Anda di halaman 1dari 38

PENGUATAN KEWENANGAN DESA DALAM

PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

DIREKTUR PENATAAN DAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA

JAKARTA, 26 JULI 2018


KEMENTERIAN DALAM NEGERI

UNDANG-UNDANG
TENTANG DESA

1. UNTUK MENGATASI BERBAGAI PERMASALAHAN YANG ADA DI


DESA BAIK DIBIDANG SOSIAL- BUDAYA DAN EKONOMI
2. UNTUK MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN DESA DALAM RANGKA
MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA
3. MEMPERKUAT DESA SEBAGAI ENTITAS MASYARAKAT YANG
MANDIRI
4. MENINGKATKAN PERAN APARAT PEMERINTAH DESA SEBAGAI
GARDA TERDEPAN DALAM PEMBANGUNAN DAN
KEMASYARAKATAN
5. MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN GOTONG ROYONG
MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KONSTRUKSI DESA
KE DEPAN

MAJU, MANDIRI
& SEJAHTERA
SEMANGAT UU
DESA

PARADIGMA
PEMBANGUNAN DESA

DESA MEMBANGUN
KETENTUAN UMUM

Desa adalah Desa dan Desa Adat atau yang disebut dengan
nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
KETENTUAN UMUM ..lanjutan

Kewenangan Desa adalah Instrumen Kekuasaan/Hak Bagi Pemerintah Desa Utk
Melakukan Berbagai Upaya Untuk Mengatur Ketentraman dan Ketertiban Dan
mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat.

Oleh Sebab Itu Pemerintah Desa Harus Melakukan:

1. Penataan dan pengadministrasian penduduk (dgn berbagai struktur)


2. Tata guna dan peruntukan tanah
3. Penataan upaya pemberdayaan msy dan program pembangunan (sarana dan
prasarana)
4. Penataan rasa aman, tertib dan keamanan msy
5. Pengembangan ekonomi msy
6. Penataan produk hukum desa
7. Dsb-nya
JENIS KEWENANGAN DESA

JENIS KEWENANGAN DESA, meliputi:

1. Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul;


2. Kewenangan Lokal Berskala Desa;
3. Kewenangan Yang Ditugaskan Oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, Atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; Dan
4. Kewenangan Lain Yang Ditugaskan Oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, Atau Pemerintah Daerah
Kabupaten/ Kota Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
KETENTUAN UMUM ..lanjutan

Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan


kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban keuangan Desa.
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
PERENCAN
AAN
PELAKSAN
AAN
PENGANGG PENATA
ARAN
P USAHAAN
• PENGADAAN PELAPO
A RPJMDesa BARANG/JASA DI DESA
• PERATURAN KEPALA LKPP
RAN PERTANG
(6 tahun) GUNG
R NO. 13 THN 2013
• Buku Kas Umum JAWABAN
T • Buku Kas Pembantu
I Penganggaran Pajak
• Buku Bank
S
I
RKPDes
P (1 tahun) Juli
Pendapatan  Semester I;  Perdes
A •
• Belanja
• Pembiayaan  Semester A.S
T
I
F Rancangan
APBDesa
(Okt thn berjln) PERBUP/PERWAL
TTG
TATA CARA
PENYUSUNAN
APBDesa
UNDANG-UNDANG 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN

Pasal 294
 
3) Dana Desa dialokasikan oleh Pemerintah Pusat untuk mendanai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan
pembinaan kemasyarakatan, serta
pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan kewenangan dan
kebutuhan Desa sesuai dengan ketentuan undangundang mengenai
Desa.
PASAL 79…..UU NOMOR 6 TAHUN 2014

(1) Pemerintah Desa menyusun perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan


kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota.

(2) Perencanaan Pembangunan Desa disusun secara berjangka meliputi:

a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun; dan

b. Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja Pemerintah
Desa, merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun.
 
PENDAPATAN DESA
Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yg merupakan
hak desa dalam 1 TA yg tidak perlu dibayar kembali oleh desa. Pendapatan Desa Terdiri
dari :

1. Pendapatan 1. Hasil usaha; (hasil Bumdesa, tanah kas desa)


Asli Desa 2. Hasil aset; (tambatan perahu, pasar desa, tempat
(PADesa); pemandian umum, jaringan irigasi)
3. Swadaya, partisipasi dan Gotong royong;
(membangun dengan kekuatan sendiri yang
melibatkan peran serta masyarakat berupa tenaga,
barang yang dinilai dengan uang.)
4. Lain-lain pendapatan asli desa (hasil pungutan desa).
PENDAPATAN DESA
2. Transfer 1. Dana Desa;
2. Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan
Retribusi Daerah;
3. Alokasi Dana Desa (ADD);
4. Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi; dan
5. Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota.

Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat bersifat umum
dan khusus.
Bantuan Keuangan bersifat khusus dikelola dalam APBDesa tetapi tidak
diterapkan dalam ketentuan penggunaan paling sedikit 70% dan paling byk 30%
PENDAPATAN DESA

3. Pendapatan 1.Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga yg


Lain-lain tidak mengikat; (adalah pemberian berupa
uang dari pihak ke tiga)
2.Lain-lain pendapatan Desa yang sah (antara
lain pendapatan sebagai hasil kerjasama
dengan pihak ketiga dan bantuan perusahaan
yg berlokasi di desa).
Penjelasan UU No. 6 Tahun 2014

Yang dimaksud dengan “pendapatan


asli Desa” adalah pendapatan yang
berasal dari kewenangan Desa
berdasarkan hak asal usul dan
kewenangan skala lokal Desa.
BELANJA DESA
Belanja desa, meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yg merupakan kewajiban
desa dalam 1 TA yg tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa.
Belanja desa dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan
kewenangan Desa.

Klasifikasi Belanja 1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;


Desa, terdiri atas 2. Pelaksanaan Pembangunan Desa;
kelompok: 3. Pembinaan Kemasyarakatan Desa;
4. Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan
5. Belanja Tak Terduga.

Kelompok belanja dibagi dalam kegiatan sesuai dengan kebutuhan Desa yang telah
dituangkan dalam RKPDesa, terdiri atas jenis belanja : Pegawai, Barang dan Jasa, dan
Modal.
BELANJA MODAL
1 Belanja Modal, digunakan untuk pengeluaran dalam rangka
pembelian/pengadaan barang atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari
12 (dua belas) bulan
2 Pembelian /pengadaan barang atau bangunan digunakan untuk kegiatan
penyelenggaraan kewenangan desa.

OBJEK BELANJA MODAL (kegiatan penyelenggaraan kewenangan


desa) :

1. Belanja bentuk tanah;


2. Belanja peralatan dan mesin;
3. Belanja gedung dan bangunan;
4. Jalan;
5. Irigasi;
6. Jaringan dalam skala desa;
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR
19 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN
DANA DESA TAHUN 2018

Dana Desa yang bersumber dari APBN digunakan Untuk


mendanai pelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal
usul dan kewenangan lokal berskala Desa yang diatur dan
diurus oleh Desa
KEWENANGAN DESA DAN PENDANAANNYA

1. Hak Asal Usul Desa (merupakan warisan yg • Penyelenggaraan kewenangan desa berdasarkan hak
masih hidup dan prakarsa Desa atau prakarsa asal usul dan kewenangan lokal berskala desa didanai
masyarakat) sesuai dengan perkembangan dari APBDesa.
kehidupan masyarakat
• Penyelenggaraan Kewenangan lokal berskala desa
2. Lokal Berskala Desa (muncul karena selain didanai dari APBDesa dapat didanai APBD
perkembangan Desa dan prakarsa masyarakat dan APBN
Desa
• Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan
oleh pemerintah didanai dari APBN (dialokasikan
pada bagian kementerian/lembaga dan disalurkan
3. Ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah melalui SKPD Kabupaten/Kota.
Propinsi, Kabupaten/Kota: • Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan
oleh pemerintah daerah didanai dari APBD.

4. Kewenangan lain yang ditugaskan oleh


Pemerintah, Pemerintah Daerah sesuai • Program akselerasi mempercepat pembangunan di
dengan Ketentuan Perundang- Desa, seperti BBGRM, PNPM, program Desa siaga, dll.
undangangan
APB Desa disusun sesuai kebutuhan dan
kewenangan Desa yang berdasarkan asas
transparan, akuntabel, partisipatif, serta tertib
dan disiplin anggaran..
PERINCIAN KEWENANGAN

1. Perincian kewenangan Desa berdasarkan hak asal-


usul, paling sedikit terdiri atas:

1. Sistem Organisasi Masyarakat Adat;


2. Pembinaan Kelembagaan Masyarakat;
3. Pembinaan Lembaga Dan Hukum Adat;
4. Pengelolaan Tanah Kas Desa; Dan
5. Pengembangan Peran Masyarakat Desa.
Rincian.....Lanjutan

B. Selain Kewenangan, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota


Dapat Melakukan Identifikasi Dan Inventarisasi Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul Lainnya Dengan
Mengikutsertakan Pemerintah Desa.

C. Berdasarkan Hasil Identifikasi Dan Inventarisasi


Kewenangan, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Menetapkan Kewenangan Hak Asal Usul Lainnya Dengan
Memperhatikan Situasi, Kondisi, Dan Kebutuhan.

D. Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul Diatur Dan


Diurus Oleh Desa.
PERINCIAN KEWENANGAN

2. Perincian kewenangan lokal berskala Desa, paling sedikit terdiri


atas:
1. pengelolaan tambatan perahu;
2. pengelolaan pasar Desa;
3. pengelolaan tempat pemandian umum;
4. pengelolaan jaringan irigasi;
5. pengelolaan lingkungan permukiman masyarakat Desa;
6. pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan pos pelayanan
terpadu;
7. pengembangan dan pembinaan sanggar seni dan belajar;
8. pengelolaan perpustakaan Desa dan taman bacaan;
9. pengelolaan embung Desa;
10. pengelolaan air minum berskala Desa; dan
11. pembuatan jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian.
Perincian .....lanjutan

B. Selain kewenangan, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat


melakukan identifikasi dan inventarisasi kewenangan lokal berskala Desa
lainnya dengan mengikutsertakan Pemerintah Desa.

C. Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi kewenangan lokal


berskala Desa Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menetapkan
kewenangan lokal berskala Desa lainnya dengan memperhatikan situasi,
kondisi, dan kebutuhan.

D. Kewenangan Desa berskala lokal diatur dan diurus oleh Desa.


Perincian.......lanjutan

3. 4. Perincian Kewenangan yang ditugaskan dan Kewenangan lainnya dari


Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota kepada Desa, meliputi:

1. penyelenggaraan Pemerintahan Desa;


2. pelaksanaan Pembangunan Desa;
3. pembinaan kemasyarakatan Desa; dan
4. pemberdayaan masyarakat Desa.

B. Kewenangan penugasan diurus oleh Desa sesuai ketentuan peraturan


perundang-undangan.
TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN DESA DAN DESA ADAT

Hasil Identifikasi Dan Inventarisasi Kewenangan


Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal
Berskala Desa Dijadikan Bahan Bagi Bupati/Walikota
Untuk Menyusun Rancangan Peraturan
Bupati/Walikota Tentang Daftar Kewenangan Desa
Dan Desa Adat Berdasarkan Hak Asal-usul Dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa Sesuai Dengan
Ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
TATA CARA PELAKSANAAN .....Lanjutan

Berdasarkan Peraturan Bupati/Walikota tentang daftar


Kewenangan Desa dan Desa Adat, Pemerintah Desa
menetapkan Peraturan Desa tentang kewenangan
berdasarkan hak asal-usul dan kewenangan lokal berskala
Desa dan Desa Adat.

Peraturan Desa sesuai dengan situasi, kondisi, dan


kebutuhan lokal Desa yang bersangkutan.
lanjutan

1. Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi


kewenangan pemerintah daerah provinsi dapat ditugaskan
sebagian pelaksanaan urusannya kepada Desa dan Desa
Adat.

2. Penugasan oleh Pemerintah Daerah Provinsi kepada


Desa) ditetapkan dengan Peraturan Gubernur.
lanjutan

1. Untuk melaksanakan identifikasi dan inventarisasi


kewenangan pemerintah daerah provinsi yang
sebagian pelaksanaan urusannya akan ditugaskan
kepada Desa dan Desa Adat, Gubernur membentuk
kelompok kerja.

2. Kelompok kerja ditetapkan dengan Keputusan


Gubernur.
lanjutan

1. Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi


kewenangan pemerintah daerah kabupaten/kota
dapat ditugaskan sebagian pelaksanaan urusannya
kepada Desa dan Desa Adat.

2. Penugasan oleh pemerintah daerah


kabupaten/kota kepada Desa ditetapkan dengan
Peraturan Bupati/Walikota.
lanjutan

1. Untuk melaksanakan identifikasi dan


inventarisasi kewenangan pemerintah
kabupaten/kota yang sebagian pelaksanaan
urusannya akan ditugaskan kepada Desa dan Desa
Adat, Bupati/Walikota membentuk kelompok kerja.

2. Kelompok kerja ditetapkan dengan Keputusan


Bupati/Walikota.
PELAPORAN

1. Bupati/Walikota melaporkan kepada Gubernur pelaksanaan penataan


kewenangan Desa dan Desa Adat di wilayahnya.

2. Gubernur melaporkan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Bina


Pemerintahan Desa terhadap pelaksanaan penataan kewenangan Desa dan Desa
Adat di Kabupaten/Kota.

2. Pelaporan dilakukan secara tertulis dan disampaikan paling sedikit satu kali
dalam satu tahun atau sesuai kebutuhan.

3.Hasil pelaporan dijadikan bahan Menteri untuk menyusun kebijakan terkait


pelaksanaan penataan kewenangan Desa.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
1. Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
penataan kewenangan Desa dan Desa Adat secara nasional.
2. Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan penataan kewenangan Desa dan Desa Adat di
Kabupaten/Kota.
3. Bupati/Walikota melakukan pembinaan dan pengawasaan terhadap
pelaksanaan penataan kewenangan Desa dan Desa Adat.
4. Pembinaan, melalui:
a. fasilitasi dan koordinasi;
b. peningkatan kapasitas aparatur Pemerintah Desa;
c. monitoring dan evaluasi; dan
d. dukungan teknis administrasi.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Dalam pembinaan dan pengawasan


terhadap penataan dan pelaksanaan
kewenangan Desa dan Desa Adat),
Bupati/Walikota dapat melimpahkan
sebagian tugas kepada Camat.
Lain-lain

Desa dapat melaksanakan pungutan dalam


rangka peningkatan pendapatan asli Desa sesuai
dengan kewenangan Desa dan Desa Adat
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
HUBUNGAN KEWENANGAN DESA DENGAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA

1. SETIAP DESA WAJIB MENYUSUN DAN MENETAPKAN KEWENANGAN


DESA YANG DIATUR DALAM PERATURAN DESA.

2. ATAS DASAR KEWENANGAN DESA, PEMERINTAH DESA MENYUSUN


PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA YANG MELIPUTI RPJMDesa DAN
RKPDesa

3. ATAS DASAR RPJMDesa DAN RKPDesa, DESA MENETAPKAN APBDesa


HUBUNGAN KEWENANGAN DESA DENGAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA

1. DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN, DARI SISI PENDAPATAN DESA.


PENDAPATAN DESA DARI KEWENANGAN DESA.

2. PEMBELANJAAN KEUANGAN DESA DALAM RANGKA KEWENANGAN


DESA.

3. DANA DESA DIALOKASIKAN UNTUK MEMBIAYAI KEWENANGAN DESA


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai