Anda di halaman 1dari 2

BAB 2.

SKENARIO GAGASAN

2.1 Ide
Berdasarkan penjelasan pada bab 1, gagasan ini membawa sebuah tema yaitu ------
yang berjudul ====. Premis umumnya merupakan terjadinya pandemi yang membuat
jumlah pasien meningkat secara signifikan serta terjadinya bencana alam seperti gunung
meletus ataupun banjir yang sering terjadi di Indonesia, yang dapat mengakibatkan jatuhnya
banyak korban akibat kurang cepatnya usaha pertolongan serta penanganan kepada
korban. Permasalahan tersebut memunculkan ide untuk menciptakan suatu bangunan
khusus yang dapat dibentuk sesuai kebutuhan dan dilengkapi dengan teknologi medis dan
pendukung kehidupan.
2.2 Sinopsis Panjang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 setelah China,
India, Amerika Serikat dengan jumlah penduduk sebanyak 268 juta jiwa. Banyaknya
penduduk di Indonesia merupakan suatu tantangan tersendiri ketika terjadi pendemi.
Banyaknya penduduk menyebabkan kemungkinan yang terkena wabah meningkat sehingga
dapat menyebabkan meledaknya jumlah pasien yang harus ditangani oleh tenaga medis
yang terbatas. Hal tersebut umum terjadi di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi
seperti jakarta, atau daerah yang banyak dikunjungi seperti bogor, bali dan yogyakarta.
Indonesia juga termasuk dalam kawasan ring of fire, sehingga Indonesia rawan terkena
bencana seperti gunung meletus ataupun gempa. Selain bencana tersebut, juga rawan akan
banjir bandang ataupun banjir biasa karena indonesia dikelilingi oleh perairan. Bencana-
bencana tersebut banyak menimbulkan kerusakan dan juga jatuhnya korban jiwa.
Berdasarkan permasalahan diatas kami mencoba menyusun konsep ====== untuk
membantu proses penanganan ketika terjadi bencana.
Dome of Hope memiliki makna kubah harapan. Disebut kubah harapan karena,
bangunan ini memiliki fungsi utama sebagai tempat evakuasi utama ketika terjadi bencana
ataupun sebagai fasilitas kesehatan darurat ketika terjadi pandemi. Bangunan ini bersifat
bongkar pasang, sehingga bentuk dari bangunan ini akan menyesuaikan dengan kebutuhan
serta ketersediaan lahan untuk berdirinya bangunan ini. Kubah ini dibangun dengan bahan-
bahan yang kuat dengan susunan yaitu polyethylene, tungsten, duchung elastomer, dan
stainless steel. Material penyusun yang kuat ini membuat kubah ini dapat bertahan dalam
kondisi ekstrim. Bangunan ini ditanamkan Medical AI yang bekerja berdasarkan data di
dalam chip yang memuat ilmu-ilmu kesehatan yang sudah ada. Bangunan ini memiliki
scanning system guna mengetahui penyakit seseorang yang memasuki kubah. Kemudian AI
akan menentukan penyakit yang diderita berdasarkan data yang sudah diupload ke dalam
chip tersebut. Dalam kubah ini juga terdapat alat untuk mengubah co2 menjadi o2. Kondisi
lingkungan dalam kubah ini dikontrol oleh sistem AI itu sendiri sehingga kondisinya optimal
untuk keberlangsungan hidup di dalamnya. Kubah ini dapat menangani pasien dengan
gejala penyakit ringan-sedang. Sementara untuk penyakit berat, diperlukan bantuan dokter
untuk melakukan operasi baik dengan dipindahkan ke rumah sakit terdekat atau langsung
dilakukan di dalam kubah. Kubah ini dapat dipindahkan, dengan cara dibongkar menjadi
bagain-bagian kecil. Bagian-bagian kubah ini kemudian dimasukkan ke dalam kotak sesuai
dengan ukurannya yang kemudian dapat dipindahkan melalui jalur darat, laut ataupun
udara. Untuk pemasangan dari bangunan ini sendiri bersifat semi-otomatis yang mana,
bagian-bagian kubah harus diletakkan pada posisi tertentu jika sudah pas, kubah akan
terpasang dengan sendirinya.
Gagasan ini mendukung SDGs nomor 3 poin 3b tentang mendukung dan
mengembangkan kesehatan masyarakat dan khususnya menyediakan akses obat bagi
semua. Serta SDGs nomor 13 poin 13.1 tentang memperkuat kapasitas ketahanan dan
adaptasi terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua negara.
2.3 Rancangan Treatment (cerita pendek)

Anda mungkin juga menyukai