Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah s.w.t, yang telah
menganugrahkan nikmat dan rahmatnya kepada kita semua untuk senantiasa menjalankan
aktivitas sehari-hari.

Shalawat beriring salam, senantiasa kita curahkan kepada baginda Rasulullah s.a.w, beserta
keluarga dan sahabat beliau, yang telah membawa kita ke zaman penuh dengan cahaya dalam
mencapai ridho-Nya.

Terimakasih kami ucapkan kepada kawan-kawan atas kerjasamanya dalam menyelesaikan


revisi makalah kami ini.

Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam revisi makalah kami ini pun masih belum
mencapai kesempurnaan, segenap kesalahan dan kekeliruaan tak dapat dihindari. Inilah hasil
dari maksimal kemampuan kami. Semoga bermanfaat kelak bagi kami, kawan-kawan, dan
juga dosen pembimbing.

Robbi Zidni Ilman war Zuqni Fahma

Wassalam

BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN METODELOGI PENGAJARAN AGAMA ISLAM

Dalam metodologi pangajaran agama (Islam) terdapat dua pengertian yang digabungkan
menjadi satu. Yakni pengertian metodologi dan pengertian pengajaran agama (Islam).

Metodelogi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, “Metodos” yang berarti
cara atau jalan, dan “Logos” yang berarti ilmu.

Secara ringkas metodologi adalah ilmu (pembahasan) tentang metode atau metode-metode.
Sedangkan metode itu sendiri merupakan cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan
1| M K PA I
sesuatu. Ada juga yang mengartikan bahwa metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk
mencapai tujuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara yang teratur dan
terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (tujuan). Sehingga dapat dipahami bahwa metode
berarti suatu cara yang harus dilalui untuk (dalam hal ini) menyajikan bahan pelajaran agar
tercapai tujuan pengajaran.

Sementara itu, pengajaran merupakan usaha mengantarkan materi (bahan ajar) atau
keterampilan kepada pihak yang membutuhkan. Maka pengajaran agama (Islam) adalah
sebuah proses dalam menyampaikan materi-materi agama Islam yang mampu membentuk
manusia-manusia muslim dan mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan
dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai khalifah Allah Swt.

Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metodologi pengajaran agama (Islam) penulis
mempunyai beberapa pengertian dari beberapa referensi yaitu bahwa metodologi pengajaran
agama (Islam) adalah ilmu yang membahas tentang cara yang dapat ditempuh dalam
memudahkan pencapaian tujuan pengajaran agama (Islam). Pun, ada yang mengartikan
sebagai ilmu yang membahas tentang cara-cara membuat lesson plan agama (Islam). Namun,
ada juga yang menyimpulkan bahwa metodologi pengajaran agama (Islam) adalah
pembahasan mengenai cara yang paling tepat dan cepat dalam mengajarkan agama (Islam).

2. RUANG LINGKUP METODELOGI PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM

Ruang lingkup metodologi pengajaran agama (Islam) pada dasarnya mengacu kapada lima
hal seperti dibawah ini :

1. Perencanaan Pengajaran

Perencanaan berkenaan dengan proyeksi atau perkiraan guru mengenai tindaka apa yang
akan dilakukannya pada waktu melaksanakan tugas mengajar. Pembelajaran sendiri

2| M K PA I
merupakan suatu system yang terdiri atas komponen-komponen yang saling berinteraksi
dan berintegrasi. Maka atas dasar itu, perencanaan pengajaran pada hakikatnya
merupakan kegiatan mengorganisasi dan menetapkan komponen-komponen tersebut,
yaitu tujuan pengajaran, bahan pelajaran, metode dan alat, serta penilaian.

Perencanaan pembelajaran sendiri memiliki beberapa model perencanaan. Namun, kami


hanya akan membahas sedikit darin satu model perencanaan, yakni Prosedur
Pengembangan Sistem Intruksional (PPSI). Model ini menekankan pengajaran dilihat
sebagai system yang ditandai dengan menonjolnya orientasi kepada tujuan dalam seluruh
kegiatan tersebut.

Setiap system selalu mempunyai tujuan dan mempunyai sejumlah komponen. Karenanya,
cara paling mudah untuk mengenali sistem apapun kita harus terebih dahulu mengetahui
atau mengenali tujuannya.

PPSI ini, sebagai suatu prosedur belajar-mengajar (basic teaching concept), memiliki
langkah-langkah yang harus dilalui guru, yaitu:

 Perumusan tujuan instruksional khusus

Tujuan mengajar hendaknya dirumuskan secara jelas dalam bentuk tingkah laku
khusus yang diharapkan dapat dicapai atau dimiliki oleh pelajar setelah menerima
pengalaman belajar yang dibantu oleh guru pada waktu mengajar. Tujuan yang jelas
berarti dapat diukur, berpusat pada tingkah laku, dan menggunakan kata-kata
operasional.

 Pengembangan alat evaluasi

Setelah tujuan dirumuskan, langkah berikutnya ialah menyusun alat evaluasi.


Walaupun dalam pelaksanaan mengajar, evaluasi ditempatkan pada tahap terakhir.
Ada dua hal yang harus dikembangkan dalam evaluasi ini, yaitu:1

(1) Menetapkan jenis tes yang akan digunakan,


(2) Membuat pertanyaan tes.

1
Drs. H. Munzier Suparta, MA, dkk., Metodelogi Pengajaran Agama Islam, Jakarta,
Amissco, cet. Ke-2, Oktober 2003, hlm.240
3| M K PA I
 Menetapkan kegiatan belajar

Guru menetapkan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan oleh pelajar dan kegiatan
mengajar yang akan ditempuh oleh guru. Kegiatan belajar mencakup tugas-tugas
yang diperkirakan akan dilaksanakan oleh pelajar dalam rangka mencapai tujuan
yang ditetapkan. Kegiatan mengajar meliputi tugas-tugas yang diusahakan oleh guru
agar pelajar mempelajari bahan yang diberikan kepadanya.

 Merencanakan program kegiatan

Perencanaan program kegiatan mencakup: penetapan bahan pelajaran, penentuaan


metode mengajar, pemilihan alat bantu pengajaran, dan penetapan waktu yang
diperlukan.

 Pelaksanaan program

Program kegiatan yang telah dirumuskan dalam langkah di atas dilaksanakan dengan
menempuh tiga tahap kegiatan pokok, yaitu:

(1) Mengadakan pretest (tes pendahuluan),


(2) Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar
(3) Mengadakan posttest

2. Bahan pengajaran

Bahan pembelajaran adalah isi yang diberikan kepada pelajar pada saat berlangsungnya
proses belajar-mengajar. Melalui bahan pelajaran itu pelajar diantarkan kepada tujuan
pengajaran. Dengan perkataan laintujuan yang akan dicapai oleh pelajar dibentuk oleh
bahan pelajaran. Bahan pelajaran pada hakikatnya adalah isi dari mata pelajaran atau
bidang studi yang diberikan kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang digunakan.

3. Strategi pengajaran

Strategi pengajaran adalah tindakan guru melaksanakan rencana mengajar. Artinya,


strategi mengajar merupakan usaha guru dalam menggunakan beberapa variabel
pengajaran (tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi) sehingga dapat mempengaruhi

4| M K PA I
para pelajar dalam mencapai tujuan belajar. Dengan demikian, strategi mengajar
merupakan tindakan nyata guru di dalam kelas ketika melaksanakan pengajaran.

Dalam melaksanakan strategi mengajar, guru dituntut menguasai berbagai teori yang
terkait dengan tugasnya, terutama metode, alat bantu mengajar, dan pengelolaan kelas.
Dengan penguasaan tersebut, guru diharapkan dapat mengantisipasi berbagai
kemungkinan yang mendorongnya untuk mengubah strategi.

4. Media pengajaran

Alat atau sarana yang dapat membantu proses belajar mengajar atau menetapkan alat
penilaian yang paling tepat untuk menilai sasaran (anak didik) tersebut.

5. Evaluasi pengajaran

Guru yang ingin menyempurnakan pengajarannya perlu mengevaluasi pengajaran itu


sehingga diketahui perubahan apa yang seharusnya diadakan. Secara lebih rinci dapat
dikemukakan bahwa evaluasi terhadap hasil belajar memungkinkan guru untuk:

(a) Menilai kompetensi atau kapabilitas pelajar: apakah mereka telah merealisasikan
tujuan yang telah ditentukan;
(b) Menentukan tujuan mana yang belum direalisasikan, sehingga tindakan perbaikan
yang cocok dapat diadakan;
(c) Menetapkan rangking pelajar dalam hal kesuksesan mencapai tujuan yang telah
disepakati;
(d) Memperoleh informasi tentang cocok-tidaknya strategi mengajar yang ia gunakan,
supaya kelebihan dan kekurangan strategi mengajar tersebut dapat ditentukan; serta
(e) Merencanakan prosedur untuk memperbaiki rencana pelajaran, dan menentukan
apakah sumber belajar tambahan perlu digunakan.

KEGUNAAN METODELOGI PENGAJARAN AGAMA ISLAM

Keberhasilan atau kegagalan guru dalam menjalankan proses belajar-mengajar banyak


ditentukan oleh kecakapannya dalam memilih dan menggunakan metode mengajar.

5| M K PA I
Seringkali dijumpai seorang guru yang berpengatuhan luas tetapi tidak berhasil dalam
mengajar hanya karena dia tidak menguasai metode mengajar. Oleh karena itulah, metode
mengajar menjadi salah satu objek bahasan yang penting di dalampendidikan.

Omar Muhammad at Toumy as Saibaniy menjelaskan bahwa kegunaan metodologi


pengajaran agama (Islam) adalah2 :

1. Untuk menolong siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan


keterampilan berpikir yang logis dan sistematis.
2. Membiasakan siswa berpikir sehat, rajin, sabar, dan teliti dalam menuntut ilmu.
3. Memudahkan pencapaian tujuan proses belajar mengajat sebagaimana yang telah
ditentukan sebelumnya.
4. Untuk menciptakan suasana proses belajar mengajar yang kondusif, komunikatif, dan
terciptanya hubungan yang harmonis antara guru dengan anak didik, sehingga pada
akhirnya bermuara kepada pencapaian tujuan pendidikan.

MANFAAT METODELOGI PENGAJARAN AGAMA ISLAM

Metodologi pengajaran agama (Islam) memiliki nilai manfaat bagi setiap guru atau pendidik
yang bergelut di dunia pendidikan. Ini diperlukan agar dalam pelaksanaan ptoses belajar
mengajar tidak menjadi sia-sia. Namun, untuk lebih jelasnya berikut ini akan dikemukakan
beberapa manfaat dari pemakaian metodologi pengajaran agama (Islam), yaitu :

1. Sebagai alat yang diperlukan dengan cara yang sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil
yang sebaik-baiknya pula.
2. Untuk mengetahui sifat dan cirri khusus dari macam-macam mata pelajaran, hakikat anak
didik, dan lain-lain.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan metode mengajar.
4. Mempermudah pengajaran agama (Islam) dalam menerapkan dan menanamkan ideologi
yang mantap hingga tidak hilang kepercayaan murid terhadap nilao-nilai yang tersimpan
dalam al Qur’an.

2
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta : Ciputat Pers, 2002), hlm. 96.
6| M K PA I
5. Memperjelas materi keagamaan bagi murid baik yang bersifat logika maupaun yang
estetika sehingga pengerahuan murid dapat terbentuk di dalam satu pemahaman yang
sama dan tidak menyimpang dari pokok dasarnya.

MACAM-MACAM METODE PENGAJARAN AGAMA ISLAM

Dalam dunia proses belajar mengajar, kita kenal dengan metode jauh lebih penting dari
materi. Demikian urgentnya metode dalam proses pendidikan dan pengajaran, sebuah proses
belajar mengajar bisa dikatakan tidak berhasil bila dalam proses tersebut tidak menggunakan
metode. Karena, metode menempati posisi kedua terpenting setelah tujuan dari sederetan
komponen-komponen pembelajaran.

Dalam pendidikan dan pengajaran agama (Islam), dapat dilihat beberapa diantaranya sebagai
berikut :

1. Metode Ceramah
2. Metode Tanya Jawab
3. Metode Diskusi3
4. Metode Demonstrasi
5. Metode Eksperimen
6. Metode Pemberian Tugas
7. Metode Sosiodrama
8. Metode Karyawisata

BAB III

PENUTUP

Metodologi pengajaran agama (Islam) dapat diartikan sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan
tentang jalan atau cara yang dapat ditempuh oleh setiap pendidik dalam melakukan kegiatan
proses belajar mengajar guna mencapai tujuan pendidikan seefektif dan seefisien mungkin.

3
Diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua individu atau lebih, berintegrasi secara verbal dan saling
berhadapan, saling tukar informasi, saling mempertahankan pendapat dalam memecahkan sebuah masalah
tertentu.
7| M K PA I
Ruang lingkup metodologi pengajaran agama (Islam) pada dasarnya mengacu pada lima hal,
yaitu : 1. Adanya perencanaa atau tujuan, 2. Bahan atau materi pengajaran, 3. Strategi
mengajar, 4. Alat atau media pengajaran. 5. Evaluasi.

Sementara fungsi dan kegunaan metodologi pengajaran agama (Islam) adalah untuk
menyediakan segala fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pengajaran agama (Islam)
tercapai dan berjalan dengan lancer. Atau dengan kata lain, adalah untuk mempermudak guru
dalam melaksanakan proses belajar mengajar agama (Islam), sehingga tercapai tujuan yang
diharapkan.

REFERENSI

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Pers. 2002.

Tafsir, Ahmad. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung : Remaja Rosda Karya. 1995.

8| M K PA I

Anda mungkin juga menyukai