Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

MATA KULIAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

DISUSUN OLEH

KELOMPOK VIII

1. ALYA MAULY HANDAYANI P07124022039


2. AMALINA NINGSIH P07124022040
3. ANI SOPIAH P07124022041
4. AOLIA PUTRI P07124022042
5. AYU PURWANINGSIH P07124022043

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES MATARAM PRODI DIII KEBIDANAN

T.A. 2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN
MENGURAIKAN PERAN DAN FUNGSI BIDAN SEBAGAI PENELITI,
PENDIDIK DAN PELAKSANA DI RUANG KIA UPT BLUD PUSKESMAS
KEDIRI

Laporan Kelompok Praktik Laboratorium Klinik I


Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui
PadaTanggal……. November 2021

Disusun oleh:
Kelompok VIII

Menyetujui,

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Lahan

(R.A Wulandari SST) (NI wayan Padmi Lestari Amd.Keb)


LEMBAR PENGESAHAN

MENGURAIKAN PERAN DAN FUNGSI BIDAN SEBAGAI PENELITI,


PENDIDIK DAN PELAKSANA DI RUANG KIA UPT BLUD PUSKESMAS
KEDIRI

Disusunoleh:

Kelompok : VIII PUSKESMAS BANYUMULEK

Nama / NIM :

1. ALYA MAULY HANDAYANI P07124022039


2. AMALINA NINGSIH P07124022040
3. ANI SOPIAH P07124022041
4. AOLIA PUTRI P07124022042
5. AYU PURWANINGSIH P07124022043

Telah diseminarkan di depan pembimbing

Pada Tanggal.............November 2021

Menyetujui,

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Lahan

(R.A Wulandari SST) (NI wayan Padmi Lestari Amd.Keb)

Ketua Jurusan Kebidanan

(Syajaratuddur Faiqah, S.Si.T.,M.Kes)

(NIP. 197608032003122002)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan Hidayah-Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang dapat membangun guna kesempurnaan laporan ini. Dan
selesainya kegiatan praktik laboratorium Klinik I, dan penyusunan laporan ini,
kami juga tak lupa mengucapkan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat:

1. H. Awan Dramawan, S.Pd.,M., Direktur Poltekkes Mataram


2. SyajaratuddurFaiqah,S.Pd.,M.Kes, Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Mataram
3. Aty Sulianty, SST.,M.Kes, Kaprodi DIII Kebidanan Poltekkes Mataram
4. Irmayani, SsiT, M.Kes, Dosen Pembimbing Pendidikaan 1
5. Lina Sundayani, SPd.M.Kes, Dosen Pembimbing Pendidikan 2
6. H,Sahruji. SE, SKM., MM Kepala Pimpinan UPT BLUD Puskesmas Kediri
7. Heni WRD lehan, SST Bidan koordinator
8. Baiq sapti anggari W Amd.Keb Pembimbing Lahan 1
9. Habibah Amd.Keb Pembimbing lahan 2
10. Seluruh Bidan serta Staf UPT Puskesmas Banyumulek

Terimakasih kepada para pembimbing yang telah membimbing kami dalam


praktik ini, sehingga kami dapat melaksanakan praktik ini.

Mataram, 02 November 2022

Kelompok VIII
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA (disesuaikan dengan kasus yang diambil)
2.1 Pengertian IlmuBudaya Dasar
2.2 Aspek sosial budaya dasar dan pendekatan bidan dalam budaya
dasar Dan Aspek Sosial budaya pada adat sasak
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Hasil Wawancara Pada Bidan puskesmas Banyumulek
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

lmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) adalah suatu ilmu yang mencakup
penguasaan pengetahuan tentang keberagaman, kesederajatan, dan
kemartabatan manusia sebagai makhluk sosial dan individu dalam kehidupan
bermasyarakat.Dari aspek sosial budaya dasar bidan memberikan
konseling,informasi,dan edukasi untuk menanggulangi permasalahan-
permasalahan dan memberikan solusi serta penyuluhan terbaik kepada
masyarakat.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu untuk beradaptasi dengan aspek sosial
budaya masyarakat sasak di puskesmas Banyumulek sehingga
mahasiswa dapat berperan sebagai “agent of change” di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui budaya dan mitos yang ada didaerah “Ny.Z”serta
peran mahasiswa dapat membenarkan atau meluruskan mengenai mitos
tersebut.

1.3 Manfaat
1. Kepada pihak puskesmas Banyumulek agar terus meningkat dan
mempertahankan mutu pelayanan, khususnya yang berkaitan dengan
aspek sosial budaya sasak.
2. Kepada pembimbing untuk meningkatkan dan mempertahan bimbingan
kepada para mahasiswa yang melakasanakan praktik untuk dapat
menerapkan teori yang telah diperoleh dari institusinya masing-masing.
3. Bagi mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tujuan dan manfaat dari
penerbangan aspek sosial budaya sasak.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Ilmu Sosial Budaya Dasar

lmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) adalah suatu ilmu yang


mencakup penguasaan pengetahuan tentang keberagaman,
kesederajatan, dan kemartabatan manusia sebagai makhluk sosial
dan individu dalam kehidupan bermasyarakat. Ilmu tersebut juga
mengajari kita untuk memahami dan menghormati estetika, etika, dan
nilai-nilai budaya yang menjadi pedoman bagi kesejahteraan dan
keteraturan hidup dalam menata kehidupan dan kebersamaan di
masyarakat

2.2 Aspek sosial budaya dasar dan pendekatan bidan dalam budaya
dasar.

Dari aspek sosial budaya dasar bidan memberikan


konseling,informasi,dan edukasi untuk menanggulangi permasalahan-
permasalahan dan memberikan solusi serta penyuluhan terbaik
kepada masyarakat.Ilmu sosial dan ilmu budaya yang diperoleh dapat
digunakan sebagai pendekatan dan pemecahan bagi masalah yang
timbul dalam masyarakat. Pendekatan dalam ilmu sosial dan budaya
dasar membantu memperluas pandangan bahwa masalah sosial,
kemanusiaan dan budaya dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
Dengan wawasan ini juga mahasiswa akan mampu melihat masalah
social dalam konteks yang lebih luas dan tidak terikat pada satu sudut
pandang.
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tanggal / waktu pengumpulan data : 03 November 2022

Tempat pengumpulan data : Ruang KIA/KB

PENDEKATAN BIDAN DALAM WILAYAH BANJAR BALI ATAU PAGUYUBAN


/ AGAMA / KESENIAN

Hasil Wawancara

Biodata / identitas bidan

Nama : Sri Wahyuni Amd.Keb

Umur : 51 Tahun

Jabatan : Bidan

Upaya pelayanan kesehatan melalui pendekatan agama, pesantren, banjar /


paguyuban dan kesenian yang telah dilakukan Bidan Titin Saraswati di ruang KIA
:

1. Upaya Pelayanan Kesehatan Melalui Pendekatan Agama


Mengarahkan masyarakat untuk selalu menerapkan hidup sehat,seperti
menjaga kesehtan tubuh kita karena termasuk sebagian dari iman.
2. Upaya Pelayanan Kesehatan Melalui Pendekatan Di Pesantren
Memberikan penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat untuk upaya
pencegahan penyakit,dan memberikan imunisasi preventif untuk mencegah
penyakit tersebut.Kemudian sosialisasi tentang pembentukan kadar
kesehatan remaja yang ada di pesantren atau koseler sebaya,maka kadar itu
yang akan memberikan penyuluhan jika ada keluhan dari sesama santri,dia
akan konsul ke kadar remaja yang ada di pesantren tersebut,jika kadarnya
tidak bisa memberikan solusi mka akan konsultasi ke puskesmas atau bidan
yang menangani,biasanya penanggung jawab reproduksi dari sana.

3. Upaya Pelayanan Kesehatan Melalui Pendekatan Banjar / Paguyuban


Melakukan Promosi Kesehatan dalam mencegah penyakit dan memberikan
penyuluhan tentang bagaimana menjaga kesehatan, baik kesehatan pribadi,
keluarga maupun masyarakat.
4. Upaya Pelayanan Kesehatan Melalui Pendekatan Kesenian
Tidak terdapat sanggar seni disini tidak seperti di kota tetapi daerah di karang
bayan terdapat kelompok musik seperti gendang belek dan itu sama juga
dengan melakukan kerjasama dengan kelompok kesenian gendang beleq
untuk melakukan penyuluhan melalui kesenian gendang beleq dan adat
istiadat dari sana.

ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA MASYARAKAT DI DAERAH SIGERONGAN

1. Penerapan aspek sosial budaya pada adat tertentu yang berada di


provinsi NTB selama masa kehamilan
Bidan selalu menyesuaikan dengan adat di daerah masyarakat
jika memang adanya mitos yang ada di masyarakat tersebut tentang Adat
dan istiadatnya.Bidan selalu menanyakan jika terdapat hal yang
menyimpang, misalnya adat di daerah Banayumulek tidak boleh
menyiapkan perlengkapan bayi terlebih dahulu. Untutk itubidan
melakukan penyuluhan untuk membahas mitos-mitos yang berkembang
di masyarakat.Mana yang sekiranya tidak baik untuk ibu hamil sudah
diluruskan oleh tenaga kesehatan mengenai mitos-mitos yang
berkembang di masyarakatnya.

2. Aspek – aspek sosial budaya yang berdampak negatif dan positif


- Dampak negatif
Masyarakat terlalu percaya dengan adanya mitos-mitos
yang ada di daerahnya,padahal mitos tersebut baik bagi
masyarakat itu sendiri.Contohnya ibu hami dilarang mengonsumsi
udang karena dapat menyebabkan bayi keluar masuk pintu atas
panggul serta tidak bisa lahir normal tetapi kenyataannya
makanan tersebut sangat baik karena dapat meningkatkan protein
bagi ibu hamil.Jadi mitos yang tidak benar di daerahnya patut
untuk kita perbaiki atau dibenarkan sesuai dengan teori dalam
kesehatan.

- Dampak positif
Di daerah tersebut terdapat juga mitos-mitos yang benar
terjadi dan tidak baik untuk ibu hamil.Jadi tidak ada salahnya
masyarakat percaya akan hal itu karena mitos tersebut sudah
pernah terjadi di daerahnya dan itu memang tidak baik bagi ibu
hamil.Contohnya,tidak bolehmengonsumsi nanas terlalu banyak
dikarenakan mengandung enzim bromelain yang dapat
memecahkan protein di dalam tubuh sehinggadapat memancing
kontraksi dan menyebabkan pendarahan(keguguran).Jadi mitos-
mitos yang baik bagi ibu hamil bagus untuk di kembangkan di
daerah tersebut.

1. Peran bidan untuk menguatkan dampak positif pada aspek


budaya tersebut

Bidan selalu memberi dukungan dan nasehat yang meyakinkan


kepada masyarakat khusuSnya ibu hamil agar tetap melakukan teradisi
yang memang benar berdampak positif untuk kesehatannya dan janin
yang dikandungnya

2. Cara bidan untuk mengurangi dampak negative pada aspek


sosial budaya

- Melakukan konseling kepada ibu hamil untuk mengurangi


kebiasaan yang merugikan kesehatan ibu dan bayi.
- Mengadakan kelas ibu hamil dan penyuluhan kesehatan.
- Melakukan penyulkuhan di Posyandu
BAB IV

PEMBAHASAN

Jadi teori yang kami ambil berkaitan dengan teori di lahan praktik. Seperti
konseling dan penyuluhan yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan
yang terjadi di masyarakat dan kita sebagai bidan memberikan solusi atau
meluruskan mitos-mitos yang dipercayai oleh masyarkat. Dan bidan tidak bisa
berdiri sendiri melainkan dibantu oleh kader, kadus atau masyarakat lainnya. Dan
juga mengurangi kepercayaan masyarakat yang berdamfak negatif.
BAB V

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan bahwa bidan dapat memberikan penyuluhan dan


konseling mengenai masalah-masalah di daerahnya yang timbul di
masyarakat maupun individu. Baik bisa dilakukan dengan pendekatan di
posyandu dan peunyuluhan lainnya.

3.2 Saran
Sebagai Masyarakt sebaiknya tetap melakukan konseling dan
melestarikan budaya yang telah terjaga untuk melestarikan nenek
moyang.Namun perlu memperhatikan beberapa mitos yang berkembang
seputar masa kehamilan.Sebaiknya setiap mitos tersebut mendapatkan
kajian tentang dampak positif dan negatif agar tidak merugikan
masyarakat itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

https://leksikabookstore.com/product-detail/ilmu-sosial-dan-budaya-dasar-
buku-ajar-kebidanan

https://kebidanantingkata.blogspot.com/2013/10/ilmu-sosial-dan-budaya-
dasar.html
DAFTAR TILIK ASPEK SOSIAL BUDAYA DASAR PADA ADAT SASAK
Nama : Zahratul Aini

Alamat : Peseng

NO JENIS ADAT SASAK YA TIDAK


1 PRANIKAH Merariq √
Sejati √
Selabar √
2 NIKAH Baliq Lampaq/Tampak √
Sorong Serah/aji krama √
Bait Janji √
Nyerah gantiran/pisuke √
Nyongkolan √
3 KEHAMILAN Orang tua Pantang cukur √
rambut
4 PERSALINAN Upacara nalet adik kaka √
5 NIFAS Upacara nalet Adik √
kakak
6 BBL Upacara Turun Tanak √
Upacara Ngaranin √
Upacara Ngurisan √
Upacara Dur hidupp √
medak api
Upacara Besunat √

NO KEHAMILAN YA TIDAK ALASAN


1 Tidak boleh makan √ Dapat memicu terjadinya
salak dan nanas konrtaksi dan
menyebabkan ibu hamil
sembelit
2 Orang tua pantang √ Biar tidak gatal perutnya.
cukur rambut.
3 Tidak boleh duduk √ Sulit saat pembukaan
di depan pintu. kelahirannya.
4 Dilarang melilitkan √ Agar anak yang
handu dileher. dikandung tidak dillilit tali
pusar.

Anda mungkin juga menyukai