KUIS
DISUSUN OLEH :
PRODI ARSITEKTUR
JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
A. ECO ARCHITECTURE
Pembangunan rumah atau tempat tinggal sebagai kebutuhan kehidupan manusia dalam
hubungan timbal balik dengan lingkungan alamnya dinamakan arsitektur ekologis atau eko-
arsitektur. (Krusche, Per et sl. Oekologisches Bauen. Wiesbaden, Berlin 1982. Hlm.7 ).
Eko arsitektur bukan merupakan konsep rancangan bangunan hi-tech yang spesifik,
tetapi konsep rancangan bangunan yang menekankan pada suatu kesadaran dan keberanian
sikap untuk memutuskan konsep rancangan bangunan yang menghargai pentingnya
keberlangsungan ekositim di alam. Pendekatan dan konsep rancangan arsitektur seperti ini
diharapkan mampu melindungi alam dan ekosistim didalamnya dari kerusakan yang lebih
parah, dan juga dapat menciptakan kenyamanan bagi penghuninya secara fisik, sosial dan
ekonomi.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa arsitektur ekologis memiliki sifat sifat
sebagai berikut:
1. Holistis : berhubungan dengan sistem keseluruhan, sebagai suatu kesatuan yang lebih
penting daripada sekedar kumpulan bagian.
3. Pembangunan sebagai proses dan bukan sebagai kenyataan tertentu yang statis.
4. Kerja sama antara manusia dengan alam sekitarnya demi keselamatan kedua belah pihak.
Berikut ini adalah beberapa pola perencanaan eko-arsitektur yang berorientasi pada
alam secara holistik :
Dampak perubahan iklim dan pemanasan global bagi kesehatan manusia adalah
meningkatkan pencemaran udara, mengintensifkan alergi serbuk sari dan asma. Kondisi
panas juga memperburuk masalah kualitas udara lokal. Perubahan iklim juga merusak daya
dukung lingkungan hidup bagi manusia. Studi ilmiah menunjukkan bahwa tingkat yang lebih
tinggi dari karbon dioksida akan meningkatkan pertumbuhan gulma. Ini akan memicu alergi
serbuk sari dan memperburuk asma. Jumlah penderita alergi serbuk sari dan asma telah
meningkat di seluruh dunia selama beberapa dekade terakhir. Beberapa peneliti telah
menyarankan bahwa ini bisa menjadi efek kesehatan awal sebagai dampak perubahan iklim
yang disebabkan manusia. Pencemaran udara membuat alergi lebih buruk: partikel diesel
knalpot kendaraan dapat berinteraksi dengan serbuk sari dan mengirimkannya lebih dalam ke
paru-paru. Meningkatnya suhu berarti meningkatkan tingkat dasar produksi asap ozon yang
merupakan ancaman serius bagi penderita asma.
Dampak dampak yang terjadi akibat rumah kaca dan perubahan iklim mengakibatkan
rusaknya lingkungan sehingga lingkungan yang kita tempati terasa tidak nyaman lagi.
Rumah sehat adalah merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimum. Untuk memperoleh rumah yang sehat
ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi perumahan. Sanitasi rumah
adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada
pengawasan terhadap struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk
tempat tinggal berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Rumah juga
merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus memenuhi kriteria kenyamanan,
keamanan dan kesehatan guna mendukung penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif.
Rumah Sehat juga merupakan sebagai sarana atau tempat berlindung dan bernaung serta
tempat untuk beristirahat sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik,
rohani maupun sosial budaya.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan agar memenuhi karakteristik
rumah sehat menurut KEMENKES :
Penyebab sick building syndrome adalah kekurangan dalam penataan dan pemeliharaan
gedung yang dapat memicu sick building syndrome adalah:
Energi alternatif merupakan sebuah istilah untuk semua energi yang dapat digunakan
sebagai pengganti bahan bakar yang berasal dari fosil (hidrokarbon). Penggunaan energi jenis
ini dapat mengurangi kerusakan lingkungan akibat emisi karbondioksida yang tinggi
(pemanasan global) dalam penggunaan bahan bakar hidrokarbon. Berikut ini adalah sumber
energy alternative :
b. Energi Angin
c. Energi Surya
d. Energi Air
e. Biogas
f. Biofuel
Dampak positif energi alternatif adalah dapat terus menerus digunakan dan tidak akan habis
sehingga dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan manusia yang terus meningkat. Selain itu,
energi alternatif juga ramah lingkungan karena tidak menghasilkan zat buangan yang besar.
Selain memiliki dampak positif ternyata penggunaan energi alternatif juga menimbulkan
dampak negatif. Pembangkit listrik dari energi alternatif ternyata membutuhkan lahan yang
sangat luas. Misalnya, penggunaan lahan yang luas pada pembangkit listrik tenaga surya akan
menyebabkan degradasi lahan dan hilangnya habitat bagi makhluk hidup. Energi alternatif
juga berdampak negatif bagi makhluk hidup. Misalnya, terjadinya tabrakan antara burung-
burung dan kelelawar dengan kincir angin raksasa/ turbin angin pada pembangkit listrik
tenaga angin. Selain itu, pembangkit listrik tenaga air juga berdampak negatif pada makhluk
hidup di perairan. Makhluk hidup seperti ikan dapat mengalami cedera bahkan kematian
apabila bertabrakan dengan bilah turbin.