Anda di halaman 1dari 4

Perbaikan bangunan dengan cara mengurangi beban gempa dapat dilakukan dengan mengurangi

berat sendiri bangunan, seperti mengubah fungsi bangunan, menggunakan bahan bangunan yang
ringan, mengurangi jumlah lantai, dan pemberian isolasi dasar. Pengurangan gaya gempa dengan
mengurangi berat sendiri dapat terjadi karena besarnya gaya gempa berbanding lurus dengan berat
bangunan.

beton styrofoam merupakan bahan ringan yang dapat digunakan untuk pasangan dinding. Di
samping beratnya ringan, bahan ini juga memiliki sifat yang lebih daktail dari pasangan bata pada
umumnya. Dengan demikian, beton ini cocok untuk digunakan sebagai bahan dinding pada daerah
gempa. Selain itu, dapat pula dimanfaatkan sebagai alternatif penyelesaian bangunan yang berada di
lokasi dengan potensi likuifaksi.

Sementara itu, pemberian isolasi dasar dapat diterapkan untuk mengurangi gaya gempa karena
waktu getar bangunan menjadi lebih panjang. Di samping untuk mengurangi kerusakan struktur,
isolasi dasar juga digunakan untuk mengurangi kerusakan mekanikal, elektrikal, dan arsitektural yang
disebabkan mengecilnya percepatan lantai. Namun sayang, cara ini belum banyak digunakan di
Indonesia.

Kerentanan bangunan juga dapat dikurangi dengan memperkuat struktur dengan berbagai cara.
Untuk bangunan rumah sederhana berupa dinding pasang bata, perkuatan dilakukan dengan
menggunakan kawat kasa dan pita polipropilena, serta diplester dengan mortar.

Perbaikan dan Perkuatan Bangunan Sederhana Akbat Gempa

1) Perbaikan Tujuan utama dari perbaikan adalah untuk mengembalikan bentuk arsitektur
bangunan agar semua perlengkapan atau peralatan dapat berfungsi kembali. Perbaikan
tidak ada kaitannya dengan struktur. Tindakan-tindakan yang termasuk kategori ini meliputi:
a. Menambal retak-retak pada tembok, plesteran, dll.
b. Memperbaiki pintu, jendela, mengganti kaca, dll.
c. Memperbaiki kabel-kabel listrik.
d. Memperbaiki pipa air, pipa gas, saluran pembuangan.
e. Membangun kembali dinding-dinding pemisah dan pagar.
f. Memplester kembali dinding-dinding
2) Restorasi Tujuan dari restorasi adalah untuk melakukan perbaikan pada
komponenkomponen struktur penahan beban dan mengembalikan kekuatan semula.

Tindakan-tindakan yang termasuk kategori ini meliputi :

a. Menginjeksikan air semen atau bahan-bahan epoxy ke dalam retakretak kecil yang
terjadi pada dinding pemikul beban, balok maupun kolom.
b. Penambahan jaringan tulangan pada dinding pemikul, balok, maupun kolom yang
mengalami retak besar kemudian diplester kembali.
c. Membongkar bagian-bagian dinding yang terbelah dan menggantikannya dengan
dinding baru dengan spesi yang lebih kuat dan dijangkar pada portal.
d. Membongkar bagian kolom atau balok yang rusak, memperbaiki tulangannya, lalu
dicor kembali.
3) Perkuatan Tujuan dari perkuatan adalah membuat bangunan menjadi lebih kuat dari
kekuatan semula Tindakan-tindakan yang termasuk kategori ini meliputi :
a. Menghilangkan sumber-sumber kelemahan atau yang dapat menyebabkan tejadinya
konsentrasi tegangan di bagian-bagian tertentu, antara lain :
i. Penyebaran kolom yang tidak simetris
ii. Penyebaran letak dinding yang tidak simetris.
iii. Beda kekakuan yang besar antara lantai yang satu dengan yang lainnya
iv. Bukaan-bukaan yang berlebihan.
b. Menjadikan bangunan sebagai satu kesatuan dengan jalan mengikat semua
komponen-komponen penahan beban satu dengan yang lainnya.
c. Menghindarkan terjadinya kehancuran getas dengan cara memperbaiki, menambah,
dan memasang tulangn sesuai dengan detail-detail untuk mencapai daktilitas yang
cukup.
d. Menambah daya tahan terhadap beban lateral, dengan jalan menambah dinding,
menambah kolom, dll

Bantuan Sosial terhadap bencana

Tidak banyak yang dapat kita lakukan untuk mencegah bencana. Namun, saat bencana terjadi, ada
banyak hal yang dapat dilakukan untuk membantu korban bencana alam.

Dengan membantu para korban bencana alam, setidaknya kita dapat meringankan beban mereka.

Berikut ini daftar ide hal yang dapat kita lakukan untuk membantu sesama yang tertimpa musibah
bencana yang bisa kamu lakukan:

1. Bantuan Medis

Alat kesehatan, obat-obatan, perawatan, dan bantuan medis sangat dibutuhkan korban bencana
alam.

Saat bencana terjadi, banyak orang akan terluka, baik luka ringan maupun luka berat. Karenannya,
pertolongan medis sangat dibutuhkan.

Bagi Toppers yang ingin memberi bantuan medis, fokus saja pada obat-obatan umum, atau tempat
perawatan darurat sementara seperti velbed.

2. Bantuan Psikologis

Selain kesehatan fisik, kesehatan mental para korban pun perlu dijaga. Para korban, khususnya anak-
anak, akan mengalami trauma ringan maupun berat.

Bagi Toppers yang punya pengetahuan di bidang konseling dan psikologi, kalian bisa bergabung
dengan tim relawan sebagai psikolog.

3. Bantuan Pendidikan dan Edukasi

Bencana alam juga dapat membuat fasilitas, sarana, dan prasarana pendidikan rusak. Akibatnya,
murid-murid tidak dapat melanjutkan sekolah hingga waktu tertentu.
Pengadaan unit sekolah darurat pun menjadi opsi alternatifnya. Selain tenaga pendidik, buku dan
alat tulis juga sangat dibutuhkan.

4. Bantuan Sandang Pangan

Makanan dan pakaian juga sangat dibutuhkan korban bencana alam. Pemberian sandang pangan
dapat dilakukan untuk membantu korban bencana alam di Indonesia.

Terlebih lagi, dalam peristiwa besar seperti tsunami, longsor, atau badai, para korban akan
kehilangan pakaian yang dimilikinya.

Makanan dan minuman pun kuantitasnya terbatas. Berilah pakaian layak pakai dan asupan yang baik
kepada para korban bencana alam.

5. Bantuan Hunian Sementara

Rusaknya perumahan mengakibatkan para korban kesulitan untuk melakukan kegiatan pribadi,
bahkan sekadar tidur pun terganggu.

Oleh karena itu, bantuan berupa hunian sementara dinanti-nanti para korban. Meskipun nantinya
hunian sementara yang diberikan bukanlah milik pribadi, melainkan milik bersama, tetap saja para
korban akan bahagia dan bersyukur atas bantuan ini plus  meningkatkan rasa kebersamaan.

. Bantuan Kerohanian dan Keagamaan

Indonesia merupakan negara yang sangat menjunjung keagamaan. Sekalipun bencana alam terjadi,
aktivitas agama tidak boleh terhenti kiranya.

Toppers dapat memenuhi kebutuhan kerohanian dan keagamaan para korban bencana alam di
Indonesia dengan menyediakan unit tempat ibadah sementara, peralatan ibadah, maupun sekadar
jasa keagamaan.

7. Bantuan Informasi

Pada saat pascabencana, informasi sangat dibutuhkan. Misalnya, informasi data jumlah korban, peta
bencana, kabar terkini, tanggap bencana, dan sebagainya.

Selain itu, masyarakat yang berada di luar wilayah bencana pun membutuhkan informasi valid
terkait perkembangan penanggulangan bencana alam maupun situasi-kondisi para korban.

Daripada menyebar kabar simpang siur, Toppers verifikasi dahulu kabar yang ada. Selanjutnya,
sebarkan jika perlu.

Tindakan sederhana ini sudah termasuk sebagai cara membantu korban bencana alam, loh.

8. Bantuan Transportasi

Akses jalan memang akan menghambat arus keluar-masuk mobilitas tanggap bencana, namun bukan
berarti transportasi tidak begitu dibutuhkan. Malah sebaliknya, yakni transportasi sangat dibutuhkan
untuk memperlancar dan menunjang kegiatan yang diadakan, termasuk pengiriman barang donasi.

9. Bantuan Sanitasi

Kebersihan diri juga diperlukan, loh. Adanya ketersediaan toilet merupakan kebutuhan pokok
manusia, termasuk para korban bencana alam.
Aktivitas mandi, cuci tangan, buang air, dan lain-lain sangatlah dibutuhkan. Dengan adanya
pengadaan toilet dan pemberian alat sanitasi diri, kehidupan pascabencana para korban akan
menjadi lebih baik lagi.

10. Bantuan Dana, Modal, dan Usaha

Lagi-lagi, uang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, sekalipun itu kehidupan
pascabencana.

Cara membantu korban bencana alam ini tidak bertujuan untuk meraup keuntungan finansial
semata.

Cara ini merupakan pembinaan dan pembekalan agar korban bencana alam memiliki modal hidup.

Anda mungkin juga menyukai