Anda di halaman 1dari 6

Nama : Hemiliona Danu Vita

NPM : 1910801040
Praktikum/Rombel : Ekologi Perairan/01
Penanggungjawab : Zenobia Anisa
Laporan Praktikum Pertemuan 3
Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar terdiri dari danau, sungai dan kolam. Dalam ekosistem
air tawar dibagi menjadi dua jenis yaitu perairan lentik dan perairan lotik. Perairan
lentik terdiri dari danau dan kolam. Hal ini karena air di danau dan kolam memiliki
air tergenang serta tidak terdapat arus yang deras. Banyak organisme yang hidup di
perairan lentik ini, misalnya serangga, katak dan lain-lain. Perairan lotik contohnya
yaitu sungai, karena sungai memiliki air yang mengalir dan tedapat arus yang deras.
Organisme yang hidup di perairan lotik misalnya ikan, alga dan lainnya. Contoh
sungai terpanjang di dunia yaitu sungai Amazon.
Ekosistem air tawar berdasarkan kedalamannya dibagi menjadi 3 zona yaitu
1. Zona Litoral
Merupakan zona air dangkal, yang mendapatkan sinar matahari banyak
sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung dengan baik. Di zona ini masih
banyak ikan yang hidup karena kadar O2 nya masih banyak. Biasanya ikan ikan
mencari makan di sekitar akar-akar pohon.
2. Zona Limnetik
Merupakan zona yang agak dalam, hanya mendapatkan sedikit sinar
matahari. Masih terdapat vegetasi dan ikan didalamnya dalam jumlah agak banyak.
3. Zona Profundal
Merupakan zona yang paling dalam atau paling dasar dan sinar matahari
tidak dapat masuk kedalam perairan ini. Di zona profundal sedikit ditemukan
vegetasi dan ikan yang tinggal dizona ini.

Parameter Perairan
Parameter yang diukur ada tiga yaitu parameter fisika, parameter kimia, dan
parameter biologi.
1. Parameter Fisika
Parameter fisika yang diukur yaitu tingkat kecerahan air. Tingkat kecerahan
air penting diukur karena air yang keruh dapat mengakibatkan daya oksigen di
perairan menjadi rendah. Selain itu menyebabkan daya pandang ikan rendah dan
tingkat napsu makan ikan berkurang karena tingkat efisiensi pakan rendah.
Pengukuran tingkat kecerahan air menggunakan alat sechi disk. Alat ini berbentuk
lingkarang dengan warna hitam dan putih, dengan dilengkapi tali guna menurunkan
sechi disk.
Langkah-langkah pengukuran sechi disk sebagai berikut:
- Turunkan sechi disk ke perairan hingga warna putih pada sechi disk terlihat
samar-samar dan ukur kedalamanya menggunakan tali yang sudah diberi tanda.
- Turunkan kembali sechi disk kembali hingga warna putih tidak terlihat,
kemudian ukur kedalamannya seperti langkah pertama.
- Hitung tingkat kecerahan air menggunakan rumus berikut:
𝐷1+𝐷2
Kecerahan air = 2

Keterangan;
D1 : Kedalaman saat sechi disk terlihat samar-samar
D2 : Kedalaman saat sechi disk tidak terlihat sama sekali
Selain pengamatan tingkat kecerahan air, juga dilakukan pengukuran
parameter fisika berupa pengamatan warna dan bau air. Pengamatan warna dan bau
air menggunakan dua sampel air yaitu air tambak dan air kran. Dalam pengukuran
parameter fisika warna dan bau air, membutuhkan gelas plastic atau gelas beaker
untuk wadah sampel air. Sampel air tambak diletakkan pada wadah gelas plastic,
dan sampel air kran diletakkan di gels beaker. Pengamatan warna cukup
menggunakan indera penghilatan melalui visualisasinya saja. Pada sampel air
tambak berwarna kekuningan, sedangkan pada sampel air kran berwarna bening
dan jernih. Sedangkan pengamatan bau, menggunakan indera penciuman berupa
hidung. Dengan cara mencium bau pada sampel air, apakah mengandung lumpur,
pasir, kaporit atau senyawa lainnya.
2. Parameter Kimia
Parameter kimia yang diukur yaitu PpH air tambak. Pengukuran PpH
menggunakan kertas PpH. Langkah pengukuran PpH dapat dilakukan dengan cara
berikut:
- Siapkan kertas pH
- Celupkan kertas pH pada air sampel atu air tambak
- Tunggu hingga mengalami perubahan warna
- Kemudian cocokkan warna denga table warna pH asam basa.

3. Parameter Biologi
Hewan makrozoobenthos adalah hewan-hewan inverteberata yang
tinggalnya menetap dengan pergerakan sederhana atau terbatas di perairan
habitatnya. Hewan ini hidup di dasar perairan dan memiliki ukuran mulai dari 0,01
mm hingga lebih dari 1 mm. Hewan makroxoobentos berdasarkan ukuran
dibedakan menjadi tiga yaitu mikrofauna, meiofauna dan makrofauna.
1. Mikrofauna
Jenis makrozoobentos yang memiliki ukuran kurang dari 0,1 mm, misalnya
seperti protozoa yang hanya dapat diamati menggunakan mikroskop.
2. Meiofauna
Jenis makrozoobentos yang memiliki ukuran yang berkisar antara 0,1 mm
hingga 1 mm. Contoh dari meiofauna ialah Cnidaria dan beberapa jenis
crustacea.
3. Makrofauna
Jenis makrozoobentos yang memiliki ukuranlebih dari 1 mm, contohnya
missal Echinodermata, Crustacea, dan Mollusca.
Sedangkan hewan makrozoobentos berdasarkan tempat hidupnya dibagi menjadi
dua yaitu epifauna dan infauna.
1. Epifauna
Epifauna adalah jenis makrozoobentos yang hidupnya dipermukaan dasar
perairan.
2. Infauna
Infauna adalah jenis makrozoobentos yang hidupnya di bawah permukaan
dasar perairan atau didalam lumpur.
Langkah pengamatan hewan makrozoobentos di perairan dapat dilakukan
dengan mudah, hanya membutuhkan wadah baskom, wadah piring dan sekop.
Wadah baskom ini digunakan sebagai tempat substrat yang diambil dari perairan
yang diduga terdapat hewan makrozoobentos di dalamnya. Wadah piring
digunakan untuk mewadahi hewan makrozobentos yang didapat, sedangkan sekop
digunakan untuk mengambil substrat dari perairan. Berikut langkah-langkah
pengambilan hewan makrozoobentos:
1. Mengambil substrat perairan menggunakan sekop
2. Meletakkan substrat yang telah diambil ke wadah baskom
3. Diamati hewan makrozoobentos nya, kemudai dibersihkan.
4. Hewan makrozoobentos yang sudah dibersihkan diletakkan di wadah piring
5. Mengidentifikasi hewan makrozoobentos.
Dalam video, berdasarkan pengamatan yang dilakukan terdapat tiga spesies
makrozoobentos didalam perairan tersebut,yaitu Bellamya javanica, Pila
ampullacea, dan Pomacea canaliculata.
1. Bellamya javanica

Klasifikasi Bellamya javanica (Siput tutut)


Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Pulmonata
Family : Lymnacidae
Genus : Bellamya
Spesies : Bellamya javanica
Morfologi Bellamya javanica (siput tutut)
Bellamya javanica merupakan spesies yang memiliki panjang sekitas
2-5cm, dengan ulir cangkan bagian atas yang pendek dan ulir cangkang
utama yang membesar. Cangkang spesies ini berwarna hitam kecoklatan
dihiasi dengan garis-garis vertical. Bellamya javanica memiliki celat mulut
yang lebar dengan tipe apeks agak meruncing. Bellamya javanica ini habitat
aslinya berada di sekitar sungai dan sawah.
2. Pila ampullacea

Klasifikasi Pila ampullacea


Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Architaenioglossa
Family : Ampullariidae
Genus : Pila
Spesies : Pila ampullacea

Morfologi Pila ampullacea


Pila ampullacea merupakan jenis makrozoobentos yang memiliki
panjang 3-6cm dengan bagian atas cangkang pendek sedangkan bagian
bawahnya membesar atau melebar. Spesies ini memiliki warna cangkang
kuning kecoklatan dengan dihiasi garis-garis panjang pada cangkangnya.
Pila ampullacea memiliki mulut dengan tipe apeks yang tumpul, dan
memiliki celah mulut lebar.

3. Pomacea canaliculata
Klasifikasi Pomacea canaliculata
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Architaenioglossa
Family : Ampullariidae
Genus : Pomacea
Spesies : Pomacea canaliculata

Morfologi Pomacea canaliculata


Pomacea canaliculata ialah jenis makrozoobentos yang memiliki
panjang berkisar antara 3-6cm dengan bagian cangkang atas pendek dan
bagian cangkang bawah melebar. Spesies ini memiliki warna cangkang
coklat tua. Pomacea canaliculata memiliki tipe apeks runcing dan celah
mulut lebar.

Anda mungkin juga menyukai