Selamat Berjumpa lagi dengan Pelajaran Bahasa Indonesia, Rabu, Tgl, 5 Mei 2021 dengan Materi : “Teks
Ulasan”
Berikut adalah beberapa contoh teks ulasan atau resensi yang dikemas dengan bahasa
singkat yang mudah dipahami dengan tema: novel (Hujan), buku pelajaran, film, drama
persahabatan, dsb
Identitas Ulasan
Judul : Hujan
Penulis : Tere Liye
Genre/Kategori : Drama
Pendahuluan (Orientasi)
Novel merupakan salah satu bentuk sastra yang telah hadir dari masa ke masa dan
belum tergantikan oleh media lain yang lebih canggih. Hal ini wajar karena media
seperti film akan tetap bergantung pada teks dalam pembuatannya.
Kemudian, teks yang baik masih ditulis dalam wujud prosa seperti novel terlebih dahulu
sebelum dijadikan skenario film. Salah satu novel yang berhasil menyentuh hati
masyarakat adalah Novel Hujan karya Tere Liye.
Pembaca akan merasakan banyak keterkaitan dengan novel ini. Bagaimana masalah
terus menerpa dan harus dilalui secara seksama dan bersama-sama. Cinta, marah, suka
dan duka terpancar dari kisah keseharian yang terjadi di dalamnya.
Novel ini memiliki jumlah tokoh yang singset namun kuat. Tokoh utamanya merupakan
seorang perempuan yang menjadi yatim piatu karena orangtuanya meninggal dalam
bencana alam. Bahkan Lail yang merupakan tokoh utama tersebut menyaksikan sendiri
bagaimana ibunya tidak selamat dari kejamnya bencana itu.
Dari sinilah cerita ini dimulai. Lail kemudian memiliki motivasi lebih agar bisa membantu
menyelamatkan orang lain. Profesi yang dipilihnya adalah menjadi perawat. Seperti
novel Tere Liye yang lain novel ini juga penuh kejutan dari pemutarbalikan alur (plot
twist) yang khas.
Pemutarbalikan alur khas ala Tere Liye masih menjadi aspek unggulannya dalam nvoel
ini. Kebanyakan pembaca tidak akan menduga berbagai plot twist di dalamnya.
Ceritanya sangat menarik dan cenderung mudah dipahami oleh pembaca. Bahasa yang
digunakan sederhana namun tetap indah.
Beberapa peristiwa terlalu terkesan dipaksakan. Salah satu contohnya adalah ketika
terjadi bencana alam yang besar ternyata masih ada bangunan yang tidak rusak dan
utuh. Padahal rasanya kejadian itu tidak mungkin terjadi karena skala bencana yang
sangat besar tersebut.
Penutup (Rangkuman)
Cerita dalam buku ini sangatlah menarik. Ditambah dengan penokohan yang kuat dan
terfokus akan membuat pembacanya semakin terkait dan terhanyut oleh ceritanya.
Belum lagi melalui plot-twist khas Tere Liye, pembaca akan dibuat berdebar-debar dan
penasaran untuk mengetahui akhir kisahnya.
Jumlah
: 151
Halaman
Pendahuluan (Orientasi)
Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa yang penting dikuasai. Apa lagi di
masa revolusi industri 4.0 literasi merupakan salah satu kuncian sukses atau tidaknya
seseorang. Membaca adalah alat utama untuk menguasai berbagai literasi yang
dibutuhkan dalam menghadapi era distruptif ini.
Buku ini ditulis oleh Prof. DR. Henry Guntur Tarigan yang berasal dari Linggajulu,
Kabanjahe, Tanah Karo, Sumatra Utara. Beliau pernah menjadi pengajar tetap pada
FPBS-IKIP Bandung dan dosen luar biasa dalam mata kuliah “Kemahiran Berbahasa
Indonesia” pada Fakultas Sastra Universitas Leiden, Belanda.
Salah satu karyanya yang hingga kini masih terus digunakan sebagai rujukan dari
pembelajaran Bahasa Indonesia adalah “Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa” yang akan diulas pada ulasan ini.
Pada bab pertama buku, dijabarkan mengenai pembelajaran berbahasa yang mencakup:
menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Di sini juga dijelaskan mengenai
pentingnya dan keterhubungan antara berbagai keterampilan berbahasa tersebut bagi
peserta didik atau masyarakat umum.
Bab dua spesifik membahas mengenai membaca nyaring. Membaca nyaring adalah
kegiatan untuk menangkap informasi bersamaan dengan orang lain untuk memahami
pemikiran yang terdapat di teks bacaan. Hingga bab ini, penjelasan di dalamnya
terhitung ditulis dengan singkat dan mudah untuk dipahami.
Kemudian bab tiga berfokus pada membaca dalam hati yang merupakan cara individu
untuk benar-benar memahami apa yang disampaikan dalam teks bacaan. Selanjutnya
pada bab selanjutnya dilanjutkan oleh telaah isi dan dan diakhiri oleh telaah bahasa
dalam membaca.
Prof. DR. Henry Guntur Tarigan memiliki ciri khas dengan membuat buku seputar
bahasa sesuai dengan bidan ilmu yang dipelajarinya. Buku yang berjudul “Membaca
Sebagai suatu keterampilan berbahasa” karangan Prof. DR.Hendry Guntur Tarigan,
memiliki bentuk yang simple dan warna cover yang menarik penggunaan.
Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan memiliki ciri khas yang membuat buku pembelajaran
bahasa sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam mempelajari ilmu ini. Buku ini
menggunakan bahasa yang jelas dan tegas dan tidak segan-segan untuk mengulang
beberapa penjelasan untuk memastikan pembacanya benar-benar paham.
Sayangnya beberapa pemilihan kata atau diksi terasa masih terlalu berat untuk
dipahami. Kita harus sering membuka glosarium untuk memahami suatu istilah
kebahasaan yang menggunakan bahasa akademik atau istilah khusus keilmuan.
Padahal jika menggunakan istilah dan kata-kata yang sederhana, semua kalangan dapat
memahaminya dengan lebih mudah tanpa melihat glosarium. Namun hal ini bisa jadi
kelemahan atau justru kelebihan bagi kalangan tertentu, terutama untuk peserta didik
yang sedang menempuh pendidikan tinggi.
Penutup (Rangkuman)
Tahun
: 2008
Diputar
Pendahuluan (Orientasi)
Film merupakan salah satu wujud karya seni yang paling digemari oleh masyarakat. Film
jika diproduksi dengan tepat dapat memberikan hiburan sekaligus mengedukasi
penontonnya dengan berbagai pesan kuat yang disampaikan melalui ceritanya.
Salah satu film dengan ktriteria tersebut adalah Laskar Pelangi yang disutradarai oleh
Riri Riza. Sementara itu, ceritanya diangkat dari novel dengan judul yang sama dan
ditulis oleh Andrea Hirata.
Isi Ulasan
Cerita dimulai saat Ikal kembali ke kampung halamannya yang berada di pulau Belitung.
Ia kemudian menceritakan masa kecilnya di sana, saat pertama kali masuk ke sekolah SD
Muhammadiyah. Di sana ia bertemu dengan 9 sahabatnya yang kelak disebut sebagai
kelompok Laskar Pelangi.
Namun suka dan duka mereka hadapi bersama di sana. Dengan tersendat-sendat
sekolah tersebut terus bertahan dengan murid-murid cemerlang mereka yang dijuluki
Laskar Pelangi oleh Ibu Hamzah, salah satu guru di sana. Di sinilah alur utama yang
menyejukkan hati dimulai. Bagaimana mereka semua terus tegar dan bertahan
menghadapi segala keterbatasan yang menyelimuti usaha mereka untuk belajar.
Kisah sehari-hari daerah terpencil menjadi kekuatan terbesar dari film ini.
Pengemasannya dalam alur cerita yang mengalir sederhana namun mengena juga
menjadi salah satu kelebihan yang tak tergantikan. Keindahan pulau Belitung juga
menjadi pesona tersendiri dari sisi sinematografi.
Penutup (Rangkuman)
Cerita yang apik dari sang penulis, dan sinematografi yang estetis dari sutradaranya
membuat film ini menjadi tamasya visual sekaligus psikologis yang dapat mencerahkan
hati. Tak berlebihan rasanya untuk menobatkan film “Laskar Pelangi” sebagai salah satu
film terbaik Indonesia.
Jumlah
: 535
Halaman
Pendahuluan (Orientasi)
Bumi Manusia merupakan buku pertama dari tetralogi “Buru” yang ditulis oleh salah
satu sastrawan terbesar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, ketika mendekam di penjara
di pulau Buru pada tahun1975. Buku ini sempat dilarang terbit pada tahun 1981 karena
dianggap mengandung ajaran yang kurang baik.
Padahal, nyatanya buku ini justru kaya akan sejarah terutama di masa penjajahan
Belanda dan pesan yang terkandung justru membangkitkan rasa nasionalisme. Novel ini
dianggap sangat berpengaruh besar dan Pramoedya Ananta Toer hampir mendapatkan
diusulkan untuk mendapatkan penghargaan Nobel karenanya. Bagaimana tidak, hingga
tahun 2005 saja buku ini telah telah diterbitkan ke 33 bahasa yang berbeda.
Ketika membacanya seolah-olah pembaca berada pada abad masa itu. Pembaca akan
dibuat seolah-olah berada pada zaman itu dengan hiruk pikuk suasana kolonial yang
menimbulkan romansa tersendiri.
Kisahnya dimulai dengan cerita seorang keturunan pribumi, yakni Minke. Ia sering
diolok-olok oleh kaum totok Belanda karena kulitnya yang gelap dan intinya karena ia
adalah seorang keturunan pribumi. Namun untuk ukuran pribumi di masa itu, Minke
termasuk sosok yang terpelajar.
Namun pertemuannya dengan Annelies sang gadis keturunan itu justru membawanya
pada puncak masalah yang harus ia hadapi di pengadilan Hindia Belanda yang sama
sekali tidak memperhatikan hak pribumi di mata hukum.
Kelebihan (Evaluasi)
Keunggulan dari buku ini adalah cerminan sejarah yang sangat kaya dan mendetail.
Novel dengan seksama memperhatikan seluruh suasana dan keadaan sosial politik pada
masa itu. Apa yang dibawakan tidak seklise kisah penjajahan semata, namun kepelikan
yang jarang tersoroti justru muncul dan dibawakan dengan lebih lirih dalam kisahnya.
Kepiawaian Pram dalam menulis benar-benar diperlihatkan dalam buku ini. Gaya
bahasanya yang mengalun, buah pikirannya yang tajam, gaya cerita, pemilihan kata, dan
bagaimana ia berhasil menyihir pembacanya untuk ikut masuk dan merasakan kisah dan
imaji yang tercipta dalam novel ini adalah hal yang langka ditemui.
Kekurangan (Evaluasi)
Hampir tidak ada kekurangan yang menyelubungi novel ini. Pada sebagian bagian
mungkin terdapat beberapa istilah dan pemikiran yang akan lebih sulit untuk dicerna.
Terutama bagi kaum awam atau seseorang yang literasinya tidak secemerlang Pram.
Namun justru itulah salah satu keistimewaan novel ini, mampu membukakan cakrawala
ilmu pengetahuan baru sembari memberikan hiburan baik secara konkret lewat narasi
dan kisahnya yang mendebarkan maupun secara spiritual melalui pemikiran baru yang
mencerahkan.
Penutup (Rangkuman)
Tidak mengherankan rasanya jika buku ini sempat hampir membawanya untuk
mendapatkan penghargaan nobel. Buku yang luar biasa ini mengombinasikan
pencitraan yang apik, narasi yang mengasyikan dan pesan moral yang kuat dapat
menyihir pembacanya untuk seakan benar-benar masuk ke dalam dunia novel yang
dipenuhi berbagai pesona literasi tiada henti.
Tugas !
1. Berikan contoh Ulasan Tentang sebuah Novel, seperti dalam contoh di atas
sesuai dengan strukturnya !
2. Dikirim dalam bentuk File atau langsung ke WA saya.
3. Jangan Lupa Menuliskan : Nama, Kelas, Judul Novel yang diulas.