Anda di halaman 1dari 44

Kuliah Pelabuhan Laut

TKS 12734

ANGIN, PASANG SURUT


DAN GELOMBANG
(lanjutan)

Wahyu Widiyanto
Jurusan Teknik Sipil UNSOED
ANGIN, PASANG SURUT DAN
GELOMBANG
 ……….(Lanjutan)
GELOMBANG
 Penting karena :
1. Gelombang akan menimbulkan gaya-
gaya yang bekerja pada bangunan di
pantai.
2. Gelombang berpengaruh pada
ketenangan di pelabuhan.
Pembangkit Gelombang
1. Angin gelombang angin
2. Gaya tarik bulan dan matahari pasang surut
3. Gempa di laut atau letusan gunung berapi
tsunami
4. Kapal yang bergerak
5. Dsb.

Yang paling penting dalam perencanaan pelabuhan


adalah gelombang angin dan pasang surut.
Teori-teori Gelombang
1. Airy
2. Stokes
3. Gerstner
4. Mich
5. Cnoidal
6. Soliter
7. Korteweg, de Vries dan Boussinesq
8. Stream Function
9. Fenton

Dalam mata kuliah Pelabuhan Laut ini hanya


akan dipelajari secara singkat teori
gelombang Airy
Teori Gelombang Airy
 Disebut juga
Teori gelombang linier
Teori gelombang amplitudo kecil
Teori gelombang sinusoidal
 Dikemukakan pertama kali oleh Airy pada
tahun 1845.
 Teori ini paling sederhana tetapi sudah
dapat dipakai sebagai dasar dalam
merencanakan pelabuhan.
Sketsa Gelombang
Definisi Gelombang
Notasi
d : jarak antara muka air rerata dan dasar laut
(x,t) : fluktuasi muka air terhadap muka air rerata
a : amplitudo gelombang
H : tinggi gelombang
L : panjang gelombang
T : periode gelombang
C : kecepatan rambat gelombang
k : angka gelombang
 : frekuensi gelombang
Rumus-rumus
H = 2a

Cepat rambat
gelombang C L L  C T
T
2 2
Angka
gelombang k Frekuensi
gelombang  
L T
Profil Muka Air
Fluktuasi muka air adalah periodik terhadap
x dan t, dan merupakan gelombang
sinusoidal dan progresif yang menjalar
dalam arah sumbu x positif.

H
 ( x, t )  cos( kx  t )
2
Animasi Gerak
Gelombang
Cepat Rambat dan Panjang Gelombang

gT 2d gT
C tanh  tanh kd
2 L 2
gT 2 2d gT 2
L tanh  tanh kd
2 L 2

 Jika kedalaman air dan periode gelombang


diketahui, maka dengan cara coba-banding
(iterasi) akan didapat panjang gelombang L.
Klasifikasi Gelombang Menurut
Kedalaman Relatif
 Berdasarkan kedalaman relatif, yaitu
perbandingan antara kedalaman air d dan
panjang gelombang L, (d/L), gelombang dapat
diklasifikasikan menjadi 3 macam :
1. Gelombang di air dangkal jika d/L ≤ 1/20
2. Gelombang di air transisi jika 1/20 < d/L < ½
3. Gelombang di air dalam jika d/L ≥ 1/2

 Klasifikasi ini dilakukan untuk


menyederhanakan rumus-rumus gelombang.
Gelombang di Laut Dalam
 Apabila nilai kedalaman relatif d/L adalah lebih
besar dari 0,5; nilai tanh (2d/L) = 1,0 sehingga
persamaan cepat rambat dan panjang gelombang
menjadi (untuk g = 9,81 m/d2) :

2
gT gT
Co   1,56T Lo   1,56T 2

2 2
 Indeks o menunjukkan bahwa nilai-nilai tersebut
adalah untuk kondisi di laut dalam.
Gelombang di Laut Dangkal
 Apabila kedalaman relatif kurang dari
1/20, nilai tanh (2d/L) = (2d/L)
sehingga persamaan menjadi :

C  gd L  gd  T
 Di laut dangkal, cepat rambat dan
panjang gelombang hanya tergantung
pada kedalaman.
Tekanan Gelombang
 Tekanan yang disebabkan oleh gelombang
merupakan gabungan dari tekanan
hidrostatis dan dinamis yang disebabkan
oleh gelombang.
 gH  cosh k ( d  z )
p   gz    cos( kx  t )
 2  cosh kd
 Dengan :
 : rapat massa air
z : kedalaman air
Energi Gelombang
 Energi total gelombang adalah jumlah dari energi
kinetik dan energi potensial gelombang.
 Energi kinetik gelombang : gH 2 L
Ek 
16

gH 2 L
 Energi potensial gelombang : Ep 
16

 Energi total gelombang : gH L 2


Et 
8
DEFORMASI GELOMBANG
 Deformasi gelombang (perubahan bentuk
gelombang) terjadi pada waktu
gelombang bergerak menuju pantai.
 Deformasi terjadi oleh karena ada
peristiwa :
1. Refraksi
2. Difraksi
3. Refleksi
4. Gelombang pecah (breaking wave)
Refraksi
 Refraksi adalah pembelokan arah
gelombang karena pengaruh perubahan
kedalaman air laut. Garis puncak
gelombang akan berusaha sejajar garis
kontur dasar laut. Sedangkan
ortogonal/garis arah gelombang akan
berusaha tegak lurus garis kontur dasar
laut.
Difraksi
 Difraksi terjadi apabila tinggi gelombang
di suatu titik pada garis puncak
gelombang lebih besar daripada titik di
dekatnya yang menyebabkan perpindahan
energi sepanjang puncak gelombang ke
arah tinggi gelombang yang lebih kecil.
 Difraksi biasa terjadi ketika suatu deretan
gelombang terhalang oleh suatu rintangan
seperti pemecah gelombang atau pulau.
Refleksi
 Refleksi adalah pemantulan gelombang
akibat gelombang mengenai/membentur
suatu bangunan
 Refleksi gelombang di sekitar pelabuhan
akan menyebabkan ketidaktenangan
perairan pelabuhan.
Gelombang Pecah
 Jika gelombang menjalar dari tempat yang
dalam menuju ke tempat yang makin
lama makin dangkal maka pada suatu
lokasi tertentu gelombang tersebut akan
pecah.
 Gelombang pecah dipengaruhi
kemiringannya yaitu perbandingan antara
tinggi dan panjang gelombang.
Rumus Gelombang Pecah
 Di laut dalam kemiringan gelombang maksimum
di mana gelombang mulai tidak stabil diberikan
oleh bentuk berikut :
H0 1
  0,142
L0 7
 Di laut dangkal gelombang akan pecah jika:

Hb db
 0,78  1,28
db Atau Hb
Rumus di atas hanya merupakan satu dari banyak rumus
untuk memperkirakan gelombang pecah.
Refraksi
Arah
gelombang
berusaha
tegak lurus
garis
kontur
menyebabk
an
gelombang
yang
sampai di
garis
pantai juga
relatif
tegak lurus
garis
pantai.
Hukum Snellius
menjadi dasar
teori refraksi
gelombang
Refraksi

Garis arah gelombang (ortogonal) menyesuaikan


diri menjadi berarah cenderung tegak lurus garis
kontur kedalaman.
Refraksi
Refraksi di
daerah
tanjung dan
teluk. Di
sekitar
tanjung
gelombang
cukup intensif
sebaliknya di
teluk
gelombang
cenderung
menyebar
sehingga
perairan teluk
menjadi lebih
tenang.
Difraksi
Gelombang
yang melewati
sebuah
pemecah (Arah gelombang)
gelombang.
Bagian
belakang
pemecah
gelombang
timbul
(Pemecah
gelombang. gelombang)

(Puncak gelombang)
Difraksi

Difraksi yang melewati sebuah celah di antara dua penghalang.


Difraksi
Analogi Difraksi Cahaya
Refleksi
Refleksi
Refleksi
Gelombang Pecah

Spilling Plunging

Surging Collapsing
Tipe
gelombang
pecah
Plunging !!
Contoh-contoh Hitungan Ilustrasi
1. Berapa cepat rambat gelombang jika
panjangnya 60 m dan periodenya 6
detik?
L 60
C   10 m/d
T 6
2. Di suatu laut dengan kedalaman 40
meter terjadi gelombang dengan periode
8 detik. Hitunglah panjang dan cepat
rambat gelombang tersebut !
gT 2 2d gT 2
L tanh  tanh kd
2 L 2

Dipakai cara coba-banding/iterasi

Dicoba L1 = 100 m

9,81 82 2  40
L tanh  98,621 L2 ≠ L1
2 100
Dicoba L2 = 99 m

9,81 82 2  40
L tanh  98,685 L3 ≠ L2
2 99

Dicoba terus hingga Ln+1 = Ln


Jawab : Panjang gel. L = 98,70 m
Cepat rambat gel. C = L/T = 98,7/8 = 12,3 m/d
3. Jika diketahui periode gelombang adalah 12 detik, maka
berapakah cepat rambat dan panjang gelombang di laut
dalam?

gT
Co   1,56T  1,56 12  18,72 m/d
2
gT 2
Lo   1,56T 2  1,56 12 2  224 ,64 m
2

4. Jika diketahui periode gelombang adalah 10 detik,


kedalaman laut adalah 2 m dan gelombang pada lokasi itu
ternyata tergolong gelombang di laut dangkal maka
berapakah cepat rambat dan panjang gelombang di
tempat itu?

C  gd  9,81  2  4,43 m/d

L  gd T  9,81  2 10  44,3 m


5. Berapakah energi kinetik, energi
potensial dan energi total gelombang jika
diketahui tinggi gelombang 2,5 m dan
panjang gelombang 120 m?
1024  9,81  2,5 2 120
Ek   470880 joule
16
1024  9,81  2,5 2 120
Ep   470880 joule
16
1024  9,81  2,5 2 120
Et   941760 joule
8
6. Jika di suatu laut dangkal dengan kedalaman 4m
terjadi gelombang setinggi 3,5 m, selidiki
apakah gelombang sudah pecah!

H b 3,5 GELOMBANG
  0,875  0,78
d b 4,0 PECAH !

Anda mungkin juga menyukai