Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN


MENGENAL TANDA DAN GEJALA HAMA VERTEBRATA (NON – INSECTA)

AYUNDA DARATISTA EFENDA HUTAHAEAN


19024010151
Agribisnis D – Golongan V1

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2020
MENGENAL TANDA DAN GEJALA HAMA VERTEBRATA (NON – INSECTA)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beberapa jenis organisme pengganggu tanaman kehadirannya sangat merugikan petani
dari segi ekologi dan khususnya pada ekonomi petani. Satu diantara organisme pengganggu
tanaman yang berperan penting dalam keberhasilanpanen adalah hama. Hama dibedakan
menjadi dua yaitu hama menetap dan hama tidak menetap. Hama menetap merupakan hama
yang menyerang dan berkembang pada tanaman yang diserang. Sementara itu hama yang
tidak menetap merupakan hama yang menyerang dalam beberapa waktu saja kemudian
beralih dan meninggalkan tanaman yang diserang.
Dari sekian banyaknya hama yang menyerang tanaman, terdapat salah satu hama yang
ikut berperan penting dalam penentuan panen suatu komoditas pertanian yaitu tungau.
Tungau merupakan hewan kelompok arachnida berkulit lunak, memiliki tubuh yang kecil
(<0,5 cm), berbentuk kantung, badan tidak bersegmen. Ciri-ciri mendasar yaitu berkaki
delapan dan memiliki thorax yang menyatu dengan abdomen. Tungau banyak menyerang
pada tanaman penting hortikultura dan buah seperti cabai, kedelai, terong, jeruk dan tomat.
Gejala serangan tungau ini sangat bervariasi, umumnya menyebabkan daun bercak coklat
karena cairan sel daun dihisap oleh tungau. Serangan parah dapat mengakibatkan kerugian
besar bagi petani
Gejala serangan yang disebabkan tungau dapat dilihat dari morfologi tungau tersebut.
Sebagai contoh tungau yang terdapat pada tomat yang biasanya disebut dengan tungau
kuning (Polyphagotarsonemus latus, Banks).Tungau ini memiliki tubuh kecil dengan panjang
tubuh 0,25 mm. Tungau tomat ini berkaki delapan yang termasuk ke dalam sub ordo Acarina.
Tubuhnya tidak berbuku dan pada abdomen, thorax dan kepala menyatu berbentuk seperti
kantong. Tipe mulutnya penghisap karena digunakan untuk menyerap cairan pada daun
tanaman. Akibatnya daun tanaman bercak-bercak coklat sampai kehitaman dan pada kasus
yang serius daun tanaman tampak melengkung ke bawah seperti sendok terbalik.
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu menjelaskan dalam mengenali jenis dan gejala serangan hama
vertebrata non insecta yang paling banyak menimbulkan kerugian dalam budidaya
pertanian.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tungau merupakan sekumpulan atau sekelompok hewan kecil yang mempunyai empat
pasang tungkai. Tungau tidak termasuk kutu dan bukan pula tergolong kedalam serangga.
Tungautermasuk kedalam golongan laba-laba, kelas Arachnida, bangsa Acarina. Bentuk tungau
adalah pipih dorso ventral dengan thoraks, bulat atau oval, serta kepala dan abdomen melebur
menjadi satu yang disebut sebagai badannya. Tungau merupakan organisme pengganggu
tanaman yang penting di Indonesia. Populasi tungau pada saat tertentu dapat mengalami
kelebihan jumlahnya pada berbagai jenis tanaman pepaya, ubi kayu, anggrek, kelapa, teh, kopi,
kaps, pisang, dan masih banyak lagi.

Tungau kebanyakan menyerang sejumlah besar tanaman, seperti terong,cabai, dan tomat.
Tungau memiliki organ respirasi yang disebut trakea yang dapat terbuka melalui suatu spirakel
yang bergandengan atau berpasangan dan bisa juga tunggal. Tungau bernafas melalui dinding
tubuhnya secara langsung. Ukuran tungau relatif kecil yaitu sekitar 0,5 –2 mm yang aktif
bergerak dan berwarna putih kekuningan. Pengendalian tungau menggunakan pestisida kimia
malah justru akan mengakibatkan ledakan populasi yang sulit dikendalikan (Sri Hartini., 2015).

Tungau suka memakan daun tanaman dan menjadi tempat bagi tungau untuk hidup
sehingga secara ekonomi menyebabkan kerugian yang signifikan apabila tungau tidak
dikendalikan maka perlu adanya musuh alami/ predator untuk mengurangi tungau pada suatu
tanaman (Weber et all., 2016).

Tungau kuning adalah salah satu jenis tungau yang kebanyakan menyerang tanaman
cabai. Gejala yang ditimbulkan adalah permukaan daun bergelombang dan perubahan warna
daun tidak merata. Siklus hidupnya terdiri dari empat fase yaitu telur, larva, nimfa, imago. Telur
berbentuk elips tipis dan berwarna transparan atau bening. Tungau kuning merupakan
pengganggu utama pada tanaman cabai khususnya cabai rawit (Suvash, C.B., et al., 2015)

Tanaman cabai merah (Capsicum annum L.) Cabai merah merupakan tanaman yang
dapat tumbuh dimana saja karena daya adaptasinya luas. Cabai merah dapat ditanam mulai dari
dataran rendah hingga dataran tinggi sampai ketinggian 2.000 m dpl. Cabai merah akan tumbuh
baik bila ditanam di tempat yang berkelembaban sedang sampai tinggi dan bersuhu 18–300.
Sama seperti jenis cabai lainnya, cabai merah menghendaki curah hujan tahunan 60–1.250 mm.
Cabai merah pun membutuhkan sinar matahari penuh sepanjang hari selama hidupnya.
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin 19 Oktober pada pukul 11.10 – 12.50 WIB di
perumahan gedangan indah asri blok c/2, kecamatan gedangan , kabupaten Sidoarjo.
3.2 Alat dan Bahan
1. Lembar catatan dan alat tulis
2. Kamera HP atau ponsel
3. Kaca pembesar atau loupe
3.3 Cara Kerja
1. Mencari gambar tanaman yang terserang hewan vertebrata non insect yang terdapat disekitar
saudara lebih diutamakan atau dari internet.
2. Mengidentifikasi (duga) hama tungau kuning / OPT tersebut
3. Membuat gambar/foto tanaman yang terserang (gejala dan tanda-tanda) tersebut dan tanaman
pada saat ditemukan .
4. Mengamati dan menggambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan hama
vertebrata dengan gambar berwarna dari observasi langsung di lapangan atau dari internet.
5. Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama gambar atau foto
(Pribadi lebih utama) yang dibuat.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Pengamatan

HAMA KOMIDITI GEJALA TANDA KETERANGAN


Kingdom:Animalia
Filum:Arthropodha
Kelas:Arachinida
Ordo:accarina

(sumber : Family:tarsonematid

internet ) ae
(sumber : -Bagian
Tungau Genus:polypaghotar
pribadi ) bawah daun
kuning sunemus
Tanaman cabai akan
(Polyphagotar Spesies:polypaghota
merah (sumber : pribadi) memiliki
sonemus rsunemus latus
(Capsicum warna seperti
latus) annum L.) tembaga dan
ada benang-
benang yang
berwarna
putih halus.

(sumber : pribadi)
-Daun cabai melintir
dan menguning.
(sumber : pribadi)
-Daun berlubang.
Tanaman layu dan
mengkerut.

4.2 Pembahasan

Taksonomi tungau kuning

Kingdom:Animalia

Filum:Arthropodha

Kelas:Arachinida

Ordo:accarina

Family:tarsonematidae

Genus:polypaghotarsunemus

Spesies:polypaghotarsunemus latus
Jenis hama vertebrata non insect yang diamati adalah tungau kuning
(Polyphagustarsonemus latus) yang menyerang pada tanaman cabai. tungau merupakan hama
yang merusak bagian tanaman yang menyebabkan rusaknya atau terhentinya pertumbuhan suatu
tanaman karena terserang oleh hama tungau. Tungau merupakan jenis hama yang termasuk ordo
acarina yang memiliki bagian kepala menyatu dengan bagian tubuh. Tungau berukuran sangat
kecil yaitu < 0.5 mm, sehingga dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.

Tungau kuning termasuk ke dalam ordo accarina dengan nama spesies


polypaghotarsunemus latus. Nama lain yang juga sering digunakan untuk spesies ini, yaitu P.
translucen, Hemitarsonemus latus Banks dan T. Latus. Tungau kuning mengalami rerata siklus
hidup yang singkat, diman rerata hidup imago betina da jantan berkisar 11,4 hari dan 15,3 hari.
siklus hidup tungau kuning ini mengalami 3 stadia, yaitu telur- larva – imago. Tungau kuning
sebenarnya mengalami fase pupa, tetapi pada fase tersebut tungau tidak melakukan aktivitas
makan dan memiliki bentuk seperti larvanya sehingga tidak dianggap pupa

Gejala yang ditimbulkan oleh tungau terhadap tanaman cabai berupa daun cabai melintir
dan berwarna kuning serta daun berlubang, tanaman layu dan mengkerut. Tanda yang muncul
adalah Bagian bawah daun akan memiliki warna seperti tembaga dan ada benang-benang yang
berwarna putih halus. Pengendalian secara teknis yang dapat dilakukan bisa berupa pemberian
Penyemprotan insektisida nabati dengan ekstrak tembakau, bawang putih yang dicampur sedikit
deterjen. Interval penyemprotan setiap 2 hari sekali dan dilakukan pada pagi atau sore hari,
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa


1. Gejala serangan hama vertebrata pada tanaman ditunjukkan adanya bekas gigitan pada
bagian tanaman yang diserang
2. Gejala yang ditimbulkan pada tanaman cabai yang diserang oleh tungau kuning berupa daun
cabai melintir dan berwarna kuning serta daun berlubang, tanaman layu dan mengkerut
3. Tanda yang muncul akibat serangan tungau kuning Bagian bawah daun akan memiliki
warna seperti tembaga dan ada benang-benang yang berwarna putih halus
DAFTAR PUSTAKA

Sri Hartini. 2015. Keanekaragaman Tungau Famili Macrochelidae (Acari: Gamasida) pada

Beberapa Tipe Penggunaan Lahan di Kabupaten Pesawaran, Lampung, Sumatera.

24(1) : 21-27.

Suvash, C.B., Khrisna, K., and Dipak, K.G. 2015. Field Evaluation of Chilli Germplasms

Against Yellow Mite, Polyphagotarsonemus latus (Banks) (Acari-Tarsonemidae)

and Its Management under Gangetic Basin of West Bengal. 33(4) : 2031- 2035.

Weber, M. G., L. D. Porturas, and S. A. Taylor. 2016. Foliar Nectar Enhances

Plant-Mite Mutualisms: The Effect Of Leaf Sugar On The Control Of

Powdery Mildew By Domatia-Inhabiting Mites. Annals Of Botany, 10(2): 1-8.

Anda mungkin juga menyukai