Anda di halaman 1dari 9

PENYEBUTAN MEREK

DALAM PENGADAAN MUDJISANTOSA

PEMERINTAH
MENYEBUT MEREK ?

PRINSIP
APAKAH BOLEH MENYEBUT MEREK BERSAING, ADIL
DALAM DOKUMEN PENGADAAN ? / TIDAK
DISKRIMINATIF

Sourcing tentang penyedia


atau identifikasi penyedia hal yang jarang kita lakukan,
hal ini perlu dilakukan
PRINSIP BERSAING , ADIL / TIDAK
DISKRIMINATIF

bersaing;
 Penjelasan: Bersaing, berar ti Pengadaan Barang/Jasa harus
dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara sebanyak
mungkin Penyedia Barang/Jasa yang setara dan memenuhi
persyaratan, sehingga dapat diperoleh Barang/Jasa yang
ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada inter vensi yang
mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam Pengadaan
Barang/Jasa.

adil/tidak diskriminatif; dan


 Penjelasan: Adil/tidak diskriminatif, berar ti memberikan
perlakuan yang sama bagi semua calon Penyedia Barang/Jasa
dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak
ter tentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional
PENYEBUTAN MEREK

 Dalam dokumen pengadaan melalui penunjukan langsung,


pengadaan langsung, e-purhasing, lelang cepat, boleh
menyebut merek
 Dalam dokumen penawaran, penyedia dapat menyebut merek
( disarankan ), sehingga penawarannya jelas.
 identitas (jenis, tipe dan merek) yang ditawarkan
tercantum dengan lengkap dan jelas
PERKA LKPP NO 1 TAHUN 2015

 PPK dapat menyebutkan merek/type/jenis pada spesifikasi


teknis barang/jasa yang akan diadakan pada pelaksanaan E -
Tendering dengan E-Lelang Cepat/E- Seleksi Cepat.

 Pelaksanaan E-Tendering dengan metode E -Lelang Cepat/E-


Seleksi Cepat
a. dapat menyebutkan merek/type/jenis pada spesifikasi
teknis barang/jasa yang akan diadakan;
DALAM LELANG CEPAT

 Dalam lelang cepat boleh menyebut merek, bila


merek tersebut bisa dipenuhi oleh banyak penyedia,
bukan oleh satu penyedia saja.
 bisa penyebutan merek hanya dapat dipenuhi oleh
satu penyedia saja, tidak boleh dilakukan dalam
lelang cepat, hal demikian melanggar prinsip
pengadaan.
PERATURAN KEPALA LKPP
NO. 14 TAHUN 2012

Spesifikasi teknis barang yang meliputi :


(a) spesifikasi teknis benar-benar sesuai dengan
kebutuhan pengguna/penerima akhir;
(b) tidak mengarah kepada merek/produk tertentu,
kecuali untuk pengadaan suku cadang;
(c) Memaksimalkan penggunaan produksi dalam
negeri; dan
(d) memaksimalkan penggunaan Standar Nasional
Indonesia (SNI).

7
DALAM LELANG BIASA BOLEH MENYEBUT
MEREK ?
MENGARAH  MENGUNCI
 tidak mengarah kepada merek/produk tertentu,
kecuali untuk pengadaan suku cadang;

 Penyebutan merek dilarang ketika mengarah atau


mengunci, karena spesifikasi yang diminta hanya bisa
dipenuhi oleh satu penyedia. Ketika disebut suatu merek
bisa dipenuhi oleh banyak penyedia maka tidak bersifat
mengarah / mengunci. Misal membangun gedung,
diminta dalam speknya keramik merek Cerah ( untuk
mutu yang lebih baik ) , bila semua penyedia ( kontraktor )
bisa beli keramik merek Cerah tentunya tidak mengunci
ke satu penyedia saja.
SEKIAN SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai