Anda di halaman 1dari 12

Ass. Wr. Wb.

Selamat Berjumpa lagi dengan Pelajaran Bahasa Indonesia, Rabu, Tgl, 5 Mei 2021 dengan Materi : “Teks
Ulasan”

Teks Ulasan dan Strukturnya


(Berbagai Topik)
Contoh teks ulasan pada artikel ini disusun dengan singkat namun tetap menerapkan
berbagai kaidah dan struktur yang sesuai.

Sekilas Pengertian Teks Ulasan


Teks ulasan atau resensi (Inggris: review) merupakan teks yang mengulas isi, kelebihan,
dan kekurangan buku, film, atau teks lain yang telah diterbitkan oleh sang pembuat.
Strukturnya sendiri terdiri dari: judul, pendahuluan, isi resensi / ulasan, kelebihan, dan
kekurangan.

Berikut adalah beberapa contoh teks ulasan atau resensi yang dikemas dengan bahasa
singkat yang mudah dipahami dengan tema: novel (Hujan), buku pelajaran, film, drama
persahabatan, dsb

Contoh Teks Ulasan Novel Hujan


Judul Ulasan

Resensi Novel “Hujan” oleh Tere Liye

Identitas Ulasan

Judul : Hujan
Penulis : Tere Liye

Tahun Terbit : Januari 2016

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Jumlah Halaman : 320

Genre/Kategori : Drama

Pendahuluan (Orientasi)

Novel merupakan salah satu bentuk sastra yang telah hadir dari masa ke masa dan
belum tergantikan oleh media lain yang lebih canggih. Hal ini wajar karena media
seperti film akan tetap bergantung pada teks dalam pembuatannya.

Kemudian, teks yang baik masih ditulis dalam wujud prosa seperti novel terlebih dahulu
sebelum dijadikan skenario film. Salah satu novel yang berhasil menyentuh hati
masyarakat adalah Novel Hujan karya Tere Liye.

Isi Ulasan (Tafsiran)


Novel ini menceritakan kisah cinta, persahabatan, sekaligus dilema dalam perpisahan
dan perpecahannya pula. Hujan adalah sub-tema yang menyelubungi keseluruhan isi
dari novel; ungkapan yang disisipkan melalui majas alegori yang apik.

Pembaca akan merasakan banyak keterkaitan dengan novel ini. Bagaimana masalah
terus menerpa dan harus dilalui secara seksama dan bersama-sama. Cinta, marah, suka
dan duka terpancar dari kisah keseharian yang terjadi di dalamnya.

Novel ini memiliki jumlah tokoh yang singset namun kuat. Tokoh utamanya merupakan
seorang perempuan yang menjadi yatim piatu karena orangtuanya meninggal dalam
bencana alam. Bahkan Lail yang merupakan tokoh utama tersebut menyaksikan sendiri
bagaimana ibunya tidak selamat dari kejamnya bencana itu.

Dari sinilah cerita ini dimulai. Lail kemudian memiliki motivasi lebih agar bisa membantu
menyelamatkan orang lain. Profesi yang dipilihnya adalah menjadi perawat. Seperti
novel Tere Liye yang lain novel ini juga penuh kejutan dari pemutarbalikan alur (plot
twist) yang khas.

Keunggulan Novel (Evaluasi)

Pemutarbalikan alur khas ala Tere Liye masih menjadi aspek unggulannya dalam nvoel
ini. Kebanyakan pembaca tidak akan menduga berbagai plot twist  di dalamnya.
Ceritanya sangat menarik dan cenderung mudah dipahami oleh pembaca. Bahasa yang
digunakan sederhana namun tetap indah.

Kekurangan Novel (Evaluasi)

Beberapa peristiwa terlalu terkesan dipaksakan. Salah satu contohnya adalah ketika
terjadi bencana alam yang besar ternyata masih ada bangunan yang tidak rusak dan
utuh. Padahal rasanya kejadian itu tidak mungkin terjadi karena skala bencana yang
sangat besar tersebut.

Penutup (Rangkuman)

Cerita dalam buku ini sangatlah menarik. Ditambah dengan penokohan yang kuat dan
terfokus akan membuat pembacanya semakin terkait dan terhanyut oleh ceritanya.
Belum lagi melalui plot-twist  khas Tere Liye, pembaca akan dibuat berdebar-debar dan
penasaran untuk mengetahui akhir kisahnya.

Contoh Teks Ulasan Buku


Judul Ulasan

Ulasan Buku “Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa” oleh Henry


Guntur Tarigan

Identitas Resensi / Ulasan

Judul : Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa

Penulis : Prof. DR. Henry Guntur Tarigan

Tahun Terbit : 2015

Penerbit : Angkasa Bandung

Jumlah
: 151
Halaman

 
Pendahuluan (Orientasi)

Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa yang penting dikuasai. Apa lagi di
masa revolusi industri 4.0 literasi merupakan salah satu kuncian sukses atau tidaknya
seseorang. Membaca adalah alat utama untuk menguasai berbagai literasi yang
dibutuhkan dalam menghadapi era distruptif ini.

Buku ini ditulis oleh Prof. DR. Henry Guntur Tarigan yang berasal dari Linggajulu,
Kabanjahe, Tanah Karo, Sumatra Utara. Beliau pernah menjadi pengajar tetap pada
FPBS-IKIP Bandung dan dosen luar biasa dalam mata kuliah “Kemahiran Berbahasa
Indonesia” pada Fakultas Sastra Universitas Leiden, Belanda.

Salah satu karyanya yang hingga kini masih terus digunakan sebagai rujukan dari
pembelajaran Bahasa Indonesia adalah “Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa” yang akan diulas pada ulasan ini.

Isi Resensi / Ulasan (Tafsiran)

Pada bab pertama buku, dijabarkan mengenai pembelajaran berbahasa yang mencakup:
menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Di sini juga dijelaskan mengenai
pentingnya dan keterhubungan antara berbagai keterampilan berbahasa tersebut bagi
peserta didik atau masyarakat umum.

Bab dua spesifik membahas mengenai membaca nyaring. Membaca nyaring adalah
kegiatan untuk menangkap informasi bersamaan dengan orang lain untuk memahami
pemikiran yang terdapat di teks bacaan. Hingga bab ini, penjelasan di dalamnya
terhitung ditulis dengan singkat dan mudah untuk dipahami.

Kemudian bab tiga berfokus pada membaca dalam hati yang merupakan cara individu
untuk benar-benar memahami apa yang disampaikan dalam teks bacaan. Selanjutnya
pada bab selanjutnya dilanjutkan oleh telaah isi dan dan diakhiri oleh telaah bahasa
dalam membaca.

Pembaca akan dimanjakan oleh bagaimana buku ini mengungkapkan materi


keterampilan membaca dengan singkat namun tetap padat dan jelas. Buku membahas
secara keseluruhan mengenai keterampilan membaca dengan seksama.
Kelebihan Buku (Evaluasi)

Prof. DR. Henry Guntur Tarigan memiliki ciri khas dengan membuat buku seputar
bahasa sesuai dengan bidan ilmu yang dipelajarinya. Buku yang berjudul “Membaca
Sebagai suatu keterampilan berbahasa” karangan Prof. DR.Hendry Guntur Tarigan,
memiliki bentuk yang simple dan warna cover yang menarik penggunaan.

Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan memiliki ciri khas yang membuat buku pembelajaran
bahasa sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam mempelajari ilmu ini. Buku ini
menggunakan bahasa yang jelas dan tegas dan tidak segan-segan untuk mengulang
beberapa penjelasan untuk memastikan pembacanya benar-benar paham.

Kekurangan Buku (Evaluasi)

Sayangnya beberapa pemilihan kata atau diksi terasa masih terlalu berat untuk
dipahami. Kita harus sering membuka glosarium untuk memahami suatu istilah
kebahasaan yang menggunakan bahasa akademik atau istilah khusus keilmuan.

Padahal jika menggunakan istilah dan kata-kata yang sederhana, semua kalangan dapat
memahaminya dengan lebih mudah tanpa melihat glosarium. Namun hal ini bisa jadi
kelemahan atau justru kelebihan bagi kalangan tertentu, terutama untuk peserta didik
yang sedang menempuh pendidikan tinggi.

Penutup (Rangkuman)

Buku ini membahas keterampilan membaca secara komprehensif dan mendalam.


Namun, tetap menggunakan bahasa yang lugas dan sederhana sehingga mudah
dipahami oleh pembaca. Meskipun begitu, beberapa pemilihan kata agak sedikit
menyulitkan terutama untuk pembaca yang awam dalam ilmu kebahasaan. Namun hal
tersebut tidak dapat disebut sebagai suatu kekurangan, karena pada akhirnya buku ini
adalah buku keilmuan yang membahas secara rinci ilmu kebahasaan

Contoh Teks Ulasan Film Laskar Pelangi


Berikut ini adalah contoh teks ulasan drama persahabatan “Laskar Pelangi” yang ditulis
oleh Andrea Hirata dan disutradarai oleh Riri Riza.
Judul Resensi / Ulasan

Ulasan Film “Laskar Pelangi”

Identitas Resensi / Ulasan

Judul Film : Laskar Pelangi

Penulis : Andrea Hirata

Sutradara : Riri Riza

Produser : Mira Lesmana

Tahun
: 2008
Diputar

Distributor : Miles Production & Mizan Production

Durasi : 120 menit

 
Pendahuluan (Orientasi)

Film merupakan salah satu wujud karya seni yang paling digemari oleh masyarakat. Film
jika diproduksi dengan tepat dapat memberikan hiburan sekaligus mengedukasi
penontonnya dengan berbagai pesan kuat yang disampaikan melalui ceritanya.

Salah satu film dengan ktriteria tersebut adalah Laskar Pelangi yang disutradarai oleh
Riri Riza. Sementara itu, ceritanya diangkat dari novel dengan judul yang sama dan
ditulis oleh Andrea Hirata.

Isi Ulasan

Cerita dimulai saat Ikal kembali ke kampung halamannya yang berada di pulau Belitung.
Ia kemudian menceritakan masa kecilnya di sana, saat pertama kali masuk ke sekolah SD
Muhammadiyah. Di sana ia bertemu dengan 9 sahabatnya yang kelak disebut sebagai
kelompok Laskar Pelangi.

SD Muhammadiyah tempat Laskar Pelangi bersekolah adalah sekolah tertua di daerah


Belitung. Sekolah itu sangatlah kecil, bobrok dan tidak layak jika dibandingkan dengan
sekolah lain seperti Sekolah PN Timah. Ironi mulai terbentuk saat kemiskinan melanda
warga sekitar padahal PN Timah mengeksploitasi kekayaan tanah mereka.

Namun suka dan duka mereka hadapi bersama di sana. Dengan tersendat-sendat
sekolah tersebut terus bertahan dengan murid-murid cemerlang mereka yang dijuluki
Laskar Pelangi oleh Ibu Hamzah, salah satu guru di sana. Di sinilah alur utama yang
menyejukkan hati dimulai. Bagaimana mereka semua terus tegar dan bertahan
menghadapi segala keterbatasan yang menyelimuti usaha mereka untuk belajar.

Kelebihan Film (Evaluasi)

Kisah sehari-hari daerah terpencil menjadi kekuatan terbesar dari film ini.
Pengemasannya dalam alur cerita yang mengalir sederhana namun mengena juga
menjadi salah satu kelebihan yang tak tergantikan. Keindahan pulau Belitung juga
menjadi pesona tersendiri dari sisi sinematografi.

Kekurangan Film (Evaluasi)


Terdapat penjelasan yang kurang lengkap mengenai bagaimana Lintang memperoleh
ilmu yang luar biasa dalam bahkan hingga mengetahui nama latin dari tumbuhan
tertentu. Padahal sekolah mereka adalah sekolah yang terpencil dan sulit untuk
mendapatkan buku pengetahuan.

Seandainya terdapat penjelasan bahwa Lintang mendapatkan akses ke buku-buku


berkualitas lewat kapal yang bersinggah dan kebetulan membawa muatan buku
misalnya maka cerita akan lebih masuk akal. Selain itu secara umum tidak dijelaskan
bagaimana Lintang memperoleh ilmunya.

Penutup (Rangkuman)

Melalui kisah persahabatannya yang menghangatkan dan perjuangannya terhadap


berbagai kekurangan yang dihadapi film ini menjadi sangat menarik dan bermakna
untuk ditonton. Ceritanya dapat menjadi inspirasi dan motivasi tersendiri bagi kita untuk
tidak menyia-nyiakan berbagai kelebihan yang telah kita miliki.

Cerita yang apik dari sang penulis, dan sinematografi yang estetis dari sutradaranya
membuat film ini menjadi tamasya visual sekaligus psikologis yang dapat mencerahkan
hati. Tak berlebihan rasanya untuk menobatkan film “Laskar Pelangi” sebagai salah satu
film terbaik Indonesia.

Contoh Teks Ulasan Novel Bumi Manusia


Judul Ulasan

Ulasan Novel “Bumi Manusia” oleh Pramoedya Ananta Toer

Identitas Ulasan / Resensi

Judul : Bumi Manusia


Penulis : Pramoedya Ananta Toer

Cetakan : 17 Januari 2011

Penerbit : Lentera Dipantara

Jumlah
: 535
Halaman

Pendahuluan (Orientasi)

Bumi Manusia merupakan buku pertama dari tetralogi “Buru” yang ditulis oleh salah
satu sastrawan terbesar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, ketika mendekam di penjara
di pulau Buru pada tahun1975. Buku ini sempat dilarang terbit pada tahun 1981 karena
dianggap mengandung ajaran yang kurang baik.

Padahal, nyatanya buku ini justru kaya akan sejarah terutama di masa penjajahan
Belanda dan pesan yang terkandung justru membangkitkan rasa nasionalisme. Novel ini
dianggap sangat berpengaruh besar dan Pramoedya Ananta Toer hampir mendapatkan
diusulkan untuk mendapatkan penghargaan Nobel karenanya. Bagaimana tidak, hingga
tahun 2005 saja buku ini telah telah diterbitkan ke 33 bahasa yang berbeda.

Isi Ulasan Sebuah Novel


Novel ini berlatar akhir abad 18, menampilkan suasana dengan sangat apik dan detail.
Lokasi yang diceritakan pada buku Bumi Manusia yatiu Wonokromo pada akhir abad 19,
yang merupakan kawasan perkebunan tebu, Surabaya, Blora.

Ketika membacanya seolah-olah pembaca berada pada abad masa itu. Pembaca akan
dibuat seolah-olah berada pada zaman itu dengan hiruk pikuk suasana kolonial yang
menimbulkan romansa tersendiri.

Kisahnya dimulai dengan cerita seorang keturunan pribumi, yakni Minke. Ia sering
diolok-olok oleh kaum totok Belanda karena kulitnya yang gelap dan intinya karena ia
adalah seorang keturunan pribumi. Namun untuk ukuran pribumi di masa itu, Minke
termasuk sosok yang terpelajar.

Tidak seperti kebanyakan pribumi lainnya, Minke mendapatkan kesempatan untuk


belajar di sekolah Hindia Belanda. Ia belajar di sekolah yang guru-gurunya berasal dari
tanah Eropa (kebanyakan Belanda). Berbagai literasi dan kebudayaan Eropa telah
terbentuk di dalamnya.

Ia kemudian sangat mengagumi kebudayaan Eropa dan hampir melupakan negerinya


sendiri. Namun pada akhirnya ia menyadari bahwa ternyata kekagumannya itu hanya
terhadap ilmu pengetahuannya saja. Ia dipukul oleh kenyataan bahwa bangsanya
tengah menjadi budak jajahan Eropa yang tidak menghargai hak asasi manusia pribumi.

Dalam kisahnya untuk memperjuangkan hak pribumi ia bertemu dengan seorang


pribumi keturunan Belanda yang memilik wajah Eropa namun berambut dan bermata
Indonesia. Ia pun akhirnya terpikat padanya.

Namun pertemuannya dengan Annelies sang gadis keturunan itu justru membawanya
pada puncak masalah yang harus ia hadapi di pengadilan Hindia Belanda yang sama
sekali tidak memperhatikan hak pribumi di mata hukum.

Kelebihan (Evaluasi)

Keunggulan dari buku ini adalah cerminan sejarah yang sangat kaya dan mendetail.
Novel dengan seksama memperhatikan seluruh suasana dan keadaan sosial politik pada
masa itu. Apa yang dibawakan tidak seklise kisah penjajahan semata, namun kepelikan
yang jarang tersoroti justru muncul dan dibawakan dengan lebih lirih dalam kisahnya.
Kepiawaian Pram dalam menulis benar-benar diperlihatkan dalam buku ini. Gaya
bahasanya yang mengalun, buah pikirannya yang tajam, gaya cerita, pemilihan kata, dan
bagaimana ia berhasil menyihir pembacanya untuk ikut masuk dan merasakan kisah dan
imaji yang tercipta dalam novel ini adalah hal yang langka ditemui.

Kekurangan (Evaluasi)

Hampir tidak ada kekurangan yang menyelubungi novel ini. Pada sebagian bagian
mungkin terdapat beberapa istilah dan pemikiran yang akan lebih sulit untuk dicerna.
Terutama bagi kaum awam atau seseorang yang literasinya tidak secemerlang Pram.

Namun justru itulah salah satu keistimewaan novel ini, mampu membukakan cakrawala
ilmu pengetahuan baru sembari memberikan hiburan baik secara konkret lewat narasi
dan kisahnya yang mendebarkan maupun secara spiritual melalui pemikiran baru yang
mencerahkan.

Penutup (Rangkuman)

Tidak mengherankan rasanya jika buku ini sempat hampir membawanya untuk
mendapatkan penghargaan nobel. Buku yang luar biasa ini mengombinasikan
pencitraan yang apik, narasi yang mengasyikan dan pesan moral yang kuat dapat
menyihir pembacanya untuk seakan benar-benar masuk ke dalam dunia novel yang
dipenuhi berbagai pesona literasi tiada henti.

Tugas !

1. Berikan contoh Ulasan Tentang sebuah Novel, seperti dalam contoh di atas
sesuai dengan strukturnya !
2. Dikirim dalam bentuk File atau langsung ke WA saya.
3. Jangan Lupa Menuliskan : Nama, Kelas, Judul Novel yang diulas.

Anda mungkin juga menyukai