongga,
filum sejati. Filum tertua daiam daur htdupnya dapat hidup
dalam klad ini adalah FiluM sebagai polip atau medusa.
Cnidaria. Coelenterata terdiri atas dua
 Ciri umum filum Cnidaria filum, yaitu Ctenophora dan
dan Ctenephora Cnidaria. Anggota dari filum ini
Bangun tubuh dasar Cnidaria beium memiliki rongga tubuh
adalah kantong dengan yang sebenarnya (coelom), tetapi
komparteman pencernaan hanya rongga central yang
pusar yang disebut rongga disebut coeleneteron.
gastrovaskular. Ada gua Coelenteron berfungsi sebagai
variasi pada bangun tubuh ini pencernaan makanan dan
: polip yang sesil dan medusa mengedarkan sari — sari
yang motil. Polip adalah makanan.
bentuk silindris yang melekat CNIDARIA
ke substrat dengan ujung  Morfologi
aboral tubuhnya sambil Cnidaria termasuk ke dalam
menjulurkan tentakel menanti hewan yang memiliki simetri
mangsa. Contohnya hidra dan radial. Hcwan radial hanya
anemone laut. Medusa adalah memiliki bagian dorsal (atas) dan
versi polip yang pipih dengan bagian ventral (bawah)
mulut disebelah bawah. ataubagian oral (mulut) dan
Contohnya ubur ubur. bagian aboral, tapi tidak ada
Dinding tubuh memiliki dua bagian anterior (kepala) dan
lapisan sel yaitu lapisan posterior (ekor). Bentuk tubuh
epidermi di sebelah luar (dari dasar hewan Cnidaria terdiri dari
ectoderm) dan lapisan dua variasi, yaitu polip
gastrodermis disebelah dalam danmedusa yang secara
(dari endoderm). Cnidaria bergantian terjadi pada siklus
adalah karnivora yang hidupnya. Polip adalah bentuk
menggunakan tentakel yang seperti tabung yang tnenetap dan
tersusun melingkat di menempel pada substrat, seperti
sekeliling mulut untuk batu,dibagian aboral (beriawanan
menangkap mangsa dan dengan muiut) pada tubuhnya.
mendorong makanan ke Beberapa koioni polip, yang
gastrovaskuler diiengkapi dengan tentakei
berfungsi untuk mengambil
Ctenophora atau ctenophore makanan dan sebagai alat
disebut juga ubur ubur sisir pertahanan diri. Polip lain yang
yang bersifat diploblastic dan tidak bertentakel dikhususkan
bersimetri radial seperti untuk bereproduksi dcngan
Cnidaria dan berukuran mcnghasiikan medusa kecil
sekitar 5 cm. Ubur ubur sisir melalui pertunasan secara
menyusun sebagian besar aseksual. Berbeda dengan polip,
plankton laut. Ctenophora medusa dapat bergerak bebas di
merupakan hewan karnivora, air karena terbawa air atau
memakan plankton. proses kontraksi tubuhnya yang
Tentakelnya tidak memiliki berbentuk seperti lonceng.
nematokist, memiliki perekat  Anatomi
colloblast di epidermis yang Cnidaria menunjukkan
digunakan untuk menangkap penyusunan lapisan selyang
mangsa. Sistem pencernaan lebih rumit daripada porifera.
terdiri dari serangkaian Tubuh mereka memperlihatkan
saluran bercabang, dimulai adanya dua lapisan yang
ekstraseluler kemudian berbeda. Dua lapisan tersebut
masuk ke faring, lambung adalah epidermis atau
dan saluran intraseluler ektodermis pada bagian luar dari
lainnya. gastrodermis ata« endodermis di
 Klasifikasi filum hagian hiar, Lapisan tersebut
cnidarian dan ctenophore dipisah oleh mesoglea.
Filum Cnidaria dibagi Epidermis terdiri dari lima tipe
menjadi 4 kelas utama yaitu : dasar sel, yaitu Sel
1) Kelas Hydrozoa Epitneliomuskular (sel epitel
a) Ordo Hydroida otot) , Set interstitial, Sel
 Subordo Anthomedusae Ketenjar lendir, Sel Sensori (sel
(Gymnoblastea) indent), Sel Saraf
Contoh : H.oligactis, Gastrodermis terdiri dari
H.pseudoligactis, beberapa macam sel, antara lain:
H.carnea, Chlorphydra Sel Otot Peneema (nutritive
viridissima muscle cells), Sel Kelenjar
 Subordo Leptomedusa Enzim, Sel Kelenjar Lendir
(Calyptoblastea) (mucus secreting cells)
Perisars meliputi  Fisiologis
coenosarc dan menjadi  Pergerakan
hydrothecae atas polip Pergerakan terjadi karena
nutrisi dan gonothecae kontraksi otot. Kontraksi otot
atas polip reproduksi berpengaruh terhadap cairan di
 Subordo Limnomedusae dalam rongga gastrovaskuler
Termasuk medusa air yang berfun Gerakan yang
tawar dan bentuk dihasilkan searah sedangkan
bentuknya seperti gerakan bergantung pada arus
Gonoinonemus laut.
b) Ordo Trachyline  Cara makan
Hydrozoa tanpa Kebanyakan Coelenterata
pergantuan generasi adalah karnivora dan
 Subordo Trachymedusae makanan mereka sebagian
Tentakel marjinal di tepi besar terdiri dari krustasea
paying, gonad di kanal kecil, Mereka menangkap
radial, merasakan mangsanya dengan cara agak
tentakel di lubang atau pasif melayang melalui
veskula. tentakel mereka yang
 Genus Litriope Coelenterata melepaskan
Bersifat nematosis menyengat yang
hemispherical melumpuhkan mangsanya.
 Genus Aglantha Mereka menggunakan
Memiliki 8 kanal tentakei mereka untuk
radial, ditemukan di menarik makanan ke dalam
Atlantik utara mulut mereka dan rongga
 Suboro Narcomedusae gastrovaskuler.
Tentakel marjinal aboral  Pernapasan dan ekskresi
berasal dari tepi paying Cnidaria tidak memiiiki alat
 Genus Cunina pernapasan dan ekskresi.
Agak datar dan Pertukaran gas diiakukan oiefa
transparan seiuruh permukaan tubuhnya
 Subordo Pteromedusae secara difusi. Sisa-sisa
 Genus Tetraplatia metaboiisme berupa 6vary6a
Memiliki empat falps juga dibuang secara difusi.
berenang di bagian Pertukaran gas berlangsung
equatorial, masing- secara iangsung di permukaan
masing dengan dua tubuh dan iimbah mereka
statocysts dilepaskan baik meialui rongga
c) Ordo Hydrocorallin gastrovaskuler mereka atau
Hidrozo dengan dengan difusi meialui kulit
hidrorhiza bercabang, mereka
polip dari dua jenis  REPRODUKSI
 Subordo Milleporina Cnidaria berkembang biak
Merupakan anggota secara aseksual dan seksual.
umum fauna terumbu Reproduksi aseksual terjadi
karang. Contoh M. pada stadium polip dan
alcicornis diiakukan dengan jalan
 Subordo Stylasterina pertunasan(budding),
Memiliki percabangan pembelahan atau pencabikan
berkerut atau encrustin telapak kaki. Reproduksi
berkapur seksual umumaya terjadi pada
d) Ordo Siphonophora tahap medusa. Set telur atau
Koloni Hydrozoa yang sperma sebagian besar berasal
sangat polimorfik. Contoh dari set interstisial yang
A. pneumatophore mengelompok sehingga
2) Kelas Scyphozoa membentuk 6vary atau testis.
Kebanyakan hidup di Bentuk, ukuran dan daur bidup
pesisir mengalami tahap jenis-jenis Cnidaria sangat
sebagai polip kecil selama beraneka ragam hingga
siklus hidupnya sementara dikelompokkan menjadi tiga
yang hiduo di laut kelas.
umumnya tidak memiliki 1. Hydrozoa
polip. Hydrozoa (dalam bahasa
a) Ordo Stauromedusae yunani hydro-air, zoa =
Scyphozoa tanpa rhopalia, hewan). Sebagian besar hidup
tentakel perradial dan di laut, hanya sedikit hidup di
interradial air tawar, terdapat daiam
 Genus Lucernia bentuk poHp dan medusa pada
Tidak memiliki sebagian besar spesies, fase
rhopalioid (bantalan polip seringkaH membentuk
perekat). Contoh L koloni. Contoh Hydrozoa
quaadricornis adalah Hydra, Obelia, dan
 Genus Haliclystus Physalia
Memiliki margin 2. Scyphozoa
dengan 8 lobus Scyphozoa (dalam bahasa
banyak tentakel. yunani, scypho = mangkuk
Contoh H. auricular zoa = hewan) memiliki
b) Ordo Coronatae bentuk dominan berupa
Scyphozoa dengan empat medusa dalam siklus
rhopalia interradial hidupnya. Medusa Scyphozoa
 Genus Periphylla dikenal dengan ubur-ubur.
Memiliki 16 lobus Contoh Scyphozoa adalah
marginal, 12 Cyanea dan C’hrysaora
tentakel. Contoh P. fruttescens
hyacinthina 3. Anthozoa
c) Ordo Cobomedusae Anthozoa (dalara bahasa
Scyphozoa dengan empat yunaw, anthus = buoga, zoa =
ropalia perradial, tentakel hewan) memiliki banyak
radial. tentakel yang berwarna-warni
 Genus Charybdea seperti bunga
Memiliki 4 tentakel  Ekologi
interradial. Contoh Kebanyakan Cnidaria bentuk
C. xaymacana polip memerlukan substrat padat
d) Ordo Semaeostomeae untuk tempat menempel,
Scyphozoa dengan empat meskipun beberapa bersembunyi
atau lebih perradial dan dalam sedimen lembut dan
empat atau lebih memperpanjang mahkota
interradial rhopalia. tentakelnya di permukaan laut
Contoh D. quinquecirrha  Peran/ Manfaat
e) Ordo Rhizostomeae  Koral atau karang laut
Scyphozoa tanpa tentakel, Koral dari kelas Anthozoa
biasanya terdapat delapan berfungsi sebagai kompooen
rhopalia utama pembeniukckosisiem
3) Kelas Cubozoa ierumbu karang.
Memiliki tahap medua  Beberapa jenis Chidaria
berbentuk kotak. Contoh diperjualbelikan sebagai hewan
Chironex fleckeri hias untuk akuarium laut
Kelas Anthozoa  Untuk dikomsumsi dan
4.1)Subclass Zoantharia diperdaganakan sebagai ubur-
Anthozoa dengan tentakel ubur asin, contohnya adaah
yang berongga sederhana jenis Scyopozoa yang tidak
a) Ordo Actiniaria beracun
 Genus Edwardsia  kerangka koral digunakan
Contoh E. leidyi sebagai materiai bangunan
 Genus Halcampa untuk membuat semen
Contoh H. farinace  kerangka Cnidaria juga
 Genus Sagarita dibuat sebagai perhiasan
Contoh : S.luciae Ctenophora
b) Ordo Madreporaria atau Ctenophora adalah salah satu
Seleractina filum hewan invertebrate .
 Genus Porites Anggota filum ini menyerupai
Membentuk koloni hewan ubur-ubur walaupun
berpori secara klasiflkasi berbeda filum.
 Genus Oculina Awalnya ctenophore
Membentuk koloni dikelompokkan dengan cnidaria
padat dendritik dalam filum coelenterate.
 Genus Meandrina Adanya perbedaan menyebabkan
Membentuk koloni spesies ctenophore ditempatkan
besar yang pada filum yang terpisah, dan
bertatahkan hingga terdapat kurang lebih 150 spesies
diameter 25 cm atau  Morfologi
lebih Ctenophora memiliki bentuk
c) Ordo Zoanthidea tubuh yang bulat dan lonjong,
Zoantharia tanpa lunak dan simetris radial. Salah
kerangka satu keunikan ctenophore adalah
d) Ordo Antipathidea marnpu mengeluarkan cahaya
Zoantharia dengan dari tubuhnya sendiri. Bagian
kerangka permukaan luar ctenophore
 Genus Anthipathes mempunyai delapan baris sisir
 Genus Cirripathes yang disebut dengan cilia yang
e) Ordo Ceriantharia dapat digunakan sebagai alat
Zoantharua besar, hidup gerak. Ctenophora merupakan
secara soliter yang hidup hewan terbesar yang
tertanam di pasir. Contoh menggunakan silia untuk
C. americanus lokomosi (pergerakan).
4.2) Subclass Alcyonaria Kemiripan ctenophore dengan
Anthozoa dengan delapan cnidaria diduga merupakan hasil
berongga, tentakel menyirip evolusi konvergen akibat hidup
dan delapan complete septa di lingkungan yang sama. Filum
a) Ordo Alcyonacea ctenophore dibagi menjadi dua
Koloni besar atau kelas yaitu Tentaculata
merayap (contohnya Mertensia ovum) dan
 Subordo Alcyonaceae Nuda (contohnya Neis cordigera)
(karang lunak)  Klasifikasi
 Subordo 1. Kelas Tentaculata
Ceonothecaleae Memiliki sepasang tentakel yang
(karang biru) panjang, berbulu, kontraktil,
 Subordo Stoloniferae yang dapat ditarik kembali ke
Katang saluran organ dalam sarung berbulu mata
polip bergabung khusus. Pada kelas Tentaculata
bersama oleh bar terbagi atas 4 ordo yaitu Cestida,
horisontal Cydippida, Lobata dan
 Subordo Telestaceae Platyctenida.
Polip lateral timbul 2. Kelas Nuda
dari polip memanjang Pada kelas Nuda tidak memiliki
dihubungkan oleh tentakel, hewan ini menangkap
basis merayap mangsanya dengan membuka
b) Ordo Gorgonacea rongga mulutnya dengan lebar
Koloni Alcyonaria dan memiliki faring yang besar.
 Genus Gorgonia Mengisi sebagian besar dari
Contoh G. flabellum kantong/pundi - pundi tubuhnya.
c) Ordo Pennatulacea Kelas nuda hanya memiliki 1
Membentuk koloni ordo yaitu Berioda.
simetris bilateral  Sistem Reproduksi dan
Klasifikasi filum Ctenophora Perkembangan
1. Kelas Tentakulata Hampir semua spesies
Memiliki tubu bulat, ctenophore adalah hermafrodit
misalnya Pleurobracia, atau memiliki alat kelamin
tentakel tidak terlindung, ganda. Reproduksi ctenophore
tubuh berbentuk pita dan dilakukan secara generatif,
kebiasaan bergerak dengan meskipun ada beberapa spesies
merayap. yang melakukan reproduksi
2. Kelas Nuda secara vegetative dengan cara
Tidak memiliki tentakel, fragmentasi.
misalnya Beroe cucumis,  Cara Makan, Pencernaan, dan
dengan tubuh berbentuk Pernafasan
kerucut dan Pharynx besar, Ketika mangsa ditelan itu akan
tidak memiliki kerangka dicairkan di faring dengan enzim
kaku, homolog ke mesogloea dan kontraksi molekul dari faring
coelentrata. dan proses hasilnya akan dibawa
 Peranan Filum Cnidaria sampai pada sistem saluran yang
dan Ctenophora dalam akan diproses lebih lanjut di cilia
kehidupan dan dicerna oleh sel nutrisi. Cilia
- Menjadi batu karang yang yang ada di saluran akan
berfungsi menahan abrasi membantu pengangkutan nutrisi
oleh ombak laut ke otot di mesoglea. Lubang
- Tempat anus akan mengeluarkan unsure
perkembangbiakan biota kecil yang tidak dicerna, akan
laut tetapi sebagian besar zat yang
- Cindramata atau hiasan tidak dicerna akan dikeluarkan
- Sebagai bahan pangan melalui mulut
- Sebagai bahan kosmetik  Ekologi Ctenophora
Ctenophora ditemukan sebagian
besar di lingkungan laut dari
kutub air hingga dengan daerah
tropis dekat pesisir pantai dan
dilautan tengah dari permukaan
air hingga laut dalam. Dipahami
secara baik adalah berasal dari
bermacam - macam golongan
jenis pleurobrachia, beroe, dan
mnemiopsis, seperti
terbentuknya plankton pantai
yang diantaranya sebagian besar
terjadi berkelompok dekat
pantai. Tidak ada ctenophore
yang ditemukan di air tawar.
 Peran Ctenophora
a. Menjaga keseimbangan
ekosistem di laut. Hal ini
karena ctenophore suka
memakan plankton
tumbuhan.
b. Sumber makanan bagi
hewan laut, seperti
salmon, penyu, dan ubur
- ubur.
2. Analisis Umum Berdasarkan kajian isi buku Berdasarkan kajian isi buku pada
dinyatakan bahwa bab Coelentrata materi Cnidaria
Ctenophora dan cnidaria dikatakan bahwa Coelentrata
merupakan bagian dari Filum terdiri atas 2 filum yaitu
Coelentrata. Coelenterata Chordata dan Ctenophora.
sering disebut hewan Namun berdasarkan bab pada
berongga karena bentuknya materi Ctenophora menyatakan
yang simetri radial,tidak bahwa Ctenophora tidak lagi
memiliki rongga tubuh yang bagian filum Coelentrata. Hal ini
sebenarnya dan hanya merupakan 2 sudut pandang yang
memiliki sebuah rongga saling bertentangan. Disamping
sentral yang disebut itu kedua bab materi Cnidaria
coelenteron (rongga dan Ctenophora dipisah. Materi
gastrovaskuler ). Klasifikasi lainnya dijelaskan bahwa pada
filum Cnidaria filum Cnidaria dikelompokkan
dikelompokkan menjadi menjadi tiga yaitu Hydrozoa,
empay kelas yaitu Hydrozoa, Schyphozoa, Anthozoa dengan
Schyphozoa, Cuboza dan dua kelas pada filum Ctenophora
Anthozoa sedangkan filum yaitu Tentaculata dan Nuda
Ctenophora terdiri atas dua
kelas yaitu Tentaculata dan
Nuda.
Hipotesis atau 1. Coelentrata terbagi atas 1. Filum Ctenophora tidak lagi
dugaan dua filum yaitu filum bagian dari Coelentrata
Ctenophora dan Cnidaria 2. Filum Cnidaria
2. Klasifikasi filum Cnidaria dikelompokkan menjadi tiga
dikelompokkan menjadi yaitu Hydrozoa, Schyphozoa,
empay kelas yaitu Hydrozoa, Anthozoa
Schyphozoa, Cuboza dan
Anthozoa
Analisis data Coelentrata terbagi atas dua Filum Ctenophora tidak lagi
pendukung dan filum, yaitu Ctenophora dan bagian dari Coelentrata.
bukti Cnidaria. Teori ini adalah Pernyataan ini bukan berarti
teori umum yang cukup salah karena buku utama
dikenal oleh banyak orang. menyatakan sebaliknya. Buku ini
Banyak artikel maupun buku ditulis tahun 2017, dengan kata
yang menyatakan hal serupa. lain pernyataan tersebut sudah
Selain itu penulisan buku dalam beberapa waktu namun
bukan hanya berdasarkan hingga sekarang pernyataan
anggapan penulis namun juga bahwa Filum Ctenophora masih
menggunakan buku buku bagian dari filum Coelentrata
referensi yang terlihat dari masih lebih terkenal. Namun
daftar pustaka. Ilmu Biologi dalam ilmu Biologi itu adalah hal
adalah ilmu yang terus yang wajar. Pemisahan ini
menerus berkembang dan dikatakan terjadi karena adanya
pola pikir manusia yang perbedaan sehingga Ctenophora
berkembang menciptakan yang sebelumnya dikelompokkan
banyak teori dan anggapan bersama Ctenophora dalam
dari para ahli. Ada yang Coelentrata harus dipisahkan.
kontra dan ada yang pro. Buku buku juga dilengkapi
Namun semua itu baik dengan rujukan rujukan/ daftar
adanya dimana pustaka yang menyatakan bahwa
pengelompokan Cnidaria dan pernyataan benar adanya, buku
Ctenophora pada Coelentrata tersebut juga digunakan sebagai
karena terdapat beberapa modul pembelajaran mahasiswa
kesamaan dari masing- di suatu universitas.
masing filum.
Pernyataan Filum Cnidaria
Klasifikasi filum Cnidaria dikelompokkan menjadi tiga
dikelompokkan menjadi kelas yaitu Hydrozoa,
empay kelas yaitu Hydrozoa, Schyphozoa, Anthozoa juga tidak
Schyphozoa, Cuboza dan bisa dikatakan salah karena
Anthozoa. Ilmu biologi pernyataan buku utama yang
adalah ilmu yang tidak menyatakan filum Cnidaria
pernah berhenti berkembang terdiri dari empat kelas yaitu
selama masih ada kehidupan. Hydrozoa, Schyphozoa,
Akan selalu ada penemuan- Anthozoa dan Cuboza. Ilmu
penemuan baru atau teori- biologi adalah ilmu yang tidak
teori baru dalam kehidupan. pernah berhenti berkembang
Di dalam buku menyatakan selama masih ada kehidupan.
terdapat 4 kelas dari Filum Akan selalu ada penemuan-
Cnidaria. Melihat dari tahun penemuan baru atau teori-teori
penerbitan buku yaitu tahun baru dalam kehidupan, begitu
2019 maka data yang juga terhadap buku ini yang
digunakan lebih terbaru. menyatakan filum Cnidaria
Maka dari itu terjadi hanya terdiri atas 3 kelas.
pertambahan jumlah kelas Perkembangan zaman
pada Filum Cnidaria dapat mendukung semakin luasnya
terjadi mengingat pola pikir manusia dalam
perkembangan pada menemukan. Melihat dari tahun
pengetahuan yang meningkat terbit buku dibandingkan buku
pesat di era modern. Buku utama, buku utama lebih terbaru
juga ditulis berdasarkan dibandingkan buku pembanding
referensi atau daftar pustaka ini. Dengan kata lain terjadi
yang mendukung tiap isi yang pembaruan terhadap materi atau
dipaparkan. ilmu dalam suatu informasi
3. Membandingkan - Berdasarkan isi materi ada - Berdasarkan isi materi buku
beberapa yang saling utama dan buku pembanding
menambahkan dan saling mendukung dan
mendukung satu sama lain menambahkan satu sama lain
namun ada juga yang namun juga ada yang kurang
kurang saling mendukung saling mendukung
- Bab Cnidaria dan - Bab antara Cnidaria dan
Ctenophora digabung Ctenophora dipisah
- Materi yang dikaji - Materi yang dikaji pada filum
terhadap filum Cnidaria Cnidaria dan Ctenophora
dan Ctenophora lebih dibahas secara umum seperti
spesifik. Pada buku ini morfologi, reproduksi,
mengesampingkan ekologi, peranan, maupun
pemaparan materi secara fisiologis. Buku ini dapat
umum namun lebih nyaman dibaca oleh orang
merujuk ke pemaparan awam karena mengandung
materi yang lebih informasi yang umum dan
mendalam. Dalam hal ini penggunaan bahasa yang
mengenai penjelasan dan mudah dimengerti.
pengklasifikasin - Berdasarkan struktur
taksonomi dari masing- penulisan isi buku terlihat rapi
masing filum sampai ke dan terstruktur. Penandaan
spesies. terhadap poin poin utama juga
- Berdasarkan struktur tepat untuk mempermudah
penulisan isi buku, terlihat membaca buku
tulisan kurang rapi. Selain - Penulisan bahasa lebih mudah
itu terdapat beberapa dipahami
penulisan yang kurang - Gambar gambar pendukung
tepat. Contohnya adalah isi buku berwarna sehingga
pernyataan menunjukkan lebih nyaman untuk dibaca
bahwa Anthozoa adalah dan diperhatikan
filum keempat dari - Cover buku polos sehingga
Cnidaria. Namun tidak terkesan kurang menarik
ada nomor yang
menyatakan dan beberapa
poin serupa lainnya.
- Penggunaan bahasa
bersifat keilmuwan dan
berat
- Gambar-gambar
pendukung isi buku tidak
berwarna
- Cover buku menarik
dengan pemilihan warna
yang enak dilihat.
Sehingga lebih menarik
minat pembaca
4 Mengkaji, Berdasarkan isi buku maka Berdasarkan isi buku maka
kesimpulan, lebih merujuk kepada materi merujuk kepada materi dengan
implikasi dan dengan aspek yang lebih aspek yang umum. Di dalam
konsekuensi spesifik dan mendalam. buku dipaparkan mengenai
Dalam hal ini adalah kajian morfologi, reproduksi, cara
penjelasan yang lebih bergerak dan bernapas, peranan,
menjurus kepada taksonomi dan pembagian taksonomi secara
filum Ctenophora dan umum. Buku ini nyaman dibaca
Cnidaria. Buku ini sesuai oleh orang awam karena
dibaca oleh orang-orang yang mengandung informasi umum.
belajar bidang keilmuan Buku pembanding dan buku
karena memiliki banyak utama dapat dibaca secara
informasi yang lebih luas. bersamaan untuk mendapatkan
Penggunaan buku sebagai informasi dan pengetahuan yang
bahan ajar juga mendukung lebih banyak karena pada
perbedaan pola pengetahuan dasarnya secara umum,
yang tampak jelas antara pemaparan pada materi di buku
orang dalam bidang keilmuan umum dan buku pembanding
dan orang awam umumnya
karena tidak banyak buku-
buku ataupun artikel ilmiah
yang menjelaskan pembagian
taksonomi secara rinci. Buku
pembanding dan buku utama
dapat dibaca secara
bersamaan untuk
mendapatkan informasi dan
pengetahuan yang lebih
banyak karena pada dasarnya
secara umum, pemaparan
pada materi di buku umum
dan buku pembanding
AVERTEBRATA AIR

Disusun oleh:
Cyska Lumenta

UNSRAT PRESS
2017

i
AVERTEBRATA AIR
Rancang Sampul : Art Division Unsrat Press

Judul Buku : AVERTEBRATA AIR

Penulis : Cyska Lumenta


Penerbit : Unsrat Press
Jl. Kampus Unsrat Bahu Manado 95115
Email : percetakanunsrat@gmail.com

ISBN : 978-979-3660-79-0

Cetakan Pertama 2017

Dilarang mengutip dan atau memperbanyak sebagian atau


seluruhnya dalam bentuk apa pun baik cetak, fotoprint, mikrofilm
dan sebagainya, tanpa izin tertulis dari penerbit.
ii
BAB II

CIRI, MORFOLOGI, ANATOMI DAN FISIOLOGI


CTENOPORA

3.1 LATAR BELAKANG


Ctenophora adalah salah satu filum hewan invertebrate .
Anggota filum ini menyerupai hewan ubur-ubur walaupun secara
klasiflkasi berbeda filum. Awalnya ctenophore dikelompokkan
dengan cnidaria dalam filum coelenterate. Adanya perbedaan
menyebabkan spesies ctenophore ditempatkan pada filum yang
terpisah, dan terdapat kurang lebih 150 spesies.
Ctenophora berasal dari bahasa Yunani , kteno : sisir dan
phore : pembawa dikenal sebagai ubur - ubur sisir (comb jelly) yang
hidup di laut. Seperti cnidaria tubuhnya terdiri dari banyak sekali
jelly dengan satu lapisan dari sel bagian luar dan lapisan lain
dibagian dalam rongga.
Ctenophora berlimpah selama berbulan – bulan pada musim
panas, disatu lokasi pantai tapi ditempat lain ctenophora tidak demikian,
dan sulit untuk di dapatkan.
Ctenophora dewasa mengawasi populasi dari organisme
zooplankton kecil seperti copepod, sebaliknya menyapu habis
phytoplankton yang merupakan bagian vital dari rantai makanan laut.

13
3.1.1 Tujuan Belajar
 Menjelaskan ciri, morfologi, anatomi dan fisiologi ctenopora

3.2 MORFOLOGI CTENOPHORA


Tubuh ctenophore berbentuk simetri radial, berdiameter
sekitar 1 -10 cm, sebagian besar berbentuk bulat atau oval namun ada
yang berbentuk memanjang seperti pita hingga mencapai 1 m.
Ctenophora tidak memiliki alat sengat nematosista sehingga
menangkap mangsanya dengan menggunakan tentakel yang
dilengkapi dengan struktur sel - sel perekat koloblas (sel lasso).
Tentakel ctenophore berjumlah sepasang berukuran panjang
dan dapat ditarik kembali. Ctenophora memiliki satu mulut untuk
memasukkan makanan dan dua lubang pengeluaran untuk
mengeluarkan air dan sisa zat padat. Ketika mangsa (berupa plankton
kecil) tentakel, maka koloblas akan membuka secara mendadak,
selanjutnya benang lengket yang dibebaskan oleh masing - masing
koloblas akan menangkap makanan, kemudian makanan disapu oleh
tentakel untuk dimasukkan ke dalam mulut.

Ctenophora memiliki bentuk tubuh yang bulat dan lonjong,


lunak dan simetris radial. Salah satu keunikan ctenophore adalah
marnpu mengeluarkan cahaya dari tubuhnya sendiri. Bagian
permukaan luar ctenophore mempunyai delapan baris sisir yang
disebut dengan cilia yang dapat digunakan sebagai alat gerak.

14
Ctenophora adalah hewan diplobastik yaitu hanya
mempunyai dua lapisan badan yang terdiri dari dua lapisan sel
transparan yang hanya menyusun kulit terluarnya (ectoderm) dan
kulit bagian dalam (gastoderm) . Dinding tubuh ctenophore dapat
dibedakan menjadi mesoderma dan endoderma.
Ctenophora merupakan hewan terbesar yang menggunakan
silia untuk lokomosi (pergerakan). Kemiripan ctenophore dengan
cnidaria diduga merupakan hasil evolusi konvergen akibat hidup di
lingkungan yang sama. Filum ctenophore dibagi menjadi dua kelas
yaitu Tentaculata (contohnya Mertensia ovum) dan Nuda (contohnya
Neis cordigera).

Gambar 2. Morfologi Ctenopora

15
3. 3. BIOLOGI CTENOPHORA
3. 3. 1 Klasifikasi
3. 3. 1. 1 Kelas Tentaculata
Memiliki sepasang tentakel yang panjang, berbulu, kontraktil,
yang dapat ditarik kembali ke dalam sarung berbulu mata khusus.
Dalam beberapa ada yang lebih kecil, tentakel sekunder dan tentakel
utama berkurang. Tentakelnya memiliki colloblast sebagai
perangkap mangsa.
Memiliki mulut besar dan feed terutama pada moluska larva
dan copepod. Spesies ini dikenal dengan cahayanya "luminescent".
Banyak ditemukan di perairan tropis. Pada kelas Tentaculata terbagi
atas 4 ordo yaitu Cestida, Cydippida, Lobata dan Platyctenida.

Gambar 3. Mertensia ovum


(Sumber: http://jurnal.kesimpulan.com)

16
3. 3. 1. 2 Kelas Nuda
Pada kelas Nuda tidak memiliki tentakel, hewan ini
menangkap mangsanya dengan membuka rongga mulutnya dengan
lebar dan memiliki faring yang besar. Mengisi sebagian besar dari
kantong/pundi - pundi tubuhnya.
Menghasilkan makrocilia pada ujung mulutnya ini menyatu
seperti ikatan dari beberapa ribuan cilia besar yang dapat digunakan
untuk menggigit keluar mangsanya yang mungkin terlalu besar untuk
ditelan seluruhnya atau sebagian besar dari ctenophore. Kelas nuda
hanya memiliki 1 ordo yaitu Berioda.

Gambar 4. Ordo Berioda


(Sumber: http://sarykurnia44.wordpress.com)

17
3.3.2 Sistem Reproduksi Dan Perkembangan
Hampir semua spesies ctenophore adalah hermafrodit atau
memiliki alat kelamin ganda. Reproduksi ctenophore dilakukan
secara generatif, meskipun ada beberapa spesies yang melakukan
reproduksi secara vegetative dengan cara fragmentasi.
Alat reproduksi ctenophore terletah di bawah cilia. Sel ovum
dan sperma dilepaskan melalui pori pori yang ada di epidermis.
Sebagian besar spesies ctenophore melakukan pembuahan secara
eksternal atau diluar tubuh ctenophore, meskipun ada beberapa
spesies yang melakukan secara internal.
Sebagian besar spesies dewasa dapat memperbaharui jaringan
yang rusak atau hilang walaupun hanya Platyctneid yang dapat
menghasilkan cloning yaitu membagi keluar dari sisi bagian tempat
tubuhnya untuk mengembangkannya menjadi individu baru.
3. 3. 3 Struktur Tubuh Dan Pergerakan
Seperti cnidaria (ubur - ubur) tubuh ctenophore terdiri atas sel
yang secara umum relative tebal, mirip jelly yaitu mesoglea yang
disisipkan diantara dua ephitelia yakni lapisan sel yang dibatasi oleh
jaringan antar sel dan serabut tempat membrane yang mana terlihat.
Ephitelia dari ctenophore memiliki dua lapisan sel atau lebih dari
satu dan beberapa sel ada yang di lapisan atas memiliki beberapa
cilia di tiap sel.
Diluar permukaan biasanya akan ditunjang oleh 8 deretan gigi
mirip sisir (comb rows) yang digunakan untuk berenang. Barisan
18
tersebut akan berorientasi untuk bergerak dari dekat mulut (ujung
mulut) untuk berhadapan dengan dasar (ujung aboral) dan lebih
memberikan jarak atau tidak lurus disekitar tubuh . Walaupun
susunan jarak itu bervariasi dibeberapa spesies dan di sebagian besar
spesies deretan gigi sisir tersebut memanjang hanya pada sebagian
jaraknya dari aboral ujung aboral terhadap mulut.
Combs dikenal dengan ctenes atau gigi mirip sisir yang
bergerak melewati setiap deretan dan tiap bagian terdiri dari ribuan
cilia yang tidak begitu panjang sampai 2 milimeter (0,079 inch).
3. 3. 4 Cara Makan, Pencernaan, dan Pernafasan
Ketika mangsa ditelan itu akan dicairkan di faring dengan enzim
dan kontraksi molekul dari faring dan proses hasilnya akan dibawa
sampai pada sistem saluran yang akan diproses lebih lanjut di cilia dan
dicerna oleh sel nutrisi. Cilia yang ada di saluran akan membantu
pengangkutan nutrisi ke otot di mesoglea. Lubang anus akan
mengeluarkan unsure kecil yang tidak dicerna, akan tetapi sebagian
besar zat yang tidak dicerna akan dikeluarkan melalui mulut.
3. 3. 5 Warna Dan Biopendar
Sebagian besar ctenophore yang hidup dekat permukaan
sebagian besar tidak berwarna dan hamper transparan (jelas).
Bagaimanapun beberapa spesies yang hidup yang lebih dalam
tampak begitu sangat berpigmen (berwarna) sebagai contoh spesies
yang dikenal sebagai "Tortugas Red".

19
Platyctenid pada umumnya hidup melekat pada organisme
dasar laut dan seringkali memiliki persamaan warna dengan
organisme tempatnya ini. Perut dari jenis laut dalam Bathocyroe
adalah merah yang mana tersembunyi pada Biolumuniscence dari
copepods yang menelannya.
3. 3. 6 Sistem Syaraf Dan Alatindera
Ctenophora tidak memiliki otak atau sistem saraf pusat tetapi
sebagai gantinya memiliki sebuah jaringan saraf yang mirip seperti
jarring laba - laba yang membentuk seperti cincin disekitar mulut
dan paling tebal terdapat struktur seperti jajaran gigi yang
menyerupai sisir, faring, tentakel,m dan sensory (indera yang
kompleks yang berada paling jauh dari mulut).

3. 4. EKOLOGI CTENOPHORA
Ctenophora ditemukan sebagian besar di lingkungan laut dari
kutub air hingga dengan daerah tropis dekat pesisir pantai dan
dilautan tengah dari permukaan air hingga laut dalam. Dipahami
secara baik adalah berasal dari bermacam - macam golongan jenis
pleurobrachia, beroe, dan mnemiopsis, seperti terbentuknya plankton
pantai yang diantaranya sebagian besar terjadi berkelompok dekat
pantai. Tidak ada ctenophore yang ditemukan di air tawar.
Hampir semua Ctenophora dalah predator mereka tidak ada
yang vegetarian dan hanya satu jenis golongan yang sebagiannya
adalah parasit. Jika makanannya berlimpah mereka dapat makan 10
20
kali dengan berat tubuhnya per hari. Mangsa beroe sebagian besar
pada ctenophore lain, mangsa spesies air permukaan yang lain pada
zooplankton yang ukurannya berkisar sangat kecil sekali, termasuk
moluska dan telur ikan hingga krustasea kecil yang akan menjadi
dewasa seperti copepoda, amphipoda, dan bahkan krill. Anggota dari
golongan mangsa haeckelia pada ubur - ubur dan memasukkan
mangsanya nematosit (sel penyengat) kedalam tentakelnya sebagai
ganti dari colloblast.

3. 5 PERAN CTENOPHORA DALAM KEHIDUPAN


a. Menjaga keseimbangan ekosistem di laut. Hal ini karena
ctenophore suka memakan plankton tumbuhan.
b. Sumber makanan bagi hewan laut, seperti salmon, penyu, dan
ubur - ubur.
c. Ctenophora juga dapat merugikan bagi budidaya tiram
mutiara karena hewan ini memakan larva - larva tiram.(
Campbell et. Al, 2003)
d. Bila terjadi ledakan populasi maka dapat membuat ekosistem
tidak seimbang terjadi pada tahun 1989 di Laut Hitam saat
Ctenophora memakan larva ikan pelagis.
e. Selain itu tahun 1999 di Laut Kaspia bahwa 75% dari
zooplankton sudah habus sehingga mempengaruhi seluruh
rantai makanan danau.

21
BAB VII
CIRI, MORFOLOGI, ANATOMI DAN FISIOLOGI
COELENTERATA

8.1 LATAR BELAKANG


Coelenterata berasal dari kata coilos (rongga) dan enteron
(ums). Coelenterata adalah kelompok hewan berongga, daiam daur
htdupnya dapat hidup sebagai polip atau medusa. Coelenterata terdiri
atas dua filum, yaitu Ctenophora dan Cnidaria. Anggota dari filum
ini beium memiliki rongga tubuh yang sebenarnya (coelom), tetapi
hanya rongga central yang disebut coeleneteron. Coelenteron
berfungsi sebagai pencernaan makanan dan mengedarkan sari — sari
makanan. Dinding tubuh terdiri dari dua lapisan yaitu : lapisan
epidermis dan gastrodermis atau endodermis. Diantara kedua lapisan
tersebut terdapat lapisan non seluler (mesoglea). Mesoglea
merupakan hasil sekresi dari lapisan epidermis dangastrodermis.
8.1.1 Tujuan Belajar

 Menjelaskan ciri, morfologi, anatomi dan fisiologi


coelenterata

8.2 MORFOLOGI
Cnidaria termasuk ke dalam hewan yang memiliki simetri
radial. Hcwanradial hanya memiliki bagian dorsal (atas) dan bagian
ventral (bawah) ataubagian oral (mulut) dan bagian aboral, tapi tidak
89
ada bagian anterior (kepala) danposterior (ekor). Bentuk tubuh dasar
hewan Cnidaria terdiri dari dua variasi, yaitu polip danmedusa yang
secara bergantian terjadi pada siklus hidupnya.
Polip adalah bentuk seperti tabung yang tnenetap dan
menempel pada substrat, seperti batu,dibagian aboral (beriawanan
dengan muiut) pada tubuhnya. Pada bagian atasterdapat mulut dan
anus yang menjadi satu sebagai tempat makan dan pengeiuaran
limbah. Organ ini dikeliiingi oleh tentakel. Karena menempel pada
substrat, polip bersifat pasif dalam mencari makanan dan
menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa. Padaumumnya
ketika berbentuk polip, Cnidaria akan bereproduksi secara aseksual.
Membentuk koloni (jika progeninya tetap melekat satu sama lain)
atau klon (jikatcrpisah progeninya).

Polimorfisme terjadi di koloni dari beberapa spesieshydrvzoa


dan anthozoa, dimana polipnya memiliki fungsi-fungsi yang khusus
seperti mencari makan, pertahanan din, dan reproduksi aseksual.
Beberapa koioni polip, yang diiengkapi dengan tentakei
berfungsi untuk mengambilmakanan dan sebagai alat pertahanan diri.
Polip lain yang tidak bertentakel dikhususkan untuk bereproduksi
dcngan mcnghasiikan medusa kecil melaluipertunasan secara
aseksual.
Ukuran Cnidaria polip tidak lebih dart satu millimeter atau
lebih, namun bila berbentuk koloni dapat mencapai satu meter Iebih
untuk diameternya. Sedangkan medusa, berbentuk hampir sama
90
dengan polip hanya letakmulut / anus berada di bawah. Berbeda
dengan polip, medusa dapat bergerak bebas di air karena terbawa air
atau proses kontraksi tubuhnya yang berbentuk seperti lonceng.
Cnidaria medusa akan bereproduksi seksual menghasilkan larvayang
bermetamorfosis mcnjadi polip.
Dengan demikian, pada dasarnya polip adalah fase anak dan
medusa adalah bentuk dewasa. Contoh Cnidaria dalam bentuk
medusa adalah ubur-ubur. Namun tidak semua hewan Cnidaria
melewatikedua tahapan bentuk tersebut. Kebanyakan jenis Hyrozoa
amScyphozoa yang mciewati tahap polip dan medusa, sedangkan
Anihozoa hanya berbentuk polip dan tidak memiliki tahap medusa.

Gambar 15. Morfologi Coelenterata


8.3 ASATOMI
Hewan Cnidaria termasuk hewan diploblastik. Cnidaria
menunjukkan penyusunan lapisan selyang lebih rumit daripada
porifera. Tubuh mereka memperlihatkan adanya dua lapisan yang
berbeda, Oleh karena itu. mereka dinamakan hewan

91
diplopblastik.Dua lapisan tersebut adalah epidermis atau ektodermis
pada hagian luar darrgastrodermis ata« endodermis di hagian hiar,
Lapisan tersebut dipisah olehmesoglea, sebuah serabut non seluler
bermateri seperti jeli yang tipis dibeberapa kelompok seperti hydra
namun cukup tebal pada ubur-ubur untukmenolongnya sehingga
dapat mengapung.
Sel-sel Pembentuk Lapisan Epidermis. Epidermis terdiri dari
lima tipe dasar sel, yaitu:
• Sel Epitneliomuskular (sel epitei otot) yang mempunyai ciri
bagian dasarnya melebar dan menempel pada mesoglea dan
berisi myofibril yang kontraktif. Sel ini berfungisi sebagai
peiindung tubuh dan otot longitudinal sejajar sumbuoral-
aboral.
• Set interstitial adaiah dasar sei yang dapai membentuk tipe sel
lain seperti sperma, sel telur atau cnidosil. Sel ini memiliki
berukuran kecil, agak bulat, nukieus besar, dan terietak di
antara sei epitei otot. Jadi, sel ini merupakandasar bag!
regenerasi dan perbaikan segala bagian tubuh.
• Sel Ketenjar lendir berfungsi menghasiikan lendir yang
digunakan sebagai pel indung, untuk menagkap tnangsa dan
meiekat pada substrat.
• Sel Sensori (sef indent) memiliki bentuk panjang langsing dan
tegak lurus epidermis. Pangkal sel indera berhubungan dengan

92
sel saraf yang tersusun seperti jala pada epidermis defeat
mesoglea.
• Sel Saraf berbentuk mirip multipolar neuron. Sel ini terletak
pada dasar ephel otot dan sejajar mesoglea.

Sel-sel Pembentuk Lapisan Gastrodermis. Gastrodermis terdiri dari


beberapa macam sel, antara lain:
1) Sel Otot Peneema (nutritive muscle cells) yang berflageia
berftmgsi untuk pencernaan dan sebagai otot yang berkerja tegak
lurus terhadap sumbu oral-aboral, membentuk lapisan otot
melingkar.
2) Sel Kelenjar Enzim menghasilkan enzim untuk pencernaan di
dalam rongga gastrovaskuler.
3) Sel Kelenjar Lendir (mucus secreting cells) banyak terdapat di
sekitar mulut.

8.4 FIS1OLOGI
8.4.1 Pergerakan
Pergerakan terjadi karena kontraksi otot. Kontraksi otot
berpengaruh terhadap cairan di dalam rongga gastrovaskuler yang
berfungsi sebagai rangka hidrostatik, PoKp banya dapat bergerak
meliuk-liuk, sedangkan medusa dapat berenang bebas dengan cara
berdenyut akibat kontraksi otot melingkar. Gerakan yang dihasilkan

93
searah vertikal, sedangkan gerakan horisontal bergantung pada arus
laut.
8.4.2 Cara Makan
Kebanyakan Coelenterata adalah karnivora dan makanan
mereka sebagian besar terdiri dari krustasea kecil, Mereka
menangkap mangsanya dengan cara agak pasif melayang melalui
tentakel mereka yang Coelenterata melepaskan nematosis menyengat
yang melumpuhkan mangsanya. Mereka menggunakan tentakei
mereka untuk menarik makanan ke dalam mulut mereka dan rongga
gastrovaskuler. Makanan masuk ke dalam mulut dengan bantuan
tentakel, kemudian masuk ke rongga gastrovaskuler. Di dalam
rongga gastrovaskuler terdapat enzim semacam tripsin untuk
mencerna protein. Makanan akan hancur dan kemudian diaduk
hingga merata oleh gerakan flagela. Sel otot pencerna memiliki
pseudopodia untuk menangkap dan menelan partikei makanan.
Pencernaan dilanjutkan secara intraseluler. Sari makanan hasil
pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh secara difusi, sebagian
disimpan sebagai cadangan makanan berupa iemak dan glikogen.
Sisa pencernaan makanan dibuang melalui mulut Cnidaria tidak
memiliki anus.

94
8.4.3 Pernapasan dan ekskresi
Cnidaria tidak memiiiki alat pernapasan dan ekskresi.
Pertukaran gas diiakukan oiefa seiuruh permukaan tubuhnya secara
difusi. Sisa-sisa metaboiisme berupa amonia juga dibuang secara
difusi. Pertukaran gas berlangsung secara iangsung di permukaan
tubuh dan iimbah mereka dilepaskan baik meialui rongga
gastrovaskuler mereka atau dengan difusi meialui kulit mereka.

8.5 REPRODUKSI
Cnidaria berkembang biak secara aseksual dan seksuai.
Reproduksiaseksual terjadi pada stadium polip dan diiakukan dengan
jalan pertunasan(budding), pembelahan atau pencabikan telapak
kaki. Suatu tunas terjadi dari dinding tubuh yang menonjol keluar
diikuti perluasan rongga gastrovaskular kemudian pada ujungnya
terbentuk mulut dan tentakel, Reproduksi aseksual dimungkinkan
terjadi karena kebanyakan Cnidaria mempunyar daya generasiyang
besar. Tentakel yang putus akan diganti dengan yang baru.
Reproduksi seksual umumaya terjadi pada tahap medusa. Set telur
atau sperma sebagian besar berasal dari set interstisial yang
mengelompok sehingga membentuk ovari atau testis.

95
Gambar 16. Siklus Reproduksi

Bentuk, ukuran dan daur bidup jenis-jenis Cnidaria sangat


beraneka ragam hingga dikelompokkan menjadi tiga kelas.
1) Hydrozoa
Hydrozoa (dalam bahasa yunani hydro-air, zoa = hewan).
Sebagian besar hidup di laut, hanya sedikit hidup di air tawar,
terdapat daiam bentuk poHp dan medusa pada sebagian besar
spesies, fase polip seringkaH membentuk koloni. sebagian besar
memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya
Hydrozoa dapat hidup soliter.

Contoh Hydrozoa adalah Hydra, Obelia, dan Physalia. Untuk


Obelia merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni di laut. Obelia
memiliki bentuk polip dan medusa daiam siklus hidupnya.
96
Gambar 17. Hydrozoa
2). Scyphozoa
Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk zoa =
hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus
hidupnya. Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur. Medwsa
umumnya berukuran 2-40 cm.
Reproduksi diiakukan secara aseksuai dan seksuai. roiip yang
benikuran kecii menghasilkan medusa secara aseksuai. Contoh
Scyphozoa adalah Cyanea dan C'hrysaora fruttescens.

Gambar 18. Scyphozoa

97
3) Anthozoa
Anthozoa (dalara bahasa yunaw, anthus = buoga, zoa =
hewan) memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti
bunga. Anthozoa tidak memiliki bentuk mednsa hanya bentak polip-
polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata
lainnya. Hidupnya di laut dangkal secara berkolonia. Anthozoa
bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta
reproduksi seksual menghasilkan garnet

Gambar 19. Anthozoa

8.6 EKOLOGI
Kebanyakan Cnidaria bentuk polip memerlukan substrat
padat untuk tempat menempel, meskipun beberapa bersembunyi
dalam sedimen lembut dan memperpanjang mahkota tentakelnya di
permukaan laut. Polip berlimpah diperairan dangkal tetapi anemon
98
laut hidup daerah laut dalam. Medusa mempertahankan hidupnya di
dalam air dan terbawa oleh arus. Beberapa jenis seperti
Hydomedusae dan scyphameduscie hidup di permukaan air, umunya
diteluk dan sepanjang pantai, sedangkan yang lainnya berlimpah di
laut terbuka.
Cnidaria teiah berevoiusi dengan memiliki perrafaanan kimia
yang unik sehingga secara efektif mencegah predator untuk
memangsanya. Cnidarians masuk ke dalam kompleks asosiasi
dengan berbagai organisasi lain, termasuk uniseluler ganggang, ikan,
dan udang-udangan. Banyak Cnidaria terutama Anthozoa yang
menggantungkan diri pada zooxantheallae simbiosis dart jenis
Dinoflagellates dalam jaringan untuk bertahan hidup.
Zooxanthealla merupakan mikroalgae autropik yang termasuk
dalam Dinoflagellates. Zooxantheallae hidup bersimbiosis dalam
jaringan polip koral dan memberikan koral produksi nutrisi melalui
aktifitas fotosintesisnya.
Aktifitas ini memiiiki manfaat bagi koral dengan melepaskan
senyawa karbon untuk meningkatkan klasifikasi. Sedangkan polip
koral juga memberi keuntungan bagi zooxanthealla dengan
memberikan proteksi lingkungan agar dapat hidup didalamnya dan
menyediakan karbondioksida dari hasil respirasi Cnidaria untuk
proses fotosintesisnya.

99
8.7 PERAN/MANFAAT
a) Koral atau karang laut Koral dari kelas Anthozoa berfungsi
sebagai kompooen utama pembeniukckosisiem ierumbu karang.
Seperti yang telah kita ketahui terumbu karang memainkan
peran penting dalam kehidupan di lautan. Banyak makhluk
hidup yang tergantung padanya. Contoh : berbagai jenis ikan,
ganggang dan hewan laut lainnya yang memanfaatkan terumbu
karang sebagai tempai hidupnya, Seiam rtu, kemdahan terumbu
karang dapat dijadikan objek wisata yang menghasiIkan devisa
bagi negara. Karang di pantai juga dapat menahan ombak untuk
mencegah pengikiksan pantai.
b) Beberapa jenis Chidaria diperjualbelikan sebagai hewan hias
untuk akuarium laut hingga diekspor ke Singapura, Eropa,
Amerika Serikat, dan Kanada.
c) Untuk dikomsumsi dan diperdaganakan sebagai ubur-ubur asin,
contohnya adaah jenis Scyopozoa yang tidak beracun yaitu
Rhopflema Escuhlata Rhizosioma Octopus dan Pelagia
Nocliluca.
d) kerangka koral digunakan sebagai materiai bangunan untuk
membuat semen
e) kerangka Cnidaria juga dibuat sebagai perhiasan.

100
DAFTAR PUSTAKA

Alexander, R.M., 1981. The chordates. 2nd edition. Cambridge:


Cambridge University Press.

Anonymous. 2016. Ciri-ciri Coelenterata atau cnidari.


(http://www.sridianti.com/ciri-ciri-coelenterata-atau-
cnidaria.html)

Anderson, D.T., 1998. Invertebrate zoology. Oxford university press

Barnes, R.D., 1987. Invertebrate Zoology. 5th edition.


Philadelphia: Saunders College Publishing.

Clifford, Hugh F. 2007. Aquatic Invertebrates of Alberta: Copepod.


http://invertebrates.si.edu/copepod. Diakses tanggal 10
Desember 2011.

Dahuri, R. 2006. Kumpulan Koleksi Bivalvia. Pusat Penelitian


Kelautan. Jakarta.

Hibberd, Ty and Kirrily Moore. 2009. Field Identification Guide


to Heard Island and McDonnal Islands Benthic
Invertebrates!. Australian antartic Division. Australia

Jasin, M., 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata.


Sinar Wijaya.Surabaya. Kimball, J.W., 1999. Biologi Jilid III
Edisi V. Erlangga. Jakarta.

Kimbal, John W. 1983. Biology, Fifth Edition. Jakarta: Erlangga.


145
Laila, Siti.2007. Biologi sains dalam kehidupan. Surabaya
: Yudhistira.

Marshall, A.J., 1972. Textbooks of Zoology Invertebrata. The


Macmillan Press LTD. London.

Pelczar, Michael J dan Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi.


Jakarta: Universitas Indonesia(UI)-Press.

Pratiwi, Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S. (2007).


BIOLOGI SMA Jilid 1 untuk Kelas XBerdasarkan Standar Isi
2006. Jakarta: Penerbit ErlanggaJSBN : 979-781 -726-1.

Romimohtarto, K., 2007. Biologi lout. Djambatan. Jakarta.

146

Anda mungkin juga menyukai