*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
a. Koefisien korelasi variable tersebut berupa matriks atau table
KORELASI KOEFISIENSI KORELASI
Antara X1 dan X2 0,444 Antara X1 dan X3 0,078 Antara X1 dan X4 0,051 Antara X1 dan X5 -0,476 Antara X2 dan X3 0,231 Antara X2 dan X4 0,398 Antara X2 dan X5 -0,661 Antara X3 dan X4 0,871 Antara X3 dan X5 -0,270 Antara X4 dan X5 -0,479
b. Variable yang memiliki korelasi signifikan
Hipotesis Ho = tidak terdapat hubungan linier (korelasi) antara 2 variabel H1 = terdapat hubungan linier (korelasi) antara 2 variabel Ketentuan Nilai signifikansi dibandingkan dengan α yang mana bila : Nilai signifikansi < α, maka tolak Ho Nilai signifikansi > α, ,,aka terima Ho
Pada α = 5%, variable yang memiliki korelasi signifikan :
KORELASI Penjelasan Antara X2 (panjang ruas) dengan X1 Nilai korelasi signifikansi antara X1 dan X2 sebesar 0,018 <α (tinggi bibit) sebesar 5% sehingga tolak Ho. Jadi, terdapat hubungan korelasi antara tinggi bibit dengan panjang ruas Antara X1 (tinggi bibit) dengan X5 Nilai korelasi signifikansi antara X1 dan X5 sebesar 0,010 <α (produksi pertanaman) sebesar 5% sehingga tolak Ho. Jadi, terdapat hubungan korelasi antara tinggi bibit dengan produksi per tanaman Antara X2 (panjang ruas) dengan X4 Nilai korelasi signifikansi antara X2 dan X4 sebesar 0,036 < α (lebar daun) sebesar 5% sehingga tolak Ho. Jadi, terdapat hubungan korelasi antara panjang ruas dengan lebar daun.
Pada α = 1%, variable yang memiliki korelasi signifikan :
KORELASI Penjelasan Antara X3 (panjang daun) dengan X4 Nilai korelasi signifikansi antara X3 dan X4 sebesar 0,000 <α (lebar daun) sebesar 1% sehingga tolak Ho. Jadi, terdapat hubungan korelasi antara panjang daun dengan lebar daun Antara X2 (panjang ruas) dengan X5 Nilai korelasi signifikansi antara X2 dan X5 sebesar 0,010 <α (produksi pertanaman) sebesar 1% sehingga tolak Ho. Jadi, terdapat hubungan korelasi antara panjang ruas dengan produksi pertanaman Antara X4 (lebar daun) dengan X5 Nilai korelasi signifikansi antara X4 dan X5 sebesar 0,010 < α (produksi pertanaman) sebesar 1% sehingga tolak Ho. Jadi, terdapat hubungan korelasi antara lebar daun dengan produksi pertanaman
c. Variable yang memiliki korelasi negative
Tanda negative berarti hubungan korelasi antara 2 variabel berlawanan arah, dimana semakin tinggi suatu variable maka variable lainnya akan mengalami penurunan Korelasi Interpretasi Antara X1 (tinggi bibit) dengan X5 Nilai korelasi antara X1 dan X5 yakni sebesar -0,476 yang (produksi pertanaman) berarti bahwa semakin tinggi bibit, maka semakin rendah produksi per tanaman. Begitu pula sebaliknya. Antara X2 (panjang ruas) dengan X5 Nilai korelasi antara X2 dengan X5 yakni sebesar -0,661 yang (produksi per tanaman) berarti bahwa semakin panjang ruas tanaman maka semakin rendah produksi per tanaman. Begitu pula sebaliknya Antara X4 (lebar daun) dengan X5 Nilai korelasi antara X4 dengan X5 yakni sebesar -0,479 yang (produksi pertanaman) berarti bahwa semakin panjang lebar daun maka semakin rendah produksi per tanaman. Begitu pula sebaliknya