Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat (RKPDesa) adalah dokumen perencanaan
untuk periode 1 (satu) tahun merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka
ekonomi desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program prioritas
pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung
oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu
kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan RPJM-Desa.

RKP Desa adalah Rencana Kerja Pembangunan Desa yang dibuat berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan
pembangunan tahun sebelumnya, prioritas kebijakan supra desa dan atau hal- hal yang karena keadaan
darurat / bencana alam. Sebagai Rencana strategis pembangunan tahunan desa, RKP Desa merupakan
dokumen perencanaan pembangunan yang bersifat regular. RKP Desa merupakan satu-satunya pedoman
atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi pemerintah Desa dalam jangka waktu satu tahun yang
selanjutnya dimasukkan dalam APB Desa tahun anggaran bersangkutan.

Dalam rangka pelaksanaan amanat Undang Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014, Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara dan sesuai dengan pola pemikiran dimaksud di atas, maka sebuah desa
diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan transparansi serta
demokratisasi yang berkembang di desa yang terangkum dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJMDesa).

RKP-Desa merupakan satu-satunya pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi Pemerintah
Desa dalam jangka waktu 1 (satu) tahun yang selanjutnya dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBDesa) tahun anggaran bersangkutan.

B. LANDASAN HUKUM

1. UU No. 25 /2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; UU No. 33 / 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

2. UU No. 6/2014 tentang Desa;

3. UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah;

4. PP No. 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6/2014 tentang Desa

5. PP No. 60/2014 tentang Dana Desa yg Bersumber dari APBN.

6. PP No. 22/2015 tentang Perubahan PP No. 60/2014 ttg Dana Desa dari APBN.

7. PP No. 47/2015 tentang Perubahan PP No. 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6/2014
tentang Desa

8. Permendagri No. 111/2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa.

9. Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

10. Permendagri No. 114/2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;

11. Permendesa, PDT dan Transmigrasi No. 2/ 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa

12. Permendesa, PDT dan Transmigrasi No. 3/ 2015 tentang Pendampingan Desa.

13. Peraturan Bupati Muara Enim Nomor 26 tahun 2015 tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan
Rincian Dana Desa Setiap desa di Kabupaten Muara Enim Tahun Anggaran 2015.
C. TUJUAN DAN MANFAAT

Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa) ini mempunyai tujuan dan
manfaat sebagai berikut :
1. Tujuan
a. Agar desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang berkekuatan hukum
tetap.
b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembangunan di desa.
c. Sebagai dasar penyusunan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa).

2. Manfaat
d. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di desa.
e. Sebagai pedoman dan acuan pembangunan desa.
f. Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di desa.
g. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program pembangunan
supra desa.
h. Dapat mendorong pembangunan swadaya dari masyarakat.

D. VISI DAN MISI

Sebagai dokumen penjabaran dari Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, maka
seluruh rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Desa secara bertahap
dan berkesinambungan harus dapat mengantarkan tercapainya Visi dan Misi Desa. Visi-Misi Desa
Bantarsari yang diintegrasikan dengan keinginan bersama masyarakat desa, dimana proses
penyusunannya dilakukan secara partisipatif mulai dari tingkat dusun sampai di tingkat desa.

Adapun Visi-Misi Desa Bantarsari adalah sebagai berikut :

1. Visi Desa
“MEWUJUDKAN BANTARSARI MAJU”

2. Misi Desa
- Meningkatkan kinerja Pemerintahan Desa melalui Profesionalisme tata kelola dan perluasan
partisipasi publik.
- Membangun Masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing
- Membangun Perekonomian yang kokoh
- Mewujudkan Bantarsari yang indah, nyaman, aman dan manusiawi.
- Mengokohkan kehidupan social kemasyarakatan melalui peningkatan Peran Pemuda,
Olahraga, seni dan budaya dalam bingkai kearifan lokal.
BAB II

ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA TAHUN 2016

A. PENDAPATAN

Pendapatan desa sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan
hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa. Perkiraan
pendapatan desa disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan desa tahun sebelumnya dengan
perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber Pendapatan Asli Desa, Dana Desa dari
APBN, Bagi Hasil, Bagian Dana Perimbangan, Bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Kabupaten, Hibah dan Sumbangan Pihak Ketiga. Asumsi pendapatan Desa Tahun
Anggaran 2015 sebesar Rp .................................... (terbilang) yang bersumber dari :

PEMERINTAH DESA MEKAR JAYA


RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DESA
TAHUN ANGGARAN 2016

NO URAIAN PENDAPATAN JUMLAH (Rp)

1.1 Pos Pendapatan Asli Desa  


1.1.1 Hasil Usaha Desa  
1.1.2 Tanah Kas Desa
1.1.3 Hasil Swadaya Masyarakat
1.1.4 Hasil Partisipasi dan Gotong Royong
1.1.5 Pungutan Desa
1.1.6 Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang Sah  
1.2 Pos Bagi Hasil  
1.2.1 Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi
1.2.2 Bagian Alokasi Dana Desa Pemerintah Pusat (APBN)
1.2.3 Dana Desa (ADD)
1.2.4 Bantuan Keuangan Pemerintah Pusat
1.2.5 Bantuan Keuangan Pemerintah Propinsi
1.2.6 Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten
1.6 Pos Hibah  
1.7 Sumbangan Pihak Ketiga  
Jumlah Pendapatan

B. BELANJA

Belanja desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan
kewajiban desa dalam1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
desa. Belanja sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 dan UUD No 6
Tahun 2014 yang terdiri dari Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Adapun asumsi Belanja
Desa Tahun Anggaran 2016 adalah sebagai berikut :

PEMERINTAH DESA MEKAR JAYA


RENCANA ANGGARAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN 2016

NO URAIAN BELANJA JUMLAH (Rp)


2.1 Belanja Langsung
2.1.1 Belanja Pegawai
2.1.2 Belanja Barang dan Jasa
2.1.3 Belanja Modal
2.2 Belanja Tidak Langsung
2.2.1 Belanja Pegawai / Penghasilan Tetap
2.2.2 Belanja Bunga
2.2.3 Belanja Subsidi
2.2.4 Belanja Hibah
2.2.5 Belanja Bantuan Sosial
2.2.6 Belanja Bantuan Keuangan
2.2.7 Belanja Tidak Terduga
Jumlah Belanja

C. PEMBIAYAAN

Pembiayaan desa sebagaimana dimaksud meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun
pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Namun demikian dalam RKP Desa Tahun 2016 ini, Pemerintah
Desa Mekar Jaya belum dapat menyusun kebijakan pembiayaan (APBDesa) disebabkan pagu indikatif
untuk sumber dana yg masuk ke desa (Dana Desa, Alokasi Dana Desa, Bantuan Kabupaten dll) belum
final.
BAB III

RUMUSAN PRIORITAS MASALAH

A. BERDASARKAN EVALUASI PEMBANGUNAN TAHUN SEBELUMNYA

Evaluasi hasil pembangunan tahun sebelumnya dilakukan melalui analisa terhadap kesesuaian antara
program dan kegiatan yang terdapat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Tahun
Anggaran 2015 dengan implementasi pelaksanaan pembangunan tahun 2015.

B. BERDASARKAN RPJMDes

Berdasarkan peraturan Desa Bantarsari nomor ... Tahun 2015 tentang RPJMDes Desa Mekar Jaya pada
tahun 2016 prioritas masalah yang harus diselesaikan antara lain sebagai berikut:

C. BERDASARKAN PRIORITAS KEBIJAKAN SUPRA DESA

RKP-Desa sebagai satu kesatuan mekanisme perencanaan daerah dalam proses penyusunannya harus
juga memperhatikan prioritas kebijakan pembangunan daerah, mulai dari evaluasi Renja Kecamatan dan
ataupun hasil evaluasi pelaksanaan RKP Daerah tahun sebelumnya serta prioritas kebijakan daerah tahun
berikutnya. Masukan ini mutlak diperlukan agar RKP Desa benar-benar mendorong terwujudnya visi-
misi daerah secara menyeluruh. Berdasarkan analisa kebijakan supra desa, maka pembangunan tahun
2016 diprioritaskan pada kegiatan-kegiatan yang secara efektif mampu mengurangi tingkat kemiskinan
dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui optimalisasi pengembangan sektor ekonomi rakyat.

D. BERDASARKAN ANALISA KEADAAN DARURAT

Analisa keadaan darurat dilakukan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang muncul secara tiba-
tiba, baik disebabkan oleh bencana alam dan ataupun sebab lain yang apabila tidak segera diatasi akan
semakin menimbulkan masalah bagi masyarakat. Berdasarkan analisa pemerintah desa dan laporan yang
disampaikan oleh masyarakat, terdapat masalah mendesak yang harus secepatnya diatasi oleh pemerintah
desa, yaitu : Rusaknya kondisi jalan wilayah ........................yang menyebabkan terhambatnya aktifitas
masyarakat terutama jika terjadi musim hujan yang berkepanjangan.
BAB IV

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

Prioritas program pembangunan skala desa merupakan program pembangunan yang sepenuhnya mampu
dilaksanakan oleh desa. Kemampuan tersebut dapat diukur dari ketersediaan anggaran belanja desa,
kewenangan desa dan secara teknis di lapangan, tersedianya sumber daya yang ada di desa. Adapun
Prioritas program pembangunan skala Kecamatan/Kabupaten merupakan program dan kegiatan
pembangunan yang merupakan kebutuhan riil masyarakat desa, namun pemerintah desa tidak mampu
melaksanakannya. Hal ini disebabkan karena besarnya biaya dan/atau banyaknya lokasi yang harus
dilaksanakan. Berdasarkan pertimbangan diatas, maka prioritas pembangunan tersebut akan dibawa
melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat kecamatan (Musrenbangcam) oleh
delegasi desa yang dipilih secara partisipatif pada forum Musrenbangdesa. Adapun program dan kegiatan
tersebut adalah : (masukan format rancangan RKP Desa dari kolom a s/d kolom g, tanpa tanda tangan
kepala desa dan Tim Perumus RKP Desa).
BAB V

PENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya ditentukan oleh sejauh mana
komitmen dan konsistensi pemerintahan dan masyarakat desa saling bekerjasama membangun desa.
Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai
pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan pembangunan di desa. Sebaliknya
permasalahan dan ketidak percayaan satu sama lain akan mudah muncul manakala seluruh komunikasi dan
ruang informasi bagi masyarakat tidak memadai.

Diharapkan proses penyusunan RKP Desa yang benar-benar partisipatif dan berorientasi pada kebutuhan riil
masyarakat akan mendorong percepatan pembangunan sekala desa menuju kemandirian desa. Selain itu
dengan akurasi kegiatan yang dapat dengan mudah diakses masyarakat desa, maka diharapkan dalam proses
penyusunan APBDesa seluruhnya bisa teranggarkan secara proporsional.

Ditetapkan di : Mekar Jaya


Pada Tanggal : 5 Januari 2016.
Kepala Desa Mekar Jaya .

( JONOTO )

Anda mungkin juga menyukai