Anda di halaman 1dari 43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian tentang “HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN

DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEJADIAN DEPRESI POSPARTUM DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS II KEMBARAN” yang telah dilakukan

dari bulan April sampai dengan Juni 2023 dengan jumlah sampel 52 responden

didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Karakteristik Demografi Ibu Postpartum Di Puskesmas II Kembaran

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Postpartum Di

Puskesmas II Kembaran (n: 52)

Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)

Usia

1. 20-35 tahun 49 94.2

2. > 35 tahun 3 5.8

Pendidikan

1. SD 3 5.8

2. SMP 18 34.6

3. SMA 22 42.3

4. Perguruan Tinggi 9 17.3

Paritas

1. Primipara 28 53.8
2. Multipara 15 28.8

3. Grandemultipara 9 17.3

1. Total 52 100

Tabel 4.1 menunjukkan karakteristik responden memiliki usia antara

dari 20 sampai 35 tahun sebanyak 49 dengan persentase sebesar 94,2%.

Responden yang memiliki tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas

sebanyak 22 responden dengan persentase sebesar 42,3%. Sebanyak 28

responden merupakan primipara dengan persentase sebesar 53,8.

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Dibawah ini disajikan tabel frekuensi status ekonomi pada ibu

postpartum di Puskesmas II Kembaran:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Status Ekonomi Pada Ibu Postpartum

Di Puskesmas II Kembaran (n: 52)

Ekonomi Frekuensi (f) Persentase (%)

Status Ekonomi Tinggi 21 40.4

Status Ekonomi Rendah 31 59.6

Total 52 100
Berdasarkan tabel diatas untuk frekuensi status ekonomi rendah ada

31 responden dengan persentase sebesar 59,6% dan yang lainya berstatus

ekonomi tinggi.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami Pada Ibu Postpartum

Di Puskesmas II Kembaran (n: 52)

Dukungan Suami Frekuensi (f) Persentase (%)

Mendukung 31 59.6

Tidak Mendukung 21 40.4

Total 52 100

Berdasarkan tabel diatas frekuensi suami yang mendukung pada ibu

postpartum terdapat 31 responden dengan persentase sebesar 59,6%.

Sedangkan yang tidak mendukung ada 21 responden dengan persentase

sebesar 40.4%.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kejadian Depresi Postpartum Di

Puskesmas II Kembaran (n: 52)

Depresi Postpartum Frekuensi (f) Persentase (%)

Tidak Depresi 25 48.1

Depresi Ringan 27 51.9

Total 52 100
Berdasarkan Tabel diatas frekuensi kejadian depresi ringan terdapat

27 responden dengan persentase sebesar 51,9%. Sedangkan yang tidak

depresi ada 25 responden dengan persentase sebesar 48,1%.

Tabel 4.5 Tabulasi Status Ekonomi dengan Kejadian Depresi

Postpartum Di Puskesmas II Kembaran (n: 52)

Depresi Postpartum Total


Status Ekonomi
Tidak Depresi Depresi Ringan    
N % N % N %
Tinggi 19 90.5% 2 9.5% 21 100%
Rendah 6 19.4% 25 80.6% 31 100%
Jumlah 25 48.1% 27 51.9% 52 100%

Pada Tabel diatas status ekonomi tinggi ada 21 responden dengan 19

(90,5%) responden tidak mengalami depresi postpartum dan 2 (9,5%)

responden mengalami depresi ringan. Sedangkan responden dengan status

ekonomi rendah memiliki 31 responden dengan 6 (19,4%) responden tidak

mengalami depresi dan 25 (80,6%) responden mengalami depresi ringan.

Untuk kejadian depresi ringan postpartum di Puskesmas Kembarab II

terdapat 27 responden (51,9%) dan 25 (48,1%) responden tidak mengalami

depresi postpartum.
Tabel 4.6 Tabulasi Dukungan Suami dengan Kejadian Depresi

Postpartum Di Puskesmas II Kembaran (n: 52)

Depresi Postpartum Total


Dukungan Suami
Tidak Depresi Depresi Ringan    
N % N % N %
Mendukung 24 77.4% 7 22.6% 31 100%
Tidak Mendukung 1 4.8% 20 95.2% 21 100%
Jumlah 25 48.1% 27 51.9% 52 100%

Pada Tabel diatas dukungan suami pada ibu postpartum ada 31

responden dengan 24 (51,9%) responden tidak mengalami depresi

postpartum dan 7 (22,6%) responden mengalami depresi ringan. Sedangkan

responden dengan tidak adanya dukungan suami memiliki 21 responden

dengan 1 (4,8%) responden tidak mengalami depresi dan 20 (95,2%)

responden mengalami depresi ringan. Untuk kejadian depresi ringan

postpartum di Puskesmas Kembarab II terdapat 27 (51,9%) responden dan

25 (48,1%) responden tidak mengalami depresi postpartum.

b. Analisis Bivariat

Analisis yang digunakan adalah uji Chi Square. Sebelum melihat hasil

uji Chi Square perlu dilihat hasil uji normalitas apakah memenuhi syarat

atau tidak. Dilakukan uji normalitas pada penelitian status ekonomi dan

dukungan suami dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7 Uji Normalitas

Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnova Test Hasil


Ekonomi 0.000

Dukungan Suami 0.015

Hasil uji normalitas didapatkan hasil nilai p-value ≤ 0,05 maka data

berdistribusi tidak normal. Oleh karena itu dilakukan analisis bivariat

menggunakan Fisher exact test.

Tabel 4.8 Analisis bivariat Fisher exact test Status Ekonomi Kejadian

Depresi Postpartum Di Puskesmas II Kembaran (n: 52)

Analisis bivariat Fisher exact test Status Ekonomi


Hasil
dengan Kejadian Depresi Postpartum

Nilai Exact Sig. (2-sided) 0,000

Jumlah Responden 52

Nilai Exact Sig. (2-sided) adalah 0,000.

Tabel 4.9 Analisis bivariat Fisher exact test Dukungan Suami Kejadian

Depresi Postpartum Di Puskesmas II Kembaran (n: 52)

Analisis bivariat Fisher exact test Dukungan Suami


Hasil
dengan Kejadian Depresi Postpartum

Nilai Exact Sig. (2-sided) 0,000

Jumlah Responden 52
Nilai Exact Sig. (2-sided) adalah 0,000.

B. Pembahasan

a. Karakteristik Demografi Ibu Postpartum Di Puskesmas II Kembaran

a) Usia

Karakteristik responden pada tabel 4.1 memiliki usia antara dari

20 sampai 35 tahun sebanyak 49 dengan persentase sebesar 94,2%.

sedangkan responden dengan usia lebih dari sama dengan 35 tahun

sebesar 5,8%.dapat disimpulkan bahawa responden paling banyak di

usia lebih dari 20 sampai 35 tahun.

Hal ini sejalan dengan penelitian (Yesi, 2021) bahwa responden

pada kelompok intervensi berdasarkan usia yang paling banyak yaitu

usia lebih dari 20 sampai 35 tahun.

(Martinnia.2020), hasil penelitiannya menemukan bahwa usia ibu

yang berusia 25-34 tahun lah yang beresiko lebih besar mengalami

depresi postpartum dengan presentasi 42,8% (p-value = 0,02).

b) Pendidikan

Responden pada tabel 4.1 memiliki tingkat pendidikan dasar

sebanyak 3 responden dengan persentase sebesar 5,8%, 18 responden

memiliki tingkat Pendidikan Menengah Pertama dengan persentase

34,6 %, 22 responden memiliki tingkat Pendidikan Menengah Atas


dengan persentase 42,3 %, dan 9 responden memiliki tingkat

Pendidikan tinggi dengan persentase sebesar 17,3%.

Pendidikan responden dalam penelitian ini paling banyak adalah

pendidikan Sekolah Menengah Atas, menurut peneliti pendidikan

responden mendukung pencegahan depresi postpartum bisa dengan

memperoleh pengetahuan mengenai persalinan dan perawatan bayi,

pengetahuan dan kepedulian mempengaruhi pada aspek emosional

dalam penyelesaian masalah.

Pembelajaran bisa pengaruhi sikap seorang. Terus menjadi besar

pembelajaran seorang, hingga dia hendak terus menjadi gampang

menerima data sehingga terus menjadi memiliki pengetahuan yang

banyak. Selain itu, pembelajaran pula ialah modal dini dalam

pengetahuan, di mana kognitif tersebut bisa jadi mediator antara sesuatu

peristiwa serta mood, sehingga minimnya pembelajaran bisa jadi aspek

resiko mengidap tekanan mental (Wardanah, 2020).

Berdasarkan hasil sebuah penelitian menunjukan pendidikan ibu

yang tinggi mempunyai pengaruh signifikan terhadap risiko depresi

pasca persalinan dengan nilai OR=1,490. Hal ini menunjukkan ibu

dengan dengan pendidikan tinggi memiliki risiko depresi pasca

persalinan 1,490 kali lebih besar daripada ibu dengan tingkat

pendidikan rendah(Ikada.2020).

c) Paritas
Pada tabel 4.1 sebanyak 28 responden merupakan primipara

dengan persentase sebesar 53,8, 15 responden merupakan multipara

dengan persentase sebesar 28,8%, dan 9 Responden merupakan

grandemultipara dengan persentase sebesar 17,3%.

Pada sebuah penelitian menyatakan paritas mempunyai pengaruh

signifikan terhadap terjadinya risiko depresi pasca melahirkan dengan

nilai OR=1, artinya ibu status multigravida mempunyai resiko depresi

pasca melahirkan 1 kali lebih besar daripada ibu status primigravida

(Ikada.2020).

Ada beberapa penyesuaian yang akan dilakukan oleh seorang

perempuan yang telah melahirkan bayi, penyesuaian tersebut baik dari

segi fisik maupun psikis. Perempuan yang melahirkan anak pertama,

akan merasakan banyak tuntutan dan tanggung jawab menjadi seorang

ibu dan yang lebih berat lagi jika seorang ibu kurang pengetahuan akan

hal perawatan bayi (Yesi.2021).

Sedangkan, pada kelahiran anak berikutnya, tuntutan seorang ibu

dirasakan berat karena bertambahnya anggota keluarga baru dan belum

adanya kesiapan dalam menerima kehadiran bayi berikutnya. Tidak

adanya kesiapan untuk menerima kehadiran anggota baru pada

kelahiran anak berikutnya merupakan bentuk penolakan. Kelahiran

yang merupakan penambahan anggota keluarga yang baru berarti akan

bertambah kebutuhan ekonomi, mungkin kondisi ekonomi belum

mapan, selain itu adanya perasaan malu karena mempunyai anak yang
banyak dan usia yang sudah tidak produktif untuk melahirkan tetapi

terpaksa harus mempunyai anak bayi lagi dapat menimbulkan banyak

tekanan dan beban bagi orang tua terutama bagi seorang ibu (Haerani,

2009).

Selama masa kehamilan, persalinan dan postpartum seorang

perempuan dalam proses penyesuaian menjadi ibu sangatlah rentan

terhadap gangguan emosi. Seorang wanita setelah melahirkan dan

menjadi seorang ibu dengan aktivitas baru dan tanggung jawab yang

lebih berat perlu menyesuaian diri baik dari segi fisik maupun spikis

dalam waktu beberapa minggu atau bulan pertama. Sebagian ibu

postpartum berhasil dengan baik menyesuaikan diri pada masa

postpartum, tetapi ada sebagian ibu postpartum lainnya yang tidak

berhasil dalam menyesuaikan diri dan mengalami berbagai gejala

gangguan psikologis (Susilowati, 2013).

Ibu yang baru pertama kali melahirkan sulit untuk menyesuaikan

dirinya dalam mengurus sang bayi, dikarenakan ibu yang baru pertama

kali melahirkan belum bisa terlalu memahami keadaan bayi ataupun ibu

yang baru pertama kali melahirkan gampang terpengaruh dengan

keadaanya sehingga ibu yang baru pertama melahirkan rentang

mengalami depresi karena tidak dapat menyesuaikan diri terhadap

kondisinya saat itu. Faktor selama proses kehamilan dan persalinan

sangat mempengaruhi ibu mengalami depresi pasca melahirkan.


Penelitian yang dilakukan di RS Margono Soekardjo Purwokerto

tentang risiko depresi post partum pada ibu yang baru pertama kali dan

yang sudah beberapa kali melahirkan didapatkan bahwa mayoritas

risiko depresi postpartum dialami oleh ibu yang baru pertama kali

melahirkan.13 Hasil penelitian yang sama dilakukan di RSU dr.

Pirngadi, Medan, didapatkan bahwa terdapat pengaruh signifikan

paritas ibu terhadap depresi postpartum(Nurgatimah.2019).

b. Frekuensi Status Ekonomi, Dukungan Suami, dan Kejadian Depresi

Postpartum Di Puskesmas II Kembaran

a) Status Ekonomi

Pada tabel 4.2 frekuensi status ekonomi rendah mendominasi

dengan 31 responden dengan persentase sebesar 59,6% dan yang

lainya berstatus ekonomi tinggi.

Penyebab perubahan psikologis maupun gangguan psikologis

(psikopatologi) pada masa postpartum adalah beberapa hal yang

menjadi penyebab ketidakbahagiaan dalam kehidupan seorang ibu,

misalnya status sosial ekonomi rendah, kemiskinan, kurangnya

dukungan sosial, dan kekerasan dalam rumah tangga. Banyak ibu

juga mengalami distress yang tidak seharusnya dan kecemasan

karena tidak mengantisipasi dan mampu beradaptasi dengan baik

terhadap perubahan psikologis tersebut, serta tidak mengetahui

pergolakan psikologis normal, perubahan emosi dan penyesuaian


yang merupakan bagian integral proses kehamilan dan persalinan

(Cahyaningtyas.2019).

Faktor-faktor sosial ekonomi dapat meningkatkan risiko

perubahan suasana hati pascapersalinan dan perubahan emosional,

termasuk: kurangnya dukungan ibu dari pasangan, tingkat

pendidikan yang rendah, dan status keuangan atau keuangan yang

rendah. Status ekonomi ibu nifas mempunyai dampak yang

signifikan dengan status emosional ibu setelah melahirkan. Ibu

nifas dengan status ekonomi lebih baik mempunyai kemungkinan

kecil mengalami beberapa gejala kecemasan ataupun depresi.

Keadaan ekonomi yang kurang mendukung dapat menimbulkan

stres di keluarga yang mempengaruhi depresi ibu setelah

melahirkan (Wszolek et al, 2018).

b) Dukungan Suami

Pada tabel 4.3 frekuensi suami yang mendukung pada ibu

postpartum di Puskesmas Kembaran II terdapat 31 responden

dengan persentase sebesar 59,6%. Sedangkan yang tidak

mendukung ada 21 responden dengan persentase sebesar 40.4%.

Peran suami sangatlah penting dan merupakan sosial

support yang paling utama selain anggota keluarga dan petugas

kesehatan. Kurangnya dukungan dari suami memberikan dukungan

pada saat ibu memasuki masa postpartum, maka akan menjadi

pemicu timbulnya kejadian postpartum depression, karena ibu


postpartum merasa kurang dicintai dan dihargai oleh pasangan atau

suaminya. Suami yang tidak memberikan dukungan terhadap ibu

postpartum akan menyebabkan ibu akan merasa tidak diperhatikan

dan menjadi tertekan. Tekanan yang dirasakan ibu nifas tersebut

jika dibiarkan berlarutarut dapat menyebabkan ibu mengalami

stres, sehingga bisa memunculkan sikap negatif dan menimbulkan

perilaku yang kurang baik seperti tidak mempunyai nafsu makan

dan tidak mau memeriksakan ketenaga kesehatan yang akan

berdampak buruk terhadap kesehatan dirinya (Saleha, 2009).

c) Kejadian Depresi

Menurut tabel 4.4 frekuensi kejadian depresi ringan

terdapat 27 responden dengan persentase sebesar 51,9%.

Sedangkan yang tidak depresi ada 25 responden dengan persentase

sebesar 48,1%. Ini membuktikan masih banyaknya kejadian

depresi yang dialami oleh ibu yang telah melahirkan di Puskesmas

Kembaran II.

Depresi pascasalin adalah gangguan mental yang terjadi

pada pascasalin dan dapat berlangsung sampai satu tahun.

Gangguan mood pada ibu pascasalin bukan persoalan yang mudah.

Dampaknya bisa memporakporandakan kehidupan ibu dan

anaknya. Saat ini masih banyak ibu yang mengalami depresi

pascasalin tetapi belum terdeteksi. Tidak semua ibu merasa

gembira dengan kelahiran mereka, misalnya ibu mengungkapkan


tidak bisa tidur dengan nyenyak dan mengalami penurunan berat

badan. Beberapa fenomena yang terjadi di Puskesmas Kayamanya

Kabupaten Poso, tidak semua ibu merasa gembira ketika anaknya

lahir, misalnya ibu mengungkapkan tidak bisa tidur dengan

nyenyak dan mengalami penurunan berat badan yang disertai tidak

nafsu makan (Nurfatimah.2018).

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2015

ada beberapa kasus depresi pasca persalinan (post partum) di

beberapa negara yaitu di Kolombia (13,6%), Dominika (3%), dan

Vietnam (19%). (Ayunita & Ferliani, 2021). Menurut data World

Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa pada tingkat

global lebih dari 300 juta orang diperkirakan menderita depresi

setara dengan 4,4% populasi dunia (WHO 2017). Kejadian depresi

postpartum adalah 1 sampai 2 dari 1000 kelahiran dan sekitar 50

sampai 60% ibu menderita post partum saat memiliki anak pertama

dan sekitar 50% ibu mengalami post partum memiliki riwayat

keluarga dengan gangguan mood. (Keperawatan et al., 2021).

Depresi pasca melahirkan dapat berdampak negatif pada

ibu, anak, dan keluarga. Ibu yang mengalami depresi pasca

melahirkan, minat dan ketertarikan terhadap bayinya berkurang,

tidak mampu mengenali kebutuhan bayi, menolak untuk menyusui

bayi dan ingin menyakiti diri sendiri ( berpikir untuk bunuh diri),

bahkan bisa menyakiti bayinya sendiri. Depresi merupakan suatu


penyakit yang menyebabkan gangguan perasaan, dan emosi yang

dimiliki oleh individu yang ditunjuk sebagai suasana perasaan,

yang menyatakan sekitar 10%-15% ibu pasca melahirkan

mengalami depresi pasca melahirkan (Endang, 2015).

c. Hubungan Status Ekonomi Dan Dukungan Suami Dengan Kejadian

Depresi Postpartum Di Puskesmas II Kembaran

Dilihat dari tabel 4.7 hasil uji normalitas didapatkan hasil nilai p-value

≤ 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. Oleh karena itu dilakukan

analisis bivariat menggunakan Fisher exact test. Fisher exact test

merupakan alternatif dari uji Chi-square apabila syarat-syarat uji Chi-

square tidak terpenuhi.

Kejadian depresi ringan postpartum di Puskesmas Kembaran II

terdapat 27 (51,9%) responden dan 25 (48,1%) responden tidak

mengalami depresi postpartum. Kejadian depresi postpartum di Puskesmas

Kembaran II lebih dari setengah responden mengalaminya.

a) Hubungan Status Ekonomi Dengan Kejadian Depresi Postpartum

Di Puskesmas Kembaran II

Pada penelitian ini responden dengan status ekonomi tinggi

berjumlah 21 responden dengan 19 (90,5%) responden tidak

mengalami depresi postpartum dan 2 (9,5%) responden mengalami

depresi ringan. Artinya semakin baik status ekonomi ibu

postpartum semakin kecil kejadian depresi. Sedangkan responden

dengan status ekonomi rendah memiliki 31 responden dengan 6


(19,4%) responden tidak mengalami depresi dan 25 (80,6%)

responden mengalami depresi ringan. Artinya status ekonomi

rendah meningkatkan kejadian depresi postpartum.

Pada tabel 4.8 didapatkan hasil Fisher exact test dengan nilai

p-value (0,000) ≤ 0,05, artinya terdapat hubungan yang siginifikan

antara status ekonomi dengan kejadian depresi postpartum. Dapat

disimpulkan semakin baik status ekonomi ibu postpartum semakin

kecil kejadian depresi maupun sebaliknya.

Gangguan mental atau emosional yang paling sering terjadi

terkait persalinan adalah depresi postpartum. Depresi postpartum

merupakan masalah psikologis umum yang mempengaruhi

sebanyak 13-19% wanita. Pada penelitian Anindhita, dkk

menggunakan rancangan penelitian observasional analitik dengan

pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah Multistage Random Sampling. Uji analisis

menggunakan regresi logistic dan menentukan nilai OR. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel status ekonomi

menunjukkan p-value 0,021 < 0,05 dengan nilai OR 6,550.

Kesimpulan Ibu nifas dengan status ekonomi rendah mempunyai

risiko 6,550 kali lebih besar untuk mengalami depresi postpartum

(Anindhita.2019).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang lain bahwa

depresi pascasalin sebagian besar terdapat pada responden yang

memiliki status sosial ekonomi rendah yaitu sebanyak tujuh

responden (29,2%), dan hanya dua responden (6,3%) yang status

ekonominya tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian depresi

pascasalin di Wilayah Kerja Puskesmas Kayamanya dipengaruhi

oleh tingkat status ekonomi (p=0,030) (Nurfatimah.2019).

Pada penenelitian terdahulu status ekonomi merupakan salah

satu faktor penyebab depresi postpartum. Terdapat faktor penyebab

timbulnya depresi pasca melahirkan yaitu faktor usia, hormonal,

status ekonomi, dukungan suami, dukungan keluarga, pendidikan,

status pekerjaan, stauts paritas maupun jenis persalinan yang

dilakukan (Ikada.2020).

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, sebagian besar ibu

yang menderita masalah kesehatan mental berstatus ekonomi

rendah (27,5%) dan hasil uji korelasi menunjukkan ada hubungan

antara status ekonomi dengan masalah kesehatan mental ibu

postpartum (p-value: 0,000) (Eva.2023).

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Setiawati dkk.,

yang menunjukkan terdapat hubungan antara pendapat dengan

kejadian depresi postpartum. Ibu dari keluarga yang memiliki

pendapatan rendah cenderung akan memiliki kesulitan untuk


memenuhi kebutuhan hidup keluarga, yang dapat menimbulkan

distress psikologis, seperti cemas, stress dan depresi, bahkan

konflik dalam keluarga (Setiawati. 2020).

Hasil ini didukung juga oleh penelitian Mulyani yang

menunjukkan kejadian depresi postpartum dipengaruhi oleh status

ekonomi keluarga. Ibu dari keluarga yang berpenghasilan tinggi

memiliki risiko lebih rendah mengalami depresi postpartum.

Semakin tinggi status ekonomi keluarga maka semakin besar

peluang mengakses layanan kesehatan sehingga status kesehatan

pun akan meningkat (Mulyani.2022).

b) Hubungan Dukungan Suami Dengan Kejadian Depresi Postpartum

Di Puskesmas Kembaran II

Pada penelitian ini dukungan suami pada ibu postpartum di

Puskesmas Kembaran II ada 31 responden dengan 24 (51,9%)

responden tidak mengalami depresi postpartum dan 7 (22,6%)

responden mengalami depresi ringan. Artinya semakin baik

dukungan suami terhadap ibu postpartum semakin kecil ibu

mengalami depresi. Sedangkan responden dengan tidak adanya

dukungan suami memiliki 21 responden dengan 1 (4,8%)

responden tidak mengalami depresi dan 20 (95,2%) responden

mengalami depresi ringan. Artinya tidak adanya dukungan suami


terhadap ibu postpartum mengakibatkan tingginya peluang ibu

mengalami depresi.

Pada tabel 4.9 didapatkan hasil Fisher exact test dengan nilai

p-value (0,000) ≤ 0,05, artinya terdapat hubungan yang siginifikan

antara dukungan suami dengan kejadian depresi postpartum. Dapat

disimpulkan semakin baik dukungan suami ibu postpartum

semakin kecil kejadian depresi maupun sebaliknya.

Dukungan suami adalah dukungan yang diberikan suami

terhadap istri, suatu bentuk dukungan di mana suami dapat

memberikan bantuan secara psikologis baik berupa motivasi,

perhatian dan penerimaan. Dukungan suami juga memiliki dampak

yang lebih besar pada kesehatan psikologis ibu. Dukungan yang

diberikan suami merupakan faktor pendukung yang pada

prinsipnya adalah suatu kegiatan yang bersifat emosional maupun

psikologis yang diberikan kepada ibu nifas dalam menjalankan

tugas-tugas selama masa nifas. (Rahayuningsi & Betty, 2021).

Pada penelitian (Yesi.2021) menunjukkan bahwa dari 2

responden yang peran suami rendah, terdapat 1 responden (50%)

yang mengalami depresi ringan, terdapat 1 responden (50%) yang

mengalami depresi berat. Sedangkan 10 responden yang peran

suami sedang terdapat 7 responden (70%) mengalami depresi

ringan, 3 responden (30%) yang mengalami depresi sedang. Dan

13 responden yang peran suami tinggi terdapat 5 (38,6%) yang


mengalami tingkat depresi ringan, 7 (53,8%) yang mengalami

tingkat depresi sedang dan 1 (7,6%) yang tingkat depresi berat.

Nilai p : 0.000 (p-Value ≥0.05) menunjukkan terdapat hubungan

yang bermakna.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Cindritsya yang

menunjukan dari 50 responden dengan kejadian depresi pasca

melahirkan, terdapat 17 responden yang mengalami depresi pasca

melahirkan dengan dukungan suami baik sebanyak 5 responden

dan dukungan suami kurang baik sebanyak 12 responden.

Kemudian untuk ibu yang tidak mengalami depresi sebanyak 33

respnden dengan dukungan suami baik sebanyak 25 responden dan

dukungan suami kurang baik sebanyak 8 responden. Hasil uji Chi –

Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α >0,05), menunjukan

adanya hubungan dukungan suami dengan kejadian depresi pasca

melahirkan di Puskesmas Tuminting. Dimana nilai p = 0,04 lebih

kecil dari nilai α = 0,05 (Cindritsya.2019).

Pada penelitian (Muhammad.2022) menunjukkan bahwa

adanya hubungan depresi dengan dukungan suami terhadap ibu

postpartum. Depresi pada umumnya yang dialami ibu postpartum

meliputi gangguan emosional, kurangnya motivasi yang

didapatkan, serta gerakan tingkah laku berdasarkan. Gejalah

depresi terhadap ibu postpartum yang biasa terlihat memiliki

rintangan dan variasi yang luas sesuai dengan berat ringannya


depresi yang dialami oleh ibu postpartum. Seorang ibu yang

mengalami depresi akan merasa kehilangan sebagian atau seluruh

motivasi dalam keseharianya. Ketika seorang ibu merasa

kehilangan minat dan motivasi untuk melakukan kegiatan sehari-

hari, maka kurangnya dukungan dari suami dapat mengakibatkan

terjadinya depresi sehingga membuat ibu postpartum kekurangan

energi yang sudah terpakai untuk adapun gejala gejala yang biasa

terjadi terhadap ibu depresi.

Penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang

dilakukan oleh (ulfa, 2019) yang dimana dijelaskan bahwa

dukungan yang diberikan oleh suami kepada istri yang selesai post

partum jika kurang mendapatkan dukungan atau perhatian, akan

merasakan bahwa tidak ada seorang pun yang memperdulikan

dirinya dan tidak mendapatkan perawatan bagi dirinnya dan

bayinya maka hal-hal seperti ini akan mengakibatkan depresi pada

ibu post partum.


BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “HUBUNGAN STATUS

EKONOMI DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEJADIAN

DEPRESI POSPARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II

KEMBARAN” yang telah dilakukan dari bulan April sampai dengan Juni

2023 dengan jumlah sampel 52 responden dapat disimpulkan:

1. Karakteristik demografi responden memiliki usia antara dari 20

sampai 35 tahun sebanyak 49 dengan persentase sebesar 94,2%.

Responden yang memiliki tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas

sebanyak 22 responden dengan persentase sebesar 42,3%. Sebanyak 28

responden merupakan primipara dengan persentase sebesar 53,8.

2. Kejadian depresi ringan postpartum di Puskesmas Kembaran II

terdapat 27 (51,9%) responden dan 25 (48,1%) responden tidak

mengalami depresi postpartum. Kejadian depresi postpartum di Puskesmas

Kembaran II lebih dari setengah responden mengalaminya.

3. Responden dengan status ekonomi rendah memiliki 31 responden

dengan 6 (19,4%) responden tidak mengalami depresi dan 25 (80,6%)

responden mengalami depresi ringan didapatkan hasil Fisher exact test

dengan nilai p-value (0,000 ≤ 0,05). Artinya Semakin baik status

ekonomi ibu postpartum semakin kecil kejadian depresi sedangkan


sebaliknya, status ekonomi rendah meningkatkan kejadian depresi

postpartum.

4. Pada penelitian ini dukungan suami pada ibu postpartum di

Puskesmas Kembaran II ada 31 responden dengan 24 (51,9%) responden

tidak mengalami depresi postpartum dan 7 (22,6%) responden

mengalami depresi ringan. Sedangkan responden dengan tidak adanya

dukungan suami memiliki 21 responden dengan 1 (4,8%) responden

tidak mengalami depresi dan 20 (95,2%) responden mengalami depresi

ringan. didapatkan hasil Fisher exact test dengan nilai p-value (0,000) ≤

0,05) semakin baik dukungan suami ibu postpartum semakin kecil

kejadian depresi maupun sebaliknya.

B. Saran

1. Bagi Peneliti

Diharapkan bagi peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah

didapat dan dapat direkomendasikan kepada masyarakat tentang

hubungan tingkat ekonomi dan dukungan suami terhadap ibu

postpartum.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi referensi terutama

untuk mengetahui hubungan tingkat ekonomi dan dukungan suami

terhadap ibu postpartum, serta dapat melanjutkan, memperbaiki, dan

mengembangkan penelitian ini dikemudian hari.


3. Bagi Instansi Pendidikan

Diharapkan pada Puskesmas Kemabaran II hasil penelitian ini

dijadikan sebagai informasi hubungan tingkat ekonomi dan dukungan

suami terhadap ibu postpartum agar mengurangi tingkat kejadianya.

4. Bagi Responden

Diharapkan agar penelitian ini dapat dijadikan referensi baru sebagai

sarana informasi pentingnya ekonomi dan dukungan suami pada ibu

postpartum.
Frequencies

Statistics
DEPRESI_POSTP
ARTUS_KATEGO DUKUNGAN_SUA
Usia Pendidikan Paritas Ekonomi RIK MI_KATEGORIK
N Valid 52 52 52 52 52 52
Missing 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid USIA 20-35 49 94.2 94.2 94.2
USIA >35 3 5.8 5.8 100.0
Total 52 100.0 100.0

Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SD 3 5.8 5.8 5.8
SMP 18 34.6 34.6 40.4
SMA 22 42.3 42.3 82.7
PERGURUAN TINGGI 9 17.3 17.3 100.0
Total 52 100.0 100.0

Paritas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid PRIMIPARA 28 53.8 53.8 53.8
MULTIPARA 15 28.8 28.8 82.7
GRANDEMULTIPARA 9 17.3 17.3 100.0
Total 52 100.0 100.0
Ekonomi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid STATUS EKONOMI TINGGI 21 40.4 40.4 40.4
STATUS EKONOMI RENDAH 31 59.6 59.6 100.0
Total 52 100.0 100.0

DUKUNGAN_SUAMI_KATEGORIK
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid MENDUKUNG 31 59.6 59.6 59.6
TIDAK MENDUKUNG 21 40.4 40.4 100.0
Total 52 100.0 100.0

Frequencies

Statistics
DEPRESI_POSTPARTUM_KATEGO
RIK
N Valid 52
Missing 0

DEPRESI_POSTPARTUM_KATEGORIK
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK DEPRESI 25 48.1 48.1 48.1
DEPRESI RINGAN 27 51.9 51.9 100.0
Total 52 100.0 100.0

Explore

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Ekonomi 52 100.0% 0 0.0% 52 100.0%
Dukungan_Suami 52 100.0% 0 0.0% 52 100.0%
Depresi_Postpartum 52 100.0% 0 0.0% 52 100.0%

Descriptives
Statistic Std. Error
Ekonomi Mean 1.60 .069
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.46
Mean Upper Bound 1.73
5% Trimmed Mean 1.61
Median 2.00
Variance .245
Std. Deviation .495
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 1
Skewness -.404 .330
Kurtosis -1.912 .650
Dukungan_Suami Mean 64.90 1.331
95% Confidence Interval for Lower Bound 62.23
Mean Upper Bound 67.58
5% Trimmed Mean 64.56
Median 64.00
Variance 92.167
Std. Deviation 9.600
Minimum 46
Maximum 90
Range 44
Interquartile Range 14
Skewness .626 .330
Kurtosis .146 .650
Depresi_Postpartum Mean 10.38 .594
95% Confidence Interval for Lower Bound 9.19
Mean Upper Bound 11.58
5% Trimmed Mean 10.55
Median 13.00
Variance 18.359
Std. Deviation 4.285
Minimum 1
Maximum 16
Range 15
Interquartile Range 8
Skewness -.539 .330
Kurtosis -1.209 .650

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Ekonomi .389 52 .000 .623 52 .000
Dukungan_Suami .138 52 .015 .953 52 .041
Depresi_Postpartum .248 52 .000 .872 52 .000
a. Lilliefors Significance Correction

Ekonomi
Dukungan_Suami
Depresi_Postpartum
Crosstabs

Case Processing Summary


Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent


Ekonomi * 52 100.0% 0 0.0% 52 100.0%
DEPRESI_PO
STPARTUM_K
ATEGORIK
Ekonomi * DEPRESI_POSTPARTUM_KATEGORIK Crosstabulation
DEPRESI_POSTPARTUM_KATE
GORIK
DEPRESI
TIDAK DEPRESI RINGAN Total
Ekonomi STATUS Count 19 2 21
EKONOMI % within Ekonomi 90.5% 9.5% 100.0%
TINGGI
STATUS Count 6 25 31
EKONOMI % within Ekonomi 19.4% 80.6% 100.0%
RENDAH
Total Count 25 27 52
% within Ekonomi 48.1% 51.9% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 25.368a 1 .000
Continuity Correction b
22.599 1 .000
Likelihood Ratio 28.339 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 24.880 1 .000
N of Valid Cases 52
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.10.
b. Computed only for a 2x2 table

Crosstabs

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
DUKUNGAN_SUAMI_KATEGO 52 100.0% 0 0.0% 52 100.0%
RIK *
DEPRESI_POSTPARTUM_KAT
EGORIK

DUKUNGAN_SUAMI_KATEGORIK *
DEPRESI_POSTPARTUM_KATEGORIK Crosstabulation
DEPRESI_POSTPARTUM
_KATEGORIK Total
TIDAK DEPRESI
DEPRESI RINGAN
DUKUNGAN_SU MENDUKUNG Count 24 7 31
AMI_KATEGORIK % within 77.4% 22.6% 100.0%
DUKUNGAN_
SUAMI_KATE
GORIK
TIDAK Count 1 20 21
MENDUKUNG % within 4.8% 95.2% 100.0%
DUKUNGAN_
SUAMI_KATE
GORIK
Total Count 25 27 52
% within 48.1% 51.9% 100.0%
DUKUNGAN_
SUAMI_KATE
GORIK

Chi-Square Tests
Asymptotic Exact
Significance (2- Exact Sig. (2- Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 26.475a 1 .000
Continuity Correction b
23.645 1 .000
Likelihood Ratio 30.852 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 25.966 1 .000
N of Valid Cases 52
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.10.
b. Computed only for a 2x2 table

Anda mungkin juga menyukai

  • Tesis
    Tesis
    Dokumen43 halaman
    Tesis
    Ihsandwi
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen13 halaman
    Bab Iv
    Sri Wahyuni
    Belum ada peringkat
  • BAB 5 Fix
    BAB 5 Fix
    Dokumen6 halaman
    BAB 5 Fix
    Masida Chyda
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Betul
    Bab IV Betul
    Dokumen33 halaman
    Bab IV Betul
    Rhan314
    Belum ada peringkat
  • Wulan V V11
    Wulan V V11
    Dokumen21 halaman
    Wulan V V11
    Wulan Masawoy
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Dan V Indah-1
    BAB IV Dan V Indah-1
    Dokumen10 halaman
    BAB IV Dan V Indah-1
    Indah nurhamidah
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Pembahasannn
    BAB IV Pembahasannn
    Dokumen60 halaman
    BAB IV Pembahasannn
    yiyintea
    Belum ada peringkat
  • Status Gizi DG Anemia Ibu Hamil Bantul
    Status Gizi DG Anemia Ibu Hamil Bantul
    Dokumen8 halaman
    Status Gizi DG Anemia Ibu Hamil Bantul
    Mella Kurnia Agustinn
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Publikasi Indah Sekarsari
    Jurnal Publikasi Indah Sekarsari
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Publikasi Indah Sekarsari
    Ari Tulang
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Vita
    BAB IV Vita
    Dokumen13 halaman
    BAB IV Vita
    VITA NINGTIYAN AGESTHA
    Belum ada peringkat
  • BAB 4 5 Skripsi
    BAB 4 5 Skripsi
    Dokumen11 halaman
    BAB 4 5 Skripsi
    DESI
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen17 halaman
    Bab Iv
    adetya hartono
    Belum ada peringkat
  • 1451-Article Text-6984-1-10-20230209
    1451-Article Text-6984-1-10-20230209
    Dokumen8 halaman
    1451-Article Text-6984-1-10-20230209
    Desak Intan
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Nila
    Bab 4 Nila
    Dokumen2 halaman
    Bab 4 Nila
    choirunnisa harahap
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen7 halaman
    Bab Iv
    Reski
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen21 halaman
    Bab Iv
    Dita Nurulhuda
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen15 halaman
    Bab Iv
    Lusiana Khadijah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv V Vi
    Bab Iv V Vi
    Dokumen13 halaman
    Bab Iv V Vi
    Andrey Leonard Gurning
    Belum ada peringkat
  • Seli Nurselina
    Seli Nurselina
    Dokumen9 halaman
    Seli Nurselina
    Ulfah Alyanah
    Belum ada peringkat
  • Bab 4, 5, Abstrak Olah Data
    Bab 4, 5, Abstrak Olah Data
    Dokumen25 halaman
    Bab 4, 5, Abstrak Olah Data
    juni03juni89
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Lisa
    Bab Iv Lisa
    Dokumen5 halaman
    Bab Iv Lisa
    Putryululazmi
    Belum ada peringkat
  • 1463-Article Text-3407-1-10-20210217
    1463-Article Text-3407-1-10-20210217
    Dokumen8 halaman
    1463-Article Text-3407-1-10-20210217
    RatihNur
    Belum ada peringkat
  • BAB 4 5 Erni
    BAB 4 5 Erni
    Dokumen15 halaman
    BAB 4 5 Erni
    Uswa MEncari KeBahagiaan
    Belum ada peringkat
  • BAB V-VI Kibar
    BAB V-VI Kibar
    Dokumen14 halaman
    BAB V-VI Kibar
    Ilham Fatahillah Ar Rasyd
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv-V Emi
    Bab Iv-V Emi
    Dokumen25 halaman
    Bab Iv-V Emi
    Karinka Sikaririnka
    Belum ada peringkat
  • Bab V Wahyuni
    Bab V Wahyuni
    Dokumen9 halaman
    Bab V Wahyuni
    lenny andriani
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen18 halaman
    Bab V
    Cici
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen10 halaman
    Bab Iv
    Gusti Ramadhan
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen11 halaman
    Bab Iv
    bukran khalidi
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen11 halaman
    Bab Iv
    Cut Yulianti
    Belum ada peringkat
  • 1054-Article Text-4404-1-10-20210721
    1054-Article Text-4404-1-10-20210721
    Dokumen8 halaman
    1054-Article Text-4404-1-10-20210721
    lely
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen9 halaman
    Bab Iv
    dpc.hanurabintan2024
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Revisi 1
    Bab 4 Revisi 1
    Dokumen15 halaman
    Bab 4 Revisi 1
    Anhy
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen13 halaman
    Bab V
    Kukun Pinarni
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen15 halaman
    Bab Iv
    Alissa Ikrima Munawwaroh
    Belum ada peringkat
  • 233-Article Text-678-1-10-20210301
    233-Article Text-678-1-10-20210301
    Dokumen5 halaman
    233-Article Text-678-1-10-20210301
    Irma Ika Sari
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen28 halaman
    Bab Iv
    Richa
    Belum ada peringkat
  • BAB IV, V Dan VI UMI REVISI II
    BAB IV, V Dan VI UMI REVISI II
    Dokumen18 halaman
    BAB IV, V Dan VI UMI REVISI II
    Afny Lutfi Hidayah
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Frekuensi Antenatal Care Dengan Pengetahuan Tentang
    Hubungan Frekuensi Antenatal Care Dengan Pengetahuan Tentang
    Dokumen7 halaman
    Hubungan Frekuensi Antenatal Care Dengan Pengetahuan Tentang
    Delanaura Puspitasari
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv1
    Bab Iv1
    Dokumen14 halaman
    Bab Iv1
    Maria Ulfa
    Belum ada peringkat
  • Minipro Pande
    Minipro Pande
    Dokumen7 halaman
    Minipro Pande
    Andika Friyon
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen7 halaman
    Bab 4
    choky
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Terbaru
    Bab Iv Terbaru
    Dokumen17 halaman
    Bab Iv Terbaru
    Sulkarnaen
    Belum ada peringkat
  • 5 6071135795601735865
    5 6071135795601735865
    Dokumen16 halaman
    5 6071135795601735865
    Reka Mulya
    Belum ada peringkat
  • Bab V - Vii
    Bab V - Vii
    Dokumen20 halaman
    Bab V - Vii
    ag istri dwi ardi
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Dewi
    Bab 4 Dewi
    Dokumen8 halaman
    Bab 4 Dewi
    Dewi
    Belum ada peringkat
  • Bab V Alfonsina
    Bab V Alfonsina
    Dokumen9 halaman
    Bab V Alfonsina
    rachmat pawelloi
    Belum ada peringkat
  • KUESIONER
    KUESIONER
    Dokumen39 halaman
    KUESIONER
    Rahmat Kurniawan
    0% (1)
  • BAB IV Cobanew
    BAB IV Cobanew
    Dokumen6 halaman
    BAB IV Cobanew
    chilyatunnisa'
    Belum ada peringkat
  • Bab 4-6
    Bab 4-6
    Dokumen11 halaman
    Bab 4-6
    siti khamidah
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Prototype
    BAB IV Prototype
    Dokumen11 halaman
    BAB IV Prototype
    Fani Adhikara
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv, V
    Bab Iv, V
    Dokumen16 halaman
    Bab Iv, V
    Suara Nursing
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Mariana-1
    Skripsi Mariana-1
    Dokumen14 halaman
    Skripsi Mariana-1
    thosimah
    Belum ada peringkat
  • 5283-Article Text-9959-1-10-20230203
    5283-Article Text-9959-1-10-20230203
    Dokumen6 halaman
    5283-Article Text-9959-1-10-20230203
    Lidya Aprillia Lande
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Mahendra
    Bab 4 Mahendra
    Dokumen18 halaman
    Bab 4 Mahendra
    mahendra
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Skripsi Bu Nina 1
    Jurnal Skripsi Bu Nina 1
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Skripsi Bu Nina 1
    Naila Ahfa
    Belum ada peringkat
  • ARTIKEL Khadijah
    ARTIKEL Khadijah
    Dokumen7 halaman
    ARTIKEL Khadijah
    Amanda net2cc
    Belum ada peringkat
  • Hasil Penelitian
    Hasil Penelitian
    Dokumen8 halaman
    Hasil Penelitian
    Puan Dinda Rani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv A
    Bab Iv A
    Dokumen15 halaman
    Bab Iv A
    Erna Dwi agustina
    Belum ada peringkat
  • Pelabuhan UTS Unsoed 2020
    Pelabuhan UTS Unsoed 2020
    Dokumen1 halaman
    Pelabuhan UTS Unsoed 2020
    Ihsandwi
    Belum ada peringkat
  • Syahadat
    Syahadat
    Dokumen21 halaman
    Syahadat
    Ihsandwi
    Belum ada peringkat
  • Syirik Dan Bahayanya Bagi Manusia
    Syirik Dan Bahayanya Bagi Manusia
    Dokumen20 halaman
    Syirik Dan Bahayanya Bagi Manusia
    Ihsandwi
    Belum ada peringkat
  • Syahadat
    Syahadat
    Dokumen18 halaman
    Syahadat
    Ihsandwi
    Belum ada peringkat