Anda di halaman 1dari 14

ARSITEKTUR LINGKUNGAN

“konsep pencegahan banjir dan dan desain arsitektur anti banjir


dan gempa ”

DISUSUN OLEH :

ALFA ULIMI ( 1804104010080 )

PRODI ARSITEKTUR

JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
KONSEP PENCEGAHAN BANJIR DAN DAN DESAIN ARSITEKTUR ANTI BANJIR DAN GEMPA .................. 3
A. PENDEKATAN ARSITEKTUR PADA DAERAH RAWAN BANJIR ....................................................... 3
1. Pengertian, penyebab, dan pencegahan banjir ...................................................................... 3
2. Desain arsitektur anti banjir.................................................................................................... 4
3. Studi kasus .............................................................................................................................. 7
B. PENDEKATAN ARSITEKTUR PADA DAERAH RAWAN GEMPA .................................................... 10
1. Pengertian, jenis, dan akibat banjir ...................................................................................... 10
2. Desain arsitektur anti gempa ................................................................................................ 11
a. Kualitas Tanah dan Perencanaan Denah .............................................................................. 12
3. Studi kasus ............................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSAKA ................................................................................................................................... 14
KONSEP PENCEGAHAN BANJIR DAN DAN DESAIN
ARSITEKTUR ANTI BANJIR DAN GEMPA
A. PENDEKATAN ARSITEKTUR PADA DAERAH RAWAN BANJIR

1. Pengertian, penyebab, dan pencegahan banjir


Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang
berlebihan merendam daratan.

Berikut ini adalah beberapa jenis banjir:

a. Banjir bandang
Banjir ini katagori banjir yang sangat berbahaya karena bisa mengangkut
apa saja. Banjir ini cukup memberikan dampak kerusakan cukup parah.
Banjir bandang biasanya terjadi akibat gundulnya hutan dan rentan
terjadi di daerah pegunungan. Saat banjir bandang, biasnya banjir ini
akan membawa pohon pohon dan bebatuan berukuran besar sehingga
bisa merusak pemukiman warga dan dapat menimbulkan korban jiwa.
b. Banjir air
Banjir air terjadi karena intensitas banyak sehingga air tidak tertampung
dan meluap. Banjir air sangat sering terjadi saat hujan deras dalam kurun
waktu yang lama, sehingga air tidak tertampung dan meluap.
c. Banjir lumpur
Banjir lumpur memiliki kemiripan dengan banjir bandang, namun banjir
lumpur ini keluar dari dalam bumi yang akan mengenangi daratan.
Lumpur ini mengandung bahan gas yang sangat berbahaya.
d. Banjir rob ( banjir laut pasang )
Biasanya banjir ini akan menerjang kawasan pemukiman di wilayah
pesisir pantai. Di jakarta biasanya banjir rob akan melanda kota muara
baru jakarta. Air laut yang pasang, akan menahan laju air sungai yang
sudah banyak sehingga akan menjebol tanggul dan meluap mengenangi
daratan.
e. Banjir cileunang
Banjir cileunang hampir mirip dengan banjir air, namun banjir cileunang
ini terjadi akibat derasnya hujan sehingga debit air pun menjadi banyak
dan tidak terbendung.
Banjir disebabkan oleh beberapa penyebab, diantaranya yaitu:

a. Adanya penyumbatan
b. Intensitas hujan yang tinggi
c. Penebangan pohon
d. Minimnya daerah resapan air

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya
banjir :

● Membersihkan sungai dan selokan dari sampah dan endapan lumpur


untuk memperlancar aliran sungai.
● Tidak membuang sampah sembarangan.
● Membuat drainase yang baik dengan membuat tanggul penampung air,
sistem sumur resapan yang terhubung dengan sistem drainase
● Memindahkan bangunan atau konstruksi yang berada pada jalur banjir
sehingga tidak menghambat aliran air agar tidak tersumbat atau
tergenang.
● Melakukan penghijauan pada area kosong yang dapat berfungsi sebagai
hutan buatan.
● Membuat tempat penyerapan air. Dapat berupa sumur-sumur resapan
atau area dengan lubang biopori.
● Melakukan koordinasi dengan wilayah sekitar untuk merencanakan
tindakan-tindakan yang diperlukan dalam menanggulangi banjir.

2. Desain arsitektur anti banjir


Untuk merancang rumah didaerah rawan banjir, kita harus memikirkan
solusi agar rumah tersebut tahan terhadap banjir. Berikut ini adalah beberapa
solusi yang dapat di terapkan ketika merancang rumah anti banjir :
a. Meninggikan rumah seperti konsep rumah panggung

Konsep rumah seperti ini sudah diterapkan sejak lama. Sama halnya
dengan rumah tradisional, rumah anti banjir dapat di desain menyerupai
rumah panggung namun dimodifikasi sehingga terlihat lebih modern dan
kekinian. Material beton dapat digunakan sebagai tonggak sehingga lebih
kokoh dan tahan lama. Dengan adanya beberapa tonggak beton yang berfungsi
sebagai kolom-kolom penguat, maka air bah saat banjir dapat melewati bagian
bawah rumah dengan mudah tanpa adanya penghalang seperti dinding,
furnitur dan lain sebagainya. Bagian bawah rumah dengan desain seperti ini
juga dapat dimanfaatkan sebagai taman, kolam maupun parkir kendaraan.

b. Memanfaatkan permainan levelling.

Dengan adanya levelling, maka lantai bawah dapat dikorbankan untuk


dilewati dan dialiri air saat banjir sedangkan lantai atas dapat dimanfaatkan
sebagai tempat tinggal yang nyaman dan aman dari banjir. Oleh karena itu,
konstruksi dinding pada lantai bawah haruslah dibuat sekuat mungkin sehingga
dapat digunakan sebagai penyangga bagian atas rumah. Tak hanya itu, bagian
lantai bawah rumah haruslah memiliki sesedikit mungkin ruangan dengan
banyak bukaan dan disarankan hanya berisi fungsi/ruang pendukung (bukan
bagian vital dari rumah). Jika memungkinkan, akan lebih baik bila hanya
terdapat 2-3 ruangan yang lapang dan terdapat banyak bukaan serta
terhubung langsung ke halaman belakang yang terbuka. Dengan demikian, saat
bencana banjir melanda, maka air dapat memasuki dan melewati lantai bawah
rumah dengan mudah tanpa banyak hambatan seperti dinding ruangan dan
furniture, yang nantinya justru menambah pembebanan. Tak hanya itu, adanya
banyak bukaan yang langsung mengarah ke bagian belakang yang terbuka
menjadikan lantai bawah mudah dilewati air, sehingga genangan air serta
lumpur tidak tertampung di bagian dalam rumah.

c. Membuat dinding untuk membentengi rumah dari banjir

Dinding yang dibuat tinggi bagaikan benteng dengan gerbang kedap air
merupakan salah satu pendekatan. benteng tersebut dapat dibangun
mengelilingi seluruh rumah dan taman sehingga aman dari banjir. Hal ini
dilakukan pada beberapa rumah yang berada di luar negeri dan terbukti cukup
efektif mencegah banjir masuk ke rumah. Sistemnya sama saja seperti
tanggul/bendungan, hanya saja dibuat untuk melindungi dan menampung
rumah dari banjir.

d. Membuat rumah terapung

Semakin canggihnya teknologi, memunculkan inovasi terbaru yang


mampu membuat rumah ‘mengambang’ naik dan turun mengikuti level
ketinggian air saat banjir. Terdapat banyak variasi desain rumah untuk konsep
seperti ini karena adanya berbagai teknologi yang mampu mewujudkannya.
Sayangnya, desain rumah yang dapat ‘mengambang’ seperti ini sangat sulit
diterapkan di Indonesia terutama karena terbatasnya teknologi serta sumber
daya manusia yang mampu mengerjakannya.
e. Rumah berlapis logam

Salah satu alternative lainnya adalah membangun rumah di atas struktur


beton solid untuk menjamin kekuatannya saat terjadi pergerakan tanah.
Desain rumah yang banyak di gunakan di Jepang ini lebih kokoh sehingga tahan
terhadap berbagai bencana seperti banjir, badai, gempa bahkan tsunami. Hal
ini dikarenakan dinding rumah yang terbuat dari kayu di dalam serta logam di
luar. Ini dilakukan karena logam lebih kuat menahan arus air saat tsunami atau
banjir bandang. Jendela kaca di bawah hanya ada beberapa karena kaca bisa
pecah saat diterpa arus air yang sangat kuat.

3. Studi kasus

“TSUNAMI HOUSE”
• Architects: Designs Northwest
Architect
• Area: 3140 m²
• Photographs : Lucas Henning
Tsunami house adalah rumah tepi laut yang terletak di lokasi seluas
3.140 kaki persegi di zona banjir kecepatan tinggi (V) di ujung utara Pulau
Camano. Tapak bangunan dibatasi pada alas berukuran 30 'x 30'.

Rumah seluas 3.140 kaki persegi atau 291 meter persegi ini berlokasi di
ujung utara pulau. Hasil karya arsitek Dan Nelson dari Northwest Architects.
Dinamai 'Tsunami House', rumah tersebut memiliki tinggi 9 meter, bisa
bertahan diterpa gelombang setinggi 2,4 meter, dan dari guncangan gempa 7,8
skala Richter, serta hempasan angin lateral 8 mph.
Selasar antar-kolom diisi pintu-pintu kaca geser yang sengaja didesain
mudah pecah oleh kekuatan arus banjir. Cara itu akan memungkinkan air
mengalir melewati dasar ruangan dan keluar dari keluar dari sisi berlawanan --
memecah kekuatan arus bah dan mengurangi tekanan pada kolom.
Sementara, ruangan bagian atas rumah tetap utuh. Pun dengan orang di
dalamnya.

Lantai dasar, yang disebut sebagai 'ruang banjir' (flood room) terlihat
seperti ruangan biasa. Dilengkapi dekorasi: sofa dan kursi -- yang setiap
obyeknya antiair sehingga tak rusak oleh banjir. Meski memiliki struktur baja,
kehangatan ruang utama tetap ada, dengan penggunaan kayu cedar dan
banyak jendela untuk memastikan cahaya alami masuk, menerangi ruangan.
Potongan Denah
B. PENDEKATAN ARSITEKTUR PADA DAERAH RAWAN GEMPA

1. Pengertian, jenis, dan akibat banjir


Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan
bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan
gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak
Bumi. Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi
yang dialami selama periode waktu.

Jenis jenis gempa dibagi menjadi 2, yaitu :

a. Berdasarkan penyebabnya :
1) Gempa vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh
letusan gunung berapi. Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-
Una, gempa G. Krakatau.
2) Gempa tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran
lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman.
Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh
: gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.
3) Gempa runtuhan atau terban
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan
oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa
seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.
b. Berdasarkan kedalamannya :
1) Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat
gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di
dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu
berbahaya.
2) Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan
bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan
kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
3) Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini
biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Akibat terjadinya gempa bumi :

• Bangunan banyak yang hancur atau roboh.


• Tanah longor akibat goncangan.
• Jatuhnya korban jiwa.
• Permukaan tanah menjadi merekat, retak dan jalan menjadi putus.
• Banjir karena rusaknya tanggul.
• Gempa dasar laut dapat menyebabkan tsunami, dsb. Menimbulkan
• kemiskinan.
• Kelaparan.
• Menimbulkan penyakit.
• Bila pada sekala yang besar (dapat menimbulkan tsunami yang besar),
bisa melumpuhkan politik, sistem ekonomi, dsb.

2. Desain arsitektur anti gempa

Ada beberapa prinsip dasar bangunan tahan gempa yang bisa dijadikan acuan
atau konsep pembangunan rumah di daerah rawan gempa, yaitu:

1. Denah dan struktur bangunan yang sederhana dan simetris.


2. Tinggi bangunan tidak melebihi empat kali lebar bangunan.
3. Bobot atau volume bangunan yang ringan.
4. Dibangun secara monolit.
5. Pondasi atau struktur bawah bangunan yang kuat.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika merancang
rumah anti gempa :

a. Kualitas Tanah dan Perencanaan Denah

Pastikan tanah hunian berdiri cukup padat dan keras sehingga saat
terjadi getaran tidak terlalu mengubah permukaan tanah.
Hindarilah plastic soils, karena biasanya kekuatan tanah tersebut akan
berkurang ketika terkena air khususnya di daerah yang sering hujan.

b. Kekuatan pondasi
Pondasi rumah sangat penting untuk menyalurkan beban ke tanah.
Semakin baik pondasi, semakin kokoh bangunan itu.
Sebuah pondasi agar lebih kokoh harus ditanam ke permukaan tanah
yang keras minimal sedalam 60-75 cm. Selain itu, harus diperhatikan
juga angkur yang menghubungkan bangunan dengan pondasi.
Pastikan bahwa angkur tersebut kokoh dan terhubung kuat
dengan sloof dan pondasi.

c. Bahan pondasi
pasir halus, kerikil, air, semen yang presisi adalah bahan yang bagus yang
dapat mencegah retakan-retakan kecil yang bisa membuat roboh
bangunan dan pastikan kalau campuran beton diukur dengan presisi
sehingga beton yang dihasilkan adalah kualitas terbaik.

d. Ketinggian rumah
Ketinggian dan jumlah lantai sangat menentukan kekuatan rumah
utamanya karena beban yang ditanggung oleh pondasi rumah akan
semakin besar. Dengan perencanaan dan desain yang matang, tidak ada
masalah dengan jumlah lantai yang akan direncanakan rencanakan.

e. Tingkat simetris rumah


Bentuk yang simetris membantu rumah untuk lebih kokoh dengan
penyebaran yang seimbang atau merata. Ketika terjadi goncangan, maka
tidak ada bagian rumah yang berat sebelah karena sudah dirancang
secara simetris.
f. Bahan material rumah
sebaiknya meminimalisir berbagai material bangunan yang dapat
menambah beban rumah. Misalnya, kamu bisa mengganti atap
konvensional menjadi baja ringan, sehingga lebih ringan.

3. Studi kasus

Bioclimatic Residence bisa dikatakan sebagai sebuah bangunan yang


memiliki teknologi tinggi. Selain mengadopsi fitur berkelanjutan,
bangunan yang berada di pinggiran Athena itu juga dirancang untuk
menahan seismik yang ada di kawasan tersebut.
Dalam meminimalisir dampak gempa, Bioclimatic Residence mengadopsi
sistem konstruksi ringan, fondasi yang kuat dan dilengkapi dengan panel
logam.
DAFTAR PUSAKA

https://www.emporioarchitect.com/blog/desain-rumah-anti-banjir-
cocok-untuk-anda-yang-tinggal-di-daerah-rawan-banjir
https://pusatkrisis.kemkes.go.id/mengetahui-jenis-jenis-banjir-dan-cara-
menanggulanginya
https://www.archdaily.com/464506/tsunami-house-designs-northwest-
architect?ad_medium=gallery
https://www.liputan6.com/global/read/808997/desainer-rancang-
rumah-anti-banjir-dan-tahan-tsunami
http://bpbd.bandaacehkota.go.id/2018/08/05/pengertian-gempa-bumi-
jenis-jenis-penyebab-akibat-dan-cara-menghadapi-gempa-bumi/
https://www.rumah.com/panduan-properti/bangun-rumah-anti-gempa-
semakin-mudah-ini-desain-dan-jenisnya-16155
https://www.tokopedia.com/blog/desain-rumah-tahan-gempa/

Anda mungkin juga menyukai