Kelas : 2C D3 Keperawatan
NIM : KHGA18090
Tugas Individu :
KASUS !!!
Seorang pasien wanita 25 tahun dibawa ke IGD dengan penurunan kesadaran 1 hari yang
lalu, keluhan terjadi pada pagi hari saat bangun tidur, pasien terlihat lemas dan tak mampu
berkomunikasi. Sebelumnya pasien mengeluh nyeri kepala, mual muntah dan tidak nafsu
makan diserti riwayat demam. Nyeri kepala menetap dirasakan sepanjang hari. Pasien juga
mengeluh sering batuk berdahak. Riwayat pengobatan TBC +. Hipertensi -, DM -. GCS
E3V2M5, TD 100/80, RR 20, NADI 86 Suhu 38.9. konjungtiva
anemis, kaku kuduk +, Babinski +/+. Pasien didiganosa mengalami meningitis
JAWABAN !!!
B. Etiologi
Adapun etiologi menurut Alpers, (2006) adalah sebagai berikut.
1. Meningitis Bakterial (Meningitis sepsis)
Tubuh akan berespon terhadap bakteri sebagai benda asing dan berespon
dengan terjadinya peradangan dengan adanya neutrofil, monosit dan limfosit. Cairan
eksudat yang terdiri dari bakteri, fibrin dan lekosit terbentuk di ruangan subarahcnoid
ini akan terkumpul di dalam cairan otak sehingga dapat menyebabkan lapisan yang
tadinya tipis menjadi tebal. Dan pengumpulan cairan ini akan menyebabkan
peningkatan intrakranial. Hal ini akan menyebabkan jaringan otak akan mengalami
infark.
2. Meningitis Virus (Meningitis aseptic)
Ini terjadi pada penyakit yang disebabkan oleh virus seperti campak, mumps,
herpes simplek dan herpes zoster. Virus herpes simplek mengganggu metabolisme sel
sehingga sell cepat mengalami nekrosis. Jenis lainnya juga mengganggu produksi
enzim atau neurotransmitter yang dapat menyebabkan disfungsi sel dan gangguan
neurologic.
3. Meningitis Jamur
Meningitis Cryptococcal adalah infeksi jamur yang mempengaruhi sistem
saraf pusat pada klien dengan AIDS. Gejala klinisnya bervariasi tergantung dari
system kekebalan tubuh yang akan berefek pada respon inflamasi. Respon inflamasi
yang ditimbulkan pada klien dengan menurunnya sistem imun antara lain: bisa
demam atau tidak, sakit kepala, mual, muntah dan menurunnya status mental.
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.I
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Menikah
Dx Medis : Meningitis
3. Riwayat Kesehatan Saat Ini : Berdasarkan penuturan keluarga klien sehari sebelum
masuk rumah sakit pada pagi hari setelah bangun tidur klien terlihat lemas dan tidak
bisa berkomunikasi. Sebelumnya pasien mengeluh nyeri kepala, mual muntah dan
tidak nafsu makan diserti riwayat demam. Nyeri kepala menetap dirasakan sepanjang
hari. Pasien juga mengeluh sering batuk berdahak.
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu : Keluarga klien mengatakan Klien memiliki riwayat
TBC dan dalam riwayat pengobatan. Keluarga juga mengatakan bahwa klien
memiliki riwayat hipertensi.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga : Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
memiliki riwayat penyakit seperti klien hanya saja nenek klien yang sudah meninggal
memiliki riwayat TBC.
a. Aktivitas/istirahat
Gejala : Perasaan tidak enak (malaise)
Keterbatasan yang ditimbulkan oleh kondisinya
Tanda : Antaksia, masalah berjalan, kelumpuhan, Gerakan involunter.
Kelemahan secara umum, keterbatasan dalam rentang gerak
Hipotonia
b. Sirkulasi
Gejala : Adanya riwayat kardiopatologi, seperti endocarditis, abses otak
Tanda : Tekanan darah meningkat, nadi menurun, dan tekanan nadi berat
(berhubungan dengan peningkatan TIK dan pengaruh pada pusat
vasomotor)
c. Eliminasi
Tanda : Adanya inkontinensia dan /atau retensi.
d. Makanan/Cairan
Gejala : Kehilangan nafsu makan
Kesulitan menelan (pada periode akut)
Tanda : Anoreksia, muntah.
Turgor kulit jelek, membrane mukosa kering
e. Higiene
Tanda : Ketergantungan terhadap semua kebutuhan perawatan diri (pada
periode akut
f. Neurosensori
Gejala : sakit kepala ( mungkin merupakan gejala pertama dan biasanya berat)
Parestesia, terasa kaku pada semua persarafan yang terkena,
kehilangn sensasi (kerusahkan pada saraf kranial).
Hiperalgesia/meningkatnya sensitivitas pada nyeri (meningitis).
Timbul kejang (meningitis bakteri atau abses otak)
Fotofobia (meningitis)
Tanda : Status mental/tingkat kesadaran : letargi sampai koma, delusi dan
halusinasi.
Kehilangan memori, sulit dalam mengambil keputusan
Afasia/kesulitan dalam berkomunikasi
Mata : unisokor atau tidak berespon terhadap cahaya (peningkatan
TIK) nystagmus (bola mata bergerak terus menerus
Karakteristik facial : perubahan pada perubahan pada fungsi motoric
dan sensorik (saraf kranial V dan VII terkena)
Kejang umung atau local (pada abses otak), otot mengalami
hypotonia/falksid paralisis (pada fase akut meningitis)
Hemiparese atau hemiplegia (meningitis)
Tanda Brudzinski positif dan/atau tanda kernig positif merupakan
indikasi adanya iritasi meningeal
Rigiditas nukal (iritasi meningeal)
Refleks tendon dalam : terganggu, babiski positif
Refleks abdominal turun/tidak ada,
g. Nyeri/Ketidaknyamanan
Gejala : Sakit kepala (berdenyut dengan hebat,frontal) mungkin kan
diperburuk oleh ketegangan : leher/punggung
Tanda : Tampak terus terjaga, perilaku distraksi/ gelisah
h. Pernafasan
Gejala : Adanya riwayat infeksi sinus atau paru (abses otak)
Tanda : Peningkatan kerja pernafasan (episode awal)
Perubahan mental (letargi sampai koma) dan gelisah
i. Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala : Adanya riwayat menggunakan obat (abses otak)
Hipersensitif terhadap obat (meningitis non-bakteri)
Masalah medis sebelumnya, seperti penyakit kronis/gangguan umum
7. Pemeriksaan Diagnostik
8. Pemeriksaan Fisik
4. Mulut
Lakukan pemeriksaan mulai dari warna, kebersihan, bentuk, kesimetrisan,
ada lesi dan jejeas atau tidak, ada karies, menggunakan gigi pasangan atau
tidak, adanya benjolan dan nyeri tekan.
5. Leher
Lakukan pemeriksaan mulai dari warna, kebersihan, bentuk, kesimetrisan,
ada lesi dan jejeas atau tidak, adanya pembesaran kelenjar getah bening,,
adanya benjolan dan nyeri tekan.
6. Dada
Lakukan berdasarkan pemeriksaan jantung dan paru-paru.
7. Abdomen
Lakukan pemeriksaan mulai dari warna, kebersihan, bentuk, kesimetrisan,
ada lesi dan jejeas atau tidak, pembesaran hati dan limfe, adanya ascites,
pembesaran vena, adanya benjolan dan nyeri tekan.
8. Urogenital
Terpasang kateter atau tidak.
9. Ekstremitas
Lakukan pemeriksaan mulai dari warna, kebersihan, bentuk, kesimetrisan,
ada lesi dan jejeas atau tidak, kemampuan untuk bergerak dengan baik,
kekuatan otot, adanya edema, adanya benjolan dan nyeri tekan.
10. Kulit dan kuku
Lakukan pemeriksaan mulai dari warna, sianosis atau tidak, CRT kurang
atau lebih dari 2 dtik, kebersihan, bentuk, kesimetrisan, ada lesi dan jejeas
atau tidak, adanya benjolan dan nyeri tekan.
11. Keadaan lokal
Terpasang alat invasive atau tidak.