Anda di halaman 1dari 7

1

UNIVERSITAS BINA INSAN KOTA LUBUKLINGGAU


TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU

Dosen Pengampu : Dr. H. Abdullah Hehamahua , S.H., M.M.

KELOMPOK II :

BENNI MARDIYANSAH NPM. 2023005

JEMMY AMIN GUMAYEL NPM. 2023006

DEA NATALIA NPM.2023007

ANGGUN FREZKY AMELIA NPM. 2023008

SISKA YULIANA NPM. 2023009

--------------- Lubuklinggau, Maret 2021 ---------------

FILSAFAT ILMU
2

SOAL :
Kabupaten Musi Rawas Dan Kabupaten Musi Rawas Utara Merupakan Kabupaten dengan
Wilayah yang kaya akan Sumber Daya Alam, merupakan daerah lubung Pangan di Provinsi
Sumatera Selatan, namun pada kenyataannya, 2 Kabupaten ini menurut Perpres Nomor
131 Tahun 2015 tentang Penetapan daerah tertinggal tahun 2015 – 2019, kedua Kabupaten
ini Tergolong Daerah tertinggal ( kode 1605 Kab Musi Rawas, kode 1612 Kab. Musi Rawas
Utara).

► Untuk Kelompok 2, ditugaskan untuk mengkaji permasalahan tersebut diatas, dengan


menggunakan teori ilmiah yang terjadi konsistensi antara pemikiran dengan permis yang
ada dibuktikan melalui data-data pendukung, studi kasus dikaji dari tahun 2015 – 2019.

FILSAFAT ILMU
3

BAB I.

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lahir pada tahun 1945 merupakan sebuah
negara yang berdaulat dengan bentuk pemerintahan Republik. Tidak hanya dikenal sebagai
negara kepualauan, Negeri ini menganut paham demokrasi dalam sendi kehidupan
bernegara. Di era globalisasi saat ini, rakyat sebagai salah satu stakeholoder penting dalam
sebuah demokrasi harus lebih pintar dalam mengamati ataupun mengawasi tingkah dan
kebijakan yang dibuat oleh Penentu kebijakan. Negara yang menganut sistem demokrasi
tentu sudah tidak asing dengan otonomi daerah. Otonomi daerah bisa diartikan sebagai
kewajiban yang dikuasakan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat
untuk meningkatkan daya guna dan juga hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam
rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Prinsip otonomi daerah menggunakan prinsip
otonomi seluas- luasnya, dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan
mengatur semua urusan pemerintahan.

Otonomi Daerah dengan kewenangan mengembangkan wilayah masing-masing,


terkadang tidak selaras dengan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga tata
kelola masing-masing daerah berbeda satu sama lainnya, yang berimplikasi terhadap
indeks pembangunannya, oleh karena itu pemerataan pembangunan terkadang tidak dapat
dilaksanakan dengan optimal, masih adanya daerah tertinggal seperti di Kabupaten Musi
Rawas dan Kabupaten Musi Rawas Utara di Provinsi Sumatera Selatan.

Dilatarbelakangi dari pemaparan pokok permasalahan diatas muncul sebuah


gagasan dengan merumusan masalah menjadi bagaimana pelaksanaan mengkaji faktor
penyebab ketertinggalan daerah Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Rawas
Utara dilihat dari aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan berbagai fasilitas pendukung
lainnya.

FILSAFAT ILMU
4

2. TUJUAN PENELITIAN

a) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi, alasan penyebab Kabupaten Musi


Rawas dan Kabupaten Musi Rawas Utara tergolong dalam daerah tertinggal
berdasarkan Perpres Nomor 131 Tahun 2015.

b) Untuk mengetahui perkembangan Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi


Rawas Utara saat ini.

BAB II.

LANDASAN TEORI

1. LANDASAN TEORI

Menurut Bogdan dan Taylor metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis, lisan dari informan dan perilaku
yang diamati. Digunakan metode deskriptif kualitatif dalam penelitian ini dikarenakan
peneliti ingin memperoleh gambaran (keterangan) yang lebih akurat dan mendalam
berkaitan dengan konteks permasalahan yang dikaji (Moleong:2004).

2. PENELITIAN TERDAHULU

Berdasarkan penelitian Badan Litbang pada tanggal 20 Februari 2017 Kabupaten


Musi Rawas masih tergolong Daerah Tertinggal dengan potensi yang maju, “Mulai
2001 kota Linggau bergeser ke Ibu Kota, sehinggga kami tidak lagi ada kotanya.
Hanya ibunya. Karena puluhan tahun, mulai dari 1963-2001 semangat kita adalah
semangat membangun kota yang tertinggal. Baru mulai 2013 Musi Rawas
berkembang lagi dengan timbulnya Kota Musi Rawas Utara. Ada 160 desa 213
kelurahan. Dengan jumlah penduduk 470.352 jiwa,” ungkap Hendra Gunawan, Bupati
Musi Rawas yang hadir dalam rapat tindak lanjut kesiapan PPN (Program Prioritas

FILSAFAT ILMU
5

Nasional) 2017 BPP Kemendagri. (https://litbang.kemendagri.go.id/website/musi-


rawas-daerah-tertinggal-dengan-potensi-yang-maju/)

Berdasarkan statement Bupati Musi Rawas Utara H. Syarif Hidayat pada tanggal 18
Agustus 2020 menyatakan bahwa Kabupaten Musi Rawas Utara tergolong Daerah
Tertinggal berdasarkan Perpres Nomor 63 Tahun 2020. "Tapi kita tidak bisa berada di
status ini selamanya, kita harus terus membangun supaya daerah ini maju dan
berkembang," ujar Bupati Muratara.

(https://sumsel.tribunnews.com/2020/08/18/kabupaten-muratara-satu-satunya-
daerah-tertinggal-di-sumsel-bupati-syarif-hidayat-tidak-perlu-malu?page=all)

BAB III.

METODA PENELITIAN

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan
menggunakan studi deskriptif, dengan pendekatan “kualitatif” yaitu suatu metode dalam
meneliti individu maupun kelompok masyarakat, ataupun suatu peristiwa pada masa
tertentu. Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk menggambarkan, membuat, dan
meringkas berbagai kondisi, atau berbagai situasi yang timbul di masyarakat yang
menjadi objek penelitian tersebut.

BAB IV.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. DESKRIPSI DATA

Data bersumber dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten
Musi Rawas Utara yang dideskripsikan dibawah ini :

FILSAFAT ILMU
6

Kabupaten Musi Rawas

1. Mata Pencaharian Penduduk :

2. Tingkat Pendidikan :

3. Jumlah Tenaga Kerja :

4. Tingkat Kecukupan Fasilitas Kesehatan :

5. Tingkat Kecukupan Fasilitas Pendidikan :

6. Ketersediaan Jalan Aspal :

7. Ketersediaan Sarana Transportasi :

8. Ketersedian Air Bersih :

2. PEMBAHASAN

BAB V.

SIMPULAN DAN SARAN

1. SIMPULAN

2. KETERBATASAN

3. IMPLIKASI

4. SARAN

FILSAFAT ILMU
7

FILSAFAT ILMU

Anda mungkin juga menyukai