yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus sehingga coelenterata berarti hewan yang
memiliki rongga. Rongga pada Coelenterata tersebut digunakan sebagai ususnya dan sebuah
mulut sebagai alat untuk menelan mangsanya, serta tentakel sebagai alat penangkap
mangsanya. Coelenterata merupakan golongan hewan diploblastik yaitu mempunyai jaringan
ektoderm dan endoderm serta mempunyai simetri radial. Jadi, bila dibandingkan dengan
Porifera, Coelenterata jauh lebih kompleks. Pernahkah Anda melihat ubur-ubur? Hewan ini
merupakan salah satu binatang karang dan termasuk dalam anggota Coelenterata. Di Jepang,
ubur-ubur dimanfaatkan untuk bahan makanan dan bahan kosmetik. Kebanyakan
Coelenterata hidup di air laut, tetapi ada juga yang hidup di air tawar. Coelenterata hidupnya bisa
secara berkoloni maupun soliter (menyendiri). Tubuh Coelenterata umumnya melekat pada dasar
perairan.
Bila kita memotong seekor Hydra dari kepala sampai pangkal, maka hewan ini tidak mempunyai
permukaan dorsal dan permukaan ventral, maupun sisi kanan dan sisi kiri sehingga akan
menampakkan tubuhnya yang simetris radial. Tubuhnya tersusun dari dua lapisan kulit
(diplobastik), yaitu ektoderm dan endoderm. Ingatlah ektoderm sebagai lapisan luar (epidermis)
untuk melindungi endoderm sedangkan endoderm sebagai lapisan dalam (gastrodermis) untuk
pencernaan. Di antara kedua lapisan ini terdapat rongga yang berisi bahan seperti jeli, yaitu zat
gelatin yang dinamakan mesoglea dan pada lapisan ini terdapat sel-sel saraf yang letaknya
tersebar dan karena tidak mempunyai kepala, maka tidak memiliki pusat susunan saraf pusat.
Oleh beberapa ahli, mesoglea dianggap sebagai lapisan ketiga. Jika ada makanan maka bagian
tubuh yang dekat makanan akan masuk melalui lubang (mulut) dan masuk ke rongga dalam yang
disebut rongga gastrovaskular dan di dalam rongga ini proses pencernaan makanan terjadi. Coba
Anda pikirkan!
Daur hidup Coelenterata mengalami fase polip dan fase medusa. Pada fase polip
hidup Coelenterata menempel di batuan perairan. Terlihat pada Gambar 8.11 (a) bentuknya
seperti silinder dengan ujung yang satu terdapat mulut yang dikelilingi tentakel dan ujung lain
buntu untuk melekatkan diri. Polip ini umumnya hidup secara soliter atau menyendiri, tetapi ada
pula yang membentuk koloni, karena dia melekat jadi tidak dapat bergerak bebas. Polip yang
membentuk koloni mempunyai beberapa macam bentuk menurut fungsinya, yaitu polip untuk
makan yang disebut gastozoid. Polip yang digunakan untuk pembiakan dengan menghasilkan
medusa disebut gonozoid dan polip untuk pertahanan. Koloni dari beberapa bentuk polip disebut
polimorfisme.
Pada fase medusa, Coelenterata hidup melayang-layang di perairan. Bentuk tubuh Coelenterata
tampak seperti payung/lonceng dengan tantakel pada bagian tepi yang melingkar, tampak
transparan, dan berenang bebas. Di bagian tengah permukaan bawahnya terdapat mulut. Bentuk
tubuh lain Coelenterata seperti bunga mawar dan mendapat julukan “mawar laut”.
Fungsi dari medusa adalah untuk berkembang biak Coelenterata secara seksual, jadi pada fase
medusa ini akan menghasilkan sperma dan ovum. Tidak semua Coelenterata mempunyai bentuk
polip dan medusa, ada yang hanya mempunyai bentuk polip saja.
Gambar 8.11 (a) Bentuk polip (b) Medusa
Selain secara aseksual, Coelenterata dapat juga berkembangbiak secara seksual, yaitu dengan
penyatuan sperma dan sel telur yang akan terbentuk zigot. Sperma yang telah masak dikeluarkan
dalam air dan akan berenang menuju ovum. Jika bertemu, terjadilah pembuahan dan zigot yang
akan dihasilkan tumbuh menjadi larva bersilia yang disebut planula. Zigot ini dapat berenang
meninggalkan induknya dengan tujuan agar tidak terjadi perebutan makanan. Jika terdapat pada
suatu perairan yang cocok, maka akan tumbuh membentuk individu baru.
3) Jenis-Jenis Coelenterata. Para ahli taksonomi membagi Coelenterata menjadi tiga kelas,
yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa. Bagaimana ciri-ciri dari ketiga kelas tersebut?
Gambar 8.12 Beberapa hewan Coelenterata
a) Hydrozoa. Pernahkah Anda melihat Hydra, Obelia, atau Physalia. Ketiga jenis hewan ini
merupakan contoh dari Coelenterata. Perhatikan Gambar 8.12 agar lebih jelas!
(1) Hydra
Berdasarkan pengamatan dapat kita lihat bentuk Hydra seperti kantung, berongga, dan tidak
bersekat. Hidupnya secara soliter di air tawar. Makanannya berupa hewan-hewan kecil misalnya
jentik nyamuk, udang, kerang. Hydra bereproduksi secara aseksual dan seksual. Agar lebih jelas,
lihatlah Gambar 8.13!
(2) Obelia
Obelia merupakan jenis Coelenterata yang hidup di air laut dan hidup secara berkoloni.
Tubuhnya mempunyai rangka luar yang mengandung kitin. Hidupnya sebagai koloni polip, yaitu
polip hidrant yang berfungsi untuk makan dan polip gonangium yang berfungsi membentuk
medusa dan dapat menghasilkan alat reproduksi. Agar lebih jelas, amati daur hidupnya pada
Gambar 8.14!
Gambar 8.14 Daur hidup Obelia
(3) Physalia
Physalia mempunyai bagian tubuh sebagai pelampung, hidupnya sebagai koloni polip yaitu ada
polip untuk makan (gastrozoid), polip untuk reproduksi (gonazoid) dan polip untuk menangkap
mangsa (daktilozid).
b) Schyphozoa
Anda tentu sudah mengetahui bentuk dari ubur-ubur (Aurelia aurita)! Ubur-ubur mempunyai
ukuran yang besar dan berbentuk medusa, hewan ini sering terdampar di pantai. Daur hidupnya
seperti yang terlihat pada Gambar 8.15. Coba Anda jelaskan fase-fase daur hidup ubur-ubur
dengan melihat gambar! Perlu Anda ingat Schyphozoa memiliki bentuk dominan sebegai
medusa. Hati-hati lagi jika menyentuh ubur-ubur karena tentakelnya mengandung sel penyengat
dan mengeluarkan racun yang sangat gatal, jika tidak tahan kulit akan melepuh.
c) Anthozoa
Pernahkah Anda melihat binatang berwarna-warni seperti bunga di dalam akuarium? Hewan itu
termasuk kelas Anthozoa. Berdasarkan asal katanya, Anthozoa memiliki arti bunga, sering
disebut sebagai mawar laut, bentuknya sangat indah. Hewan ini sebenarnya mempunyai tentakel.
Termasuk jenis hewan ini adalah anemon laut dan hewan karang. Kebanyakan hidup secara
berkoloni yang membentuk rumah dari kapur yang sering dinamakan “karang”.
Coba Anda lihat bentuk karang yang bervariasi dan sangat indah. Keindahan inilah yang banyak
dimanfaatkan oleh manusia hingga berlebihan dan mengakibatkan kerusakan sehingga sekarang
ini pelestarian terumbu karang menjadi suatu program yang harus digalakkan. Coba pikirkan,
apabila terumbu karang ini rusak, apakah berpengaruh pada ekosistem lainnya?
Banyak sekali manfaat coelenterata ini dalam kehidupan. Ubur-ubur salah satu anggota filum
Coelenterata sering dimanfaatkan oleh orang Jepang untuk bahan makanan dan sebagai bahan
kosmetik. Coelenterata ada yang membentuk karang yang bentuknya bervariasi dan sangat indah
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai objek yang berkaitan dengan pariwisata yang dibentuk dari
jenis hewan Anthozoa. Ada juga Coelenterata yang membentuk rangka dari zat tanduk yang
sering dikenal sebagai akar bahar (Euplexaura antipathes) yang kerangkanya dapat digunakan
sebagai gelang dari jenis Anthozoa.
http://budisma.web.id/coelenterata-dan-ciri-cirinya.html