REKAYASA GEMPA
“Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus”
DISUSUN OLEH
ANATASYA SUNDAH (16014018)
BELLA TANGIAN (16014013)
GRASIA RENGKUNG (16014011)
ROSADELIMA GOLUNG (16014003)
DESSY PANGUMPIA (16014008)
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE
MANADO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
Tulangan Longitudinal
1. Pada setiap irisan penampang komponen struktur lentur:
Jumlah tulangan atas dan bawah tidak boleh kurang dari
√𝒇′𝒄
𝑨𝒔 𝒎𝒊𝒏 = 𝒃 𝒅
𝟒 𝒇𝒚 𝒘
Tulangan Memanjang
Rasio penulangan tidak boleh kurang dari 0.01 dan tidak boleh lebih dari 0.06
Tulangan Transversal
1. Ketentuan mengenai jumlah tulangan transversal
a. Rasio volumetrik tulangan spiral atau sengkang cincin, tidak boleh kurang
dari:
Dengan fy adalah kuat leleh tulangan spiral, tidak boleh diambil lebih dari
400 MPa
b. Luas total penampang sengkang tertutup persegi tidak boleh kurang dari:
c. Tulangan transversal harus berupa sengkang tunggal atau tumpuk.
Tulangan pengikat silang dengan diameter dan spasi yang sama dengan
diameter dan spasi sengkang tertutup boleh dipergunakan. Tiap ujung
tulangan pengikat silang harus terikat pada tulangan longitudinal terluar.
Pengikat silang yang berurutan harus ditempatkan secara berselang-seling
berdasarkan bentuk kait ujungnya.
d. Bila kuat rencana pada bagian inti komponen struktur telah memenuhi
ketentuan kombinasi pembebanan termasuk pengaruh gempa tidak perlu
diperhatikan.
e. Bila tebal selimut beton di luar tulangan transversal pengekang melebihi
100 mm, tulangan transversal tambahan perlu dipasang dengan spasi tidak
melebihi 300 mm. Tebal selimut di luar tulangan transversal tambahan
tidak boleh melebihi 100 mm.