DISUSUN OLEH :
PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
Contents
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
KONSEP PENCEGAHAN BANJIR DAN DAN DESAIN ARSITEKTUR ANTI BANJIR DAN GEMPA .................. 3
A. PENDEKATAN ARSITEKTUR PADA DAERAH RAWAN BANJIR ....................................................... 3
1. Pengertian, penyebab, dan pencegahan banjir ...................................................................... 3
2. Desain arsitektur anti banjir.................................................................................................... 4
3. Studi kasus .............................................................................................................................. 7
B. PENDEKATAN ARSITEKTUR PADA DAERAH RAWAN GEMPA .................................................... 10
1. Pengertian, jenis, dan akibat banjir ...................................................................................... 10
2. Desain arsitektur anti gempa ................................................................................................ 11
a. Kualitas Tanah dan Perencanaan Denah .............................................................................. 12
3. Studi kasus ............................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSAKA ................................................................................................................................... 14
KONSEP PENCEGAHAN BANJIR DAN DAN DESAIN
ARSITEKTUR ANTI BANJIR DAN GEMPA
A. PENDEKATAN ARSITEKTUR PADA DAERAH RAWAN BANJIR
a. Banjir bandang
Banjir ini katagori banjir yang sangat berbahaya karena bisa mengangkut
apa saja. Banjir ini cukup memberikan dampak kerusakan cukup parah.
Banjir bandang biasanya terjadi akibat gundulnya hutan dan rentan
terjadi di daerah pegunungan. Saat banjir bandang, biasnya banjir ini
akan membawa pohon pohon dan bebatuan berukuran besar sehingga
bisa merusak pemukiman warga dan dapat menimbulkan korban jiwa.
b. Banjir air
Banjir air terjadi karena intensitas banyak sehingga air tidak tertampung
dan meluap. Banjir air sangat sering terjadi saat hujan deras dalam kurun
waktu yang lama, sehingga air tidak tertampung dan meluap.
c. Banjir lumpur
Banjir lumpur memiliki kemiripan dengan banjir bandang, namun banjir
lumpur ini keluar dari dalam bumi yang akan mengenangi daratan.
Lumpur ini mengandung bahan gas yang sangat berbahaya.
d. Banjir rob ( banjir laut pasang )
Biasanya banjir ini akan menerjang kawasan pemukiman di wilayah
pesisir pantai. Di jakarta biasanya banjir rob akan melanda kota muara
baru jakarta. Air laut yang pasang, akan menahan laju air sungai yang
sudah banyak sehingga akan menjebol tanggul dan meluap mengenangi
daratan.
e. Banjir cileunang
Banjir cileunang hampir mirip dengan banjir air, namun banjir cileunang
ini terjadi akibat derasnya hujan sehingga debit air pun menjadi banyak
dan tidak terbendung.
Banjir disebabkan oleh beberapa penyebab, diantaranya yaitu:
a. Adanya penyumbatan
b. Intensitas hujan yang tinggi
c. Penebangan pohon
d. Minimnya daerah resapan air
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya
banjir :
Konsep rumah seperti ini sudah diterapkan sejak lama. Sama halnya
dengan rumah tradisional, rumah anti banjir dapat di desain menyerupai
rumah panggung namun dimodifikasi sehingga terlihat lebih modern dan
kekinian. Material beton dapat digunakan sebagai tonggak sehingga lebih
kokoh dan tahan lama. Dengan adanya beberapa tonggak beton yang berfungsi
sebagai kolom-kolom penguat, maka air bah saat banjir dapat melewati bagian
bawah rumah dengan mudah tanpa adanya penghalang seperti dinding,
furnitur dan lain sebagainya. Bagian bawah rumah dengan desain seperti ini
juga dapat dimanfaatkan sebagai taman, kolam maupun parkir kendaraan.
Dinding yang dibuat tinggi bagaikan benteng dengan gerbang kedap air
merupakan salah satu pendekatan. benteng tersebut dapat dibangun
mengelilingi seluruh rumah dan taman sehingga aman dari banjir. Hal ini
dilakukan pada beberapa rumah yang berada di luar negeri dan terbukti cukup
efektif mencegah banjir masuk ke rumah. Sistemnya sama saja seperti
tanggul/bendungan, hanya saja dibuat untuk melindungi dan menampung
rumah dari banjir.
3. Studi kasus
“TSUNAMI HOUSE”
• Architects: Designs Northwest
Architect
• Area: 3140 m²
• Photographs : Lucas Henning
Tsunami house adalah rumah tepi laut yang terletak di lokasi seluas
3.140 kaki persegi di zona banjir kecepatan tinggi (V) di ujung utara Pulau
Camano. Tapak bangunan dibatasi pada alas berukuran 30 'x 30'.
Rumah seluas 3.140 kaki persegi atau 291 meter persegi ini berlokasi di
ujung utara pulau. Hasil karya arsitek Dan Nelson dari Northwest Architects.
Dinamai 'Tsunami House', rumah tersebut memiliki tinggi 9 meter, bisa
bertahan diterpa gelombang setinggi 2,4 meter, dan dari guncangan gempa 7,8
skala Richter, serta hempasan angin lateral 8 mph.
Selasar antar-kolom diisi pintu-pintu kaca geser yang sengaja didesain
mudah pecah oleh kekuatan arus banjir. Cara itu akan memungkinkan air
mengalir melewati dasar ruangan dan keluar dari keluar dari sisi berlawanan --
memecah kekuatan arus bah dan mengurangi tekanan pada kolom.
Sementara, ruangan bagian atas rumah tetap utuh. Pun dengan orang di
dalamnya.
Lantai dasar, yang disebut sebagai 'ruang banjir' (flood room) terlihat
seperti ruangan biasa. Dilengkapi dekorasi: sofa dan kursi -- yang setiap
obyeknya antiair sehingga tak rusak oleh banjir. Meski memiliki struktur baja,
kehangatan ruang utama tetap ada, dengan penggunaan kayu cedar dan
banyak jendela untuk memastikan cahaya alami masuk, menerangi ruangan.
Potongan Denah
B. PENDEKATAN ARSITEKTUR PADA DAERAH RAWAN GEMPA
a. Berdasarkan penyebabnya :
1) Gempa vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh
letusan gunung berapi. Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-
Una, gempa G. Krakatau.
2) Gempa tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran
lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman.
Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh
: gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.
3) Gempa runtuhan atau terban
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan
oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa
seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.
b. Berdasarkan kedalamannya :
1) Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat
gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di
dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu
berbahaya.
2) Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan
bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan
kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
3) Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini
biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
Ada beberapa prinsip dasar bangunan tahan gempa yang bisa dijadikan acuan
atau konsep pembangunan rumah di daerah rawan gempa, yaitu:
Pastikan tanah hunian berdiri cukup padat dan keras sehingga saat
terjadi getaran tidak terlalu mengubah permukaan tanah.
Hindarilah plastic soils, karena biasanya kekuatan tanah tersebut akan
berkurang ketika terkena air khususnya di daerah yang sering hujan.
b. Kekuatan pondasi
Pondasi rumah sangat penting untuk menyalurkan beban ke tanah.
Semakin baik pondasi, semakin kokoh bangunan itu.
Sebuah pondasi agar lebih kokoh harus ditanam ke permukaan tanah
yang keras minimal sedalam 60-75 cm. Selain itu, harus diperhatikan
juga angkur yang menghubungkan bangunan dengan pondasi.
Pastikan bahwa angkur tersebut kokoh dan terhubung kuat
dengan sloof dan pondasi.
c. Bahan pondasi
pasir halus, kerikil, air, semen yang presisi adalah bahan yang bagus yang
dapat mencegah retakan-retakan kecil yang bisa membuat roboh
bangunan dan pastikan kalau campuran beton diukur dengan presisi
sehingga beton yang dihasilkan adalah kualitas terbaik.
d. Ketinggian rumah
Ketinggian dan jumlah lantai sangat menentukan kekuatan rumah
utamanya karena beban yang ditanggung oleh pondasi rumah akan
semakin besar. Dengan perencanaan dan desain yang matang, tidak ada
masalah dengan jumlah lantai yang akan direncanakan rencanakan.
3. Studi kasus
https://www.emporioarchitect.com/blog/desain-rumah-anti-banjir-
cocok-untuk-anda-yang-tinggal-di-daerah-rawan-banjir
https://pusatkrisis.kemkes.go.id/mengetahui-jenis-jenis-banjir-dan-cara-
menanggulanginya
https://www.archdaily.com/464506/tsunami-house-designs-northwest-
architect?ad_medium=gallery
https://www.liputan6.com/global/read/808997/desainer-rancang-
rumah-anti-banjir-dan-tahan-tsunami
http://bpbd.bandaacehkota.go.id/2018/08/05/pengertian-gempa-bumi-
jenis-jenis-penyebab-akibat-dan-cara-menghadapi-gempa-bumi/
https://www.rumah.com/panduan-properti/bangun-rumah-anti-gempa-
semakin-mudah-ini-desain-dan-jenisnya-16155
https://www.tokopedia.com/blog/desain-rumah-tahan-gempa/