Anda di halaman 1dari 1

Model-Model Penelitian

1.  Model penelitian dalam Ulumul Qur’an/Tafsir yaitu Penelitian Teks

2. Model  Penelitian terhadap Penafsiran Teks.

a) Penelitian terhadap Penerjemahan Al-Qur'an; 

Yang diteliti dalam penelitian ini adalah penerjemahan atau pemaknaan lafaz al-
Qur’an ke dalam bahasa lain, termasuk bahasa indonesia. Masalah yang akan dicari
dalam penelitian ini adalah keganjilan dalam penerjemahan kata. Untuk bisa mencari
masalah, peneliti perlu kemampuan berbahasa arab yang bagus. Setidaknya, mampu
membuka kamus Bahasa Arab dengan lancar serta bias membedakan makna dasar
dan makna bentukan dari bahasa arab sehingga memudahkan ia mencari makna suatu
kata dalam kamus bahasa arab.

b) Penafsiran Tematik/Maudhu'i; 

Penelitian dengan metode tafsir Tematik berangkat dari dasar pemikiran


bahwa  al-Qur’an adalah hudan  (petunjuk) bagi manusia, penjelas terhadap petunjuk
dan sebagai pembeda (hudan linnas wa bayyinatin minal huda wal furqan). Oleh
karena itu maka diniscayakan dua hal. Yaitu :

 Pertama, keseluruhan isi al-Qur’an perlu dipahami secara mendalam.


Pemahaman akan menjadi maksimal jika dilakukan secara akademik-
saintifik melalui kerangka kerja yg sistematis. Kegiatan semacam ini
hanya terdapat dalam aktivitas penelitian.

 Kedua, semua masalah yang dihadapi oleh manusia mesti dicari dan


ditemui rujukannya dari al-Qur’an. Oleh karena al-Qur’an sebagai
petunjuk, tentu terdapat di dalamnya segala hal yg dibutuhkan oleh
manusia agar hidup mereka tertunjuki. Oleh karena itu dapat dikatakan,
apapun masalahnya, jawabannya adalah al-Qur’an.

Penelitian dengan metode tafsir tematik yang paling banyak dilakukan sekarang
ada dua macam seperti yang sudah sebutkan tadi. Pertama, memilih lafaz tertentu darial-
Qur'an lalu diteliti. Kedua, memilih konsep tertentu yang ada dalam kehidupan
masyarakat lalu mencari referensinya dari al-Qur'an. 

c) Penafisran Muqarran/Perbandingan.

3.

Anda mungkin juga menyukai