Persyaratan rumah yang sehat menurut Koes Irianto, (2014) antara lain:
1) Suhu Ruang
Suhu ruang harus dijaga agar jangan banyak berubah. Sebaikknya tetap berkisar antara 18-20ºC dan
suhu tersebut sangat dipengaruhi oleh suhu udara luar, pergerakan udara, kelembaban udara dan
suhu benda diserkitarnya.
Pencahayaan harus cukup pada waktu siang maupun malam hari. Pada malam hari pencahayaan
yang ideal adalah cahaya yang bersumber dari listrik atau lampu sedangkan pada waktu pagi hari
pencahayaan yang ideal adalah cahaya yang bersumber dari sinar matahari.
Ventilasi (pertukaran udara) yang cukup menyebabkan hawa ruangan tetap segar (cukup
mengandung oksigen). Untuk ini rumah harus cukup mempunyai jendela. Luas jendela keseluruhan
kira-kira 15 persen dari luas lantai. Susunan ruangan harus sedemikian rupa sehingga udara dapat
mengalir bebas bila jendela dibuku.
Dinding ruangan harus kedap suara, baik terhadap suara yang berasal dari luar maupun dari dalam.
Sebaiknya rumah jauh dari sumber suara yang gaduhmisalnya pabrik, pasar, sekolah, lapangan
terbang, terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya.
1) Keadaan rumah dan sekitarnya, cara pengaturannya harus memenuhi rasa keindahan
(estetis) sehingga rumah tersebut menjadi pusat kesenangan rumah tangga yang sehat.
2) Adanya jaminan kebebasan yang cukup bagi setiap anggota keluarga yang tinggal di rumah
tersebut.
3) Untuk setiap anggota keluarga, terutama yang mendekati dewasa harus mempunyai ruangan
sendiri sehingga rahasia pribadinya tidak terganggu.
4) Harus ada ruangan untuk menjalankan kahidupan keluarga dimana semua anggota keluarga
dapat berkumpul.
5) Harus ada ruang untuk hidup bermasyarakat , maka harus ada ruang untuk menerima tamu.
1) Konstruksi rumah dan bahan bangunan harus kuat sehingga tidak mudah ambruk.
2) Sarana pencegahan terjadinta kecelakaan di sumur, kolam dan tempat lain terutama untuk
anak-anak.
2) Harus ada tempat pembuangan kotoran, sampah dan air limbah yang baik.
3) Harus dapat mencegah perkembangbiakan vektor penyakit seperti nyamuk, lalat, tikus, dan
sebagainya.
4) Tidak padat penghuni. Kamar tidur kira-kira 5 m² per kapita per luas lantai.
Menurut Depkes RI Tahun 2002 tentang Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat dalam Purnama
(2017), persyaratan rumah yang dinilai adalah komponen rumah yang terdiri dari : langit-langit,
dinding, lantai, jendela kamar tidur, jendela ruang keluarga dan ruang tamu, ventilasi, dapur dan
pencahayaan dan aspek perilaku. Aspek perilaku penghuni adalah pembukaan jendela kamar tidur,
pembukaan jendela ruang keluarga, pembersihan rumah dan halaman.
Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum, meracuni
makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan
hutan akibat hujan asam dsb. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat dari kegiatan
pertanian telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali yang disebut
eutrofikasi (eutrofication). Ledakan pertumbuhan tersebut menyebabkan oksigen yang seharusnya
digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air
tersebut mati, dekomposisinya menyedot lebih banyak oksigen. Akibatnya ikan akan mati dan
aktivitas bakteri akan menurun.
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi dalam 4 kategori (KLH, 2004)
Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut
dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen
terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu kematian dapat pula disebabkan adanya
zat beracun yang juga menyebabkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air. Akibat matinya
bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah
juga terhambat. Dengan air limbah menjadi sulit terurai. Panas dari industri juaga akan membawa
dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan dahulu.
b. Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala
yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang
mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain : - air sebagai media
untuk hidup mikroba pathogen - air sebagai sarang insekta penyebar penyakit - jumlah air yang
tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri - air sebagai media
untuk hidup vector penyakit Ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne
diseases, atau penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-daerah.
Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air
yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang
dapat menyebar lewat air antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa.
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut
akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan
yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat
mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin.
Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak.
Inipun dapat mengurangi estetika.
Karbon monoksida merupakan pencemaran udara yang paling besar dan umum dijumpai. Sebagian
besar CO terbentuk akibat proses pembakaran bahanbahan karbon yang digunakan sebagai bahan
bakar secara tidak sempurna. Misalnya dari pembakaran bahan bakar minyak, pemanas, proses-
proses industri dan pembakaran sampah (Soedomo, 2001).
Emisi sulfur dioksida tertutama timbul dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur
terutama batubara yang digunakan untuk pembangkil lenaga listrik alau pemanasan rumah langga
c. Partikulat
Zal ini sering disebut sebagai asap atau jelaga. Benda-benda partikulat ini sering merupakan
pencemar udara yang paling kentara, dan biasanya juga paling berbahaya. Sistem Pemantauan
lingkungan Global yang disponsori PBS memperkirakan pad a 1987 bahwa 70 persen penduduk kota
di dunia hidup di kola-kola dengan partikel yang mengambang di udara melebihi ambang batas yang
ditetapkan WHO.
Nitrogen oksida adalah kelompok gas yang terdapat di atmosfer yang terdiri dari gas nitrit okside
(NO) dan nitrogen dioksida (NO2). NO2 merupakan gas beracun, berwarna coklat-merah, berbau
seperti asam nitrat. Dari seluruh jumlah NOx yang dibebaskan ke atmosfer, jumlah yang terbanyak
adalah dalam bentuk NO yang diproduksi oleh aktivitas bakteri. Namun polusi NO dari sumber alami
ini tidak menjadi masalah karena tersebar merata sehingga jumlahnya menjadi kecil. Yang menjadi
masalah adalah polusi NO yang diproduksi oleh kegiatan manusia karena jumlahnya akan meningkat
hanya pada tempat-tempat tertentu saja (Fardiaz, 1992). Menurut Fardiaz, kedua bentuk NOx sangat
berbahaya terhadap manusia. Penelitian aktivitas mortalitas kedua komponen tersebut menunjukkan
bahwa NO2 emapt kali lebih beracun daripada NO. Selama ini belum pernah dilaporkan terjadinya
keracunan NO yang mengakibatkan kematian. Pada konsentrasi normal, NO tidak mengakibatkan
iritasi dan tidak berbahaya, tetapi pada konsentrasi udara ambient yang normal dapat mengalami
oksidasi menjadi NO2 yang lebih beracun.
f. Ozon
Ozon, terdiri dari beratus-ratus zat kimiawi yang terdapal dalam asap kabut, lerbentuk ketika
hidrokarbon pekal di perkolaan bereaksi dengan oksida nitrogen. Tetapi. karena sa lah salu zal
kimiawi itu, yaitu O2On, adalah yang paling dominan, pemerintah menggunakannya sebagai tolok
ukur untuk menetapkan konsentrasi oksidan seea ra OZON Ozone, berasal dari kata kerja bahasa
yunani yang artinya ~mencium". merupakan suatu bentuk oksigen alotropis (gabungan beberapa
unsur) yang setiap molekulnya memuat tiga jenis atom. Formula ozon adalah 03, berwarna biru
pocat, dan merupakan gas yang sangal beracun dan berbau sangi!. Ozone mendidih pada suhu -
111 ,9· C (-169.52· Fl, mencair pada suhu -192,5· C (-314,5· Fl, dan •umum. Ozen merupakan zat
oksidan yang begitu kual (selain klor) sehingga beberapa kola menggunakannya sebaga i disinfektan
pasokan air minum . Banyak ilmuwan menganggapnya sebagai polu tan udara yang palin g beracun.
Begilu berbahayanya sehingga pada eksperimen laboraterium untuk menguji dampak ozon, satu dan
setiap sepuluh sukarelawan harus dipind ahkan dari bilik eksposi yang digunakan datam eksperimen
itu karena gangguan pernafasan.
Menurut UU No.6/1967
istilah zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia
dan sebaliknya
terinfeksi.
Jenis-jenis model dapat digunakan secara sendiri-sendiri maupun digunakan secara bersamaan untuk
menggambarkan sistem lingkungan nyata. Jenis model berikut merupakan model yang sering
digunakan, dan penjelasannya tidak hanya terbatas pada model berikut :
4. Model matematika (mathematical models) dikembangkan secara teoritik atau secara induktif
berdasarkan hukum-hukum dasar seperti fisika, kimia dan biologi, digunakan untuk menggambarkan
kinerja dan kelakuan sistem secara kuantitatif. Model dapat tediri dari satu atau beberapapersamaan
yang menghubungkan antara input, output dan karakteristik sistem.
a. Model deterministik (deterministic models) apabila input, output dan parameter sistem
dapat dinyatakan dalam bentuk angka tertentu pada berbagai kondisi sistem.
5. Model empirik (empirical models) adalah model yang dikembangkan dari hubungan input
dan output yang diperoleh dari data empirik atau secara deduktif.
6. Model semi empirik (semiempirical models) adalah model yang dikembangkan berdasarkan
hukum dasar dan kecenderungan hubungan antar variabel yang diperoleh dari data empirik.