Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Ilmu Ukur Tanah merupakan bagian dari ilmu Geodesi. Ilmu Geodesi tersebut
merupakan suatu ilmu yang mempelajari ukuran dan bentuk bumi dan menyajikan nya
dalam bentuk tertentu. Berdasarkan ketelitian pengukurannya, ilmu Geodesi dapat
diklasifikasikan atas dua macam, yaitu:
1. Geodetic Surveying, yaitu suatu survey yang memperhitungkan kelengkungan
bumi atau kondisi sebenarnya. Geodetic surveying ini digunakan dalam
pengukuran daerah yang luas dengan menggunakan bidang hitung yaitu bidang
lengkung (bola/ellipsoid).
2. Plane Surveying, yaitu suatu survey yang mengabaikan kelengkungan bumi dan
mengasumsikan bumi adalah bidang datar. Plane surveying ini digunakan untuk
pengukuran daerah yang tidak luas dengan mengunakan bidang hitung yaitu
bidang datar.
Dalam praktikum ini kita memakai Plane Surveying (Ilmu Ukur Tanah). Ilmu ukur
tanah dianggap sebagai disiplin ilmu, teknik dan seni yang meliputi semua metoda untuk
pengumpulan dan pemerosesan informasi tentang permukaan bumi dan lingkungan fisik
bumi yang mengangap bumi sebagai bidang datar, sehingga dapat ditentukan posisi titik-
titik di permukaan bumi' Dari titik yang telah didapatkan tersebut dapat disajikan dalam
bentuk peta.
Dalam praktikum Ilmu Ukur Tanah ini mahasiswa akan berlatih melakukan
pekerjaan-perkerjaan survey, dengan tujuan agar Ilmu Ukur Tanah yang didapat di bangku
kuliah dapat diterapkan di lapangan, dengan demikian diharapkan mahasiswa dapat
memahami dengan baik ketiga aspek tersebut diatas.
Dengan praktikum ini diharapkan dapat melatih mahasiswa melakukan pemetaan
situasi teritris. Hal ini ditempuh mengingat bahwa peta situasi pada umumnya diperlukan
untuk berbagai keperluan perencanaan teknis atau keperluan-keperluan lainnya yang
menggunakan peta sebagai acuan.

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 1


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

1.2. Maksud dan Tujuan


Pratikum Ilmu Ukur Tanah dimaksudkan sebagai aplikasi lapangan dari teori-teori
dasar Ilmu Ukur Tanah yang didapatkan dibangku kuliah seperti poligon, azimuth
matahari, profil, detail situasi dan proses penggambaran peta.
Tujuan yang ingin dicapai dari Pratikum Ilmu Ukur Tanah adalah agar mengetahui
serta memahami dengan baik bagaimana tahapan :
a. Pengukuran poligon dan pengolahan data
b. Pengukuran azimuth matahari dan pengolahan data
c. Pengukuran profil dan pengolahan data
d. Pengukuran detail situasi dan pengolahan data
e. Penggambaran Peta
1.3. Ruang Lingkup Praktikum
Pemetaan situasi dilakukan dalam beberapa tahap pekerjaan, yaitu sebagai berikut:
a. Orientasi lapangan dan persiapan pengukuran.
b. Proses pengumpulan data, mencakup :
1. Pengukuran Poligon
2. Pengukuran detail situasi
3. Pengukuran Pengikat Kemuka
4. Pengukuran profil
c. Proses pengolahan data, mencakup :
1. Hitungan Poligon
2. Hitungan beda tinggi
3. Hitungan detail situasi
4. Hitungan Pengikat Kemuka
d. Proses penyajian data, mencakup :
1. Penggambaran (kartografi)
2. Laporan
1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dilakukan pada hari Kamis 14 Mei 2015 dan Jum’at 15 Mei
2015 pada pukul 08.00-12.00 kemudian dilanjutkan kembali pada pukul 13.15-17.00 setiap
harinya. Lokasi pratikum dilakukan di Kampus UNRI Pekanbaru, Riau. Praktikum ini
dilakukan oleh Mahasiswa/i Kelompok 8 Universitas Riau.

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 2


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

BAB II
PENGENALAN ALAT
2.1. Alat Ukur Sifat Ruang

Dengan alat ukur sifat ruang (Theodolite) kita dapat mengukur sudut-sudut dua titik
atau lebih dan sudut curaman terhadap bidang yang horizontal pada titik pembacaan.
Dengan alat ini kita akan mendapatkan suatu sudut horizontal dan sudut vertikal.
Ketelitian pembacaan sudut tergantung antara lain dari garis tengah, lingkaran
horizontal berskala dan garis tengah lingkaran vertikal berskala menjadi pelengkap
Theodolite.
2.1.1. Konstruksi Theodolite
Secara umum konstruksi Theodolite terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1. Bagian bawah yang tidak dapat bergerak ditambah landasan berkaki tiga
(statip).
2. Bagian atas yang dapat digerak secara horizontal.
3. Bagian teropong yaitu alat bidik yang dapat digerakkan secara vertikal dan
bersamaan dengan bagian atasnya dapat digerakkan secara horizontal.
Padat Theodolite dikenal tiga macam sistem sumbu yaitu:
a. Sumbu I , sejajar dengan garis gaya berat (menuju pusat bumi).
b. Sumbu II, sejajar dengan bidang nivo dan tegak lurus dengan sumbu I .
c. Sumbu nivo indek (nivo tabung koinsidensi) sejajar dengan garis bidik

Layak digunakan apabila

a. Sumbu nivo aldehide (nivo tabung) tegak lurus sumbu I


b. Garis bidik tegak lurus sumbu II
c. Sumbu II tegak lurus sumbu I
d. Sumbu nivo indek (nivo tabung koinsidensi) sejajar dengan garis bidik atau
koinsidensi, bila garis bidik distel horizontal.

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 3


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

Sumbu Nivo Indek

Z Y
Sumbu II
Z

Sumbu I

Gambar 2.1 Sistem Sumbu pada Theodolite

Sumber : Praktikan

Catatan :

a. Nivo kotak, adalah nivo yang berguna mengatur sentring alat ke target
b. Nivo aldehide, nivo yang mengatur agar sumbu I benar-benar tegak
c. Nivo indeks, adalah nivo yang mengatur sumbu II benar-benar datar
2.1.2. Macam-macam Theodolite

Ada berbagai jenis Theodolite menurut bagian dan ketelitiannya :


A. Menurut bagiannya.
1. Theodolite WILD T-0
Tingkat ketelitian alat ini rendah, dengan pembagian skala terkecil dari 1’-
10'.Tempat pembacaan skala horizontal dan skala vertikal terpisah,
bayangan yang nampak pada teropong adalah terbalik. Alat ini mempunyai
kompas sendiri (built in compass) sehingga pembacaaan horizontal
langsung menunjukkan arah utara-kompas. Sedangkan pembacaan vertikal
menunjukkan zenith.
2. Theodolite SOKKISHA TS-20A
Theodolite ini mempunyai tingkat ketelitian yang rendah dengan pembagian
skala terkecil adalah 1'.Theodolite ini mempunyai sistern dua tingkat, yang
bertujuan apabila hendak melakukan pengukuran horizontal, maka bacaan
sakala vertikal harus 900 agar kedudukan alat benar-benar horizontal

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 4


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

3. Theodolite TM20E
Tingkat ketelian dari Theodolite ini dapat dibaca sampai ketelitian 20"
melalui satu teropong. Apabila alat ini diputarakan terlebih dahulu maka
bacaaan horizontalnya adalah bacaaan azimuth geografis. Bayangan yang
terlihat pada alat ini adalah tegak.
4. Theodolite NIKON NE20S
Theodolite ini merupakan Theodolite yang menggunakan sistem digital,
dengan tingkat keieliitan 20", cara penggunaannya sama dengan Theodolite
TM20E.
5. Theodolite Nikon NE101
Tingkat ketelitian dari Theodolite ini dapat dibaca sampai ketelitian 5”.
Theodolite ini juga merupakan Theodolite yang menggunakan sistem
digital.

vizier
Fokus objek
Penghalus gerak
vertikal
Pengunci gerak
horizontal
Lensa okuler

Penghalus gerak
horizontal

Kiap Nivo kotak

Base plate

Gambar 2.2 Theodolite Nikon NE-101


Sumber : http://newmeizi.en.made-in-china.com/

B. Berdasarkan ketelitiannya
1. Theodolite dengan ketelian rendah (low precision), dengan pembagian skala
terendatr 1'-10'. Contoh: Wild T-0, Sokkisha 60, dan Zeiss theo-O80A.
2. Theodolite dengan keteliiian sedang (medium precision), dengan pembagian
skala terendah 1'-10". Contoh: Fennel FT-lA, Kern DKMl-1, Wild T1,
Wild T16 dan Kern K1-A, Zeiss theo-O10A.

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 5


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

3. Theodolite Teliti (high precision), dengan pembagian skala terkecil antara


1’-10'. Contoh: Kern DKM-2A, Nikon NT-3'.
4. Theodolite sangat teliti (highest precision), dengan skala terkecil lebih dari
1''. Contoh : Wild T-3, Kern DKM-3, Zeiss theo-002.
2.1.3. Cara Pemasangan dan Pengaturan Theodolite
1. Pasang statip diatas titik tetap pada tanah, kencangkan sekrup statip. Usahakan
dasar statip sedatar mungkin untuk memudahkan pengaturan nivo kotak dan
nivo tabung (nivo aldehide).
2. Ambil Theodolite dari kotak alat dengan hati-hati (perhatikan kedudukan alat
dalarn kotak agar tidak terjadi kesalahan dalam meletakkan alat kotaknya
kembali )
3. Pasang alat pada tatakan statip dan kunci. Selanjutnya pasang unting-unting
pada alat. Longgar kunci sekrup penghubung antara statip dan unting-unting
dan atur kedudukan alat hingga unting-unting tepat berada di tengah titik patok.
Kemudian kencangkan sekrup pengunci atau dapat juga dilakukan dengan
mengatur kedudukan kaki statip sedemikian rupa sehingga diperoleh kedudukan
unting-unting tepat berada ditengah titik patok.
4. Jika alat dapat dilakukan sentring optis, pengaturannyad apat dilakukan dengan
cara:
a. Pasang alat pada dasar statip dan kuncilalah dengan kuat
b. Lepaskan kedudukan dua kaki dari tanah dan pegang kedua kaki tersebut
sedang kaki yang lain tertancap di tanah
c. Atur kedudukan kedua statip yang dipegang tersebut sedemikian rupa
sehingga terlihat bayangan titik pengamatan masuk ke dalam lingkaran
kecil lensa optis Iepaskan kedua kaki tersebut perlahan sampai tertancap
ketanah.
d. Usahakan gelembung nivo masuk ke dalam lingkaran dengan mengatur
sekrup.
e. Lihat melalui teropong sentring optis kedudukan titik pengamatan patok.
Bila kedudukan bergeser, longgarkan sekrup penghubung Theodolite
dengan statip. Lalu geser kedudukan Theodolite sampai titik patok di tengah
lensa optis.
f. Atur gelembung nivo aldehide tepat berada di tengah lingkaran dan putar
kesegala arah. Jika gelembung tetap di tengah berarti penyetelan selesai.

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 6


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

2.1.4. Pengukuran Sudut Dengan Theodolite


Sudut adalah selisih harga pembacaan antara dua arah pengukuran. Pengukuran
sudut merupakan komponen penting dari pemetaan suatu daerah. Untuk sudut horizontal,
maka harganya adalah selisih antara pengukuran kanan dan pengukuran kiri.
Berdasarkan kedudukan alat bidik atau vizier, Theodolite mempunyai 2 macam
pembacaan, yaitu :
1. Pembacaan biasa, bila posisi vizier berada dibawah teropong (TM20E), bila
posisi vizier berada diatas teropong( Nikon NIl20S)
2. Pembacaan luar biasa, bila posisi vizier berada diatas teropong (TM20E ), bila
posisi vizier berada dibawah teropong (Nikon NE20S)
2.2. Alat Ukur Sifat Datar
Alat ukur sifat datar (Waterpass) ini dirancang konstruksinya sedemikian rupa
sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk mengukur beda tinggi antara dua titik atau lebih di
permukaan bumi.
Pada alat ukur sifat datar tingkat ketelitiannya tergantung pada kepekaan nivo
tabung dan pembesaran teropongnya. Kepekaan nivo tabung ditentukan oleh jari-jari busur
nivo tabung tersebut. Makin besar jari-jari busur nivo tabung tersebut, maka kepekaanya
juga semakin tinggi. Ini berarti alat ukur sifat datar tersebut memiliki ketelitian yang makin
tinggi.
Pada dasarnya alat ukur sifat datar terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu:
1. Teropong, untuk membidik rambu dan memperbesar bayangan rambu
2. Nivo tabung, diletakkan pada teropong untuk mengatur teropong agar garis
bidik mendatar.
3. Kiap (Lavelling Head/Base Plate), pada bagian ini terdapat tiga buah sekrup
dan nivo tabung yang fungsinya digunakan untuk mensejajarkan sumbu satu
(sumbu tegak) Waterpass dengan garis gaya berat.
Penentuan jarak digunakan untuk mengontrol benar atau tidaknya pembacaan
benang diafragma Waterpass :

dij = k  (BA – BB)

Keterangan : BA = Bacaan Benang Atas


BB = Bacaan Benang Bawah

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 7


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

dij = Jarak Optis (m)


k = Konstanta
0.1 jika bacaan rambu dalam satuan milimeter (mm)
1.0 jika bacaan rambu dalam satuan centimeter (cm)
10.0 jika bacaan rambu dalam satuan desimeter (dm)
100 jika bacaan rambu dalam satuan meter (m)

Lensa objektif

Fokus
diafragma

Nivo kotak
Lensa okuler

Kiap
Penghalus gerak
horizontal
Lavelling
Skala horizontal plate

Gambar 2.3 Alat Ukur Sifat Datar


Sumber : gpspintar.com
Suatu alat ukur sifat datar ddapat dikatakan dalam kondisi baik dan dapat
digunakan dalam pengukuran, apabila :
1. Gelembung nivo kotak nya tepat berada di tengah lingkaran pada busur nivo
kotak (berkoinsidensi), maka:
a. Garis bidik harus benar-benar sejajar dengan garis jurusan bidang nivo.
Garis bidik adalah garis yang menghubungkan antara fokus lensa okuler
dengan fokus lensa objektif.
b. Sumbu I (tegak) harus sejajar dengan garis gaya berat.
c. Garis jurusan nivo harus tegak lurus sumbu tegak.
2. Benang diafragma mendatar harus tegak lurus sumbu tegak

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 8


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

Jarak Optis

Benang Atas

Benang Tengah

B Benang Bawah
TA
A ∆ℎ

Gambar 2.4 Prinsip Sifat Datar

Sumber :Praktikan

Pengukuran sifat datar mempunyai prinsip seperti yang terlihat pada gambar diatas.
Beda tinggi dapat dari selisih nilai tinggi alat dengan nilai benang tengah.

∆h = k × (TA − BT)

Keterangan : ∆ℎ = Beda tinggi

BT = Benang tengah

TA = Tinggi alat

2.2.1. Pengukuran Sifat Datar


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran sifat datar :
a. Jika ditemui jarak antara 2 titik (A–B) berjauhan, maka sebaiknya pengukuran
dibagi menjadi beberapa sesi pengukuran yang ditandai dengan patok-patok.
b. Sebelum menggunakan Waterpass perikssalah dulu kesalahan garis bidik alat
dimana harga koeksinya adalah rata-rata dari pemeriksaan kesalahan garis
bidik sebelum dan sesudah pengukuran setiap harinya.
c. Lakukan pengukuran untuk tiap slag genap untuk tiap sesi pengukuran, dan
pindahkan rambu secara selang seling agar kesalahan nol rambu dapat
tereliminir langsung.
d. Letakkan Waterpass sedemikian rupa, sehingga jarak alat ke rambu depan
sama dengan jarak alat ke rabu belakang
e. Dirikan Waterpass pada tanah yang stabil/keras

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 9


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

f. Sebelum pengukuran, gelembung nivo tabung harus berapa tepat ditengah


lingkaran.
g. Dahulukan pembacaan rambu belakang, lalu baru muka.
h. Pembacaan skala rambu sebaiknya dimulai dari pembacaan benang tengah,
atas kemudian bawah.
2.2.2. Cara Penentuan Beda Tinggi dengan Alat Sifat Datar
1. Menempatkan alat diatas salah satu titik yang akan ditentukan tingginya.

BT

TA
A B
∆ℎ

Gambar 2.5 Alat Sifat Datar di Atas Salah Satu Titik

Sumber : Praktikan

Beda tinggi antara A dan B adalah :

∆ℎ𝐴𝐵 = (TA – BT)/1000

Keterangan : TA = Tinggi Alat Waterpass (mm)

BT = Bacaan Benang Tengah (mm)

∆ℎ𝐴𝐵 = Beda Tinggi Hasil Pengukuran dari A dan B (m)

2. Menempatkan alat sifat datar diantara dua titik yang akan ditentukan beda
tingginya

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 10


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

bt mt

B ∆ℎ

A
Gambar 2.6 Alat Sifat Datar Diantara Dua Titik
Sumber : Praktikan

Beda tinggi adalah :


∆ℎ𝐴𝐵 = (bt – mt)/1000

Keterangan : bt = Bacaan benang tengah rambu belakang (mm)

mt = Bacaan benang tengah rambu muka (mm)

∆ℎ𝐴𝐵 = Beda tinggi hasil pengukuran dari A dan B (m)

3. Menempatkan alat diluar kedua titik yang akan dihitung beda tingginya. Teknik
ini dilakukan apabila terdapat kendala penempatan alat diantara kedua titik
tersebut.

MT1 MT2

B
∆ℎ

Gambar 2.7 Alat Sifat Datar di Luar Kedua Titik

Sumber : Praktikan

Beda tingginya adalah :


∆ℎ𝐴𝐵 = ( mt1 – mt2)/1000

Keterangan : MT1 = Bacaan benang tengah rambu A (mm)

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 11


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

MT2 = Bacaan benang tengah rambu B (mm)

∆ℎ𝐴𝐵 = Beda tinggi hasil pengukuran dari A dan B (m)

2.3. Alat Ukur Jarak


2.3.1. Secara Konvesional
Cara ini menggunakan pita ukur atau rantai ukur. Ada beberapa cara yang harus
diperhatikan bila menggunakan cara ini, yaitu:
1. Jarak yang diukur adalah jarak mendatar, pita antara rantai ukur harus dalam
keadaan tegang dan datar
2. Jika jarak melebihi panjang pita, maka pengukuran dilakukan secara bertahap.
3. Pengukuran dilakukan pulang pergi untuk satu slag pengukuran
4. Gunaan pita ukur dengan baik
2.3.2. Secara Elektronis
Pengukuran elektronis dilakukan dengan alat EDM (Electronic Distance Meter).
Dengan alat ini diperlukan alat tambahan berupa reflektor yang berfungsi mengembalikan
gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh EDM kembali ke alat tersebut agar
dapat dilakukan pemprosesan perhitungan jarak. Jadi alat ini memberikan hasil secara
digital dan hasilnya lebih teliti
2.3.3. Metoda Tachymetri
Dalam metoda ini, jarak ditentukan dengan menggunakan prinsip Trigonometri.
Prinsip ini didukung oleh data yang dapat dari bacaan benang diafragma pada Theodolite.
Jarak ini didapat dengan rumus :

d = k x (BA – BB ) sin2V

Keterangan : d = jarak (m)

BA = Bacaan benang atas

BB = Bacaan benang bawah

V = Sudut Vertikal ( )

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 12


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

2.4. Alat Bantu Pengukuran


1. Statip

Berguna sebagai tempat diletakkan nya Theodolite yang dapat di naikkan dan
diturunkan.

Gambar 2.8 Statip

Sumber : http://unangsurveyor.blogspot.com/

2. Rambu Ukur
Berbentuk mistar yang besar dengan satuan panjang terkecil adalah cm. Satu
bagian besarnya 10 cm dan ditandai oleh dua bagian yang terpisah dengan
panjang 5 cm.

Gambar 2.9 Rambu

Sumber : http://tangledincyberspace.blogspot.com/

3. Kompas
Berguna untuk menentukan arah utara geografis agar memudahkan mencari
nilai sudut azimuth yang pasti.

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 13


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

Gambar 2.10 Kompas


Sumber : http://cs.wikipedia.org/
2.5. Kesalahan Pengukuran

Pengukuran merupakan proses yang mencakup tiga hal atau bagian yaitu benda
ukur, alat ukur dan pengukur atau pengamat. Karena ketidak sempurnaan masing-masing
bagian ini ditambah dengan pengaruh lingkungan maka bisa dikatakan bahwa tidak ada
satu pun pengukuran yang memberikan ketelitian yang absolut. Ketelitian bersifat relatif
yaitu kesamaan atau perbedaan antara harga hasil pengukuran dengan harga yang dianggap
benar, karena yang absolut benar tidak diketahui. Setiap pengukuran, dengan kecermatan
yang memadai, mempunyai ketidaktelitian yaitu adanya kesalahan yang berbeda-beda,
tergantung pada kondisi alat ukur, benda ukur, metoda pengukuran dan kecakapan si
pengukur.
Kesalahan dalam pengukuran-pengukuran yang dinyatakan dalam persyaratan
bahwa :
1. Pengukuran tidak selalu tepat.
2. Setiap pengukuran mengandung galat
3. Harga sebenarnya dari suatu pengukuran tidak pernah diketahui
4. Kesalahan yang tepat selalu tidak diketahui
Adapun sumber-sumber kesalahan yang menjadi penyebab kesalahan pengukuran
adalah sebagai berikut :
1. Alam ; perubahan angin, suhu, kelembaban udara, pembiasan cahaya, gaya
berat dan deklinasi magnetik.
2. Alat ; ketidak sempurnaan konstruksi atau penyetelan instrumen.
3. Pengukur ; keterbatasan kemampuan pengukur dalam merasa, melihat dan
meraba.

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 14


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

Kondisi alam walaupun pada dasarnya merupakan suatu fungsi yang berlanjut, akan
tetapi mempunyai karakteristik yang dinamis. Hal inilah yang menyebabkan banyak
aplikasi pada bidang pengukuran dan pemetaan. Pengukuran dan pemetaan banyak
tergantung dari alam. Pelaksanaan pekerjaan dan pengukuran jarak, sudut, dan koordinat
titik pada foto udara juga diperlukan suatu instrumen pengukuran yang prosedurnya untuk
mengupayakan kesalahan yang kecil. Dan jika diantara kesalahan itu terjadi maka
pengukuran dan pengumpulan data harus di ulang.
Kesalahan terjadi karena salah mengerti permarsalahan, kelalaian, atau
pertimbangan yang buruk. Kesalahan dapat diketemukan dengan mengecek secara
sistemetis seluruh pekerjaan dan dihilangkan dengan jalan mengulang sebagian atau
bahkan seluruh pekerjaan.
2.5.1. Kesalahan Pada Pengukuran Beda Tinggi
Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada pengukuran beda tinggi dengan
menggunakan alat ukur sifat datar (Waterpass), dapat dikelompokkan kedalam:
a. Kesalahan sipengukur
b. Kesalahan alat ukur
c. Kesalahan karna pengaruh refraksi dan kelengkungan bumi
2.5.1.1. Kesalahan si Pengukur
Kesalahan yang dilakukan sipengukur :
a. Pengukur memiliki panca indra (mata) yang tidak sempurna
b. Pengukur kurang cermat, kurang hati-hati dan lalai serta tidak paham dalam
menggunakan alat ukur dan dalam melakukan pembacaan rambu
2.5.1.2. Kesalahan Alat Ukur
1. Kesalahan Garis Bidik
Adalah kesalahan yang terjadi akibat tidak sejajarnya garis bidik dengan garis
nivo. Kesalahan garis bidik merupakan kesalahan sistematis yang bersumber
dari alat. Oleh karna itu, harganya dapat diketahui dengan jalan pengecekkan
khusus yang harus dilakukan dua kali.
2. Kesalahan Nol Rambu
Akibat salah satu atau kedua rambu ukur sering digunakan menyebabkan
bagian bawah rambu ada yang telah aus dan akibatnya panjang rambu lebih
pendek dari yang sebenarnya.

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 15


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

3. Kesalahan Miringnya Rambu


Bila rambu tidak berdiri tegak akan mengakibatkan hasil pengukuran sifat datar
tidak lagi benar karna dipengaruhi oleh kesalahan miringnya rambu.
4. Kesalahan Pembagian Skala Rambu
Pembagian skala rambu seharusnya adalah sama untuk setiap intervalnya,
apabila ada interval yang tidak sama maka rambu tersebut memiliki kesalahan
pembagian skala.
2.5.1.3. Kesalahan Karna Pengaruh Refraksi dan Kelengkungan Bumi
Apabila dilakukan pengukuran sifat datar dari titik P ke Q maka menurut definisi
beda tinggi P dan Q adalah :

hPQ = t – m”

Tetapi dari data hasil pengukuran bila tidak dipengaruhi refraksi udara, maka garis
bidik akan menunjukkan skala m’, harga (m’-m”) ini disebut kesalahan pengaruh
kelengkungan bumi, dimana :
(m’-m”) = D2/2R

Karna lapisan udara di P atau Q mempunyai kerapatan yang tidak sama, maka garis bidik
ke m’ akan dibiaskan ke m, harga (m’-m”) ini disebut kesalahan pengaruh refraksi udara, dimana :

(m – m”) = k x D2/2R

Jadi harga kesalahan pengaruh refraksi dan kelengkungan bumi (m-m”) adalah

( m – m” ) = (m’ – m” ) – (m’ – m)
= (1 – k) x D2/ 2R

Apabila dilakukan pengukuran sifat datar antara titik O dan Q, maka akan diperoleh harga
kesalahan pengaruh refraksi dan kelengkungan bumi

h = {( 1 – k ) / (2R)} x {Db2 - Dm2 }

Dimana :

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 16


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

Δh = Kesalahan pengaruh refraksi dan kelengkungan bumi

k = Koefisien refraksi udara (0,14)

R = Jari-jari bumi (6370 m)

Db = Jarak alat kerrambu belakang

Dm = Jarak alat kerambu muka

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 17


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

BAB III
POLIGON
3.1 Peralatan
1. Theodolite
2. Statip
3. Rambu Ukur
4. Payung
5. Patok
6. Cat Pilox
7. Alat Tulis
3.2 Teori Dasar
Poligon berasal dari kata poly yang berarti banyak dan gono yang berarti sudut. Jadi
polygon merupakan suatu rangkaian sudut banyak atau deretan titik yang menghubungkan
dua titik tetap (titik triangulasi).
Berdasarkan kepada titik-titik tetap (koordinat diketahui) dan bentuk geometrisnya,
secara umum polygon dibedakan atas 3 macam, yakni :
a. Poligon Sempurna
Merupakan poligon yang deretan titik-titiknya terikat pada titik tetap pada awal dan
akhir polygon tersebut serta diketahui azimuth awal dan azimuth akhirnya. Hasil
ukuran dapat dikontrol dan diketahui kesalahnnya, melalui proses hitungan
perataan.

αawal α akhir

Gambar 3.1 Poligon Terbuka Sempurna

Sumber : Praktikan

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 18


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

b. Poligon Lepas atau Poligon Tidak Sempurna


Merupakan Poligon yang deretan titik-titiknya hanya pada satu titik tetap. Dalam
hal ini, hasil ukurannya tidak dapat dikontrol atau diketahui kesalahannya.

Gambar 3.2 Poligon Terbuka Tidak Sempurna

Sumber : Praktikan
c. Poligon Tertutup
Merupakan Poligon yang deretan titik-titiknya terikat kepada satu titik tetap yang
berfungsi sebagai titik awal sekaligus titik akhirnya (artinya titik awal dan titik
akhirnya sama). Hasil pengukuran dapat dikontrol dan dikoreksi kesalahannya.

1 2

α 3

Gambar 3.3 Poligon Tertutup Sempurna

Sumber : Praktikan
Pengolahan data dilakukan sesuai dengan tahapan proses sebagai berikut:
a. Tentukan rataan sudut horizontal dan sudut dalam

Hij = 1⁄2 (B+LB±180˚)


Dimana:

 + 180˚, bila B>LB


 - 180˚, bila B>LB

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 19


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

Untuk mencari sudut dalam

βj = Hjk - Hij

b. Kesalahan penutup sudut

fβ = Σβu – (n-2) 180˚

Dimana: n = jumlah titik pengukuran

c. Toleransi kesalahan penutup sudut

fβ ≤ 0˚1’30” √𝑛
Dimana: n = jumlah titik pengukuran

d. Koreksi kesalahan penutup sudut


Vβ = - fβ/n

Dimana: n = jumlah titik pengukuran

Pembagian harus merupakan bilangan bulat.Apabila pembagiannya bersisa,


maka sisa tersebut dibagi-bagikan kesudut yang mempunyai sisi terpendek.

e. Hitung harga definitife setiap sudut


̄β = βu + VβI
f. Hitung azimuth sisi-sisi poligon

αij = αawal + βi - 180˚


αij = αakhir + βi - 180˚

g. Hitung selisih absis (ΔX) dan selisih ordinat (ΔY) antara titik-titik poligon

ΔXij= dij sin αij


ΔXij= dijcos αij

h. Toleransi jarak

√(𝛴𝛥𝑌)2 + (𝛴𝛥𝑌)2 ≤ 0.01 √𝛴𝑑

i. Hitung koreksi absis (VX) dan ordinat (Vy)

VΔXij= -dij ΣΔX / Σd


VΔYij= -dij ΣΔY / Σd

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 20


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

j. Hitung selisih absis dan ordinat definitif

̅̅̅̅̅̅ = ΔXij + VΔXij


𝛥𝑋i𝑗
̅̅̅̅̅̅
𝛥𝑌i𝑗 = ΔYij + VΔYij

k. Koordinat
 Untuk absis

Xi = Xawal

̅̅̅ + ΔXij
Xj = 𝑋𝑖

 Untuk ordinat
Yi = Yawal

̅ + ΔYij
Yj = 𝑌𝑖

l. Beda tinggi (Δh)

Δhij(B) = 0,05(BA-BB)sin 2V + (1-bt)/1000


Δhij(LB) = 0,05(BA-BB)sin 2(360˚-V) + (1-bt)/1000

m. Beda tinggi rata-rata

Δhijrata-rata = (Δhij(B) + Δhij(LB) - Δhij(B) - Δhij(LB))/4

n. Hitung kesalahan beda tinggi

fΔ = ΣΔhurata-rata - ΣΔh

o. Hitung koreksi beda tinggi

VΔh = -fΔh/n

p. Hitung beda tinggi definitif

𝛥ℎ𝑖𝑗 = Δhijrata-rata + V Δh

q. Elevasi
Hj = Hi + 𝛥ℎ𝑖𝑗

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 21


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

3.3 Data Pengukuran

Bacaan Benang Bacaan Sudut


Titik Target BA BT BB Vertikal Horizontal
0 0
mm mm mm ' " ' "

P0 P5 K6 1480 1100 720 90 2 50 0 0 0


1380 P1 1651 1500 1349 90 29 50 185 34 35

P1 P0 666 515 364 90 32 30 0 0 0


1400 P2 2567 2365 2163 88 51 10 191 58 20

P2 P1 1721 1520 1319 89 6 50 0 0 0


1350 P3 1451 1150 849 90 14 30 249 49 40

P3 P2 701 400 99 90 31 20 0 0 0
1417 P4 1600 1200 800 89 59 30 188 17 10

P4 P3 1751 1350 949 90 10 0 0 0 0


1355 P5 1891 1290 689 89 25 40 178 55 20

P5 P4 1851 1250 649 90 42 0 0 0 0


1323 P6 1551 1375 1199 89 19 40 185 39 23

P6 P5 2766 2590 2414 89 17 40 0 0 0


1350 P7 1711 1210 709 90 13 0 250 18 40

P7 P6 2031 1530 1029 89 9 30 0 0 0


1390 P3 K6 2300 1700 1100 90 15 40 281 13 35

p3 p2 1990 1400 810 89 35 40 0 0 0


1280 p4 2760 2300 1840 89 40 50 184 8 0

p4 p3 2650 2200 1750 89 9 0 0 0 0


1360 p5 1610 1400 1190 89 35 0 157 55 54

p5 p4 2075 1600 1125 90 7 50 0 0 0


1240

Tabel 3.1 Data Pengukuran Poligon

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 22


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

3.4 Tahapan Pengolahan Data


 Jarak
(BA−BB)
× SIN(vertikal)2
10

(1651 − 1349)
= × SIN(89.6528)2
10
= 30.198 m
 Beda Tinggi
(BA − BB) TA BT
× sin (2 × vertikal + )−
20 1000 1000
(1651 − 1349) 1380 1500
= × sin (2 × 90.4972222 + )−
20 1000 1000
= -0.38207 m
3.5 Tabel dan Gambar

Titik Target Bacaan Benang Bacaan Sudut Jarak Beda Tinggi Koordinat
BA BT BB Vertikal Horizontal Azimuth X Y Z
0 0 0
mm mm mm ' " ' " ' " m m m m m
1000 1000 35

P0 P5 K6 1480 1100 720 90 2 50 0 0 0 76.000 0.2173621 1,000.000 1,076.000 35.2173621


1380 P1 1651 1500 1349 90 29 50 185 34 35 185 34 35 30.198 -0.3820674 997.066 969.945 34.61793258

P1 P0 666 515 364 90 32 30 0 0 0 30.197 0.59951023 997.066 1,000.142 35.21744281


1400 P2 2567 2365 2163 88 51 10 191 58 20 197 32 55 40.384 -0.1562949 984.889 931.441 34.46163771

P2 P1 1721 1520 1319 89 6 50 0 0 0 40.190 0.45161624 984.889 971.631 34.91325395


1350 P3 1451 1150 849 90 14 30 249 49 40 267 22 35 60.199 -0.0539133 924.753 928.685 34.40772441

P3 P2 701 400 99 90 31 20 0 0 0 60.195 0.46833766 924.753 988.880 34.87606206


1417 P4 1600 1200 800 89 59 30 188 17 10 275 39 45 80.000 0.22863553 845.144 936.579 34.63635994

P4 P3 1751 1350 949 90 10 0 0 0 0 80.199 -0.228291 845.144 1,016.778 34.40806891


1355 P5 1891 1290 689 89 25 40 178 55 20 274 35 5 120.188 1.26537703 725.340 946.186 35.90173697

P5 P4 1851 1250 649 90 42 0 0 0 0 120.182 -1.3953739 725.340 1,066.368 34.50636306


1323 P6 1551 1375 1199 89 19 40 185 39 23 280 14 28 35.195 0.36094579 690.706 952.443 36.26268275

P6 P5 2766 2590 2414 89 17 40 0 0 0 35.195 -0.8065816 690.706 987.638 35.45610115


1350 P7 1711 1210 709 90 13 0 250 18 40 350 33 8 100.199 -0.2389074 674.259 1,051.282 36.02377539

P7 P6 2031 1530 1029 89 9 30 0 0 0 100.178 1.33171168 674.259 1,151.461 37.35548707


1390 P3 K6 2300 1700 1100 90 15 40 281 13 35 91 46 43 119.998 -0.8568623 794.198 1,047.558 35.16691313

p3 p2 1990 1400 810 89 35 40 0 0 0 117.994 0.71520911 794.198 1,165.552 35.88212224


1280 p4 2760 2300 1840 89 40 50 184 8 0 95 54 43 91.997 -0.5070778 885.706 1,038.082 34.65983537

p4 p3 2650 2200 1750 89 9 0 0 0 0 89.980 0.49498098 885.706 1,128.063 35.15481635


1360 p5 1610 1400 1190 89 35 0 157 55 54 73 50 37 41.998 0.26542185 926.045 1,049.769 34.92525722

p5 p4 2075 1600 1125 90 7 50 0 0 0 95.000 -0.5764686


1240

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 23


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

Penutup Sudut Penutup Jarak Koordinat


Titik β Koreksi β' Azimuth Jarak ΔX ΔY Vx Vy ΔX' ΔY' X Y
ᵒ ' " " ᵒ ' " ᵒ ' " m m m m m m m m m

P0 K8 241 38 11 0 241 38 11 185 34 33.6 1000 1000


30.198 -2.93422 -30.0551 2.5E-05 -4.1E-06 -2.93419 -30.0551
P1 K8 191 58 27 0 191 58 27 197 33 0.6 997.0658 969.9449
40.384 -12.1774 -38.5043 3.34E-05 -5.5E-06 -12.1774 -38.5043
P2 K8 249 49 35 0 249 49 35 267 22 35.6 984.8884 931.4406
60.199 -60.1359 -2.75541 4.98E-05 -8.2E-06 -60.1359 -2.75542
P3 K8 188 17 13 0 188 17 13 275 39 48.6 924.7526 928.6852
79.999 -79.6085 7.894768 6.61E-05 -1.1E-05 -79.6084 7.894757
P4 K8 178 55 18 0 178 55 18 274 35 6.6 845.1441 936.58
120.189 -119.804 9.608013 9.93E-05 -1.6E-05 -119.804 9.607996
P5 K8 185 39 21 0 185 39 21 280 14 27.6 725.3399 946.188
35.195 -34.6343 6.257283 2.91E-05 -4.8E-06 -34.6343 6.257278
P6 K8 250 18 42 0 250 18 42 350 33 9.6 690.7056 952.4452
100.198 -16.4466 98.839 8.28E-05 -1.4E-05 -16.4465 98.83899
P7 K8 281 13 34 0 281 13 34 91 46 43.6 674.2591 1051.284
119.997 119.9392 -3.72477 9.92E-05 -1.6E-05 119.9393 -3.72479
P3 K6 184 8 1 0 184 8 1 95 54 44.6 794.1984 1047.559
91.997 91.50763 -9.47639 7.6E-05 -1.3E-05 91.5077 -9.4764
P4 K6 157 55 50 1 157 55 51 73 50 35.6 885.7061 1038.083
41.998 40.33924 11.68664 3.47E-05 -5.8E-06 40.33928 11.68664
P5 K6 230 5 47 0 230 5 47 123 56 22.6 926.0454 1049.77
89.142 73.95456 -49.7697 7.37E-05 -1.2E-05 73.95464 -49.7697
P0 K8 1000 1000

2334 355 299 2334 355 300


1 809.496 -0.00067 0.000111 0.000669 -0.00011 0 0
2340.000 2340.000

ƒb 0.00 2340
Vb 0.00

Koreksi 0 0 1

Tabel 3.2 Poligon

Sumber : Praktikan

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 24


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

BAB IV
PENGIKATAN KEMUKA

4.1. Peralatan
1. 1 set Theodolite
2. 1 set meteran
3. 1 set alat tulis
4. Cat pilox

4.2. Teori Dasar


Pengikatan kemuka adalah suatu metode pengukuran data dari dua buah titik di
lapangan tempat berdiri alat untuk memperoleh suatu titik lain di lapangan tempat berdiri
target yang akan diketahui koordinatnya dari titik tersebut.
Penentuan koordinat satu titik dapat dibagi dua, yaitu:
a. Pengikatan kemuka didasarkan pada sudut titik yang diketahui
b. Pengikatan dibelakang didasarkan pada sudut titik yang tidak diketahui

Koordinat titik P dapat ditentukan dari koordinat titik A (XA,XY) dan koordinat
titik B (XB,YB) dengan cara menngukur langsung di lapangan sudut-sudut pada kedua
titik tetap tersebut.

Koordinat titik P ditentukan dari titik A (XA,YA)

XP1 = XA + dAP sin αAP YP1 = YA + dAP cos αAP

Koordinat titik P ditentukan dari titik B (XB,YB)

XP2 = XB + dBP sin αBP YP2 = YB + dBP cos αBP

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 25


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

Jarak ditentukan dengan :

dAB = (XB-XA) / sin αAB

dAB = (YB-YA) / cos αAB

dAP / sin β = dAB / sin { 180o – (α+ β) }

dAP = sin β . { dAB / sin (α+ β) }

jika m = dAB / sin (α+ β)

dAP = m . sin β

Jarak BP

dBP / sin α = dAB / sin { 180o – (α+ β) }

dBP = sin α . { dAB / sin (α+ β) }

jika m = dAB / sin (α+ β)

dBP = m . sin α

Penentuan jarak antar titik digunankan persamaan :

𝑑𝑎𝑏 𝑑𝑎𝑝 𝑑𝑏𝑝


= =
sin 𝑦 𝑠𝑖𝑛𝛽 𝑠𝑖𝑛𝛼

Koordinat defenitif titik P adalah harga rerata kedua hasil hitungan di atas :

XP1+ XP2 YP1+ YP2


XP = Yp =
2 2

4.3. Data Pengukuran


1. Vertikal
 𝑣1 = 91°33′ 30′′
 𝑣2 = 53°20′ 40′′
2. Jarak
 dAB = 35 m

4.4. Tahapan Pengolahan Data


4.4.1. Prosedur Pelaksanaan
a. Tentukan lokasi tempat pengukuran.

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 26


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

b. Tentukan 2 buah sudut vertikal referensi yang akan digunakan sebagai titik
dasar pengukuran.
c. Ukur panjang kedua sudut tersebut
d. Letakkan alat Theodolite pada salah satu titik dasar kemudian setting alat
sehingga dapat digunakan untuk pengukuran.
e. Pilih target pertama, kemudian baca sudut vertical bawah. Baca sudutnya.
f. Kemudian arahkan alat ke pada target pada sudut vertical atas titik sasaran dan
baca sudut vertikalnya.
g. Selanjutnya lakukan perhitungan sesuai dengan teori dasar.
4.4.2. Perhitungan Data

Diketahui :

Vertikal 𝑉1 = 91°33′ 30′′

𝑉2 = 53°20′ 40′′

33 30
Radian 𝑉1 = 91 + 60 + 3600 = 91.55833

20 40
𝑉2 = 53 + + = 53.34444
60 3600

Jarak dAB = 35 m

Tinggi Rambu = 1.055 m

Tinggi Alat = 1.445 m

Penyelesaian :

𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑢
 𝑉3 = tan−1 𝑑𝐴𝐵

1.055
𝑉3 = tan−1
35
𝑉3 = 1.726536

 𝑉 = (𝑉2 − 𝑉1 − 𝑉3)
𝑉 = (53.34444 − 91.55833 − 1.726536)
𝑉 = −39.9404

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 27


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

 𝐻1 = tan(𝑉) × 𝑑𝐴𝐵
𝐻1 = tan(−39.9404) × 35
𝐻1 = −29.3065 𝑚
 𝐻𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐻1 + 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑢
𝐻𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = −29.3065 + 1.055
𝐻𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = −28.2515 𝑚

 𝜃𝑃𝐴 = 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛𝑉1 − 90
𝜃𝑃𝐴 = 91.55833 − 90
𝜃𝑃𝐴 = 1.55833
 𝜃𝑃𝐵 = 90 − 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛𝑉2
𝜃𝑃𝐵 = 90 − 53.34444
𝜃𝑃𝐵 = 36.65556

 𝑇1 = tan(𝜃𝑃𝐴 ) × 𝑑𝐴𝐵
𝑇1 = tan(1.55833) × 35
𝑇1 = 0.952166458
 𝑇2 = tan(𝜃𝑃𝐵 ) × 𝑑𝐴𝐵
𝑇2 = tan(36.65556) × 35
𝑇1 = 26.04598687
 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑇1 + 𝑇2
𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0.952166458 + 26.04598687
𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 26.99815333

 𝑑𝑃𝐵 = ((𝑑𝐴𝐵 2 ) + (𝐻12 ))0.5


𝑑𝑃𝐵 = ((352 ) + (−29.30652 ))0.5
𝑑𝑃𝐵 = 45.64945
 𝑑𝑃𝐴 = ((𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑢2 ) + (𝑑𝐴𝐵 2 ))0.5
𝑑𝑃𝐴 = ((1.0552 ) + (352 ))0.5
𝑑𝑃𝐴 = 35.0159

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 28


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

 Koordinat
 Diketahui :

radian Jarak
α1= 0 0
α2= 53.34444 45.64945
α3= 91.55833 35.0159
 Koordinat X :
 𝑋𝛼2 = 1000 + (𝑑𝛼2 × sin(𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛𝛼2 ))
𝑋𝛼2 = 1000 + (45.64945 × sin(53.34444))
𝑋𝛼2 = 1036.622
 𝑋𝛼3 = 1000 + (𝑑𝛼3 × sin(𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛𝛼3 ))
𝑋𝛼3 = 1000 + (35.0159 × sin(91.55833))
𝑋𝛼2 = 1035.003
 Koordinat Y :
 𝑌𝛼2 = 1000 + (𝑑𝛼2 × cos(𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛𝛼2 )
𝑌𝛼2 = 1000 + (45.64945 × cos(53.34444))
𝑌𝛼2 = 1027.253
 𝑌𝛼3 = 1000 + (𝑑𝛼3 × cos(𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛𝛼2 ))
𝑌𝛼3 = 1000 + (35.0159 × cos( 91.55833))
𝑌𝛼2 = 999.0478

4.5. Tabel dan Gambar


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
LABORATURIUM SURVEI DAN PEMETAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Km. 12,5 Sp, Pekanbaru 28293, Telp. 0761-66596, Fax. 0761-66595, http://eng.unri.ac.id

DATA HASIL PENGOLAHAN PENGIKAT KEMUKA


Lokasi Kampus UNRI Panam
Kelompok 8

Bacaan Sudut Koordinat


Titik Jarak
o ' '' X Y
A 91 33 30 35.0159 1035.003 999.0478
B 53 20 40 45.64945 1036.622 1027.253

Tabel 4.1 Pengikat Kemuka

Sumber : Praktikan

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 29


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

BAB V
POTONGAN MEMANJANG DAN MELINTANG
5.1 Potongan Memanjang
5.1.1 Peralatan
a. Satu set Waterpass
b. Satu set meteran
c. Satu set alat tulis
d. Payung
e. Rambu
f. Statip
5.1.2 Teori Dasar
Maksud dan tujuan pengukuran profil memanjang adalah untuk menentukan
ketinggian titik-titik sepanjang garis rencana proyek, sehingga dapat digambarkan irisan
tegak keadaan permukaan tanah sepanjang garis rencana proyek.
Untuk menggambarkan profil memanjang dari suatu rencana proyek diperlukan
ketinggian dan jarak mendatar antara titik-titik tersebut. Ketinggian dihitung dari beda
tinggi titik-titik tersebut dari titik datumnya (titik referensi hitungan). Jarak mendatar
diambil untuk setiap jarak-jarak tertentu.
Tahapan pelaksanaan untuk potongan memanjang :
a. Siapkan peralatan dan keperluan pengukuran
b. Tentukan daerah yang akan diukur
c. Pengukuran profil memanjang ;
1. Tentukan titik sepanjang garis rencana
2. Dirikan alat diantara titik tersebut
3. Baca benang tengah rambu
4. Pengukuran dilakukan pulang-pergi
Pengukuran profil memanjang dan melintang dilakukan pada proyek pengukuran
untuk jalan raya, aluran irigasi,jaringan transmisi tegangan tinggi dan lain-lain.
A. Hitung Jarak Optis dengan Rumus

dij = k * (BA-BB) sin2V

Dimana : BA = Bacaan Benang Atas (mm)

BB = Bacaan Benang Bawah (mm)

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 30


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

dij = Jarak Optis (m)

V = Sudut Vertikal (°)

Karna Waterpass selalu berada dalam keadaan mendatar sehingga sin2V selalu
bernilai 1, sehingga:

dij = k * (BT-BB)

B. Hitung Beda Tinggi dengan Persamaan

Δh = K * (BA – BB) *1/2 sin 2V + (TA-BT)/1000

Karna alat Waterpass selalu berada dalam keadaan mendatra, sehingga sin 2V
bernilai nol, maka persamaan diatas menjadi

Δh = (TA – BT)/1000

C. Hitung Elevasi Ketinggian (h) Masing-masing Titik Pengukuran

HB = HA + ΔhAB

Suatu alat ukur sifat datar dapat dikatakan dalam kondisi baik dan dapat digunakan dalam
pengukuran, apabila :
3. Gelembung nivo kotak nya tepat berada di tengah lingkaran pada busur nivo
kotak (berkoinsidensi), maka:
d. Garis bidik harus benar-benar sejajar dengan garis jurusan bidang nivo.
Garis bidik adalah garis yang menghubungkan antara fokus lensa okuler
dengan fokus lensa objektif.
e. Sumbu I (tegak) harus sejajar dengan garis gaya berat.
f. Garis jurusan nivo harus tegak lurus sumbu tegak.
4. Benang diafragma mendatar harus tegak lurus sumbu tegak

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 31


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

Jarak Optis

Benang Atas

Benang
Tengah
B Benang Bawah

TA

Gambar 5.1 Prinsip Sifat Datar

Sumber :Praktikan

Pengukuran sifat datar mempunyai prinsip seperti yang terlihat pada gambar diatas.
Beda tinggi dapat dari selisih nilai tinggi alat dengan nilai benang tengah.

Keterangan : = Beda tinggi

BT = Benang tengah

TA = Tinggi alat

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran sifat datar :


i. Jika ditemui jarak antara 2 titik (A –B) berjauhan, maka sebaiknya
pengukuran dibagi menjadi beberapa sesi pengukuran yang ditandai dengan
patok-patok.
j. Sebelum menggunakan Waterpass periksalah dulu kesalahan garis bidik alat
dimana harga koeksinya adalah rata-rata dari pemeriksaan kesalahan garis
bidik sebelum dan sesudah pengukuran setiap harinya.
k. Lakukan pengukuran untuk tiap slag genap untuk tiap sesi pengukuran, dan
pindahkan rambu secara selang seling agar kesalahan nol rambu dapat
tereliminir langsung.

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 32


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

l. Letakkan Waterpass sedemikian rupa, sehingga jarak alat ke rambu depan


sama dengan jarak alat ke rabu belakang
m. Dirikan Waterpass pada tanah yang stabil/keras
n. Sebelum pengukuran, gelembung nivo tabung harus berapa tepat ditengah
lingkaran.
o. Dahulukan pembacaan rambu belakang, lalu baru muka.
p. Pembacaan skala rambu sebaiknya dimulai dari pembacaan benang tengah,
atas kemudian bawah.
Cara Penentuan Beda Tinggi dengan Alat Sifat Datar
4. Menempatkan alat diatas salah satu titik yang akan ditentukan tingginya.

BT

TA
A B

Gambar 5.2 Alat Sifat Datar di Atas Salah Satu Titik

Sumber : Praktikan

Beda tinggi antara A dan B adalah :

= (TA – BT)/1000

Keterangan : TA = Tinggi Alat Waterpass (mm)

BT = Bacaan Benang Tengah (mm)

∆ℎ𝐴𝐵 = Beda Tinggi Hasil Pengukuran dari A dan B (m)

5. Menempatkan alat sifat datar diantara dua titik yang akan ditentukan beda
tingginya

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 33


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

bt mt

A Gambar 5.3 Alat Sifat Datar Diantara Dua Titik


Sumber : Praktikan
Beda tinggi adalah :
= (bt – mt)/1000

Keterangan : bt = Bacaan benang tengah rambu belakang (mm)


mt = Bacaan benang tengah rambu muka (mm)
∆ℎ𝐴𝐵 = Beda tinggi hasil pengukuran dari A dan B (m)
6. Menempatkan alat diluar kedua titik yang akan dihitung beda tingginya.
Teknik ini dilakukan apabila terdapat kendala penempatan alat diantara
kedua titik tersebut.

MT1 MT2

Gambar 5.4 Alat Sifat Datar di Luar Kedua Titik


Sumber : Praktikan
Beda tingginya adalah :
= ( mt1 – mt2)/1000

Keterangan : mt1 = bacaan benang tengah rambu A (mm)

mt2 = bacaan benang tengah rambu B (mm)

∆ℎ𝐴𝐵 = beda tinggi hasil pengukuran dari A dan B (m)

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 34


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

5.1.3 Data Pengukuran

Tabel 5.1 Data Pengukuran Long Section

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 35


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

5.1.4 Tahapan Pengolahan Data

 Elevasi

Δh cl = (BB – BM) / 1000


= (1200 – 1239) /1000
= –0.039
Elevasi = Elevasiawal + Δh
= 35 + (–0.039)
= 34.961 m
5.1.5 Tabel dan Gambar

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


LABORATURIUM SURVEI DAN PEMETAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Km. 12,5 Sp, Pekanbaru 28293, Telp. 0761-66596, Fax. 0761-66595,

DATA PENGUKURAN PROFIL MEMANJANG


Lokasi Kampus UNRI Panam
Kelompok 8

LONG SECTION

STA ELEVASI
0 34,961
20 34,901
40 34,545
60 34,743
80 34,931
100 34,969
120 34,955
140 35,033
160 34,931
180 34,955
200 34,914
220 35,129
240 35,149
260 35,041
280 35,028
300 35,14
320 35,375
340 35,172
360 35,268
380 35,142
400 35,137
420 35,347
440 35,022
460 34,991
480 34,921
500 34,793
520 34,92

Tabel 5.2 Long Section

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 36


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

5.2 Potongan Melintang


5.2.1 Peralatan
a. Satu set Waterpass
b. Satu set meteran
c. Satu set alat tulis
d. Payung
e. Statip
f. Rambu
5.2.2 Teori Dasar
Maksud dan tujuan pengukuran profil melintang untuk menentukan ketinggian
titik-titik (profil permukaan tanah) sepanjang garis tegak lurus terhadap garis rencana.
Yang diukur pada profil melintang adalah ketinggian titik-titik detail untuk tiap
jarak tertentu sepanjang garis profil melintang.
Tahapan pelaksanaan untuk pemotongan melintang :
a. Siapkan peralatan dan pengukuran
b. Tentukan daerah yang akan diukur
c. Pengukuran profil melintang ;
1. Dirikan alat
2. Nolkan sudut horizontal ketitik berikutnya, putar sejauh 90°
3. Putar alat sebesar 180° dari kanan
4. Lakukan hal yang sama untuk titik berikutnya
5. Apabila antara garis rencana proyek membentuk sudut, maka profil
untuk pengukuran profil melintang dibagi dua
6. Ukur tinggi alat

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 37


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

5.2.3 Data Pengukuran

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 38


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 39


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 40


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 41


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 42


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 43


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 44


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 45


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 46


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

Tabel 5.3 Data Pengukuran Cross Section

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 47


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

5.2.4 Tahapan Pengolahan Data


 Beda Tinggi

(𝐵𝑇 − 𝑀𝑇)
∆ℎ =
1000
∆ℎCL = (1239 – 1239) / 1000 = 0 m
∆ℎa = (1239 – 1353) / 1000 = –0.114 m
∆ℎb = (1239 – 1449) / 1000 = –0.21 m

∆ℎc = (1239 – 1923) / 1000 = –0.684 m


∆ℎd = (1239 – 1930) / 1000 = –0.691 m
∆ℎe = (1239 – 1421) / 1000 = –0.182 m
∆ℎf = (1239 – 1251) / 1000 = –0.012 m
∆ℎg = (1239 – 1385) / 1000 = –0.146 m
∆ℎ1 = (1239 – 1241) / 1000 = –0.002 m
∆ℎ1 = (1239 –1312 ) / 1000 = –0.073 m
∆ℎ1 = (1239 – 1379) / 1000 = –0.14 m
∆ℎ1 = (1239 – 1409) / 1000 = –0.17 m

 Elevasi

ΔhCL = (BB – BM) / 1000


= 35 + (1200 – 1239) /1000
= –0.039
Elevasi CL = Elevasiawal + ΔhCL
= 35 + (–0.039)
= 34.961 m

Ha = 34.961 + (–0.114) = 34.847 m


Hb = 34.961 + (–0.21) = 34.751 m
Hc = 34.961 + (–0.684) = 34.277 m
Hd = 34.961 + (–0.691) = 34.27 m

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 48


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

He = 34.961 + (–0.182) = 34.77 m


Hf = 34.961 + (–0.012) = 34.949 m
Hg = 34.961 + (–0.146) = 34.815 m
H1 = 34.961 + (–0.002) = 34.959 m
H2 = 34.961 + (–0.073) = 34.888 m
H3 = 34.961 + (–0.14) = 34.821 m
H4 = 34.961 + (–0.17) = 34.791 m

5.2.5 Tabel dan Gambar

BELAKANG MUKA JARAK


STA TITIK JARAK BEDA TINGGI ELEVASI KETERANGAN
TENGAH TENGAH KUMULATIF
mm mm m m m mm
0-010 CL 1200 35

0+000 g 1385 -4 -9.8 -0.146 34.815


f 1251 -0.7 -5.8 -0.012 34.949
e 1421 0 -5.1 -0.182 34.779
d 1930 -0.6 -5.1 -0.691 34.27
c 1923 0 -4.5 -0.684 34.277
b 1449 -1.5 -4.5 -0.21 34.751
a 1353 -3 -3 -0.114 34.847
CL 1200 1239 0 0 0 34.961
1 1241 3 3 -0.002 34.959
2 1312 3 6 -0.073 34.888
3 1379 3 9 -0.14 34.821
4 1409 3 12 -0.17 34.791

0+020 d 1010 -3 -12 0.178 34.90082


c 1098 -3 -9 0.09 34.90091
b 1139 -3 -6 0.049 34.90095
a 1169 -3 -3 0.019 34.90098
CL 1089 1188 0 0 0 34.901
1 1189 3 3 -0.001 34.901
2 1102 0 3 0.086 34.90109
3 1245 1.5 4.5 -0.057 34.90094
4 1852 0 4.5 -0.664 34.90034
5 1800 0.7 5.2 -0.612 34.90039
6 1279 0 5.2 -0.091 34.90091
7 1015 0.8 6 0.173 34.90117
8 965 6 12 0.223 34.90122

0+040 d 1503 -3 -12 122 34.667


c 1500 -3 -9 125 34.67
b 1545 -3 -6 80 34.625
a 1612 -3 -3 13 34.558
CL 1170 1625 0 0 0 34.545
1 1671 3 3 -46 34.499
2 1485 0 3 140 34.685
3 1505 1.4 4.4 120 34.665
4 2205 0 4.4 -580 33.965

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 49


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

BELAKANG MUKA JARAK


STA TITIK JARAK BEDA TINGGI ELEVASI KETERANGAN
TENGAH TENGAH KUMULATIF
mm mm m m m mm
5 2200 0.6 5 -575 33.97
6 1500 0 5 125 34.67
7 1640 6 11 -15 34.53
8 1469 3 14 156 34.701

0+060 h 1283 -3 -8.6 349 35.092


g 1430 -0.5 -5.6 202 34.945
f 1761 0 -5.1 -129 34.614
e 2239 -0.6 -5.1 -607 34.136
d 2235 0 -4.5 -603 34.14
c 1505 -1.5 -4.5 127 34.87
b 1455 0 -3 177 34.92
a 1620 -3 -3 12 34.755
CL 1375 1632 0 0 0 34.743
1 1590 3 3 42 34.785
2 1470 0 3 162 34.905
3 1405 1.4 4.4 227 34.97
4 2645 0 4.4 -1013 33.73
5 2630 0.6 5 -998 33.745
6 1590 0 5 42 34.785
7 1550 3 8 82 34.825
8 1625 3 11 7 34.75

0+080 h 1200 -3 -8.5 231 35.162


g 1050 -0.5 -5.5 381 35.312
f 1433 0 -5 -2 34.929
e 2159 -0.7 -5 -728 34.203
d 2170 0 -4.3 -739 34.192
c 1359 -1.3 -4.3 72 35.003
b 1368 0 -3 63 34.994
a 1479 -3 -3 -48 34.883
CL 1362 1431 0 0 0 34.931
1 1370 3 3 61 34.992
2 1313 0 3 118 35.049
3 1332 1.4 4.4 99 35.03
4 2383 0 4.4 -952 33.979
5 2392 0.6 5 -961 33.97
6 1320 0 5 111 35.042
7 1453 3 8 -22 34.909
8 1473 3 11 -42 34.889

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 50


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

BELAKANG MUKA JARAK


STA TITIK JARAK BEDA TINGGI ELEVASI KETERANGAN
TENGAH TENGAH KUMULATIF
mm mm m m m mm

0+100 h 1280 -3 -11 -157 34.673


g 1262 -3 -8 -139 34.83
f 1323 0 -5 -200 34.769
e 1879 -0.7 -5 -756 34.213
d 1878 0 -4.3 -755 34.214
c 1158 -1.3 -4.3 -35 34.934
b 1110 0 -3 13 34.982
a 1159 -3 -3 -36 34.933
CL 1092 1123 0 0 0 34.969
1 1135 3 3 -12 34.957
2 1110 3 6 13 34.982
3 1113 3 9 10 34.979
4 1168 3 12 -45 34.924

0+120 h 1139 -3 -10.9 29 34.984


g 1089 -3 -7.9 79 35.034
f 1239 0 -4.9 -71 34.884
e 1760 -0.7 -4.9 -592 34.363
d 1781 0 -4.2 -613 34.342
c 1090 -1.2 -4.2 78 35.033
b 1031 0 -3 137 35.092
a 1141 -3 -3 27 34.982
CL 1123 1168 0 0 0 34.955
1 1188 3 3 -20 34.935
2 1063 0 3 105 35.06
3 1075 1.1 4.1 93 35.048
4 2012 0 4.1 -844 34.111
5 1988 1 5.1 -820 34.135
6 1218 0 5.1 -50 34.905
7 1248 3 8.1 -80 34.875
8 1300 3 11.1 -132 34.823

0+140 h 1660 -3 -10.9 -210 34.823


g 1653 -3 -7.9 -203 34.83
f 1539 0 -4.9 -89 34.944
e 2120 -0.7 -4.9 -670 34.363
d 2120 0 -4.2 -670 34.363
c 1416 -1.2 -4.2 34 35.067
b 1405 0 -3 45 35.078
a 1483 -3 -3 -33 35

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 51


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

BELAKANG MUKA JARAK


STA TITIK JARAK BEDA TINGGI ELEVASI KETERANGAN
TENGAH TENGAH KUMULATIF
mm mm m m m mm
CL 1483 1450 0 0 0 35.033
1 1448 3 3 2 35.035
2 1335 0 3 115 35.148
3 1359 1.1 4.1 91 35.124
4 2318 0 4.1 -868 34.165
5 2325 1 5.1 -875 34.158
6 1560 0 5.1 -110 34.923
7 1480 3 8.1 -30 35.003
8 1480 3 11.1 -30 35.003

0+160 h 1810 -3 -10.9 -282 34.649


g 1700 -3 -7.9 -172 34.759
f 1622 0 -4.9 -94 34.837
e 2160 -0.7 -4.9 -632 34.299
d 2170 0 -4.2 -642 34.289
c 1479 -1.2 -4.2 49 34.98
b 1468 0 -3 60 34.991
a 1543 -3 -3 -15 34.916
CL 1459 1528 0 0 0 34.931
1 1501 3 3 27 34.958
2 1350 0 3 178 35.109
3 1388 1.1 4.1 140 35.071
4 2375 0 4.1 -847 34.084
5 2358 1 5.1 -830 34.101
6 1543 0 5.1 -15 34.916
7 1428 3 8.1 100 35.031
8 1383 3 11.1 145 35.076

0+180 h 2038 -3 -10.9 -550 34.405


g 1948 -3 -7.9 -460 34.495
f 1590 0 -4.9 -102 34.853
e 2105 -0.7 -4.9 -617 34.338
d 2105 0 -4.2 -617 34.338
c 1418 -1.2 -4.2 70 35.025
b 1416 0 -3 72 35.027
a 1416 -3 -3 72 35.027
CL 1458 1488 0 0 0 34.955
1 1503 3 3 -15 34.94
2 1362 0 3 126 35.081
3 1390 1.1 4.1 98 35.053
4 2338 0 4.1 -850 34.105

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 52


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

BELAKANG MUKA JARAK


STA TITIK JARAK BEDA TINGGI ELEVASI KETERANGAN
TENGAH TENGAH KUMULATIF
mm mm m m m mm
5 2340 1 5.1 -852 34.103
6 1532 0 5.1 -44 34.911
7 1260 3 8.1 228 35.183
8 1120 3 11.1 368 35.323

0 + 200 h 1922 -3 -10.9 -437 34.477


g 1829 -3 -7.9 -344 34.57
f 1511 0 -4.9 -26 34.888
e 2043 -0.7 -4.9 -558 34.356
d 2042 0 -4.2 -557 34.357
c 1363 -1.2 -4.2 122 35.036
b 1358 0 -3 127 35.041
a 1460 -3 -3 25 34.939
CL 1399 1485 0 0 0 34.914
1 1460 3 3 25 34.939
2 1329 0 3 156 35.07
3 1389 1.1 4.1 96 35.01
4 2302 0 4.1 -817 34.097
5 2292 1 5.1 -807 34.107
6 1550 0 5.1 -65 34.849
7 1138 2 7.1 347 35.261
8 1288 3 10.1 197 35.111

0 + 220 h 2100 -3 -10.9 -729 34.4


g 1953 -3 -7.9 -582 34.547
f 1550 0 -4.9 -179 34.95
e 2058 -0.7 -4.9 -687 34.442
d 2059 0 -4.2 -688 34.441
c 1352 -1.2 -4.2 19 35.148
b 1342 0 -3 29 35.158
a 1433 -3 -3 -62 35.067
CL 1500 1371 0 0 0 35.129
1 1359 3 3 12 35.141
2 1238 0 3 133 35.262
3 1260 1.1 4.1 111 35.24
4 2440 0 4.1 -1069 34.06
5 2432 1 5.1 -1061 34.068
6 1610 0 5.1 -239 34.89
7 1250 1 6.1 121 35.25
8 1600 3 9.1 -229 34.9

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 53


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

BELAKANG MUKA JARAK


STA TITIK JARAK BEDA TINGGI ELEVASI KETERANGAN
TENGAH TENGAH KUMULATIF
mm mm m m m mm

0 + 240 h 2630 -3 -10.9 -1309 33.84


g 2700 -3 -7.9 -1379 33.77
f 1760 0 -4.9 -439 34.71
e 2385 -0.7 -4.9 -1064 34.085
d 2385 0 -4.2 -1064 34.085
c 1335 -1.2 -4.2 -14 35.135
b 1302 0 -3 19 35.168
a 1385 -3 -3 -64 35.085
CL 1470 1321 0 0 0 35.149
1 1375 3 3 -54 35.095
2 1315 0 3 6 35.155
3 1272 1.1 4.1 49 35.198
4 1512 0 4.1 -191 34.958
5 1855 1 5.1 -534 34.615
6 2805 1 6.1 -1484 33.665

0 + 260 h 1688 -3 -10.9 -436 34.605


g 1605 -3 -7.9 -353 34.688
f 1473 0 -4.9 -221 34.82
e 2078 -0.7 -4.9 -826 34.215
d 2078 0 -4.2 -826 34.215
c 1235 -1.2 -4.2 17 35.058
b 1169 0 -3 83 35.124
a 1302 -3 -3 -50 34.991
CL 1293 1252 0 0 0 35.041
1 1240 3 3 12 35.053
2 1125 0 3 127 35.168
3 1120 1.1 4.1 132 35.173
4 1965 0 4.1 -713 34.328
5 1962 1 5.1 -710 34.331
6 1271 0 5.1 -19 35.022
7 1595 3 8.1 -343 34.698
8 1595 3 11.1 -343 34.698

0 + 280 e 1511 -3 -10.2 -28 35


d 1530 -3 -7.2 -47 34.981
c 1480 -1.2 -4.2 3 35.031
b 1429 0 -3 54 35.082
a 1538 -3 -3 -55 34.973
CL 1511 1483 0 0 0 35.028
1 1462 3 3 21 35.049
2 1173 3 6 310 35.338
3 1190 1 7 293 35.321

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 54


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

BELAKANG MUKA JARAK


STA TITIK JARAK BEDA TINGGI ELEVASI KETERANGAN
TENGAH TENGAH KUMULATIF
mm mm m m m mm

0 + 300 h 1269 -3 -11 29 35.169


g 1553 -3 -8 -255 34.885
f 1210 0 -5 88 35.228
e 1810 -0.5 -5 -512 34.628
d 1819 0 -4.5 -521 34.619
c 1210 -1.5 -4.5 88 35.228
b 1191 0 -3 107 35.247
a 1305 -3 -3 -7 35.133
CL 1438 1298 0 0 0 35.14
1 1245 3 3 53 35.193
2 1050 0 3 248 35.388
3 1062 1.5 4.5 236 35.376
4 1800 0 4.5 -502 34.638
5 1790 1 5.5 -492 34.648
6 1100 0 5.5 198 35.338
7 1148 3 8.5 150 35.29
8 1099 1 9.5 199 35.339

0 + 320 h 1088 -3 -11 137 35.512


g 1198 -3 -8 27 35.402
f 1200 0 -5 25 35.4
e 1811 -0.5 -5 -586 34.789
d 1821 0 -4.5 -596 34.779
c 1200 -1.5 -4.5 25 35.4
b 1168 0 -3 57 35.432
a 1238 -3 -3 -13 35.362
CL 1600 1225 0 0 0 35.375
1 1221 3 3 4 35.379
2 1081 0 3 144 35.519
3 1079 1.5 4.5 146 35.521
4 1781 0 4.5 -556 34.819
5 1775 1 5.5 -550 34.825
6 1145 0 5.5 80 35.455
7 530 3 8.5 695 36.07
8 762 3 11.5 463 35.838

0 + 340 h 1298 -3 -11 143 35.315


g 1268 -3 -8 173 35.345
f 1225 0 -5 216 35.388
e 1823 -0.5 -5 -382 34.79
d 1829 0 -4.5 -388 34.784
c 1221 -1.5 -4.5 220 35.392
b 1235 0 -3 206 35.378
a 1448 -3 -3 -7 35.165
CL 1613 1441 0 0 0 35.172
1 1451 3 3 -10 35.162
2 1329 0 3 112 35.284
3 1340 1.5 4.5 101 35.273
4 1448 0 4.5 -7 35.165
5 1448 1 5.5 -7 35.165
6 1340 0 5.5 101 35.273
7 992 3 8.5 449 35.621
8 935 3 11.5 506 35.678

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 55


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

BELAKANG MUKA JARAK


STA TITIK JARAK BEDA TINGGI ELEVASI KETERANGAN
TENGAH TENGAH KUMULATIF
mm mm m m m mm

0+360 h 1141 -3 -11 54 35.322


g 1158 -3 -8 37 35.305
f 1035 0 -5 160 35.428
e 1695 -0.5 -5 -500 34.768
d 1692 0 -4.5 -497 34.771
c 1035 -1.5 -4.5 160 35.428
b 995 0 -3 200 35.468
a 1188 -3 -3 7 35.275
CL 1463 1195 0 0 0 35.268
1 1238 3 3 -43 35.225
2 1135 0 3 60 35.328
3 1200 1.5 4.5 -5 35.263
4 1841 0 4.5 -646 34.622
5 1845 1 5.5 -650 34.618
6 1190 0 5.5 5 35.273
7 682 3 8.5 513 35.781
8 730 3 11.5 465 35.733

0+380 h 1225 -3 -11 85 35.227


g 1252 -3 -8 58 35.2
f 1278 0 -5 32 35.174
e 1878 -0.5 -5 -568 34.574
d 1878 0 -4.5 -568 34.574
c 1278 -1.5 -4.5 32 35.174
b 1170 0 -3 140 35.282
a 1335 -3 -3 -25 35.117
CL 1451 1310 0 0 0 35.142
1 1309 3 3 1 35.143
2 1125 3 6 185 35.327
3 1008 3 9 302 35.444

0+400 h 1270 -3 -11 21 35.158


g 1239 -3 -8 52 35.189
f 1209 0 -5 82 35.219
e 1865 -0.5 -5 -574 34.563
d 1865 0 -4.5 -574 34.563
c 1209 -1.5 -4.5 82 35.219
b 1185 0 -3 106 35.243
a 1308 -3 -3 -17 35.12

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 56


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

BELAKANG MUKA JARAK


STA TITIK JARAK BEDA TINGGI ELEVASI KETERANGAN
TENGAH TENGAH KUMULATIF
mm mm m m m mm
CL 1428 1291 0 0 0 35.137
1 1343 3 3 -52 35.085
2 1223 0 3 68 35.205
3 1228 1.5 4.5 63 35.2
4 1903 0 4.5 -612 34.525
5 1903 1 5.5 -612 34.525
6 1253 0 5.5 38 35.175
7 1128 3 8.5 163 35.3
8 1139 3 11.5 152 35.289

0+420 g 1213 -3 -8 -75 35.272


f 1203 0 -5 -65 35.282
e 1809 -0.5 -5 -671 34.676
d 1809 0 -4.5 -671 34.676
c 1203 -1.5 -4.5 -65 35.282
b 1205 0 -3 -67 35.28
a 1140 -3 -3 -2 35.345
CL 1485 1138 0 0 0 35.347
1 1145 3 3 -7 35.34
2 1152 3 6 -14 35.333

0+440 b 1328 -3 -6 -12 35.01


a 1345 -3 -3 -29 34.993
CL 1338 1316 0 0 0 35.022
1 1328 3 3 -12 35.01
2 1370 1.3 4.3 -54 34.968
3 1995 0 4.3 -679 34.343
4 1995 1 5.3 -679 34.343
5 1370 0 5.3 -54 34.968
6 1370 3 8.3 -54 34.968
7 1395 3 11.3 -79 34.943

0+460 g 1013 -3 -8 346 35.337


f 1408 0 -5 -49 34.942
e 2019 -0.5 -5 -660 34.331
d 2019 0 -4.5 -660 34.331
c 1232 -1.5 -4.5 127 35.118
b 1208 0 -3 151 35.142
a 1328 -3 -3 31 35.022
CL 1350 1359 0 0 0 34.991

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 57


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

BELAKANG MUKA JARAK


STA TITIK JARAK BEDA TINGGI ELEVASI KETERANGAN
TENGAH TENGAH KUMULATIF
mm mm m m m mm
1 1377 3 3 -18 34.973
2 1252 0 3 107 35.098
3 1382 1.5 4.5 -23 34.968
4 2080 0 4.5 -721 34.27
5 2080 1 5.5 -721 34.27
6 1382 0 5.5 -23 34.968
7 1008 3 8.5 351 35.342
8 1142 3 11.5 217 35.208

0+480 g 1055 -3 -8 386 35.307


f 1430 0 -5 11 34.932
e 2110 -0.5 -5 -669 34.252
d 2110 0 -4.5 -669 34.252
c 1430 -1.5 -4.5 11 34.932
b 1348 0 -3 93 35.014
a 1442 -3 -3 -1 34.92
CL 1362 1441 0 0 0 34.921
1 1439 3 3 2 34.923
2 1363 0 3 78 34.999
3 1468 1.5 4.5 -27 34.894
4 2200 0 4.5 -759 34.162
5 2200 1 5.5 -759 34.162
6 1468 0 5.5 -27 34.894
7 981 3 8.5 460 35.381
8 1020 3 11.5 421 35.342

0+500 h 1218 -3 -11 340 35.133


g 1181 -3 -8 377 35.17
f 1432 0 -5 126 34.919
e 2103 -0.5 -5 -545 34.248
d 2103 0 -4.5 -545 34.248
c 1432 -1.5 -4.5 126 34.919
b 1408 0 -3 150 34.943
a 1528 -3 -3 30 34.823
CL 1351 1558 0 0 0 34.793
1 1548 3 3 10 34.803
2 1442 0 3 116 34.909
3 1520 1.5 4.5 38 34.831
4 2167 0 4.5 -609 34.184
5 2167 1 5.5 -609 34.184
6 1520 0 5.5 38 34.831
7 950 3 8.5 608 35.401

0+520 h 1090 -3 -11 329 35.249


g 1263 -3 -8 156 35.076
f 1333 0 -5 86 35.006
e 2020 -0.5 -5 -601 34.319
d 2020 0 -4.5 -601 34.319
c 1333 -1.5 -4.5 86 35.006
b 1330 0 -3 89 35.009
a 1460 -3 -3 -41 34.879
CL 1339 1419 0 0 0 34.92
1 1410 3 3 9 34.929
2 1423 3 6 -4 34.916

Tabel 5.4 Tabel Cross Section

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 58


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

BAB VI
PEMETAAN SITUASI DAN KONTUR
6.1 Peralatan
a. Waterpass
b. Statip
c. Meteran
d. Rambu
e. Payung
f. Alat tulis

6.2 Teori Dasar


Dalam pengukuran detail, situasi perlu dilakukan pengukuran terhadap beberapa
hal, yaitu :
1. Penentuan titik dasar
Peta situasi ini harus terikat pada sistem kerangka yang telah diketahui sebelumnya
yang berfungsi sebagai acuan.
2. Pengukuran kerangka horizontal (sudut dan jarak)
Umumnya untuk peta yang tidak terlalu besar, dipakai kerangka poligon.
3. Pengukuran beda tinggi
Pengukuran beda tinggi (kerangka vertikal) selalu mengikuti kerangka dasar
horizontalyang telah dibangun terlebih dahulu. Pengukuran detail dengan data yang
diambil meliputi :
a. Sudut antara sisi kerangka dengan jarak ke titik detail yang bersangkutan
b. Jarak optis atau pita ukur antara titik kerangka detail
c. Beda tinggi antara titik tetap kerangka dengan titik kerangka detail yang
bersangkutan

Dalam pemetaan situasi, kerangka dasar vertikal selalu mengikuti kerangka dasar
horizontal yang telah dibangun sebelumnya. Berikut metoda-metoda pengukuran kerangka
dasar horizontal :

a. Metoda Triangulasi
Merupakan cara untuk menetukan koordinat titik dilapangan dengan cara
mengukur sudut-sudut pada suatu kerangka dasar dengan bentuk berupa
rangkaian segitiga yang mempunyai satu atau lebih titk sentral.

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 59


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

b. Metoda Jaring Segitiga


Penentuan titik dilapangan dengan cara mengukur sudut-sudut dalam jaringan
segitiga yang mempunyai satu titik sentral
c. Metoda Trilaterasi
Penentuan titik kerangka horizontal yang berbentuk rangkaian segitiga di
lapangan dengan cara mengukur jarak sisi kerangka tersebut
6.3 Pengertian Kontur
Kontur adalah garis khayal yangmenghubungkan titik-titik yang mempunyai
ketinggian yang sama. Walaupun garis tersebut menghubungkan garis yang sama namun
bentuk dan polanya tidak merupakan garis patah-patah.
6.3.1 Metode Pengukuran Kontur
1. Pengukuran Tidak Langsung
Titik-titik detail yang tidak harus sama tinggi, dipilih mengikuti pola tertentu
yaitu: pola kotak-kotak (spot level) dan profil (grid) dan pola radial. Dengan
pola-pola tersebut garis kontur dapat dibuat dengan cara interpolasi dan
pengukuran titik-titik detailnya dapat dilakukan dengan cara tachymetry
pada semua medan dan dapat pula menggunakan sipat datar
memanjang ataupun sipat datar profil pada daerah yang relatif datar.
2. Pengukuran Langsung
Pengukuran kontur dilakukan sejalan dengan pengukuran poligon dan detail
situasi. Dari titik poligon ddan detail situasu dapat dihitung bedda tinggi karna
pada kedua pengukuran tersebut terdapat bacaan benang, sudut vertikal dan
tinggi alat.
6.3.2 Sifat-sifat Kontur
a. Berbentuk kurva tertutup.
b. Tidak bercabang.
c. Tidak berpotongan.
d. Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai.
e. Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan.
f. Tidak tergambar jika melewati bangunan.
g. Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal.
h. Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai
i. Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika
datar maka interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 60


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

datar maka interval garis kontur adalah 1/1000 dikalikan dengan nilai skala
peta , jika berbukit maka interval garis kontur adalah 1/500 dikalikan dengan
nilai skala peta dan jika bergunung maka interval garis kontur adalah 1/200
dikalikan dengan nilai skala peta.
6.4 Tahap Pengolahan Data
Pelaksanaan pengukuran pada umunya dilakukan dalam beberapa metoda.Pada
praktikum kali ini cukup dibahas mengenai metoda Tachymetri dan Trigonometri.

6.4.1 Metoda Tachymetri

Metoda Tachymetri dapat digunakan untuk penetuan jarak datar dan beda tinggi
yang tidak membutuhkan ketelitian yang akurat (untuk pengerjaan pengukuran yang
sederhana).

A. Penentuan Jarak dengan Metoda Tachymetri


a. Penentuan jarak datar metodaTacymetri

Gambar 6.1 Metoda Tachymetri


Sumber : Praktikan

Perhatikan gambar diatas, diukur sudut m (sudut miring), tinggi alat = I, bacaan
skala rambu pada benang tengah = t, bacaan skala rambu pada benang atas = a dan bacaan
rambu pada benang bawah = b,

Maka :

Jarak Miring : dm : k * (BA-BB) Cos m


dm : k * (BA-BB) Sin z
Jarak Mendatar :
dm : k * (BA-BB) Cos2 m
dm : k * (BA-BB) Sin2 z

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 61


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

B. Penentuan Beda Tinggi Metoda Tachymetri


Perhatikan gambar 6.1, maka :
Beda tinggi adalah :

Δhij = k * (BA-BB) * ½ Sin 2m + TA-TB


Δhij = k * (BA-BB) * ½ Sin 2z + TA-TB

Pada daerah yang datar tetapi banyak bangunan terdapat pada daerah pemetaan
tersebut, maka pelaksanaan pengukurannya dapat dilakukan menggunaka sipat datar.
6.4.2 Metoda Trigonometri
Penentuan beda tinggi dengan cara trigometri adalah penentuan beda tinggi secara
tidak langsung, yaitu beda tinggi fungsi dari jarak mendatar dan sudut vertikal antara dua
titik yang diukur beda tingginya. Jarak mendatar diperoleh dari hasil pengukuran jarak
menggunakan pita ukur, substense bar atau secara elektronik (EDM) sedangkan sudut
vertikal diukur dengan menggunakan alat ukur Theodolite.

Gambar 6.2 Metode Trigonometri


Sumber :Praktikan
1. Perhatikan gambar diatas, misalkan ditentukan beda tinggi antara titik A-B secara
trigonometris. Prosedur pengukurannya adalah sebagai berikut.
2. Tegakkan Theodolite dengan sempurna d A. Ukur tinggi Theodolite (tinggi sumbu
mendatar alat terhadap titik A), misalkan t.
3. Tegakkan target di B. Target dapat berupa rambu ukur, remote atau tinggi tiang.
Tandai sasaran yang akan dibidik pada rambu (tiang), kemudian ukur tingginya
misalkan p.
4. Ukur sudut tegak m (sudut miring) atau z (sudut zenith) dengan Theodolite maka
panjang l dapat ditentukan
5.

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 62


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

L = D tg m = D cotg Z
Dimana :
D : Jarak mendatar antara A dan 13 yang diukur dengan alat ukur jarak
Jadi, beda tinggi antara A dan B dapat ditentukan, yaitu :

HAB = L + t – p atau HAB = Δhij + TA-BT


HAB = D tg m + TA-BT atau HAB = D cotg z + TA-BT

Apabila beda tinggi A dan B diperkirakan cukup besar dan jarak A dan B
berjauhan, serta diharapkan hasil pengukuran beda tinggi ini dapat ditentukan lebih teliti,
maka pengaruh refreksi udara dan kelengkungan bumi harus diperhitungkan sehingga beda
tinggi seharusnya adalah :
1−𝐾
HAB = D tg m + TA-TB + D2
2𝑅

Atau
1−𝐾
HAB = D cotg z + TA-TB + D2
2𝑅

Dimana :

K = Koefisien refreksi = 0.14

R = Jari-jari bumi = 6370K m

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 63


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

6.5 Data Pengukuran

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 64


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 65


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 66


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

Tabel 6.1 Data Pengukuran Topografi

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 67


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

6.6 Tahap Perhitungan Data


 Menghitung Jarak

(𝐵𝐴 − 𝐵𝐵)
× 𝑆𝐼𝑁 (𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙)2
10
(1650 − 1350)
= × 𝑆𝐼𝑁 (89.6528)2
10

= 29.999 𝑚
 Menghitung Beda Tinggi

(𝐵𝐴 − 𝐵𝐵 ) 𝑇𝐴 𝐵𝑇
× 0,5 𝑆𝐼𝑁 (2 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙) −
10 1000 1000
(1650 − 1350) 1380 1500
= × 0,5 𝑆𝐼𝑁 (2 × 89.6528) −
10 1000 1000
= 0.062 𝑚

6.7 Tabel dan Gambar


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
LABORATURIUM SURVEI DAN PEMETAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Km. 12,5 Sp, Pekanbaru 28293, Telp. 0761-66596, Fax. 0761-66595, http://eng.unri.ac.id

DATA PENGUKURAN TOPOGRAFI


Lokasi Kampus UNRI Panam
Kelompok 8

BACAAN BENANG SUDUT KOORDINAT


JARAK BEDA TINGGI
TTK/ALAT TARGET BA BT BB VERTIKAL HORIZONTAL AZIMUTH X Y Z Keterangan
0 0 0
mm mm mm ' " ' " ' " m m m m m

P0 Utara 0 0 0 0 0 0 10000 10000 35


1380 0+000 1480 1100 720 90 2 50 0 0 0 180 0 0 76.000 0.217 10000 9924.000052 35.217362 tiang listrik
1 1650 1500 1350 89 39 10 351 34 30 171 34 30 29.999 0.062 10004.39528 9970.324835 35.061801 tiang listrik
2 1600 1465 1330 89 39 10 344 35 40 164 35 40 26.999 0.079 10007.17228 9973.971075 35.078621 CL jalan (simpang)
3 1370 1300 1230 90 16 20 297 21 10 117 21 10 14.000 0.013 10012.43444 9993.567595 35.013485 CL jalan (simpang)
4 1245 1213 1181 89 59 40 330 2 10 150 2 10 6.400 0.168 10003.19651 9994.455422 35.167621 CL STA 0+000
5 1300 1245 1190 90 2 10 22 23 30 202 23 30 11.000 0.128 9995.809707 9989.829388 35.128067 halte
6 1305 1278 1251 90 2 10 39 16 50 219 16 50 5.400 0.099 9996.581163 9995.820104 35.098597 halte
7 1445 1370 1295 89 19 20 218 15 10 38 15 10 14.998 0.187 10009.28568 10011.77766 35.187425 tiang listrik
8 1810 1682 1554 89 19 20 208 25 40 28 25 40 25.596 0.001 10012.18519 10022.50995 35.000806 pos satpam
9 1810 1680 1550 89 19 20 215 2 30 35 2 30 25.996 0.008 10014.92638 10021.28412 35.007537 pos satpam
10 1750 1620 1490 89 19 20 207 6 30 27 6 30 25.996 0.068 10011.84588 10023.14057 35.067537 pos satpam
11 2565 2090 1615 89 19 20 194 12 20 14 12 20 94.987 0.414 10023.30987 10092.08216 35.413693 tiang listrik
12 1520 1430 1340 89 19 20 167 51 20 347 51 20 17.997 0.163 9996.213744 10017.5947 35.16291 CL jalan (simpang)
13 1420 1368 1316 89 23 30 204 14 20 24 14 20 10.399 0.122 10004.26916 10009.48208 35.122413 CL STA 0+020
P1 1651 1500 1349 90 29 50 185 34 35 5 34 35 30.198 -0.382 10002.9344 10030.05482 34.617933 P1

P1 P0 666 515 364 90 32 30 0 0 0 185 34 35 30.197 0.600 10000.00004 10000.00042 35.217443 P0


1400 14 1190 1130 1070 90 32 30 14 39 0 200 13 35 11.999 0.157 9998.786002 10018.79582 34.774493 CL jalan (simpang)
15 1125 1010 895 90 16 10 60 17 20 245 51 55 22.999 0.282 9981.94537 10020.6507 34.899772 CL jalan
16 1395 1340 1285 90 16 10 346 14 0 171 48 35 11.000 0.008 10004.50143 10019.16725 34.626204 CL STA 0+040
17 1640 1600 1560 90 16 10 205 33 10 31 7 45 8.000 -0.238 10007.07006 10036.9027 34.380312 CL STA 0+060
18 1650 1480 1310 90 16 10 193 12 50 18 47 25 33.999 -0.240 10013.88573 10062.24204 34.378043 tiang listrik
19 1770 1670 1570 90 16 10 270 5 40 95 40 15 20.000 -0.364 10022.83608 10028.0786 34.25388 lapangan
20 2340 2060 1780 88 51 10 268 57 50 94 32 25 55.978 0.461 10058.73629 10025.62364 35.07891 lapangan
P2 2567 2365 2163 88 51 10 191 58 20 17 32 55 40.384 -0.156 10015.11071 10068.55922 34.461638 P2

P2 P1 1721 1520 1319 89 6 50 0 0 0 197 32 55 40.190 0.452 10002.99272 10030.23923 34.913254 P1


1350 21 1562 1520 1478 89 6 50 12 23 40 209 56 35 8.398 -0.040 10010.91895 10061.28218 34.421528 CL STA 0+080
ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681
22
23
1700
1920
1669
1810
1638
1700
89
89
6
6
50
50
150
158
37
34
50
40
348
356
10
7
45
35
6.199
21.995
-0.223
-0.120
10013.84094
10013.62484
10074.62628
10090.50371
34.238509
34.341826
68
CL STA 0+100
CL jalan (simpang)
24 1800 1705 1610 89 6 50 240 0 30 77 33 25 18.995 -0.061 10033.65998 10072.65215 34.400436 CL STA 0+120
25 1695 1630 1565 89 6 40 239 51 50 77 24 45 12.997 -0.078 10027.7952 10071.39163 34.383288 kontur
26 1785 1650 1515 89 6 50 269 30 30 107 3 25 26.994 0.118 10040.91691 10060.64142 34.579141 lapangan
27 1680 1485 1290 89 6 40 266 53 40 104 26 35 38.991 0.470 10052.86907 10058.83427 34.931588 lapangan
28 2410 2180 1950 89 6 50 257 47 40 95 20 35 45.989 -0.119 10060.89989 10064.27678 34.34294 lapangan
P1 P0 666 515 364 90 32 30 0 0 0 185 34 35 30.197 0.600 10000.00004 10000.00042 35.217443 P0
1400 14 1190 1130 1070 90 32 30 14 39 0 200 13 35 11.999 0.157 9998.786002 10018.79582 34.774493 CL jalan (simpang)
15 1125 1010 895 90 16 10 60 17 20 245 51 55 22.999 0.282 9981.94537 10020.6507 34.899772 CL jalan
16 1395 1340 1285 90 16 10 346 14 0 171 48 35 11.000 0.008 10004.50143 10019.16725 34.626204 CL STA 0+040
17 1640 1600 1560 90 16 10 205 33 10 31 7 45 8.000 -0.238 10007.07006 10036.9027 34.380312 CL STA 0+060
18 1650 1480 1310 90 16 LAPORAN
10 193 12 50PRAKTIKUM
18 47 25 33.999 SURVEI
-0.240 DAN10062.24204
10013.88573 PEMETAAN 34.378043 2015
tiang listrik
19 1770 1670 1570 90 16 10 270 5 40 95 40 15 20.000 -0.364 10022.83608 10028.0786 34.25388 lapangan
20 2340 2060
BACAAN 1780
BENANG 88 51 10 268 SUDUT
57 50 94 32 25 55.978 0.461 10058.73629 KOORDINAT
10025.62364 35.07891 lapangan
JARAK BEDA TINGGI
TTK/ALAT P2
TARGET 2567
BA 2365BT 2163
BB 88 VERTIKAL
51 10 191 HORIZONTAL
58 20 17 AZIMUTH
32 55 40.384 -0.156 10015.11071
X 10068.55922
Y 34.461638
Z P2
Keterangan
0 0 0
mm mm mm ' " ' " ' " m m m m m
P2 P1 1721 1520 1319 89 6 50 0 0 0 197 32 55 40.190 0.452 10002.99272 10030.23923 34.913254 P1
P0
1350 Utara
21 1562 1520 1478 89 6 50 120 230 400 0
209 560 350 8.398 -0.040 10000
10010.91895 10000
10061.28218 35
34.421528 CL STA 0+080
1380 0+000 1480 1100 720 90 2 50 0 10000 9924.000052 35.217362
22 1700 1669 1638 89 6 50 150 370 500 180
348 100 450 76.000
6.199 0.217
-0.223 10013.84094 10074.62628 34.238509 CLtiang STAlistrik
0+100
1 1650 1500 1350 89 39 10 351 34 30 171 34 30 29.999 0.062 10004.39528 9970.324835 35.061801 tiang listrik
232 1920
1600
1810
1465
1700
1330
89
89
6
39
50
10
158
344
34
35
40
40
356
164
7
35
35
40
21.995
26.999
-0.120
0.079
10013.62484
10007.17228
10090.50371
9973.971075
34.341826 CL jalan (simpang)
35.078621 CL jalan (simpang)
243 1800
1370 1705
1300 1610
1230 89
90 166 50
20 240
297 210 30
10 77
117 33
21 25
10 18.995
14.000 -0.061
0.013 10033.65998
10012.43444 10072.65215
9993.567595 34.400436 CL CLjalan
35.013485 STA(simpang)
0+120
254 1695
1245 1630
1213 1565
1181 89 596 40 239
330 512 50
10 77
150 242 45
10 12.997
6.400 -0.078
0.168 10027.7952
10003.19651 10071.39163
9994.455422 34.383288 CL STA
35.167621 kontur
0+000
265 1300
1785 1245
1650 1190
1515 90
89 26 10
50 22
269 23
30 30
30 202
107 233 30
25 11.000
26.994 0.128
0.118 9995.809707
10040.91691 9989.829388
10060.64142 35.128067
34.579141 halte
lapangan
276 1305
1680 1278
1485 1251
1290 90
89 26 10
40 39
266 16
53 50
40 219
104 16
26 50
35 5.400
38.991 0.099
0.470 9996.581163
10052.86907 9995.820104
10058.83427 35.098597
34.931588 halte
lapangan
7 1445 1370 1295 89 19 20 218 15 10 38 15 10 14.998 0.187 10009.28568 10011.77766 35.187425 tiang listrik
28 2410 2180 1950 89 6 50 257 47 40 95 20 35 45.989 -0.119 10060.89989 10064.27678 34.34294 lapangan
8 1810 1682 1554 89 19 20 208 25 40 28 25 40 25.596 0.001 10012.18519 10022.50995 35.000806 pos satpam
299 2170
1810 1995
1680 1820
1550 89
89 12
19 200 248
215 202 10
30 85
35 532 305 34.993
25.996 -0.156
0.008 10050.01367
10014.92638 10071.07045
10021.28412 34.305266 CLposSTAsatpam
35.007537 0+140
P3
10 1451
1750 1150
1620 849
1490 90
89 14
19 30
20 249
207 496 40
30 87
27 226 35
30 60.199
25.996 -0.054
0.068 10075.24654
10011.84588 10071.3148
10023.14057 34.407724
35.067537 P3
pos satpam
11 2565 2090 1615 89 19 20 194 12 20 14 12 20 94.987 0.414 10023.30987 10092.08216 35.413693 tiang listrik
P3 12
P2 1520
701 1430
400 1340
99 89
90 19
31 20
20 167
0 510 200 347
267 51
22 20
35 17.997
60.195 0.163
0.468 9996.213744
10015.11464 10017.5947
10068.5594 35.16291
34.876062 CL jalan P2
(simpang)
13 1420 1368 1316 89 23 30 204 14 20 24 14 20 10.399 0.122 10004.26916 10009.48208 35.122413 CL STA 0+020
1417 30 1015 950 885 92 12 0 353 44 20 261 6 55 12.981 -0.032 10062.42145 10069.30995 34.376051 CL STA 0+160
P1 1651 1500 1349 90 29 50 185 34 35 5 34 35 30.198 -0.382 10002.9344 10030.05482 34.617933 P1
31 1185 1145 1105 92 35 40 213 20 0 120 42 35 7.984 -0.090 10082.11057 10067.23766 34.317967 CL STA 0+180
P1 32
P0 650
666 600
515 550
364 92
90 35
32 40
30 301
0 06 400 208
185 29
34 15
35 9.980
30.197 0.365
0.600 10070.48664
10000.00004 10062.5436
10000.00042 34.772527
35.217443 pohon
P0
1400 33
14 660
1190 602
1130 544
1070 92
90 35
32 40
30 249
14 21
39 500 156
200 44
13 25
35 11.576
11.999 0.290
0.157 10079.81799
9998.786002 10060.67944
10018.79582 34.698176
34.774493 CL jalanpohon
(simpang)
15
34 1125
1972 1010
1880 895
1788 90
87 16
35 10
40 60
223 17
36 200 245
130 51
58 55
35 22.999
18.368 0.282
0.309 9981.94537
10089.1137 10020.6507
10059.2703 34.899772
34.716338 CLpohon
jalan
16
35 1395
2010 1340
1850 1285
1690 90
88 16
44 10
10 346
208 144 200 171
115 48
26 35
55 11.000
31.984 0.008
0.273 10004.50143
10104.12756 10019.16725
10057.57105 34.626204
34.680384 CL STA
pohon0+040
17 1640 1600 1560 90 16 10 205 33 10 31 7 45 8.000 -0.238 10007.07006 10036.9027 34.380312 CL STA 0+060
36 1540 1420 1300 89 26 10 240 45 30 148 8 5 23.998 0.233 10087.91548 10050.93378 34.64091 lapangan
18 1650 1480 1310 90 16 10 193 12 50 18 47 25 33.999 -0.240 10013.88573 10062.24204 34.378043 tiang listrik
37
19 2320
1770 2200
1670 2080
1570 89
90 26
16 10
10 238
270 335 40
40 145
95 56
40 15
15 23.998
20.000 -0.547
-0.364 10088.68757
10022.83608 10051.43448
10028.0786 33.86091
34.25388 lapangan
lapangan
38
20 1500
2340 1360
2060 1220
1780 89
88 26
51 10
10 239
268 46
57 30
50 147
94 329 255 27.997
55.978 0.333
0.461 10090.43286
10058.73629 10047.79409
10025.62364 34.740275
35.07891 lapangan
lapangan
39
P2 1570
2567 1420
2365 1270
2163 90
88 32
51 100 214
191 588 20 121
17 30
32 55 29.997
40.384 -0.282
-0.156 10100.81935
10015.11071 10055.63439
10068.55922 34.125488
34.461638 lapangan/kontur
P2
40 2740 2550 2360 90 23 20 220 38 0 128 0 35 37.998 -1.391 10105.1856 10047.91566 33.016811 lapangan/kontur
P2 P1 1721 1520 1319 89 10002.99272 10030.23923 34.913254
41 1920 1720 1520 90 236 50
20 0
221 0
5 500 197
128 32
28 55
25 40.190
39.998 0.452
-0.574 10106.56089 10046.42979 33.833237 P1
lapangan/kontur
1350 21 1562 1520 1478 89 6 50 12 23 40 209 56 35 8.398 -0.040 10010.91895 10061.28218 34.421528 CL STA 0+080
42
22 1450
1700 1235
1669 1020
1638 90
89 316 20
50 228
150 11
37 50
50 135
348 34
10 25
45 42.996
6.199 -0.210
-0.223 10105.34371 10074.62628
10013.84094 10040.60889 34.197823
34.238509 lapangan/kontur
CL STA 0+100
43
23 1720
1920 1520
1810 1320
1700 90
89 376 10
50 209
158 12
34 400 116
356 347 35
35 39.995
21.995 -0.535
-0.120 10111.01591 10090.50371
10013.62484 10053.42127 33.872304
34.341826 CL jalankontur
(simpang)
44
24 2935
1800 2720
1705 2505
1610 90
89 62 50 209
240 220 30 116
77 45
33 255 43.000
18.995 -1.338
-0.061 10113.64414 10072.65215
10033.65998 10051.95965 33.069285
34.400436 kontur
CL STA 0+120
25
45 1695
1720 1630
1510 1565
1300 89
90 64 40
50 239
201 51
48 50
50 77
109 24
11 45
25 12.997
42.000 -0.078
-0.152 10027.7952 10071.39163
10114.91261 10057.50916 34.383288
34.255674 kontur
kontur
26
46 1785
1660 1650
1500 1515
1340 89
90 126 500 269
184 30
45 30
40 107
92 38 25
15 26.994
32.000 0.118
-0.195 10040.91691
10107.22389 10060.64142
10070.12129 34.579141
34.213024 lapangan
tiang listrik
27 1680 1485 1290 89 6 40 266 53 40 104 26 35 38.991 0.470 10052.86907 10058.83427 34.931588 lapangan
47 1450 1310 1170 90 126 0 196 53 20 104 15 55 28.000 0.009 10102.38284 10064.41536
10060.89989 10064.27678
34.416987
34.34294
CLlapangan
STA 0+200
28 2410 2180 1950 89 50 257 47 40 95 20 35 45.989 -0.119
48
29 950
2170 710
1995 470
1820 90
89 39
12 500 193
248 55
20 40
10 101
85 18
53 155 47.994
34.993 0.151
-0.156 10122.30904 10071.07045
10050.01367 10061.90723 34.558596
34.305266 CL STA
CL STA 0+140
0+220
49
P3 1610
1451 1270
1150 930
849 89
90 58
14 10
30 192
249 47
49 10
40 100
87 229 45
35 68.000
60.199 0.183
-0.054 10142.17969 10059.31685
10075.24654 10071.3148 34.590988
34.407724 CL STAP30+240
50 2150 1710 1270 89 40 50 192 19 10 99 41 45 87.997 0.198 10161.98683 10056.49451 34.605346 CL STA 0+260
P3 P2
51 701
2230 400
1700 99
1170 90
89 31
40 20
50 0
191 520 400 267
99 22
15 35
15 60.195
105.997 0.468
0.308 10015.11464 10068.5594
10179.86366 10054.26901 34.876062
34.7157 CL STAP20+280
1417 30 1015 950 885 92 12 0 353 44 20 261 6 55 12.981 -0.032 10062.42145 10069.30995 34.376051 CL STA 0+160
52 2700 2400 2100 89 39 40 198 18 20 105 40 55 59.998 -0.628 10133.01114 10055.09755 33.7796 kontur
31 1185 1145 1105 92 35 40 213 20 0 120 42 35 7.984 -0.090 10082.11057 10067.23766 34.317967 CL STA 0+180
53
32 1910
650 1600
600 1290
550 89
92 39
35 30
40 196
301 556 40
40 104
208 18
29 15
15 61.998
9.980 0.187
0.365 10135.32227 10055.99704
10070.48664 10062.5436 34.594435
34.772527 kontur
pohon
P4
33 1600
660 1200
602 800
544 89
92 59
35 30
40 188
249 17
21 10
50 95
156 39
44 45
25 80.000
11.576 0.229
0.290 10154.85617 10060.67944
10079.81799 10063.42133 34.63636
34.698176 P4
pohon
34 1972 1880 1788 87 35 40 223 36 0 130 58 35 18.368 0.309 10089.1137 10059.2703 34.716338 pohon
P4 35
P3 2010
1751 1850
1350 1690
949 88
90 44
10 100 208
0 40 200 115
275 26
39 55
45 31.984
80.199 0.273
-0.228 10104.12756
10075.04819 10057.57105
10071.33447 34.680384
34.408069 pohon
P3
36 1540 1420 1300 89 26 10 240 45 30 148 8 5 23.998 0.233 10087.91548 10050.93378 34.64091 lapangan
1355 54
37 1065
2320 1005
2200 945
2080 89
89 47
26 50
10 261
238 55
33 20
40 177
145 35
56 155 12.000
23.998 0.392
-0.547 10155.36187
10088.68757 10051.43214
10051.43448 35.028829
33.86091 parkiran
lapangan
38
55 1500
1300 1360
1210 1220
1120 89
88 26
49 100 239
266 46
11 30
40 147
181 519 255 27.997
17.992 0.333
0.517 10090.43286
10154.27314 10047.79409
10045.43845 34.740275
35.153009 lapangan
parkiran
39 1570 1420 1270 90 32 0 214 8 20 121 30 55 29.997 -0.282 10100.81935 10055.63439 34.125488 lapangan/kontur
56
40 1265
2740 1175
2550 1085
2360 88
90 49
23 200 261
220 34
38 500 177
128 140 35
35 17.992
37.998 0.552
-1.391 10155.72158
10105.1856 10045.44983
10047.91566 35.188009
33.016811 parkiran
lapangan/kontur
41
57 1920
1545 1720
1445 1520
1345 90
88 23
49 200 221
330 595 50
30 128
246 28
39 25
15 39.998
19.991 -0.574
0.323 10106.56089
10136.50141 10046.42979
10055.49911 33.833237
34.959304 lapangan/kontur
parkiran
42 1450 1235 1020 90 31 20 228 11 50 135 34 25 42.996 -0.210 10105.34371 10040.60889 34.197823 lapangan/kontur
58
43 1330
1720 1200
1520 1070
1320 88
90 29
37 20
10 252
209 44
12 400 168
116 24
34 25
35 25.982
39.995 0.840
-0.535 10160.07747
10111.01591 10037.96945
10053.42127 35.476762
33.872304 gedung
konturLPM
59
44 1290
2935 1240
2720 1190
2505 88
90 402 40
50 254
209 225 40
30 169
116 45
45 255 9.995
43.000 0.346
-1.338 10156.63346
10113.64414 10053.58594
10051.95965 34.982049
33.069285 gedung
konturLPM
45 1720 1510 1300 90 4 50 201 48 50 109 11 25 42.000 -0.152 10114.91261 10057.50916 34.255674 kontur
60
46 1400
1660 1260
1500 1120
1340 88
90 40
12 400 259
184 19
45 40
40 174
92 598 25
15 27.985
32.000 0.741
-0.195 10157.29996
10107.22389 10035.54314
10070.12129 35.37729
34.213024 gedung LPM
tiang listrik
61
47 1290
1450 1250
1310 1210
1170 90
90 14
12 300 159
196 29
53 50
20 75
104 159 35
55 8.000
28.000 0.071
0.009 10162.58918
10102.38284 10065.47029
10064.41536 34.707617
34.416987 CLtiang
STA listrik
0+200
48 950 710 470 90 39 50 193 55 40 101 18 15 47.994 0.151 10122.30904 10061.90723 34.558596 CL STA 0+220
62
49 1205
1610 1145
1270 1085
930 90
89 13
58 20
10 152
192 19
47 40
10 67
100 599 25
45 12.000
68.000 0.163
0.183 10165.98144
10142.17969 10067.91843
10059.31685 34.799818
34.590988 pohon
CL STA 0+240
63
50 1280
2150 1190
1710 1100
1270 90
89 13
40 20
50 129
192 54
19 20
10 45
99 34
41 455 18.000
87.997 0.095
0.198 10167.70946
10161.98683 10076.02225
10056.49451 34.731547
34.605346 pohon
CL STA 0+260
51 2230 1700 1170 89 40 50 191 52 40 99 15 15 105.997 0.308 10179.86366 10054.26901 34.7157 CL STA 0+280
64
52 1520
2700 1390
2400 1260
2100 89
89 53
39 50
40 118
198 58
18 40
20 34
105 38
40 25
55 26.000
59.998 0.012
-0.628 10169.6351
10133.01114 10084.81242
10055.09755 34.647999
33.7796 pohon
kontur
65
53 1305
1910 1185
1600 1065
1290 89
89 53
39 50
30 145
196 25
55 400 61
104 184 45
15 24.000
61.998 0.213
0.187 10175.86303
10135.32227 10075.02771
10055.99704 34.849411
34.594435 pohon
kontur
P4 1600 1200 800 89 59 30 188 17 10 95 39 45 80.000 0.229 10154.85617 10063.42133 34.63636 P4
66 1620 1365 1110 89 34 10 185 45 10 101 24 55 50.997 0.373 10204.84449 10053.32804 35.009591 CL STA 0+300
67 1520 1145 770 89 34 10 182 12 50 97 52 35 74.996 0.774 10229.14442 10053.14418 35.409935 CL STA 0+320
68 1768 1270 772 89 25 40 179 46 10 95 25 55 99.590 1.080 10253.99901 10053.9938 35.716015 CL STA 0+340
69 1790 1200 610 89 25 40 179 40 10 95 19 55 117.988 1.333 10272.33387 10052.45718 35.969767 CL STA 0+360
70 1730 1350 970 89 23 30 177 46 40 93 26 25 75.991 0.812 10230.71066 10058.86122 35.448223 tiang listrik
P5 1891 1290 689 89 25 40 178 55 20 94 35 5 120.188 1.265 10274.65961 10053.81432 35.901737 P5

P5 P4 1851 1250 649 90 42 0 0 0 0 274 35 5 120.182 -1.395 10154.8621 10063.42085 34.506363 P4


1323 71 1675 1545 1415 89 5 20 341 40 5 256 15 10 25.993 0.191 10249.4108 10047.63728 36.093116 perpustakaan
72 1620 1425 1230 89 27 20 342 9 6 256 44 11 38.996 0.269 10236.70337 10044.8673 36.170306 perpustakaan
ZAHRA NADIA ELYSAHAQ
73 1560 1440 1320 89 9 10| 1407113681
18 40 10 293 15 15 23.995 0.238 10252.61413 10063.28771 36.139569 69
pohon
74 1337 1410 1483 89 9 10 2 3 50 276 38 55 -14.597 -0.303 10289.15825 10052.12431 35.598881 CL STA 0+380
75 1305 1460 1615 89 19 0 358 11 30 272 46 35 -30.996 -0.507 10305.61881 10052.31295 35.395053 CL STA 0+400
76 1645 1410 1175 89 19 0 350 6 0 264 41 5 46.993 0.473 10227.86836 10049.46105 36.375225 kontur/patok kel 10
64 1520 1390 1260 89 53 50 118 58 40 34 38 25 26.000 0.012 10169.6351 10084.81242 34.647999 pohon
65 1305 1185 1065 89 53 50 145 25 0 61 4 45 24.000 0.213 10175.86303 10075.02771 34.849411 pohon
66 1620 1365 1110 89 34 10 185 45 10 101 24 55 50.997 0.373 10204.84449 10053.32804 35.009591 CL STA 0+300
67 1520 1145 770 89 34 10 182 12 50 97 52 35 74.996 0.774 10229.14442 10053.14418 35.409935 CL STA 0+320
68 1768 1270 772 89 25 LAPORAN
40 179 46 10 PRAKTIKUM
95 25 55 99.590 SURVEI
1.080 DAN10053.9938
10253.99901 PEMETAAN 2015
35.716015 CL STA 0+340
69 1790 1200 610 89 25 40 179 40 10 95 19 55 117.988 1.333 10272.33387 10052.45718 35.969767 CL STA 0+360
70 1730 1350 970
BACAAN BENANG
89 23 30 177 SUDUT
46 40 93 26 25 75.991 0.812 10230.71066 KOORDINAT
10058.86122 35.448223 tiang listrik
P5 1891 JARAK BEDA1.265
TINGGI 10274.65961 10053.81432 35.901737
TTK/ALAT TARGET BA 1290BT 689
BB 89 25 40 178 HORIZONTAL
VERTIKAL 55 20 94 AZIMUTH
35 5 120.188 X Y Z P5
Keterangan
0 0 0
mm mm mm ' " ' " ' " m m m m m
P5 P4 1851 1250 649 90 42 0 0 0 0 274 35 5 120.182 -1.395 10154.8621 10063.42085 34.506363 P4
P0
1323 Utara
71 1675 1545 1415 89 5 20 0
341 400 50 0
256 150 100 25.993 0.191 10000
10249.4108 10000
10047.63728 35
36.093116 perpustakaan
1380 0+000 1480 1100 720 90 2 50 0 0 0 180 0 0 76.000 0.217 10000 9924.000052 35.217362 tiang listrik
721 1620
1650 1425
1500 1230
1350 89
89 27
39 20
10 342
351 9
34 6
30 256
171 44
34 11
30 38.996
29.999 0.269
0.062 10236.70337
10004.39528 10044.8673
9970.324835 36.170306 perpustakaan
35.061801 tiang listrik
732 1560
1600 1440
1465 1320
1330 89
89 9
39 10
10 18
344 40
35 10
40 293
164 15
35 15
40 23.995
26.999 0.238
0.079 10252.61413
10007.17228 10063.28771
9973.971075 36.139569 CL jalanpohon
35.078621 (simpang)
743 1370
1337 1300
1410 1230
1483 90
89 16
9 20
10 297
2 21
3 10
50 117
276 21
38 10
55 14.000
-14.597 0.013
-0.303 10012.43444
10289.15825 9993.567595
10052.12431 35.013485
35.598881 CLCLjalan
STA(simpang)
0+380
4 1245 1213 1181 89 59 40 330 2 10 150 2 10 6.400 0.168 10003.19651 9994.455422 35.167621
75 1305 1460 1615 89 19 0 358 11 30 272 46 35 -30.996 -0.507 10305.61881 10052.31295 35.395053 CLCL STA
STA
0+000
0+400
5 1300 1245 1190 90 2 10 22 23 30 202 23 30 11.000 0.128 9995.809707 9989.829388 35.128067 halte
766 1645
1305 1410
1278 1175
1251 89
90 192 0
10 350
39 616 0
50 264
219 41
16 5
50 46.993
5.400 0.473
0.099 10227.86836
9996.581163 10049.46105
9995.820104 36.375225 kontur/patok
35.098597 halte kel 10
777 1145
1445 1345
1370 1545
1295 89 19 0
20 357
218 13
15 30
10 271
38 48
15 35
10 -39.994
14.998 -0.499
0.187 10314.63397
10009.28568 10052.55129
10011.77766 35.402726 CLtiang
35.187425 STAlistrik
0+420
P68 1810
1551 1682
1375 1554
1199 89
89 19
19 20
40 208
185 25
39 40
23 28
100 25
14 40
28 25.596
35.195 0.001
0.361 10012.18519
10309.29404 10022.50995
10047.55694 35.000806
36.262683 pos satpam
P6
9 1810 1680 1550 89 19 20 215 2 30 35 2 30 25.996 0.008 10014.92638 10021.28412 35.007537 pos satpam
10 1750 1620 1490 89 19 20 207 6 30 27 6 30 25.996 0.068 10011.84588 10023.14057 35.067537 pos satpam
P6 P5
11 2766
2565 2590
2090 2414
1615 89
89 17
19 40
20 0
194 0
12 0
20 280
14 14
12 28
20 35.195
94.987 -0.807
0.414 10274.66009
10023.30987 10053.81423
10092.08216 35.456101
35.413693 tiangP5listrik
1350 12
78 1520
1680 1430
1645 1340
1610 89
87 19
15 20
20 167
129 51
6 20
0 347
49 51
20 20
28 17.997
6.984 0.163
0.040 9996.213744
10314.59208 10017.5947
10052.10737 35.16291
36.302467 CLCLjalan (simpang)
jalan/simpang
13 1420 1368 1316 89 23 30 204 14 20 24 14 20 10.399 0.122 10004.26916 10009.48208 35.122413 CL STA 0+020
79 1670 1650 1630 88 5 0 282 0 20 202 14 48 3.996 -0.166 10307.78136 10043.85884 36.096392 tiang listrik
P1 1651 1500 1349 90 29 50 185 34 35 5 34 35 30.198 -0.382 10002.9344 10030.05482 34.617933 P1
80 1325 1270 1215 89 53 10 266 47 10 187 1 38 11.000 0.102 10307.9483 10036.63962 36.364548 tiang listrik
P1 81
P0 1470
666 1360
515 1250
364 89
90 53
32 10
30 107
0 480 400 28
185 3
34 8
35 22.000
30.197 0.034
0.600 10319.64008
10000.00004 10066.97229
10000.00042 36.296413
35.217443 pos satpam
P0
1400 14
82 1190
1410 1130
1345 1070
1280 90
89 32
53 30
0 14
104 39
1 100 200
24 13
15 35
38 11.999
13.000 0.157
0.031 9998.786002
10314.63555 10018.79582
10059.40882 34.774493
36.294154 CL jalan (simpang)
pos satpam
15 1125 1010 895 90 16 10 60 17 20 245 51 55 22.999 0.282 9981.94537 10020.6507 34.899772 CL jalan
83
16
1570
1395
1455
1340
1340
1285
89
90
28
16
20
10
114
346
20
14
00 34
171
34
48
28
35
22.998
11.000
0.107
0.008
10322.34489
10004.50143
10066.4933
10019.16725
36.369534
34.626204
pos satpam
CL STA 0+040
84
17 1480
1640 1390
1600 1300
1560 88
90 39
16 30
10 203
205 2
33 20
10 123
31 167 48
45 17.990
8.000 0.381
-0.238 10324.33377
10007.07006 10037.6852
10036.9027 36.644026
34.380312 CLposSTAsatpam
0+060
85
18 1070
1650 970
1480 870
1310 89
90 59
16 40
10 208
193 35
12 20
50 128
18 49
47 48
25 20.000
33.999 0.382
-0.240 10324.87424
10013.88573 10035.01671
10062.24204 36.644622
34.378043 pos
tiangsatpam
listrik
19 1770 1670 1570 90 16 10 270 10022.83608 10028.0786 34.25388
86 1475 1380 1285 88 47 40 199 375 40
10 95
119 40
51 15
38 20.000
18.992 -0.364
0.370 10325.7643 10038.10121 36.632342 lapangan
pos satpam
20 2340 2060 1780 88 51 10 268 57 50 94 32 25 55.978 0.461 10058.73629 10025.62364 35.07891 lapangan
87
P2 1750
2567 1670
2365 1590
2163 88
88 47
51 40
10 233
191 51
58 30
20 154
17 5
32 58
55 15.993
40.384 0.017
-0.156 10316.27992
10015.11071 10033.17046
10068.55922 36.279238
34.461638 CL STAP20+440
88 1440 1250 1060 90 4 20 245 57 0 166 11 28 38.000 0.052 10318.36402 10010.65531 36.314783 CL STA 0+460
P2 P1
89 1721
1600 1520
1315 1319
1030 89
90 46 50
20 0
249 520 100 197
170 32
6 55
38 40.190
57.000 0.452
-0.037 10002.99272
10319.08364 10030.23923
9991.403998 34.913254
36.225833 CL STAP10+480
1350 21 1562 1520 1478 89 6 50 12 23 40 209 56 35 8.398 -0.040 10010.91895 10061.28218 34.421528 CL STA 0+080
90
22
1885
1700
1500
1669
1115
1638
90
89
46 20
50
251
150
38
37
40
50
171
348
53
10
8
45
77.000
6.199
-0.247
-0.223
10320.16264 9971.327982
10013.84094 10074.62628
36.015623
34.238509
CL STA 0+500
CL STA 0+100
91
23 2000
1920 1510
1810 1020
1700 90
89 66 10
50 252
158 48
34 50
40 173
356 73 18
35 98.000
21.995 -0.336
-0.120 10321.14382 10090.50371
10013.62484 9950.276315 35.92689
34.341826 CLCL STA(simpang)
jalan 0+520
P7
24 1711
1800 1210
1705 709
1610 90
89 136 0
50 250
240 180 40
30 170
77 33
33 8
25 100.199
18.995 -0.239
-0.061 10325.74149 10072.65215
10033.65998 9948.717509 36.023775
34.400436 CL STAP70+120
25 1695 1630 1565 89 6 40 239 51 50 77 24 45 12.997 -0.078 10027.7952 10071.39163 34.383288 kontur
26 1785 1650 1515 89 6 50 269 30 30 107 3 25 26.994 0.118 10040.91691 10060.64142 34.579141 lapangan
P7 P6
27 2031
1680 1530
1485 1029
1290 89
89 96 30
40 0
266 0
53 0
40 350
104 33
26 8
35 100.178
38.991 1.332
0.470 10309.29736
10052.86907 10047.53703
10058.83427 37.355487
34.931588 P6
lapangan
1390 92
28 1420
2410 1360
2180 1300
1950 90
89 336 0
50 283
257 22
47 20
40 273
95 55
20 28
35 11.999
45.989 -0.085
-0.119 10313.77074
10060.89989 9949.538724
10064.27678 35.938591
34.34294 CL jalan (simpang)
lapangan
29
93 2170 1040
1310 1995 1820
770 89
90 12
33 00 248
278 20
3 10
20 85
268 53
36 285 34.993
53.995 -0.156
-0.168 10050.01367
10271.76241 10071.07045
9947.40562 34.305266
35.855444 CL CL
STAjalan
0+140
P3 1451 1150 849 90 14 30 249 49 40 87 22 35 60.199 -0.054 10075.24654 10071.3148 34.407724 P3

P3 P2 701 400 99 90 31 20 0 0 0 267 22 35 60.195 0.468 10015.11464 10068.5594 34.876062 P2


1417 30 1015 950 885 92 12 0 353 44 20 261 6 55 12.981 -0.032 10062.42145 10069.30995 34.376051 CL STA 0+160
31 1185 1145 1105 92 Tabel 6.2 Data Pemetaan Situasi
35 40 213 20 0 120 42 35 7.984 -0.090 10082.11057 10067.23766 34.317967 CL STA 0+180
32 650 600 550 92 35 40 301 6 40 208 29 15 9.980 0.365 10070.48664 10062.5436 34.772527 pohon
33 660 602 544 92 35 40 249 21 50 156 44 25 11.576 0.290 10079.81799 10060.67944 34.698176 pohon
34 1972 1880 1788 87 35 40 223
Sumber : Praktikan
36 0 130 58 35 18.368 0.309 10089.1137 10059.2703 34.716338 pohon
35 2010 1850 1690 88 44 10 208 4 20 115 26 55 31.984 0.273 10104.12756 10057.57105 34.680384 pohon
36 1540 1420 1300 89 26 10 240 45 30 148 8 5 23.998 0.233 10087.91548 10050.93378 34.64091 lapangan
37 2320 2200 2080 89 26 10 238 33 40 145 56 15 23.998 -0.547 10088.68757 10051.43448 33.86091 lapangan
38 1500 1360 1220 89 26 10 239 46 30 147 9 5 27.997 0.333 10090.43286 10047.79409 34.740275 lapangan
39 1570 1420 1270 90 32 0 214 8 20 121 30 55 29.997 -0.282 10100.81935 10055.63439 34.125488 lapangan/kontur
40 2740 2550 2360 90 23 20 220 38 0 128 0 35 37.998 -1.391 10105.1856 10047.91566 33.016811 lapangan/kontur
41 1920 1720 1520 90 23 20 221 5 50 128 28 25 39.998 -0.574 10106.56089 10046.42979 33.833237 lapangan/kontur
42 1450 1235 1020 90 31 20 228 11 50 135 34 25 42.996 -0.210 10105.34371 10040.60889 34.197823 lapangan/kontur
43 1720 1520 1320 90 37 10 209 12 0 116 34 35 39.995 -0.535 10111.01591 10053.42127 33.872304 kontur
44 2935 2720 2505 90 2 50 209 22 30 116 45 5 43.000 -1.338 10113.64414 10051.95965 33.069285 kontur
45 1720 1510 1300 90 4 50 201 48 50 109 11 25 42.000 -0.152 10114.91261 10057.50916 34.255674 kontur
46 1660 1500 1340 90 12 0 184 45 40 92 8 15 32.000 -0.195 10107.22389 10070.12129 34.213024 tiang listrik
47 1450 1310 1170 90 12 0 196 53 20 104 15 55 28.000 0.009 10102.38284 10064.41536 34.416987 CL STA 0+200
48 950 710 470 90 39 50 193 55 40 101 18 15 47.994 0.151 10122.30904 10061.90723 34.558596 CL STA 0+220
49 1610 1270 930 89 58 10 192 47 10 100 9 45 68.000 0.183 10142.17969 10059.31685 34.590988 CL STA 0+240
50 2150 1710 1270 89 40 50 192 19 10 99 41 45 87.997 0.198 10161.98683 10056.49451 34.605346 CL STA 0+260
51 2230 1700 1170 89 40 50 191 52 40 99 15 15 105.997 0.308 10179.86366 10054.26901 34.7157 CL STA 0+280
52 2700 2400 2100 89 39 40 198 18 20 105 40 55 59.998 -0.628 10133.01114 10055.09755 33.7796 kontur
53 1910 1600 1290 89 39 30 196 55 40 104 18 15 61.998 0.187 10135.32227 10055.99704 34.594435 kontur
P4 1600 1200 800 89 59 30 188 17 10 95 39 45 80.000 0.229 10154.85617 10063.42133 34.63636 P4

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 70


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Dalam pelaksanaan pratikum ini dilakukan pengukuran sifat datar dan sifat ruang
dengan menggunakan Waterpass dan Theodolite, serta beberapa alat bantu lainnya. Hasil
dari pengukuran yang dilakukan berupa jarak, beda tinggi, sudut vertikal, sudut horizontal,
azimuth, sudut dalam serta koordinat. Ketika melakukan pengukuran tentu didapat
kesalahan, oleh karena itu di cari pula koreksi sudut untuk meminimalkan kesalahan.
Kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pratikum seperti kemiringan rambu, salah nya
pembacaan pada rambu dan kesalahan pencatatan.
Dari data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut, hasilnya dapat diplot
dalam bentuk gambar dengan menggunakan software AutoCAD. Kemudian dengan banyak
nya data yang saling berkait satu sama lain, diperlukan ketelitian yang tinggi. Karana
apabila salah pada saat di awal perhitungan maka akan berlanjut hingga kebawah.
7.2 Saran
1. Susunan dalam laporan harus mengikuti metodologi yang baik dan
pengumpulan data dari berbagai sumber.
2. Sebaiknya setiap melakukan perhitungan harus dilakukan dengan teliti dan
pastikan hasilnya benar.
3. Kiranya laporan ini bisa dipergunakan dan dapat dijadikan bahan acuan dalam
penyusunan laporan-laporan selanjutnya.
4. Pemilihan lokasi praktikum, pilihlah yang menantang agar kita dapat lebih
mengasah skill dan ilmu yang sudah kita dapat sebelumnya.

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 71


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

DAFTAR PUSTAKA

 belajar-teknik-sipil.blogspot.com

 http://ashariwelditanjung.blogspot.com/2010/12/laporan-praktikum-ilmu-ukur-
tanah.hmtl

 http://civilache.blogspot.com/2010/07/laporan-ilmu-ukur-tanah.hmtl

 http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ukur_tanah

 http://listiyonobudi.blogspot.com/2011/09/pengukuran-pengikatan-ke-muka.hmtl

 Modul Praktikum Ilmu Ukur Tanah 2015

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 72


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

DOKUMENTASI

Gambar 7.1 Mendirikan alat Gambar 7.2 Mengukur jarak


Waterpass untuk data pengukuran cross
section

Gambar 7.3 Penegakan rambu Gambar 7.4 Pembacaan rambu


dan Pengambilan data pada alat
Waterpass

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 73


LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN 2015

Gambar 7.5 Penegakan alat Gambar 7.6 Pembacaan rambu


Theodolite dan pengambilan data pada alat
Theodolite

Gambar 7.7 Penegakan rambu Gambar 7.8 Anggota kelompok 8

ZAHRA NADIA ELYSAHAQ | 1407113681 74

Anda mungkin juga menyukai