Anda di halaman 1dari 108

REGULASI

PENGADAAN BUMD
Nandang Sutisna
Procurement Adviser, Consultant & Trainer
Procurement Mediator & Arbiter

Riwayat Pendidikan
S1 Teknik Geofisika ITB
S1 Ilmu Hukum STIHDA Bogor
Profesi Insinyur PSPPI Atmajaya
Jakarta
S2 Teknik Geologi ITB
S3 Hukum Universitas Borobudur
S3 Manejemen AEU Malaysia
Riwayat Pekerjaan
Pertamina EP
LAPI ITB
Kasi Advokasi PNS LKPP
Direktur Ideaprolog Group
PERATURAN PENGADAAN
PENGADAAN PEMERINTAH PENGADAAN BUMN PENGADAAN BUMD
(KLPD)

UU No.1 Tahun 2004 UU No.19 Tahun 2000 UU 23/2014

Permen BUMN
Perpres 12/2021 PP 54/2017
PER-08/MBU/12/2019

Perlem LKPP dan Perdir BUMN Perkada


Permen PUPR

Orientasi Layanan Publik Orientasi Bisnis


Minor Layanan Publik Perdir BUMD

Orientasi Bisnis
Minor Layanan Publik
PASAL 93 PP54/2017
PENGADAAN BUMN/BUMD
Kegiatan untuk mendapatkan B/J
yang dilakukan oleh BUMN/BUMD
yang pembiayaannya berasal dari anggaran BUMN/BUMD yang
prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan s.d serah terima
hasil pekerjaan atau Procure to Pay.
RUANG LINGKUP
Pengadaan oleh BUMN/BUMD

Anggaran BUMN/BUMD
 Penyertaan Modal Negara/Daerah
 Subsidi/PSO/Penugasan Pemerintah
(APBN/APBD)/Pinjaman Pemerintah
 Pendapatan Usaha dan lainnya
TIPE USAHA
BUMN/BUMD

PRODUKSI BARANG/JASA TRADING/PERDAGANGAN KONTRAKTOR

Pengadaan untuk kebutuhan Pengadaan untuk kebutuhan Pengadaan untuk kebutuhan


Internal dan kebutuhan Internal dan untuk dijual Internal dan Klien/Pemberi
Produksi B/J Kembali Kerja
KHARAKTER PBJ BUMN/BUMD
1 2 3 4
Pengadaan Kebutuhan Pengadaan Kebutuhan Kebutuhan Proyek/Klien
Kebutuhan Produksi B/J
Internal Perdagangan Pemberi kerja

Prinsip pengadaan umum Sesuaikan dengan proses produksi Pengadaan sesuai permintaan pasar Pengadaan sesuai kontrak dengan klien

Mirip dengan PBJ Pemerintah Kualitas produksi Periode pengadaan pendek Waktu Pendek

Sesuaikan dengan kharakter organisasi Respon permintaan pasar/klien Berperan sebagai perantara Kendali Pemberi Kerja

Sumber profit Sumber profit Sumber Profit

Inilah yang membedakan PBJ Pemerintah dengan BUMN/BUMD


TAHAPAN PENGADAAN BARANG/JASA

PERENCANAAN PEMILIHAN KONTRAK

Pengadaan Kerjasama

Pembelian Langsung

ePurchasing/Payung

Penunjukan Langsung

Pengadaan Langsung

Tender Cepat/eAuc

Tender/Seleksi
PERENCANAAN
PENGADAAN

Menentukan Barang: Jasa:


Barang/Jasa Spesifikasi TOR/KAK

Harga, Biaya dan Cara


Waktu Pengiriman/
Pembayaran
Kebutuhan Delivery Methods
(Rancangan Kontrak)

(Sumber: The Procurement and Supply Manager’s Desk Reference, Sollish & Semanik)
MENENTUKAN BARANG/JASA

Tupoksi/program/kebutuhan operasional

Investasi asset atau bisnis

Material, peralatan & perawatan produksi

Strategi pasar

Pesanan atau memenuhi kewajiban kontrak


SUMBER INFORMASI SPESIFIKASI
1 2 3 4
Pengguna Tim Khusus/ Klien/ Penyedia
Barang/Jasa Konsultan Pelangganan Barang/Jasa
1 Apa yang dibutuhkan?

2 Berapa banyak?

MEMAHAMI 3 Kapan?

DAN 4 Bagaimana dikerjakan?


MENENTUKAN
KEBUTUHAN 5 Bagaimana cara pengirimannya?

6 Bagaimana pengujiannya?

7 Informasi apa yang dibutuhkan?


PENYEBAB SALAH SPESIFIKASI
1 Barang/jasa tidak dapat digunakan?

2 Barang mengandung zat terlarang?

3 Produksi terganggu?

4 Mesin atau alat produksi rusak?

5 Layanan terganggu?

6 Pelaksanaan pekerjaan jadi lebih lama?

7 Kerugian material dan non-material?


TIPE
KEBUTUHAN
Kebutuhan Operasional
Kebutuhan Modal

Kebutuhan Produksi
Kebutuhan Non-Produksi
JENIS SPESIFIKASI
 Fungsional  Ketahanan
 Desain  Fleksibilitas
 Kapasitas  Keamanan penggunaan
 Kinerja  Tatacara penggunaan
 Recyclability  Labeling
 Ukuran  Dll
 Warna

Over atau Under spesifikasi sama jeleknya, kenapa?


SPESIFIKASI
BARANG 1 Merk atau kode produk

2 Standar Industri

3 Contoh

4 Spesifikasi Teknis

5 Komposisi

6 Fungsi/Kinerja
SPESIFIKASI MERK
DEFINISI KARAKTERISTIK KELEBIHAN KEKURANGAN

Spesifikasi yang • Biasanya • Spesifikasi • Cenderung


didasarkan pada familiar dan jelas dan tidak mahal;
merk atau kode • Tidak terbangun
mudah ambigu;
dagang sesuai • Mudah kompetisi;
digunakan; • Produsen bisa
dengan standar digunakan dan
yang dihasilkan
dan mengubah
tidak susah
oleh pabrikan. • Biasanya spesifikasi
didapatkan;
sudah • Kualitas setiap waktu.
paten. barang bagus.
STANDAR INDUSTRI
DEFINISI KARAKTERISTIK KELEBIHAN KEKURANGAN

Spesifikasi yang • Ketika apa yang • Penyedia bisa • Sulit melakukan


dihasilkan lebih berinnovasi evaluasi
menjelaskan penting daripada untuk mencapai penawaran;
fungsi dasar bagaimana output; • Sulit
/tingkat fungsi manfaat itu • Risiko ada pada membandingkan
dihasilkan; penyedia; satu penawaran
atau manfaat • Bisa menunjukan • dengan
Lebih mengarah
dari suatu ukuran kualitas pada statement penawaran
barang/jasa atau output yang kebutuhan lainnya.
dihasilkan, daripada
kapasitas, spesifikasi
penggunaan teknis.
sumber daya atau
biaya operasional.
SPESIFIKASI CONTOH
DEFINISI KARAKTERISTIK KELEBIHAN KEKURANGAN

Spesifikasi yang • Ketika • Penyedia


yang dinyatakan spesifikasi • Perlu benar
mudah yakin bahwa
dalam bentuk sulit
dijelaskan;
memahami sampel sudah
contoh
barang/jasa untuk • Untuk kebutuhan; sesuai;
menentukan memastikan • Penyedia • Perbedaan
kesesuaian barang barang/jasa mudah kecil sulit
yang ditawarkan yang menawarkan dibedakan.
dengan kebutuhan. ditawarkan barang sesuai
sesuai dengan kebutuhan;
kebutuhan.
SPESIFIKASI TEKNIS
DEFINISI KARAKTER KELEBIHAN KEKURANGAN

• • Membutuhkan
Spesifikasi yang Sangat
preskriptif;
• Sangat spesifik, keahlian khusus;
menjelaskan • Membutuhkan detail dan • Membutuhkan
karakteristik penyedia
keahlian khusus; presisi; dan pelaksana;
fisik, dan • Mudah
• • Penyedia yang
Bilamana
material/bahan, pengguna diverifikasi. mampu seringkali
dimensi/ukuran, memiliki keahlian sedikit; dan
• Risiko
warna dan data bisa menyusun
perencanaan ada
fisik lainnya; sendiri, bila tidak
menggunakan pada pengguna.
konsultan
SPESIFIKASI KOMPOSISI

DEFINISI KARAKTER KELEBIHAN KEKURANGAN

Spesifikasi yang • Cocok untuk • Sangat • Perlu alat uji


dinyatakan dalam barang yang
spesifik khusus;
membutukan • Perlu
komposisi informasi dan presisi;
membentuk kandungan zat atau • Mudah keahlian
barang/jasa, kemurnian; untuk untuk
• Biasanya untuk menguji
baik komposisi pengaaan bahan verifikasi.
pembentuk atau mentah, bahan komposisi.
komposisi kimis, obat atau
terkait dengan isu
campuran. lingkungan
SPESIFIKASI FUNGSI/KINERJA

DEFINISI KARAKTER KELEBIHAN KEKURANGAN

Spesifikasi yang • Ketika apa yang


• Penyedia bisa • Sulit melakukan
dihasilkan lebih berinnovasi evaluasi
menjelaskan untuk mencapai
penting daripada penawaran;
fungsi dasar bagaimana manfaat itu output; • Sulit
/tingkat fungsi dihasilkan; • Risiko ada pada
• Bisa menunjukan penyedia; membandingkan
atau manfaat ukuran kualitas atau
• Lebih mengarah satu penawaran
output yang dihasilkan,
dari suatu kapasitas, penggunaan pada statement dengan
barang/jasa. sumber daya atau kebutuhan penawaran
biaya operasional. daripada lainnya.
spesifikasi
teknis.
KERANGKA ACUAN KERJA
Konstruksi/Jasa Lainnya/Jasa Konsultan
Deskripsi Pekerjaan

Metodologi Pekerjaan

Personil dan Peralatan

Waktu

Biaya

Keluaran
PENYUSUNAN HPS
1 2
PENYUSUN HPS DISUSUN OLEH
PPK menetapkan HPS Sendiri
Pihak Lain (Konsultan)
FAKTOR HARGA PASAR
Level Penyedia

Jumlah penyedia

Skala Kebutuhan

Potongan Harga
FAKTOR HARGA PASAR
Kadaluarsa Barang

Waktu Pengadaan

Lokasi Pengadaan

Motivasi Penyedia
STRUKTUR PENYEDIA
Pabrikan

Distributor

Agen

Pengecer
STRUKTUR HPS
Keuntungan

Overhead

PPN

Harga jual atau belum?


METODE PENYUSUNAN
HARGA PERKIRAAN SENDIRI

Survey Harga

Analisis Biaya

Total Cost of Ownership


STRUKTUR
PASAR
Monopolistic
Compotition

Perfect Market Oligopoly


CompotitioStructu
n re
Monopoly
STRUKTUR HPS JASA LAINNYA

Satuan Meter Persegi

UMP/UMR

Material Alat

Manajemen Fee
SUMBER INFORMASI HPS JASA KONSULTASI
FAKTOR BESARAN
HPS JASA KONSULTANSI Kualitas
Konsultan
Jumlah
Konsultan
Lama
Pekerjaan

KAK
HPS KONSTRUKSI

Lokasi Pekerjaan

Jarak Angkut

Lokasi Material
PEMILIHAN PENYEDIA
BARANG/JASA BUMD
ALUR PROSES PENGADAAN BARANG/JASA
PENGGUNA BARANG/JASA
ALUR PROSES SKEMATIK

PEMILIHAN PENYEDIA

KEPROYEKAN

INTERNAL

PPK, PENYEDIA BARANG/JASA,


FUNGSI HUKUM 37
INTERNAL
ALUR PROSES PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
Perencanaan Pemilihan Penyedia Kontrak

NO PROSES PENGGUNA BARANG DAN JASA WAKTU PROSES OUTPUT PROSES

Formulir Permintaan
Menyusun Form ulir Permintaan Pengadaan
1 1 Pengadaan Barang dan
Barang dan Jasa
Jasa

Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK)


2 2 KAK/Spesifikasi
dan/atau spesifikasi

Menentukan Barang dan Jasa yang


3 3 Barang dan Jasa
dibutuhkan

4 Menyusun dan menentukan HPS 4 HPS

5 Menentukan Jenis Kontrak 5 Jenis kontrak

6 Menentukan Jaminan 6 Jaminan

Memastikan tersedianya anggaran untuk


7 7 anggaran
pengadaan barang dan jasa
INTERNAL DAN KEPROYEKAN
KRITERIA SINERGI DAN PEMBELIAN LANGSUNG

Sinergi
Metode Pengadaan melalui Sinergi kepada Induk Perusahaan, Anak perusahaan dan
perusahaan terafiliasi PT PGAS Solution, BUMN, Anak Perusahaan BUMN dan Perusahaan
terafiliasi BUMN  dilakukan dengan cara penunjukan langsung tanpa batasan nilai anggaran

Pemilihan Penyedia
1. Pembelian Langsung
Keproyekan: Barang dan Jasa dengan nilai s/d Rp. 250.000.000 (sebelum Ppn)
Internal. : Barang dan Jasa dengan nilai s/d Rp. 50.000.000 (sebelum Ppn)
Dilaksanakan oleh Pengguna Barang dan jasa tanpa melalui Fungsi Pengadaan sepanjang mendapatkan
persetujuan atasan langsung dan sesuai dengan anggaran
 Cash and Carry (tidak ada pengendalian kontrak)  Nota Pembelian
 Mengundang Calon Penyedia Barang/Jasa (ada pengendalian kontrak)  Barang: Bukti Pembelian,
Jasa: Berita Acara Kesepakatan
2020
INTERNAL DAN KEPROYEKAN
ALUR PROSES SINERGI

PENGGUNA BARANG
NO PROSES FUNGSI PENGADAAN PERUSAHAAN SINERGI WAKTU PROSES OUTPUT PROSES
DAN JASA

menetapkan ruang lingkup pekerjaan yang


1 1 Surat Penetapan Sinergi
dapat dilaksanakan melalui sinergi

1, FPPBJ
menyusun Formulir Permintaan Pengadaan 2. Surat Penetapan Sinergi
2 Barang dan Jasa (FPPBJ) dan Dokumen 3. Dokumen Perencanaan
Perencanaan 2 (KAK, BQ, HPS, Bukti
Ketersediaan Anggaran

1, FPPBJ
menyerahkan Formulir Permintaan 2. Surat Penetapan Sinergi
3 Pengadaan Barang dan Jasa (FPPBJ) dan 3 3. Dokumen Perencanaan
Dokumen Perencanaan (KAK, BQ, HPS, Bukti
Ketersediaan Anggaran

menerima Formulir Permintaan Pengadaan


4 Barang dan Jasa (FPPBJ) dan Dokumen 1 (satu) hari
Perencanaan 4

menerbitkan Surat Permintaan Penawaran Surat Permintaan


5 5 2 (dua) hari
Harga Penawaran Harga

Pemberian Penjelasan (apabila Berita Acara Pemberian


6 6 1 (satu) hari
dipersyaratkan) Penjelasan

1
INTERNAL DAN KEPROYEKAN
ALUR PROSES PEMBELIAN LANGSUNG CASH & CARRY (NOTA PEMBELIAN) DAN DENGAN
MENGUNDANG CALON PENYEDIA BARANG DAN JASA (BUKTI PEMBELIAN) 
NO PROSES PENGGUNA BARANG DAN JASA PENYEDIA BARANG DAN JASA WAKTU PROSES OUTPUT PROSES

menyusun ruang lingkup kebutuhan Formulir Pembelian


1 meliputi spesifikasi, volum e pekerjaan dan 1 1 (satu) hari Langsung dengan ijin
perkiraan harga atasan langsung

2 Melakukan pemesanan 2 1 (satu) hari

Menyerahkan Barang dan Jasa yang


3 3 1 (satu) hari Nota Pembelian
dipesan dan menyerahkan nota pembelian

4 Melakukan Pem bayaran 4 1 (satu) hari

NO PROSES PENGGUNA BARANG DAN JASA PENYEDIA BARANG DAN JASA WAKTU PROSES OUTPUT PROSES

Formulir Pembelian Langsung


menyiapkan dan menyusun perencanaan yang sudah ditandatangani atasan
dan dilampirkan Kerangka Acuan
1 pengadaan barang dan jasa Dengan 1 1 (satu) hari
Kerja (KAK) untuk Pembelian
pembelian langsung Langsung Jasa, spesifikasi teknis
dan Bill of Quantity (BQ)

melakukan pengadaan barang dan jasa


2 2 1 (satu) hari bukti pembelian
dengan pembelian langsung

menerima pengadaan barang dan jasa


3 3 1 (satu) hari Berita Acara Pemeriksaan
dengan pembelian langsung
PGN SOLUTION
INTERNAL DAN KEPROYEKAN
ALUR PROSES PEMBELIAN LANGSUNG DENGAN MENGUNDANG CALON PENYEDIA
BARANG DAN JASA (BUKTI PEMBELIAN DAN BERITA ACARA KESEPAKATAN)   

MENGUNDANG CALON PENYEDIA BARANG DAN JASA (BUKTI PEMBELIAN DAN BERITA ACARA KESEPAKATAN)   
INTERNAL DAN KEPROYEKAN
KRITERIA REVERSE AUCTION DAN TENDER CEPAT

2. Reverse Auction
a. Reverce Auction digunakan untuk Pengadaan Barang;
b. Reverse Auction dilakukan secara elektronik;
c. Reverse Auction dilakukan dengan ketentuan:
• Menyebutkan merk, menggunakan spesifikasi standar atau spesifikasi yang jelas.
• Tidak ada tambahan biaya diluar harga barang seperti biaya layanan atau biaya terkait pekerjaan tambahan lainnya misanya
biasa instalasi, biaya pengiriman dan biaya sejenia lainnya.
• Sekurang-kurangnya diikuti oleh minimal 2 (dua) Calon Penyedia Barang dan Jasa. 
a. Reverse Auction dinyatakan gagal apabila tidak ada Calon Penyedia Barang dan Jasa yang menyampaikan Penawaran Harga;
b. Reverse Auction yang diikuti oleh 1 (satu) Calon Penyedia Barang dan Jasa selanjutnya akan diteruskan dengan cara negosiasi; dan
c. Tatacara Reverse Auction mengacu kepada manual atau proses bisnis sistem pengadaan secara elektronik yang digunakan oleh
Perusahaan.

3. Tender Cepat
a. Tender Cepat digunakan untuk Pengadaan Jasa;
b. Tender Cepat dilakukan secara elektronik;
c. Tender cepat dilakukan untuk Pengadaan Barang dan Jasa yang memenuhi ketentuan sebagai berikut:
• spesifikasi dan volume pekerjaannya sudah dapat ditentukan secara rinci;
• Harga penawaran mewakili total biaya pekerjaan; dan
• Penyedia Barang dan Jasa telah terkualifikasi dalam Sistem Informasi Kinerja Penyedia. 
a. Tender Gagal dinyatakan apabila tidak ada Calon Penyedia Barang dan Jasa yang menyampaikan Penawaran Harga;
b. Tender Cepat yang diikuti oleh 1 (satu) Calon Penyedia Barang dan Jasa selanjutnya akan diteruskan dengan cara negosiasi dan
a. Tatacara
2 0 2 0 Tender Cepat mengacu kepada manual atau proses bisnis sistem pengadaan secara elektronik yang digunakan oleh
Perusahaan  Vendor Management System
INTERNAL DAN KEPROYEKAN

KRITERIA EPURCHASING DAN PENUNJUKAN LANGSUNG


4.DARURAT
ePurchasing
a. e-Purchasing adalah pembelian yang dilakukan secara elektronik.
b. e-Purchasing pada prinsipnya dilakukan melalui e-Marketplace yang sudah mencerminkan persaingan.
c. e-Purchasing dapat dilakukan melalui e-Marketplace yang dimiliki Perusahaan atau yang ditawarkan Penyedia Barang dan Jasa,
sepanjang sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan Perusahaan dan ditetapkan oleh Perusahaan dengan didahului perjanjian
Kerjasama antara Perusahaan atau induk Perusahaan atau afiliasi dengan Penyedia Barang dan Jasa.
d. e-Purchasing dapat dilaksanakan oleh Pengguna Barang dan jasa tanpa melalui Fungsi Pengadaan sepanjang mendapatkan
persetujuann atasan langsung serta sesuai dengan anggaran
e. Tatacara ePurchasing mengacu pada tatacara yang diatur dalam penggunaan aplikasi atau manual aplikasi.

5. Penunjukan Langsung Darurat


1. Pengadaan keadaan tertentu terdiri dari:
a) Pengadaan yang bersifat urgen adalah pengadaan barang/jasa yang bersifat harus segera dilaksanakan karena
bilamana tertunda bisa berakibat menimbulkan kerugian.
b) Pengadaan yang bersifat emergensi adalah pengadaan barang/jasa yang bersifat harus segera dilaksanakan
karena bencena alam, non alam atau darurat lainnya terkait keamanan dan keselamatan
2. Pengadaan yang bersifat urgen dan emergensi dilakukan dengan ketentuan adanya pernyataan Urgensi dari Pemberi
Kerja (klien) sehingga pekerjaan bisa langsung dilaksanakan. Jika Pemberi Kerja (klien) tidak memberikan
pernyataan
2020 Urgensi, maka diperlukan persetujuan dari Direksi Terkait
INTERNAL DAN KEPROYEKAN

ALUR PROSES PENUNJUKAN LANGSUNG DARURAT


PENGGUNA PENYEDIA
DIREKT UR PEJABAT PEMBUAT FUNGSI FUNGSI
NO PROSES BARANG DAN BARANG DAN OUTPUT PROSES
UTAMA KOMITMEN PENGADAAN HUKUM
JASA JASA

1 menyusun justifikasi teknis 1 Nota Dinas

Surat Penetapan K eadaan


2 menetapkan keadaan darurat 2
Darurat

melakukan opname lapangan


3 dan menyusun ruang lingkup 3 3 Ruang Lingkup
pekerjaan

melaksanakan pemilihan dan Dokumen Penunjukan


4 4 3
penunjukan Langsung Darurat

menyusun bukti kontrak dan


1. SPK
5 menyerahkan kepada Pejabat 5 5
2. Surat Perjanjian
Pembuat Komitmen

1. SPK atau Surat


Perjanjian dicetak 2 (dua)
rangkap,
6 menandatangi bukti kontrak 6 6 2. ditandatangani diatas
meterai dan diberi stempel
perusahaan.

melakukan pengendalian
pelaksanaan pekerjaan yang
Berita Acara Serah Terima
7 meliputi biaya, mutu dan waktu 7 7
(BAST)
sampai dengan serah terim a
hasil pekerjaan
KEPROYEKAN
KRITERIA DAN ALUR PROSES PEMILIHAN TERBATAS

6. Pemilihan Terbatas
a. Pemilihan Terbatas dilaksanakan untuk Pengadaan Barang dan Jasa dengan nilai diatas Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh
juta rupiah);
b. Pemilihan Terbatas untuk nilai dibawah Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta) dapat dilakukan bilamana dianggap lebih
efektif dan efisien dibandingkan dengan Pembelian Langsung;
c. Pemilihan Terbatas dilakukan dengan cara mengundang 1 (satu) atau beberapa Calon Penyedia Barang dan Jasa yang
selanjutnya dilakukan klarifikasi serta negosiasi teknis dan harga; dan
d. Pemilihan Terbatas dilakukan oleh Fungsi Pengadaan Barang dan Jasa
Dilakukan secara
simultan.
BA Evaluasi, Penawaran yang
Surat Surat Surat
tidak sesuai dan
FPPBJ Penawaran Klarifikasi, Pemberita Penunjukan
Perubahan Teknis
Harga Negosiasi dari Pengguna
huan Penyedia
Teknis Barang/Jasa Pemenang Barang Jasa
(Proyek EPC)
dituangkan dalam
Apabila Berita Acara
dipersyaratkan tanpa mengubah
oleh Pengguna SPPH dan SPH
mengundang 1 Surat Barang Jasa BA Evaluasi,
(satu) atau Permintaan Pemberian Laporan
Klarifikasi,
beberapa Calon Penawaran Penjelasan Hasil
Negosiasi Pengadaan
2 0 2 0Harga Harga
INTERNAL
KRITERIA DAN ALUR PROSES PENGADAAN LANGSUNG

7. Pengadaan Langsung
• Pengadaan Langsung dilaksanakan untuk Pengadaan Barang dan Jasa dengan nilai diatas Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah);
• Pengadaan Langsung dapat dilakukan dengan mengundang minimal 1 (satu) calon Penyedia Barang dan Jasa yang
memenuhi kualifikasi dan kompetensi teknis sesuai dengan kebutuhan; dan
• Pengadaan Langsung dilaksanakan oleh Fungsi Pengadaan Barang dan Jasa

Surat Surat
Evaluasi Laporan
FPPBJ Penawaran Penunjukan
Teknis Hasil
Harga Penyedia
Pengadaan
Barang Jasa

mengundang 1 Surat BA Klarifikasi


(satu) Calon Permintaan Pemberian Evaluasi dan
Penyedia Penawaran Penjelasan Harga Negosiasi
Barang/Jasa Harga Harga
Apabila
dipersyaratkan
oleh Pengguna
Barang Jasa
INTERNAL
KRITERIA PENUNJUKAN LANGSUNG

8. Kriteria Penunjukan Langsung


a. Penunjukan Langsung dilakukan dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang dan Jasa;
b. Penunjukan Langsung dilaksanakan oleh Fungsi Pengadaan Barang dan Jasa.
c. Penunjukan Langsung dilakukan untuk Pengadaan Barang dan Jasa yang bersifat khusus dan untuk kebutuhan penanganan kondisi tertentu dengan kriteria:
1. Barang dan Jasa yang dibutuhkan bagi kinerja utama Perusahaan dan tidak dapat ditunda keberadaannya (Business Critical Asset);
2. Hanya terdapat satu Penyedia Barang dan Jasa yang dapat melaksanakan pekerjaan sesuai kebutuhan Pengguna (User Requirement) atau sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku;
3. Barang dan Jasa yang bersifat Knowledge Intensive dimana untuk menggunakan dan memelihara produk tersebut membutuhkan kelangsungan pengetahuan
dari Penyedia Barang dan Jasa;
4. Pekerjaan yang dapat dilakukan oleh 1 (satu) Penyedia Barang dan Jasa Konsultansi yang telah terbukti berhasil dan dipercaya akan berhasil mencapai target
yang ditetapkan;
5. Jasa Konsultansi yang dilakukan konsultan perorangan;
6. Jasa Konsultansi terkait dengan tatacara pengoperasioan, pengelolaan dan/atau pemeliharaan peralatan atau permesinan yang dimiliki oleh Perusahaan;
7. Bila pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa dengan menggunakan cara Pemilihan Langsung dan Tender gagal;
8. Barang dan Jasa yang dimiliki oleh pemegang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau yang memiliki jaminan (warranty) dari Original Equipment
Manufacture;
9. Penanganan darurat untuk keamanan, keselamatan masyarakat, dan aset strategis perusahaan;
10.Pekerjaan lanjutan yang disebabkan pemutusan kontrak akibat wanprestasi;
11.Penanganan darurat akibat bencana alam maupun non alam, baik yang bersifat lokal maupun nasional (Force Majeure);
12.Barang dan Jasa lanjutan yang secara teknis merupakan satu kesatuan yang sifatnya tidak dapat dipecah-pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan
sebelumnya; dan/atau
13.Konsultan yang tidak direncanakan sebelumnya untuk menghadapi permasalahan tertentu yang sifat pelaksanaan pekerjaannya harus segera dan tidak dapat
ditunda.
INTERNAL
ALUR PROSES PENUNJUKAN LANGSUNG
INTERNAL
KRITERIA DAN ALUR PROSES PEMILIHAN LANGSUNG

10. Pemilihan Langsung


a. Pemilihan Langsung dilaksanakan untuk Pengadaan Barang dan Jasa dengan nilai di atas Rp2.500.000.000,00 (dua miliar
lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah);
b. Pemilihan Langsung dilakukan dengan cara membandingkan minimal 2 (dua) penawaran Calon Penyedia Barang dan jasa;
c. Pemilihan Langsung dilaksanakan oleh Fungsi Pengadaan Barang dan Jasa

Surat Surat
Evaluasi Laporan
FPPBJ Penawaran Penunjukan
Teknis Hasil
Harga Penyedia
Pengadaan
Barang Jasa

mengundang
minimal 2 (dua)
Calon Penyedia
Barang/Jasa
Surat BA
Permintaan Pemberian Klarifikasi
Evaluasi dan
Penawaran Penjelasan Harga Negosiasi
Harga Apabila Harga
dipersyaratkan
oleh Pengguna
Barang Jasa
INTERNAL
KRITERIA DAN ALUR PROSES TENDER

11. Tender
a. Pelelangan dilaksanakan untuk Pengadaan Barang dan Jasa dengan nilai diatas Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah);
b. Pelelangan dapat dilaksanakan secara manual atau secara elektronik melalui aplikasi e-Procurement Perusahaan;
c. Pelelangan dilakukan dengan mengumumkan Tender secara terbuka baik melalui media cetak/elektronik atau aplikasi
eprocurement;
d. Pelelangan dilaksanakan oleh Fungsi Pengadaan Barang dan Jasa
BA
Surat Klarifikasi Laporan Surat
Pemberian Penunjukan
FPPBJ Penawaran dan Hasil
Penjelasan Penyedia
Harga Negosiasi Pengadaan Barang Jasa
Harga

Penyusunan Pengumuman,
Dok Lelang Pendaftaran, Evaluasi Evaluasi Pengumuman Masa
Pengambilan Teknis Harga Pemenang Sanggah
dok lelang
KEPROYEKAN
KRITERIA KERJASAMA

Kerjasama
1. Keagenan/Distributor
Adalah Pengadaan Barang/Jasa perusahaan untuk memenuhi kebutuhan Pengguna Barang/Jasa kepada Penyedia Barang/Jasa yang sebelumnya
telah melakukan kerjasama/keagenan/distributor dengan PT. PGAS Solution.
Langkah-langkah:
1. Pengguna Barang/Jasa menyerahkan FPBBJ dilengkapi dengan: Surat Perjanjian Kerjasama/Nota Kesepahaman/Keagenan/Distributor/Dokumen Kesepakatan
lainnya , Project Charter; Harga Perkiraan Sendiri (HPS); Kerangka Acuan Kerja (KAK); Bill of Quantity (BQ);
2. Melakukan Klarifikasi;
3. Laporan Hasil Pengadaan
4. Menerbitkan Purchase Order (PO).

2. Binding
Adalah Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa Keproyekan untuk memenuhi kebutuhan Pengguna Barang/Jasa Keproyekan yang diawali dengan nota
kesepahaman atau Dokumen Kesepakatan lainnya yang diterbitkan sebelum atau pada saat mengikuti proses pengadaan dari Pemberi Kerja
Langkah-langkah:
1. Pengguna Barang/Jasa Keproyekan menyerahkan FPPBJ dengan melampirkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS), Project Charter atau Surat Penunjukan Pemenang/
Kontrak dari Pemberi Kerja, Keerangka Acuan Kerja (KAK)/Spesifikasi Teknis, BQ, Nota Kesepahaman atau dokumen kesepakatan lainnya;
2. Fungsi Pengadaan dengan melibatkan Pengguna Barang/Jasa Keproyekan melakukan negosiasi dan menerbitkan Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi;
3. Menerbitkan Laporan Hasil Pengadaan;
4. Menerbitkan Surat Penunjukan (untuk Jasa Konstruksi dengan nilai pekerjaan diatas 1 M);
5. Menerbitkan suatu kesepakatan dalam bentuk perikatan.

3. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Untuk Memenuhi Kebutuhan Kemitraan/KSO


Adalah Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa perusahaan untuk memenuhi kebutuhan Pengguna Barang/Jasa yang sebelumnya telah melakukan
kerjasama kemitraan yang berupa Kerjasama Operasi, Kerjasama Usaha, Usaha Patungan (Joint Venture) atau Bentuk Kerjasama lainnya yang
disepakati dengan Perusahaan dapat menggunakan Prosedur Pengadaan Barang/Jasa Keproyekan ini, kecuali ditentukan lain dalam Dokumen
Hukum Kemitraan .
KEPROYEKAN
ALUR PROSES PENGADAAN BARANG/JASA KEAGENAN/DISTRIBUTOR   
PENGGUNA BARANG PEJABAT/FUNGSI PENYEDIA BARANG
NO PROSES WAKTU PROSES OUTPUT PROSES
DAN JASA PENGADAAN DAN JASA

1. FPPBJ
2. Surat Perjanjian
Kerjasama/Nota
menyerahkan Formulir Permintaan 1 Kesepahaman/Keagenan/
1 3 (tiga) hari
Pengadaan Barang/Jasa Distributor/Dokumen
Kesepakatan lainnya;
2 Project Charter;
3. HPS, KAK dan BQ.

1. FPPBJ
2. Surat Perjanjian
Kerjasama/Nota
melakukan verifikasi kelengkapan Formulir Kesepahaman/Keagenan/
2 2 1 (satu) hari
Permintaan Pengadaan Barang/Jasa. Distributor/Dokumen
Kesepakatan lainnya;
2 Project Charter;
3. HPS, KAK dan BQ.

3 melakukan klarifikasi 3 3 1 (satu) hari

menerbitkan Order Pembelian (Purchase Order Pembelian


4 2 1 (satu) hari
Order) (Purchase Order)
KEPROYEKAN
ALUR PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN BINDING   
PEJABAT
PENGGUNA PEJABAT/FUNGSI PENYEDIA BARANG WAKTU
NO PROSES PEMBUAT OUTPUT PROSES
BARANG DAN JASA PENGADAAN DAN JASA PROSES
KOMITMEN
1. FPPBJ
2. HPS;
3. Project Charter (bukti
ketersediaan anggaran)
atau Surat Penunjukan
menyerahkan Formulir Pemenang/Kontrak dari
1 Permintaan Pengadaan 1 3 (tiga) hari pemberi pekerjaan;
Barang/Jasa 4. Kerangka Acuan Kerja
(KAK)/Spesifikasi Teknis;
5, BQ;
6. Nota Kesepahaman atau
dokumen kesepakatan
lainnya.

melakukan negosiasi dan


Berita Acara Klarifikasi
2 menerbitkan Berita Acara 2 2 1 (satu) hari
dan Negosiasi
Klarifikasi dan Negosiasi

melaporkan hasil pengadaan


3 Pengadaan Barang/Jasa 3 3 1 (satu) hari
dengan Biding

menerbitkan Surat Surat Penunjukan


4 Penunjukan Penyedia 4 4 1 (satu) hari Penyedia Barang/Jasa
Barang/Jasa (SPPBJ) (SPPBJ)

1) Perjanjian;
2) Surat Perintah Kerja
menerbitkan Dan (SPK);
5 5 5 5 2 (dua) hari
penandatangan Kontrak 3) Order Pembelian
(Purchase Order).

membuat Berita Acara Serah Berita Acara Serah


6 6 6 6 1 (satu) hari
Terima Barang/Jasa Terima Barang/Jasa
PENYUSUNAN KATALOG
RUANG LINGKUP

 PERENCANAAN PENGADAAN KATALOG ELEKTRONIK;


 PEMILIHAN PENYEDIA DAN AGREGATOR PENYEDIA KATALOG ELEKTRONIK;
 KONTRAK PAYUNG; DAN
 KONTRAK TRANSAKSI.
JENIS DAN SISTEM KATALOG
ELEKTRONIK

 JENIS KATALOG ELEKTRONIK DIBANGUN DAN DIKELOLA PERUSAHAAN,


MELIPUTI:
 KATALOG ELEKTRONIK PENYEDIA BARANG/JASA; DAN
 KATALOG EELEKTRONIK AGREGATOR.
 KATALOG ELEKTRONIK PENYEDIA BARANG/JASA DIBANGUN UNTUK
MEMENUHI KEBUTUHAN SPESIFIK OPERASIONAL PERUSAHAAN YANG
TIDAK TERSEDIA DI EMARKETPLACE YANG ADA DI PASAR.
 KATALOG ELEKTRONIK AGREGATOR DIGUNAKAN UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN YANG BERSIFAT UMUM YANG TERSEDIA DI EMARKETPLACE
YANG ADA DI PASAR.
ORGANISASI

 DIREKTUR PEMBINA LOGISTIK;


 UNIT PENGUSUL;
 UNIT LOGISTIK; DAN
 UNIT PENGADAAN BARANG DAN JASA.
PENYEDIA KATALOG ELEKTRONIK

 AGREGATOR KATALOG ELEKTRONIK; DAN


 PENYEDIA KATALOG ELEKTRONIK.
PERENCANAAN E-KATALOG

 JENIS/SPESIFIKASI;
 PERKIRAAN WAKTU PENGGUNAAN;
 REFERENSI HARGA ATAU OE;
 INFORMASI PRODUKSI (DALAM NEGERI DAN/ATAU LUAR NEGERI); DAN
 PERSYARATAN PENYEDIA.
KONTRAK KATALOG ELEKTRONIK

 KONTRAK PAYUNG
 PENAYANGAN KATALOG ELEKTRONIK
 SANKSI
KONTRAK
DALAM PENGADAAN BARANG/JASA BUMD
PENGERTIAN
Kontrak adalah suatu persetujuan antara dua
orang atau lebih, dimana menimbulkan sebuah
kewajiban untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu secara sebagian.

(Black’s Law Dictionary)


SYARAT SAH KONTRAK
KUHPerdata Pasal 1320

KESEPAKATAN KECAKAPAN

OBJEK ADANYA
TERTENTU SEBAB
KETENTUAN UMUM
KUHPerdata Pasal 1338

PERJANJIAN ADALAH UNDANG TIDAK DAPAT DITARIK TANPA


UNDANG UNTUK PARA PIHAK PERSETUJUAN PARA PIHAK

KETENTUAN KONTRAK

PERJANJIAN HARUS DIBUAT HAKIM DIBERI KEKUASAAN UNTUK


DENGAN ITIKAD BAIK MENGAWASI KONTRAK
ASAS KONTRAK

KEBEBASAN KEPASTIAN
BERKONTRAK HUKUM

ASAS

ITIKAD BAIK KONSESUS


PENGERTIAN KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA BUMD

PPK

KESEPAKATAN

PENYEDIA
DEFINISI KONTRAK

Kontrak Pengadaan Barang/Jasa


yang selanjutnya disebut Kontrak
adalah perjanjian tertulis antara
Direksi/PPK dengan Penyedia
JENIS KONTRAK Bukti Pembelian
Dokumen
PO/SPK/Kontrak

Jenis Harga Satuan


Kontrak
Lumsum

Jenis Gabungan

Cost Plus Fee

Labour, Time & Material


PERANAN DAN TANGGUNG JAWAB
PARA PIHAK DALAM KONTRAK
PARA PIHAK DAN YANG TERKAIT

PENYEDIA KONTRAK PPK

Direksi

Pokja
Pemilihan

PPHP/PJPHP

Bagian
Hukum

Ahli Kontrak
PERAN PPK

 Menyusun perencanaan pengadaan


 Menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK)
 Menetapkan Rancangan Kontrak
 Menetapkan HPS
 Menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia
 Mengusulkan perubahan jadwal kegiatan
 Menetapkan tim pendukung
PERAN PPK

 Menetapkan tim atau tenaga ahli


 Menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
 Mengendalikan Kontrak
 Menyerahkan hasil pekerjaan kepada Direksi dengan BA penyerahan
 Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan
pekerjaan
 Menilai kinerja Penyedia
PERAN PENYEDIA

 Pelaksanaan Kontrak
 Kualitas barang/jasa
 ketepatan perhitungan jumlah atau volume
 ketepatan waktu penyerahan; dan
 ketepatan tempat penyerahan.
PERAN POKJA PEMILIHAN
 Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan
pemilihan Penyedia
 Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan
pemilihan Penyedia untuk katalog elektronik
 Menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia
untuk metode pemilihan tender/Penunjukan
Langsung sesuai dengan nilai yang ditentukan
PERAN POKJA PEMILIHAN

 Beranggotakan 3 (tiga) orang,


bisa ditambah sesuai
kompleksitas.
 Pokja Pemilihan dapat dibantu
oleh tim atau tenaga ahli.
PERAN PPHP/PJPHP

Melakukan pemeriksaan
administrasi hasil pekerjaan
sebelum diserahkan oleh PPK
kepada Direksi
PERAN BAGIAN HUKUM

 Pelayanan pemberian pertimbangan


dan pendapat hukum
 Membantu melakukan penelaahan
dan perancangan Kontrak Pengadaan
PERAN AHLI HUKUM KONTRAK

 Audit hukum (legal audit/legal due diligent)


 Pendapat hukum (legal opinion)
UNSUR KONTRAK
1. Kesepakatan
2. Dasar Hukum & Pertimbangan
3. Kapasitas mengadakan kontrak
4. Obyek yang sah
5. Pelayanan publik
6. Prinsip kehati-hatian
KONTRAK PENGADAAN VS KONTRAK BISNIS

KONTRAK PENGADAAN PERSAMAAN/PERBEDAAN KONTRAK BISNIS


Perjanjian tertulis Perjanjian baik tertulis maupun tidak
BENTUK tertulis

PPK dan Penyedia Para pihak bisa siapa saja asalkan


PARA PIHAK adanya kesepakatan

Peraturan Kepala Daerah dan Peraturan Kebebasan Berkontrak (Freedom of


Direksi BUMD serta perundangan terkait SPESIFIKASI contract)
lainnya

Sesuai ketentuan yang berlaku di Kebebasan Berkontrak (Freedom of


BUMD, kontak standar/baku contract) dan biasanya sesuai transaksi
bisnis yang dilakukan (business as
JENIS
usual)
TAHAPAN KONTRAK

Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Penandatanganan Pelaksanaan Serah Terima


Umum Pemilihan Pemilihan Kontrak Kontrak Pekerjaan

• Kejelasan transaksi • Perencanaan • PPK Mencermati • PPK Mencermati • Panitia/Pejabat


• PPK Mencermati
Kontrak Penyusunan Kontrak Seluruh Dokumen Seluruh Dokumen & Penerimaan Hasil
semua substansi Pekerjaan melakukan
• Pemahaman • Identifikasi Isu Kontrak Kontrak Klausul Kontrak
Prosedur penilaian pekerjaan
Hukum Penting • Pokja/Pejabat • Menyempurnakan • PPK menerbitkan berdasarkan Kontrak
• Pemahaman • Pemilihan Jenis Pengadaan Rancangan Kontrak SPMK
• Penandatanganan • Panitia/Pejabat
Peraturan perundang Kontrak Memberikan • Addendum Kontrak Penerimaan Hasil
undangan terkait Penjelasan termasuk Kontrak
(jika perlu) Pekerjaan menerima
• Pihak dalam Kontrak Dokumen Kontrak Pekerjaan
• Praktek Terbaik
TAHAPAN PENANDATANGANAN KONTRAK

Sebelum Pokok Setelah


Penandatanganan Kontrak Permasalahan Penandatanganan Kontrak

Pokja/Pejabat Pengadaan Tanggung Jawab PPK


Hukum Administrasi Negara Hukum Hukum Perdata
Sanksi Administrasi Sanksi Ganti Rugi
Sanksi (Gugatan Perdata)

Pengaduan - Musyawarah
Penyelesaian - Arbitrase
Perselisihan - Pengadilan
Dokumen Pengadaan Pengaturan Kontrak Pengadaan
Hari Kerja Hari Hari Kalender
ANATOMI KONTRAK

Surat Perjanjian
SSUK
SSKK
Spesifikasi Teknis, KAK

Daftar Kuantitas & Harga


SURAT PERJANJIAN
 Bagian Pendahuluan
 Sub-bagian Pembuka
 Sub-bagian Pencantuman Identitas Para Pihak
 Sub-bagian Pertimbangan
 Bagian Isi
 Klausul Nilai Kontrak
 Klausul Peristilahan dan Ungkapan
 Klausul Kesatuan Dokumen
 Hierarki Dokumen
 Hak & Kewajiban
 Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian

 Bagian Penutup
 Blok Penandatanganan
SURAT PERJANJIAN
Bagian Pendahuluan

 Sub-bagian Pembuka
 Sub-bagian Pencantuman Identitas Para Pihak
 Sub-bagian Pertimbangan
SURAT PERJANJIAN
Bagian Pendahuluan

 Sub-bagian Pembuka
 
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya
disebut “Kontrak”) dibuat dan ditandatangani di __________ pada
hari __________ tanggal __ bulan __________ tahun ____ antara:
SURAT PERJANJIAN
Bagian Pendahuluan

 Sub-bagian Pencantuman Identitas Para Pihak

I. __________ [nama Pejabat Pembuat Komitmen], selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak
untuk dan atas nama __________ [nama proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen], yang
berkedudukan di __________ [alamat kantor Pejabat Pembuat Komitmen], berdasarkan Surat Keputusan
_______________ [pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai PPK] No _______________
[nomor SK penetapan sebagai PPK] (selanjutnya disebut “PPK”);
dan
II __________ [nama penyedia], sebagai tenaga ahli __________ [posisi tenaga ahli penyedia], yang
bertindak untuk dan atas nama __________ [diri sendiri], yang beralama di __________ [alamat
Penyedia Jasa Konsultansi], berdasarkan kartu identitas berupa ________ [KTP/SIM/Paspor/identitas lain
yang masih berlaku] No. __________ [nomor kartu identitas] (selanjutnya disebut “Penyedia”).
SURAT PERJANJIAN
Bagian Pendahuluan

Contoh: Sub-bagian Pertimbangan


• MENGINGAT BAHWA:
 PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Jasa Lainnya sebagaimana
diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini
(selanjutnya disebut “Pekerjaan Pengadaan Jasa Lainnya”);
a. Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional,
personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Jasa
Lainnya sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
b. PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak
ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
c. PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
SURAT PERJANJIAN
Bagian Isi

1. Klausul Nilai Kontrak


2. Klausul Peristilahan dan Ungkapan
3. Klausul Kesatuan Dokumen
4. Hierarki Dokumen
5. Hak & Kewajiban
6. Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian
SURAT PERJANJIAN
Bagian Isi

Contoh : Klausul Nilai Kontrak

“Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan rincian biaya satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam
Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya adalah sebesar
Rp__________ (_________________rupiah);”
SURAT PERJANJIAN
Bagian Isi

Contoh: Klausul Peristilahan dan Ungkapan

”Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini”
SURAT PERJANJIAN
Bagian Isi

Contoh: Klausul Satu Kesatuan Dokumen

 ”Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang


tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian;
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga (apabila ada);
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.”
SURAT PERJANJIAN
Bagian Isi

Contoh: Klausul Hierarki Dokumen


1.Dokumen-dokumen kontrak ini merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini.
2.Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang
lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut:
a. adendum Surat Perjanjian;
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga (apabila ada);
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
SURAT PERJANJIAN
Bagian Isi

Contoh: Klausul Hak dan Kewajiban


PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Penyedia;
3. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
SURAT PERJANJIAN
Bagian Isi

Contoh: Klausul Hak dan Kewajiban

Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk:


1. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang
telah ditentukan dalam Kontrak;
2. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
SURAT PERJANJIAN
Bagian Isi

Contoh: Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian

”Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak dengan tanggal mulai dan penyelesaian
keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus
Kontrak.”
SURAT PERJANJIAN
Bagian Penutup

• Sub-bagian Kata Penutup


• Sub-bagian Ruang Penempatan Tanda Tangan
SURAT PERJANJIAN
Bagian Penutup

Contoh : Sub-bagian Kata Penutup

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah


bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada
tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di Republik Indonesia.
SURAT PERJANJIAN
Bagian Penutup

Sub-bagian Ruang Penempatan Tanda Tangan

Untuk dan atas nama PPK Materai Rp.6.000,00


Tanggal materai
Untuk dan atas nama Penyedia
  diisi tanggal

 __________
__________
 [tanda tangan (jika salinan asli ini untuk
 [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia Barang/Jasa maka rekatkan proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
materai Rp 6.000,-)] Komitmen maka rekatkan materai Rp
[nama lengkap]
6.000,-)] 
[jabatan] [nama lengkap]
[jabatan]
LAMPIRAN
Lampiran dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan
bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian;
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran;
d. daftar kuantitas dan harga, (apabila ada);
e. syarat-syarat khusus Kontrak;
f. syarat-syarat umum Kontrak;
g. spesifikasi khusus;
h. spesifikasi umum;
i. gambar-gambar; dan
j. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
PENYUSUNAN KLAUSUL KONTRAK
 Hindari Klausul yang tidak esensial.
 Hindari bahasa yang tidak baku.
 Hindari jargon atau berlebihan.
 Hindari kata-kata yang memikiki makna lebih dari satu arti (ambiguitas).
 Cermati penggunaan kata "akan", "harus", ”wajib”, "seharusnya", "dapat”,
”dilarang”
 Penulisan kata "termasuk", pertimbangkan untuk menambahkan “tetapi
tidak terbatas pada”
 Penulisan angka sebagai angka dan kata-kata untuk mengurangi
kemungkinan kesalahan. Contoh: "10 (sepuluh)”
PERUBAHAN KONTRAK

• Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak


• Adendum dilakukan untuk penambahan klausul
PERUBAHAN KONTRAK
 Terdapat perbedaan antara kondisi lapangan dengan gambar dan/atau spesifikasi
teknis
 Perubahan dapat dilakukan untuk semua jenis kontrak
 Perubahan Kontrak yang disebabkan masalah administrasi, dapat dilakukan
sepanjang disepakati kedua belah pihak.
PERUBAHAN KONTRAK

 menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak;


 menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan;
 mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan; atau
 mengubah jadwal pelaksanaan

Ketentuan Pekerjaan tambah :


 tidak melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari harga yang tercantum dalam
perjanjian/Kontrak awal; dan
 tersedia anggaran untuk pekerjaan tambah
18 PENGGUNA iPROCS
50 KONSULTAN PBJ
Swasta
KSO BUMD-Swasta
Anak Perusahaan BUMN
BUMN/BUMD
BLUD
Bank Indonesia
Semi Pemerintah
KLPD
TERIMA KASIH
PRESENT BY

Anda mungkin juga menyukai