Anda di halaman 1dari 5

Resume Praktikum Aveteberata Air

Phylum Annelida, Phylum Coelenterata (Cnidaria dan Ctenophora)


Oleh Kelompok 2 Rombel 2
Anggota:
1. Annisa Nur Fitriana (1910801027)
2. Bernike Intan Krisnanda (1910801031)
3. Vanaqa Zulfa Anjali Misna (1910801034)
4. Laila Safitri (1910801039)
5. Hemiliona Danu Vita (1910801040)

Phylum Annelida
Nama annelida pertama kali digunakan oleh Lamarck pada 1809. Kata annelida
berasal dari bahasa latin “annelus” yang berarti cincin kecil, bahasa perancis “anneler” yang
berarti atur dalam cincin. Annelida bersifat triploblastik, simetri bilateral, coelomere, dan
bersegmentasi. Contohnya: cacing tanah dan lintah.
Karakter umum:
- Anterior (bagian depan) terdapat kepala, tentakel, mata
- Segmen -> tubuhnya bersegmen
- Posterior (bagian belakang) terdapat anus
- Tubuh: Prostomium: bagian depan berupa mulut

Trunk: bagian tubuh yang bersegmen


Pygidium: bagian belakang tubuh
Ada bagian pra oral tunggal yang disebut peristomium. Dinding tubuh annelida terdiri
dari kutikula, epidermis, dermis, otot, dan peritonium parietal. Rongga tubuh berupa coelom
sejati, coelom yang diisi dengan cairan coelom tidak dapat diperkecil bertindak sebagai
kerangka hidrostatik. Struktur lokomotifnya berupa setae atau parapodia
Saluran pencernaan annelida berupa tabung otot lurus, dimana kelenjar pencernaan
berada di dinding saluran pencernaan. Kemudian untuk respirasinya terjadi melalui dinding
tubuh dan di parapodia dipenuhi oleh vaskularisasi yang bertindak sebagai insang di beberapa
polychaetes.
Sistem pembuluh darah pada annelida yaitu sistem pembuluh darah dengan tipe
tertutup. Pigmen pernapasan annelida berupa hemoglobin atau klorokruorin (hijau) dan
haemoerythrin (merah muda atau ungu) yang terlarut dalam plasma. Organ ekskresi annelida
yaitu nefridia (metanephridia), sedangkan nefiridia berasal dari ectodermal. Sistem saraf
annelida terdiri dari cincin saraf di sekitar faring dan dua kabel saraf ventral, kemudian otak
dan ganglia segmental. Annelida juga memiliki organ indera seperti eves dan fotoreseptor,
kemoreseptor dan reseptor mekanis
Reproduksi annelida terjadi secara seksual atau aseksual. Reproduksi secara aseksual
dengan cara fragmentasi (pemutusan oloblas tubuhnya). Tapi oloblas besar annelida
bereproduksi secara seksual. Walaupun cacing tanah bersifat hermafrodit, tetapi individu
tetap melakukan perkawinan silang dengan cara saling mempertukarkan spermanya untuk
membuahi sel telur pasangan
Jenis kelaminnya ada 2 yaitu terpisah atau olobla. Pembuahan bersifat eksternal dan
untuk yang internal berada di dalam “hirudineans” yaitu belahan dada oloblastic dan spiral
Perkembanganbiakan langsung pada annelida yaitu biseksual dan yang tidak langsung
pada annelida yaitu berkelamin tunggal. Bentuk larva dari annelida disebut “larva
thochophore”

Filum Coelentera (Hewan berongga) :


1. Filum Cnidaria, cnidaria berasal dari bahasa Yunani “cnidos” yang berarti jarum
penyengat.
 Bentuk Tubuh Cnidaria
Bentuk tubuhnya menyerupai pot/jambangan, bentuk tubuhnya dibagi 2
jenis :
1. Polip, menempel pada substrat dan tidak bergerak atau sicillia.
2. Medusa, bergerak bebas (motillia).
Untuk anemon laut hanya memiliki bentuk polip saja.
Cnidaria tidak memiliki kepala, sehingga ujung-ujungnya disebut ujung oral
yaitu bagian ujung yang dekat dengan mulut, sedangkan yang jauh dari mulut
disebut dengan ujung aboral. Ujung oral digunakan untuk memasukkan
makanan maupun mengeluarkan sisa makanan yang tidak dicerna. Untuk
bentuk polip ujung aboral menempel pada substrat.

 Lapisan-lapisan pada cnidaria :


 Ektodermis/epidermis
 Mesoglea
 Rongga gastrovascular
 Ujung oral

 Contoh filum cnidaria adalah hydra. Anatomi hydra yaitu :


 Dipoblastik (memiliki 2 lapisan tubuh), terdiri dari :
1. ektoderm/eksoderm, terdapat :
Sel knidosit : di dalamnya terdapat nematokist yang berfungsi
melumpuhkan mangsanya.
Sel saraf
Sel epiteliomoskuler : yang akan membentuk serat otot.
Sel interstitial : sel yang bisa berubah-ubah, sehingga dapat
digunakan untuk mengganti sel-sel yang sudah rusak atau hilang.
Mesoglea, lapisan antara eksoderm dan endoderm.
2. endoderm.
Sel kelenjar : digunakan untuk mensekresikan enzim-enzim
pencernaan supaya makanan yang masuk ke dalam rongga
gastrovascular dapat dicerna.

 Ciri-ciri filum cnidaria :


a. Pada lapisan ektoderm terdapat sel knidoblast, di dalamnya terdapat
nematokist yang dapat mengeluarkan racun untuk melumpuhkan
mangsa dan mempertahankan diri.
b. Dipoblastik (di antara 2 lapisan terdapat lapisan non seluler disebut
mesoglea)
c. Invertebrata/avertebrata : tidak bertulang belakang
d. Simetris radial
e. Mempunyai otot, sistem saraf difus sederhana,dan beberapa organ
indra
f. Beberapa spesies memiliki 2 bentuk yaitu polip dan medusa, kecuali
kelas antozoa dan hydra.
g. Reprodoksi : mengalami metagenesis (pergiliran keturunan antara
vegetatif/tunas dan generatif.
h. Respirasi dan eksesi terjadi secara difusi melalui permukaan tubuhnya.
i. Pencernaan secara eksraseluler, karena mempunyai rongga di tengah
bagian tubuhnya yang disebut gastrovaskular (memiliki fungsi seperti
usus pada hewan berderajat tinggi).
j. Habitat di laut kecuali hydra (hidup di air tawar.

 Pembagian filum cnidaria dibagi menjadi 2


 Tidak mempunyai bentuk medusa
1. Kelas anthozoa (anemon laut), contoh : metrydium dianthus
 Mempunyai bentuk medusa
 Pertumbuhan ke samping
2. Kelas hydrozoa. Contoh : hydra,physalia.
3. Kelas Cubozoa (biasa disebut ubur-ubur kotak). Contoh :
chironex fleckeri, carukia barnesi, malo kingi.
 Pertumbuhan strobilasi
4. Kelas Scyphozoa (ubur-ubur sejati). Contoh : ubur-ubur kuping
(aurelia aurita),surai singa (cyneo capillata)
 Daur hidup obelia
Termasuk kedalam kelas cnidaria yang namanya hydrozoa. Obelia
mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis dimana akan mengalami
fase generative dan fase vegetative.
Fase generative dimulai dari medusa dewasa yang menghasilkan ovum
dan sperma, pada saat dikeluarkan akan terjadi fertilisasi sehingga menjadi
zigot. Zigot akan mengalami pertumbuhan morula, blastula, dan grastula yang
kemudian akan menjadi larva ( larva vanula ). Larva vanula dapat bergerak
bebas karena memiliki silia, kemudian larva vanula akan berubah menjadi
polip. Polip termasuk ke dalam fase vegetative dari metagenesis obelia.
Ketika polip sudah dewasa maka akan mengalami 2 percabangan, yaitu
percabangan yang pertama disebut hydra yaitu percabangannya terdapat
mulut dan dikelilingi sejumlah tentakel yang fungsinya untuk mengambil zat-
zat makanan sedangkan percabangan yang kedua yaitu gonanium, pada
gonanium terdapat tunas-tunas medusa. Guna gonanium yaitu polip yang
berfungsi untuk melakukan reproduksi dengan menghasilkan medusa. Pada
saat medusa keluar kemudian tunas akan tumbuh menjadi medusa dewasa.

 Daur hidup Aurelia Aurita ( ubur-ubur kuping atau bulan )


Daur hidupnya sama dengan obelia yang mengalami metagenenis, yaitu :
- Fase generative, dimulai dari medusa dewasa. Pembuahan terjadi pada
medusa betina kemudian terbentuk zigot dari fertilisasi sel telur dan
sperma. Kemudian akan terbentuk morula, blastula, dan gastrula dan akan
berubah menjadi larva vanula seperti obelia. Larva akan berubah menjadi
polip seperti mangkuk yang akan berkembang membentuk kuncup demi
kuncup sehingga seperti tumpukan mangkuk yang disebut stropilasi.
Selanjutnya kuncup-kuncup akan melepaskan diri satu per satu dan akan
menjadi hewan muda yang disebut evira. Evira berbentuk seperti medusa
tetapi masih muda. Kemudian evira akan bertumbuh menjadi medusa
dewasa.

2. Filum Ctenophora
 Ciri-cirinya
- Mempunyai kumpulan silia seperti sisisr berjumlah 8 baris
- Cara hidup : predator dan parasite
- Tidak mempunyai alat sengat nematosit yang mengandung knidosit, tetapi
menggunakan sel-sel pelekat koloblas pada tentakelnya
- Epitel ctenophora terdapat 2 lapis sedangkan cnidaria 1 lapis
- Memiliki mioepitalia yang berfungsi sebagai otot
- Jaring saraf membentuk cincin di daerah mulut, indera terbesar adalah
aboral : statosista ( indera keseimbangan )
- Kebanyakan hemafrodit, fertilisasi eksternal kecuali plattctenida
- Beberapa memiliki kemampuan bioluminesen dengan cahaya hijau atau
biru, kecuali platyctenida dan pleurobrach

 Pembagian filum Ctenophora


1. Yang mempunyai sepasang tentakel
- Kelas tentacula : Mertensia ovum

2. Tidak mempunyai tentakel


- Kelas nuda : Pleurobrachia, Beroe Cucumis, dan Mnemiopsis

 Peranan Coelenterata
Termasuk filum cnidaria dan filum ctenophora yaitu :
- Melindungi pantai dari hantaman gelombang atau abrasi ( kelas anthozoa :
polip hewan karang yang menghasilkan rangka dari kalsium karbonat )
- Tempat berkembangbiak berbgai jenis ikan atau hewan laut ( kelas
anthozoa )
- Sebagai perhiasan : akar bahar ( Euplexaura antiphates) dan batu koral
( Corallium rubrum )
- Sebagai hbahan kapur : batu karang
- Tempat pariwisata, sebagai taman laut atau wisata bahari
- Sebagai hiasan aquarium : karang piring dan karang otak
- Sebagai bahan ksometik
- Sebagai sumber makanan : Rhopilema, Rhizostomae, Cassiopeia

Anda mungkin juga menyukai