Anda di halaman 1dari 16

Media Pembelajaran Bahasa Melalui Permainan Bahasa

Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kaliah
Media Pembelajaran Bahasa Arab

Dosen Pengampu
M. Syamsul Ma’arif, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Asfar Mahbub R. (932502119)
Nur Fahimatur R. (932503919)
Ali Masykur M. (932506319)
Umi Sholihah (932509319)
Nila Nihayatul M. (932511019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Alloh subkhaanahu wata’ala yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Media Pembelajaran
Bahasa Arab Melalui Permainan Bahasa”. Sholawat serta salam juga selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam, yang kita nantikan syafaatnya di akhirat kelak.
Kami menyadari tidak mampu untuk menyelesaikan makalah terkait tampa bantuan
pihak-pihak seperti Bapak dosen, teman-teman yang membantu penulisan makalah ini, penulis
referensi yang kami jadikan rujukan materi makalah, dan semua pihak yang terlibat, baik
langsung maupun tidak langsung dalam membantu kami.
Kami hanya mampu mengucapkan terimakasih dan sebersit do’a dari penulis kepada
pihak yang terkait. Selan itu kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
yang harus kami benahi, untuk itu kami mengharapkan kritik maupun saran untuk kebaikan
kami khususnya dan pembaca pada umumnya.

Kediri, 16 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1

B. C Rumusan Masalah ................................................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3

A. Pengertian Permainan............................................................................................... 3

B. Manfaat Permainan Dalam Bahasa ......................................................................... 4

C. Tujuan Permainan Bahasa ....................................................................................... 6

D. Prinsip dasar permainan bahasa ............................................................................. 6

E. Ciri Ciri Permainan Bahasa Yang Baik.................................................................. 6

F. Pengendalian Aktivitas Permainan Bahasa ............................................................ 7

G. Faktor-Faktor Penentu Permainan Bahasa ............................................................ 8

H. Cara Memilih Permainan Bahasa dan Petunjuk Pelaksanaannya ...................... 8

I. Macam-Macam Permainan Bahasa ............................................................................ 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 12

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan oleh guru dan menciptakan
proses kegiatan belajar yang kondisif dan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik, di satu sisi guru
melakukan aktivitas yang membawa peserta didik ke arah tujuan, di sisi lain peserta
didik melakukan kegiatan yang telah direncanakan oleh guru yaitu kegiatan belajar
yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan pembelajaran,
maka guru harus menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk merangsang
pikiran, perhatian dan kemampuan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar. Media pembelajaran bisa diartikan sebagai alat yang digunakan guru
untuk menyampaikan materi dalam proses pembelajaran dan dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang sudah direncanakan. Dengan demikian, media pembelajaran adalah
sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar. Jadi dalam proses
belajar mengajar, diperlukan suatu adanya media pembelajaran yang tepat. Media
pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi aspek intelegensi peserta didik dan juga
sikap peserta didik dalam proses pembelajaran. Salah satunya yaitu dalam
pembelajaran bahasa arab. Dalam pembelajaran bahasa Arab mengacu pada empat
keterampilan yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Dalam pembelajaran bahasa Arab, diperlukan adanya media pembelajaran yang
dapat menarik minat dan mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar yaitu dengan
permainan bahasa. Permainan tersebut tidak hanya sekedar bermain saja, namun juga
mengandung edukatif bagi peserta didik.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas mengenai pengertian,
manfaat, tujuan, prinsip, ciri-ciri, pengendalian aktivitas permainan, faktor penentu
keberhasilan, cara memilih permainan dan macam-macam permainan dalam media
pembelajaran bahasa melalui permainan bahasa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian permainan bahasa?
2. Apa manfaat dari permainan bahasa?
3. Apa tujuan permainan bahasa?

1
4. Apa prinsip pengelolaan permainan bahasa?
5. Apa ciri-ciri permainan bahasa yang baik?
6. Bagaimana pengendalian aktifitas permainan?
7. Apa faktor penentu keberhasilan permainan bahasa?
8. Bagaimana cara memilih permainan bahasa?
9. Apa saja macam-macam permainan bahasa?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian permainan bahasa
2. Mengetahui manfaat dari permainan bahasa
3. Mengetahui tujuan permainan bahasa
4. Mengetahui prinsip pengelolaan permainan bahasa
5. Mengetahui ciri-ciri permainan bahasa yang baik
6. Mengetahui pengendalian aktifitas permainan
7. Mengetahui faktor penentu keberhasilan permainan bahasa
8. Mengetahui cara memilih permainan bahasa
9. Mengetahui macam-macam permainan bahasa

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Permainan
Permainan merupakan strategi baru yang diterapkan dalam proses
pembelajaran bahasa Arab, dan hasil dari aplikasi itu sangat berdampak positif dalam
penguasaan keterampilan berbahasa, karena pada dasarnya dalam proses
pembelajaran bahasa asing diperlukan situasi yang menyenangkan. Hal ini juga
dimungkinkan mampu menggali potensi yang ada dalam diri peserta didik/siswa
secara maksimal di kelas pembelajaran bahasa, karena dalam diri peserta didik/siswa
(khususnya pemula) masih tertanam jiwa untuk bersaing dan berlomba.1
Belajar bahasa memerlukan usaha yang sungguh-sungguh, dan ini merupakan
usaha dalam membentuk kebiasaan yang baru pada diri si pembelajar tersebut. Untuk
memperoleh kebiasaan yang baik maka harus dilatih secara terus menerus, proses
inilah yang sering menjadikan pembelajar menjadi lebih cepat bosan sehingga
pembelajar sering mengalami kegagalan. Oleh karenanya, permainan menjadi salah
satu strategi yang sangat efektif yang bisa membantu para pembelajar untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
Permainan berasal dari kata “main” yang berarti perbuatan untuk
menyenangkan hati (dilakukan dengan menggunakan alat-alat kesenangan atau tanpa
media). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Poerwodarminta
memberikan arti permainan sebagai berikut :
a. mainan (alat untuk main);
b. pertunjukan, tontonan;
c. perhiasan;
d. perbuatan yang dilakukan dengan tidak bersungguh-sungguh.
Sedangkan Soeparno memberikan penjelasan; pada hakikatnya permainan
bahasa adalah suatu aktifitas untuk memperoleh suatu keterampilan berbahasa tertentu
dengan cara yang menggembirakan.2

1
Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN Malang Press, 2009), hlm. 79.
2
Umi Machmudah, Abdul Wahab Rosyidi, Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN
Malang Press, 2009), hlm.175.

3
Pengertian yang mungkin lebih lengkap dalam ranah pembelajaran bahasa
sebagaimana diungkapkan oleh G.Gibbs dalam Nasif Musthofa bahwa permainan
bahasa adalah suatu kegiatan yang terjadi di dalamnya saling membantu atau
saling bersaing antara para pembelajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
dengan aturan- aturan tertentu.
Permainan bahasa bertujuan memperoleh kesenangan dan melatih
keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, menulis dan sastra serta
unsur-unsur bahasa (kosakata dan tata bahasa). Apabila suatu permainan
menimbulkan kesenangan, tetapi tidak memperoleh keterampilan berbahasa atau
unsur bahasa tertentu, maka permainan tersebut bukan termasuk permainan bahasa.
Sebaliknya, apabila suatu kegiatan bertujuan melatih keterampilan berbahasa atau
unsur bahasa tertentu, tetapi tidak ada unsur kesenangan, maka kegiatan ini bukan
disebut permainan bahasa. Dengan demikian, suatu kegiatan dapat disebut permainan
bahasa apabila suatu aktifitas tersebut mengandung unsur kesenangan dan melatih
keterampilan berbahasa atau unsur-unsur bahasa tertentu.3

B. Manfaat Permainan Dalam Bahasa


Pembelajaran memang tidak selalu membutuhkan permainan, dan permainan
sendiri tidak selalu dalam rangka mempercepat proses pembelajaran. Akan tetapi,
permainan yang dimanfaatkan dengan bijaksana dapat menambah variasi, semangat
dan minat pada sebagian program belajar. Seperti semua teknik belajar, permainan
bukanlah tujuan itu sendiri melainkan sarana untuk mencapai tujuan, yaitu
meningkatkan pembelajaran.
Seringkali guru mengeluh karena banyak peserta didik/siswa motivasi
belajarnya rendah, walaupun guru itu sudah berupaya menggunakan berbagai metode.
Penerapan media permainan merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik/siswa. Banyak orang beranggapan bahwa bermain dan
belajar merupakan dua sisi bertolak belakang. Banyak bermain dapat mengurangi
waktu belajar, itulah kata para orang tua. Sedangkan menurut anak, bermain itu

3
Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati, Metode Permainan-permainan Edukatif dalam Belajar Bahasa Arab,
(Yogyakarta: Diva Press, 2011), hlm. 32.

4
menyenangkan, sedangkan belajar itu menjemukan!, para orang tua. Sedangkan
menurut anak, bermain itu menyenangkan, sedangkan belajar itu menjenuhkan!.
Terkadang, bermain disamakan dengan main-main, yang bernada sepele, tidak
serius, dan dianggap sebagai tindakan yang hanya dilakukan oleh anak kecil. Padahal,
banyak aspek yang terkandung dalam bermain, terlebih permianan yang mengandung
unsur pendidikan.
Menurut Suyatno, permainan yang benar dapat membuat pembelajaran
menjadi menyenangkan dan menarik, menguatkan pembelajaran, bahkan bisa
dijadikan sebagai ujian. Di tengah permainan, kita menjadi sangat dekat dengan
kekuatan penuh diri kita. Kesenangan bermain yang tidak terhalang mampu
melepaskan segala macam endorphin positif dalam tubuh kita, melatih kesehatan, dan
membuat kita merasa hidup sepenuhnya. Bagi banyak orang, ungkapan kehidupan dan
kecerdasan kreatif yang paling tinggi di dalam diri mereka tercapai dalam sebuah
permainan. Permainan dalam belajar (learning games) yang mampu menciptakan
atmosfer menggembirakan dan membebaskan kecerdasan penuh serta tidak terhalang
dapat member banyak sumbangan.
Permainan dalam belajar, jika dimanfaatkan secara bijaksana, menghasilkan
beberapa hal berikut ini :
• Menyingkirkan “keseriusan” yang menghambat proses belajar;
• Menghilangkan stress dalam lingkungan belajar;
• Mengajak orang terlibat secara penuh;
• Meningkatkan proses belajar;
• Membangun kreatifitas diri;
• Mencapai tujuan dengan ketidaksadaran;
• Meraih makna belajar melalui pengalaman, dan;
• Memfokuskan peserta didik/siswa sebagai subjek belajar.
Dave Meier dalam The Accelerated Learning Handbook, megatakan bahwa
kata fun (menyenangkan) berarti membuat suasana belajar dalam keadaan gembira,
bukan menciptakan suasana rebut dan hura-hura. Ini tidak ada hubungannya dengan
kesenangan yang sembrono dan kemeriahan yang dangkal. Kegembiraan di sini
berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna,
pemahaman (penguasaan atas materi), dan nilai yang membahagiakan bagi diri peserta
didik/siswa. Itu semua merupakan kegembiraan yang dapat melahirkan sesuatu yang

5
baru. Penciptaan kegembiraan ini jauh lebih penting daripada segala teknik atau
metode atau pun media yang mungkin kita pilih untuk digunakan dalam proses belajar.
Tentunya banyak sekali manfaat dan kegunaan yang dapat diambil dari strategi
pembelajaran dengan permainan dalam proses pembelajaran bahasa, dan perlu diingat
seperti diungkapkan di depan bahwa permainan bahasa digunakan tidak dimaksudkan
untuk mengukur atau mengevaluasi hasil belajar peserta didik/siswa, akan tetapi
digunakan sebagai langkah pendekatan dalam pembelajarannya.

C. Tujuan Permainan Bahasa


Soeparno 1988:61 menyatakan bahwa permainan bahasa mempunyai tujuan
ganda yakni untuk memperoleh kegembiraan dan untuk melatih ketrampilan
berbahasa tertentu.Apabila ada suatu permainan yang dapat menimbulkan
kegembiraan tetapi tidak melatih ketrampilan berbahasa maka itu tidak dapat di sebut
dengan permainan bahasa karena selain kegembiraan ketrampilan untuk melatih dan
menambah pengetahuan berbahasa adalah yang terpenting begitu juga dengan
sebaliknya apabila ada suatu kegiatan yang dapat melatih ketrampilan berbahasa
tetapi tidak menimbulkan kegembiraan maka kegiatan itu juga tidak dapat di sebut
permainan bahasa jadi syaratnya permainan bahasa harus terdiri dari melatih
ketrampilan juga ada kegembiraan didalamnya.

D. Prinsip dasar permainan bahasa


Permainan bukanlah tujuan utama melainkan sarana untuk pencapaian
tujuan,yaitu meningkatkan ketrampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca,
menulis dan sastra) Dan unsur unsur bahasa (kosakata,dan tata bahasa) dengan cara
yang menyenangkan. Akan tetapi apabila suatu permainan yang menyenangkan akan
tetapi tidak ada unsur perolehan ketrampilan maka hal tersebut bukan permainan
bahasa atau yang sebaliknya.kegiatan yang melatih ketrampilan tanpa adanya unsur
kesenangan karena pada dasarnya tujuan utama dari permainan bahasa adalah
ketrampilan dan kesenangan.
E. Ciri Ciri Permainan Bahasa Yang Baik
Permainan bahasa yang baik bukan sekedar permainan tetapi harus
mempengaruhi siswa dalam penguasaan bahasa,selain itu juga dapat membantu
siswa mempelajari materi bahasa yang lebih daripada sekedar aktivitas bermain itu
sendiri. Oleh karena itu guru harus mempunyai pengetahuan tentang ciri ciri
6
permainan bahasa yang baik,benar dan cocok untuk di praktikkan dalam pengajaran
bahasa.adapun ciri ciri permainan bahasa yang baik adalah:
a) Dapat mengukuhkan dan meningkatkan penguasaan bahasa seperti
mendengar,berbicara,membaca,dan menulis
b) Meningkatkan unsur bahasa (kosa kata dan tata bahasa)
c) Mempunyai rangsangan dan bahan yang menarik sesuai demgan tingkat
penguasaan bahasa pelajar
d) Memberikan peluang kepada siswa untuk berinteraksi dengan siswa yang
lain,guru dan materi bahasa.
e) Dapat merangsang siswa untuk bertindak secara aktif dan positif serta dapat
meningkatkan minat mereka
f) Melibatkan pelajar secara aktif baik dalam kelompok maupun kelas
g) Mempunyai petunjuk dan peraturan yang jelas secara serta mudah dipahami
dan dapat dijalankan dalam jangka waktu dan tempat yang sesuai agar
pembelajaran dapat dicapai secara obyektif.
F. Pengendalian Aktivitas Permainan Bahasa
Sebelum sesuatu permainan ini dijalankan, hendaklah dibuat peraturan agar
pengajaran melalui permainan itu dapat tercapai secara baik sesuai yang telah
ditetapkan. Cara pengendalian sesuatu aktivitas permainan bahasa, selain memilih
permainan dengan berdasarkan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan, ada beberapa
aspek pengendalian aktivitas berikut ini :
1. Perancangan Permainan
Guru harus merancang dan mengolah bahan permainan sesuai dengan
pengajaran bahasa yang diajarkan. Pastikan bahan pengajaran itu lengkap dan
mencukupi untuk semua pelajar. Guru juga harus memastikan jangka waktu
yang diperlukan untuk suatu permainan agar waktu dapat dirancang dengan
sebaik-baiknya. Sebelum memulai permainan, pelajar hendaklah diberitahu
tentang nama permainan, bentuk dan cara bermain. Guru juga harus menentukan
adanya pengatur waktu selama permainan. Selama permainan berlangsung, guru
bertindak sebagai fasilitator dan membimbing pelajar apabila diperlukan.
Setelah permainan guru mengumpulkan para pelajar untuk memberikan evaluasi
dari permainan tersebut.
2. Bentuk Permainan
Permainan bahasa boleh dilakukan dalam bentuk berkelompok, berpasangan,
7
atau individu. Permainan secara berpasangan pula memudahkan guru memantau
dan memberikan perhatian kepada setiap murid. Manakala permainan secara
individu sesuai untuk aktivitas pengayaan bagi pelajar yang pintar dan lemah
dan dalam bentuk kelompok dapat dilihat bagaimana kerjasama antar murid
dalam satu team. Permainan boleh dijalankan dalam bentuk pertanddingan.
Penentuan kalah menang dalam pertandingan ditentukan dengan kecepatan
menyelesaikan soal, ketepatan jawaban, dan kerjasama.
3. Waktu Permainan
Permainan bahasa boleh dijalankan pada waktu awal, pertengahan, dan akhir
pelajaran. Pada waktu awal pengajaran, permainan dijalankan dalam induksi set.
Permainan pada peringkat ini tidak memakan waktu yang panjang dan dijadikan
sebagai rangsangan kepada murid untuk melanjutkan pelajaran yang
selanjutnya. Pada waktu pertengahan, permainan dijalankan sebagai langkah
pengajaran guru. Dan pada peringkat akhir, permainan dijalankan sebagai
aktivitas pemahaman siswa kepada pelajaran yang telah diajarkan.
4. Cara Bermain
Sebelum aktivitas permainan dijalankan, guru terlebih dahulu haruslah membuat
tata cara bermain kepada pelajar, agar pelajar dapat memahami bentuk dan
pelaksanaan permainan tersebut.
5. Arahan Dan Peraturan Permainan
Guru harus menerangkan arahan dan peraturan bermain secara jelas kepada
pelajar agar berlaku adil dan tidak ada kekeliruan selama bermain. Guru juga
bertanggung jawab terhadap permainan agar berjalan dengan lancar serta
mencapai tujuan yang diinginkan
G. Faktor-Faktor Penentu Permainan Bahasa
adapun faktor-faktor yang menentukan permainan bahasa adalah sebagai berikut :
1. situasi dan kondisi
2. peraturan permainan
3. pemain (siswa)
4. pemimpin permainan atau wasit (guru)

H. Cara Memilih Permainan Bahasa dan Petunjuk Pelaksanaannya


Dalam memilih permainan bahasa dalam proses pembelajaran Bahasa Arab,
maka harus memperhatikan hal-hal berikut:
8
1. Pengajar harus menentukan bahasa yang jelas, sehingga dapat uuntuk
memilih permainan bahasa yang sesuai.
2. Pengajaran bahasa harus sesuai dengan tingkatan pengajaran,
kemampuan peserta didik, waktu dan tempat yang tersedia.
3. Jangan sampai menimbulkan penyimpangan sehingga dapat melingkupi
rasa aman terhadap siswa.
4. Harus memperhatikan keterampilan bahasa, agar pelaksanaan Bahasa
dengan permainan menjadi sempurna.
5. Lebih baik mempersiapkan persiapan sebelum permainan dilaksanakan
jika membutuhkan persiapan yang khusus.
6. Diharapkan siswa telah memahami tatacara pelaksanaan permainan
sebelum permainan dimulai.
I. Macam-Macam Permainan Bahasa
Berikut ini uraian tentang berbagai macam permainan bahasa yang digunakan
untuk pembelajar usia anak-anak, dewasa ataupun keduanya sesuai dengan
keterampilan bahasa yang diajarkan.
1. Permainan Bahasa untuk Keterampilan Menyimak (Istima’)
Sebagaimana dijelaskan bahwa menyimak pada dasarnya bersifat pasif-reseptif,
dalam arti bahwa inisiatif untuk berkomunikasi tidak pertana-tama berasal dari
dirinya, melainkan dari orang lain. Sikap dan bahasa yang diharapkan dari seorang
pendengar terutama adalh mendengarkan dan memahami apa yang didengarnya.
Salah satu media pembelajaran yang bisa dimanfaatkan untutk pembelajaran
keterampilan ini yaitu:
• Bisik Berantai (al-Asrar al-Mutasalsil )
Permainan bahasa ini terdiri atas dua kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 6-7 siswa, guru membisikkan kosa kata atau kalimat
yang diperlihatkan kepada siswa yang paling depan pada masing-masing
kelompok, untuk selanjutnya dibisikkan siswa dibelakangnya sampai siswa
terakhir, kelompok yang tercepat dan benar dialah yang menang. Dalam
permainan ini siswa akan belajar kecepatan dalam menangkap informasi
dari orang lain dan keakuratan informasi tersebut. Contoh untuk “‫ ”ص‬dan
“‫ ”س‬melatih pendengaran bunyi
‫الصورة كبيرة – السورة كبيرة‬
2. Permainan Bahasa untuk Keterampilan Berbiacara (Kalam)
9
Dalam pembelajaran kemampuan berbiacara mementinkan makna dalam
penyampaian pesan secara lisan, berbagai bentuk dan cara dapat digunakan sesuai
dengan tingkat penguasaan kemampuan berbahasa yang dimiliki siswa dengan
tingkat kesulitan yang beragam. Salah satu media pembelajaran yang dapat
dimanfaatkan adalah :
• Dimana Saya (Aina Ana)
Guru memperagakan bahasa dari suatu kegiatan tertentu kemudian
memberikan perintah kepada siswa untuk menebak dimana kegiatan itu
dilakukan, seperti bahasa orang yang sedang makan, menunggu bis di halte,
guru sedang menulis dan lain-lain. Contoh :
‫إلخ‬...... ‫ يعالج الطبيب المرضى‬،‫ تطبخ زينب الرز‬،‫التاجر يبيع الفواكه‬
3. Permainan Bahasa untuk Keterampilan Membaca (Qira’ah)
Seperti halnya keterampilan menyimak, membaca mengandalkan kemampuan
berbahasa yang pada dasarnya bersifat reseptif. Informasi tertulis untuk dibaca dan
dipahami dapat diungkapkan dalam berbagai bentuk penggunaan bahasa, mulai dari
ungkapan pendek, seperti kalimat, sampai ungkapan yang lebih lengkap dan lebih
bahasa. Oleh karena itu tujuan dari pembelajaran maharoh qiro’ah adalah
memahami isi dan makna bahasa tulisan. Berikut adalah salah satu permainan
bahasa yang dapat digunakan untuk pembelajaran keterampilan adalah:
• Antonim (Al-Mudhod)
Guru menunjukkan kata yang tertulis di kartu kemudian siswa
menyebutkan lawan kata tersebut, atau siswa disuruh mengambil kartu
secara acak, dan siswa yang mendapat kartu langsung menyebtkan lawan
katanya, dan siswa yang tidak dapat menyebutkan lawan katanya bahasa
harus mendapatkan hukuman. Untuk memberikan variasi dalam permainan
ini, apabila siswa tidak dapat menyebutkan maka bisa di lempar ke teman
lainnya, jika ia benar bahasa berhak untuk memberi hukuman terhadap
siswa yang salah, begitu seterusnya.
4. Permainan Bahasa untuk Keterampilan Menulis (Kitabah)
Dalam megungkapkan diri secara tertulis, seorang pemakai bahasa memiliki
lebih banya kesempatan untuk mempersiapkan dan mengatur diri baik dalam hal
apa yang ingin diucapkan, maupun bagaimana cara mengungkapkannya. Dalam
menulis undur kebahasaan merupakan aspek penting yang perlu dicermati sebagai

10
bentuk penggunaan bahasa yang produktif. Oleh karena itu tujuan utama
keterampilan menulis (kitabah) adalah penggunaan bahasa secara tertulis. Salah
satu permainan bahasa yang dapat dimanfaatkan adalah :
• Al-Kalimah Al-Muqaati’ah (TTS)
Guru menyiapkan beberapa pertanyaan dalam bentu Teka-teki silang
(TTS) kemudian guru menyuruh siswa menjawab soal TTS secara indiviidu
atau kelompok. Permainan ini bisa dikembangkan pula untuk melath siswa
dalam mebuat kalimat yang semourna dari kata dasar yang dihasilkan dari
jawaban TTS tersebut. Hal ini daoat bergantung pada tingkat kreatifitas guru
dan kemampuan siswa.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Permainan merupakan strategi baru yang diterapkan dalam proses
pembelajaran bahasa Arab, dan hasil dari aplikasi itu sangat berdampak positif dalam
penguasaan keterampilan berbahasa, karena pada dasarnya dalam proses
pembelajaran bahasa asing diperlukan situasi yang menyenangkan.
Manfaat permainan dalam bahasa yaitu dapat menghilangkan stress dalam
lingkungan belaja, meningkatkan proses belajar, membagun kreatifitas diri,
mencapai tujuan dengan ketidaksadaran, memfokuskan peserta didik atau siswa
sebagai subjek belajar.
Tujuan permaian bahasa adalah untuk memperoleh kegembiraan dan untuk
melatih ketrampilan berbahasa tertentu.Apabila ada suatu permainan yang dapat
menimbulkan kegembiraan tetapi tidak melatih ketrampilan berbahasa maka itu tidak
dapat di sebut dengan permainan bahasa karena selain kegembiraan ketrampilan
untuk melatih dan menambah pengetahuan berbahasa.
Terdapat ciri-ciri permainan bahasa yang baik yaitu dapat mengukuhkan dan
meningkatkan penguasaan bahasa, dapat meningkatkan unsur bahasa, melibatkan
pelajar secara aktif baik dalam kelompok maupun kelas. Aspek pengendalian
aktivitas terdiri dari perencanaan permainan, bentuk permainan, waktu permainan,
cara bermain, arahan dan peraturan permainan bahasa.
Faktor-faktor penentu permainan bahasa yaitu situasi dan kondisi, peraturan
permainan, pemain (siswa), pemimpin permainan atau wasit (guru). Macam-macam
permainan bahasa yaitu permainan bahasa untuk keterampilan menyimak (Istima’),
permainan bahasa untuk keterampilan berbicara (Kalam), permainan bahasa untuk
keterampilan membaca (Qira’ah), permainan bahasa untuk keterampilan menulis
(Kitabah)

12
DAFTAR PUSTAKA

Machmudah, umi, and Abdul Wahab Rosyidi. Active Learning Dalam Pembelajaran Bahasa
Arab. Malang: UIN Malang Press, 2009.
Mujib, Fathul, and Nailur Rahmawati. Metode Permainan-Permainan Edukatif Dalam Belajar
Bahasa Arab. Yogyakarta: Diva press, 2011.
Rosyidi, Abdul Wahab. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Malang Press, 2009.
Sugiarsih, Seotia. Permainan Bahasa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah
Dasar. Klaten, 2010.

13

Anda mungkin juga menyukai