Anda di halaman 1dari 25

DEFINISI SAMPAH

DAMPAK PENCEMARAN SAMPAH

SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH

MASALAH UTAMA PENGELOLAAN SAMPAH

MINIMISASI
DEFINISI SAMPAH
Suatu bahan yang terbuang
dari sumber aktifitas
manusia maupun alam yang
belum memiliki nilai
ekonomis. Bentuk sampah
berupa padat cair dan gas
DEFINISI SAMPAH MENURUT PARA AHLI

• # KAMUS LINGKUNGAN (1994)


Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan
secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak atau cacat selama
manufaktur; atau materi berlebihan atau buangan.
• # PRIE G. S
Sampah adalah barang yang kita miliki tetapi sama sekali tidak pernah ada gunanya
• # DARMADI
Sampah merupakan produk buangan yang pada umumnya berbentuk benda padat, dengan
komposisi bahan organis dan anorganik
• # BASRIYANTA
Sampah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik /
pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai atau dikelola dengan prosedur yang benar
Besarnya timbulan sampah berdasarkan sumbernya

No. Komponen sumber Satuan Volume (Liter) Berat (kg)


sampah
1 Rumah permanen /orang/hari 2,25 - 2,50 0,350 - 0,400
2 Rumah semi permanen /orang/hari 2,00 - 2,25 0,300 - 0,350
3 Rumah non-permanen /orang/hari 1,75 - 2,00 0,250 - 0,300
4 Kantor /pegawai/hari 0,50 - 0,75 0,025 - 0,100
5 Toko/ruko /pegawai/hari 2,50 - 3,00 0,150 - 0,350
6 Sekolah /murid/hari 0,10 - 0,15 0,010 - 0,020
7 Jalan lokal /m2/hari 0,05 - 0,10 0,005 - 0,025
8 Pasar /m2/hari 0,20 - 0,60 0,100 - 0,300
Sampah Organik
mudah diuraikan dalam proses alami

Sampah AnOrganik
Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diurai oleh
alam/mikroorganisme (unbiodegradable). Sedang sebagian lainnya hanya
dapat diuraikan dalam waktu yang lama.
Dampak terhadap Kesehatan
Makanan yang
Diare & Kolera
dijangkiti cacing
pita
Disebabkan oleh parasit, virus dan bakteri yang
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing mencemari makanan dan minuman
ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang
ternak melalui makanannya yang berupa sisa Lokasi dan pengelolaan sampah yang
makanan/sampah. kurang memadai (pembuangan
sampah yangtidak terkontrol)
merupakantempat yang cocok bagi
beberapa organismadan
menarikbagi berbagai binatang
seperti lalat dan anjing yang dapat
menjangkitkan penyakit.

Jamur
Sampah beracun
Mudahnya berkembang jamur dikarenakan kondisi
lembab dan kurang higenis
dari bahan kimia

Contohnya keracunan merkuri yang di sungai yang


dibuang oleh pabrik batrei
Dampak terhadap Lingkungan
Menimbulkan bau tak sedap

Pembakaran yang terjadi akan


melepaskan zat pencemar ke menimbulkan gangguan terhadap bio tanah,
udara tumbuhan, merusak struktur permukaan dan
tekstur tanah.

Pelepasan partikular yang


dapat mempengaruhi Sampah anorganik tidakter-biodegradasi, yang
Pencemaran komposisi alamiah gas diudara menyebabkan lapisan tanah tidak dapat
ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus
Udara air sehingga peresapan air dan mineral yang
dapat menyuburkan tanah hilang

Rembesan sampah dapat


Pencemaran
mencemari sumur warga di
elevasi rendah dibanding
Tanah
tempat penampungan

Mempengaruhi asupan
oksigen yang diperlukah
mahluk hidup di air

Pencemaran
Air
SISTIM PENGELOLAAN SAMPAH
Aspek Teknik

Aspek Institusi

Aspek Pengelolaan
Aspek Pembiyaan
Persampahan

Aspek Peran
Masyrakat dan Swasta

Aspek Peraturan
Aspek Teknis Operasional

Karakteristik Pola
Sampah operasional

Komposisi
Sampah

Jenis jenis
Sampah
Komposisi Sampah
Mencakup prosantase dari komponen pembentuk sampah
secara fisik dibedakan menjadi sampah organik,
kertas,plastik,logam dan lain lain

Sampah Anorganik

kertas, logam,
Daur Ulang
plastik, gelas, kaca, dan lain-lain.

pembakaran. (memerlukan
penanganan lebih lanjut)
Dikenal sebagai
Sampah Organik Sampah Basah

Adalah Sampah yang Diperlukan


membusuk (garbage) dengan
mudah terdekomposisi
karena aktivitas Kecepatan
mikroorganisme

berpotensi untuk diproses Pengumpulan


dengan bantuan
mikroorganisme, misalnya dalam Pengangkutan
pengomposan atau gasifikasi
Pembuangan
Menghasilkan
bau tidak enak, seperti ammoniak dan
asam-asam volatil lainnya.

gas-gas hasil dekomposisi, seperti gas metan dan


sejenisnya, yang dapat membahaykan keselamatan bila tidak ditangani secara
baik.
Kimia: Kadar
volatil,fixed
carbon, ash
fisika: densitas,
kadar air
Biologi :
biodegrabilitas,pro
duksi bau,
pertumbuhan lalat

Karaktristik
Sampah
Diperlukan Untuk:

memilih dan menentukan cara


pengoperasian setiap peralatan dan fasilitas-
fasilitas lainnya

memperkirakan kelayakan
pemanfaatan kembali sumberdaya dan
energi dalam sampah

untuk perencanaan fasilitas


pembuangan akhir.
B3

Daerah Kandungan
Perumahan Anorganik/Kering

Daerah Komersil Jenis Jenis Sampah


Organik/Basah

Fasilitas Umum Sumbernya

Fasilitas Sosial
POLA OPERASIONAL
Pewadahan

Pengumpulan

Pemindahan

Pengangkutan

Pengolahan

Pembuangan
Akhir
Wadah sampah individual (disumber) disediakan
oleh setiap penghasil sampah sendiri
Pengosongan sampah dari wadah individual
dilakukan paling lama 2 hari sekali

Pewadahan

wadah komunal dan pejalan kaki disediakan


oleh pengelola dan atau swasta. spesifikasi
wadah sedemikian rupa sehingga
Pengumpulan
memudahkan operasionalnya, tidak permanen
dan higienis.
Pengosongan sampah dari wadah komunal
harus dilakukan setiap hari
Pemindahan

Akan lebih baik apabila ada pemisahan wadah


untuk sampah basah dan sampah kering
Pengangkutan

Pengolahan

Pembuangan
Akhir
Pengumpulan sampah dari sumber dapat dilakukan secara
langsung dengan alat angkut (untuk sumber sampah besar atau Pewadahan
daerah yang memiliki kemiringan lahan cukup tinggi)

Pengumpulan

dengan menggunakan gerobak (untuk daerah teratur)

Pemindahan

secara komunal oleh mayarakat sendiri (untuk daerah


tidak teratur)
Pengangkutan

Penyapuan jalan diperlukan pada daerah pusat kota


seperti ruas jalan protokol, pusat perdagangan, taman
kota dan lain-lain Pengolahan

Pembuangan
Akhir
Pemindahan sampah dari alat pengumpul (gerobak) ke alat angkut Pewadahan
(truk) dilakukan di trasnfer depo atau container untuk
meningkatkan efisiensi pengangkutan

Pengumpulan

Lokasi pemindahan harus dekat dengan daerah pelayanan


atau radius 500 m

Pemindahan

Pengangkutan
Pemindahan skala kota ke stasiun transfer diperlukan
bila jarak ke lokasi TPA lebih besar dari 25 km

Pengolahan

Pembuangan
Akhir
Penetapan rute pengangkutan sampah harus didasarkan pada
hasil survey time motion study untuk mendapatkan jalur yang Pewadahan
paling efisien

Pengumpulan

Jenis truk yang digunakan minimal dump truck yang


memiliki kemampuan membongkar muatan secara Pemindahan
hidrolis, efisien dan cepat

Pengangkutan

Penggunaan arm roll truck dan compactor truck harus


mempertimbangkan kemampuan pemeliharaan
Pengolahan

Pembuangan
Akhir
Pewadahan

dimaksudkan untuk mengurangi volume sampah yang


harus dibuang ke TPA serta meningkatkan efisiensi Pengumpulan
penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan

Teknologi pengolahan sampah dapat dilakukan melalui


pembuatan kompos, pembakaran sampah secara aman Pemindahan
(bebas COx, SOx, NOx dan dioxin), pemanfaatan gas
metan dan daur ulang sampah.

Pengangkutan

Pengolahan

Skala pengolahan sampah mulai dari individual,


komunal (kawasan), skala kota dan skala
regional.
Pembuangan
Penerapan teknologi pengolahan harus Akhir
memperhatikan aspek lingkungan, dana, SDM
dan kemudahan operasional
Pemilihan lokasi TPA harus mengacu pada SNI 03-3241-1994
tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA.
Pewadahan

Metode pembuangan akhir minimal harus dilakukan


dengan controlled landfill(untuk kota sedang dan kecil) dan sanitary
landfill (untuk kota besar dan metropolitan) dengan “sistem sel”
Pengumpulan

Pemindahan
Prasarana dasar minimal yang harus disediakan adalah jalan
masuk, drainase keliling dan pagar pengaman (dapat
berfungsi sebagai buffer zone)

Pengangkutan

Fasilitas perlindungan lingkungan yang harus disediakan meliputi


lapisan dasar kedap air, jaringan pengumpul lindi, pengolahan
lindi dan ventilasi gas / flaring atau landfill gas extraction untuk
mngurangi emisi gas. Pengolahan

Manajemen pengelolaan TPA perlu dikendalikan


Pembuangan
secara cermat dan membutuhkan tenaga terdidik Akjhir
yang memadai

Lahan bekas TPA direkomendasikan untuk digunakan sebagai


lahan terbuka hijau.
Aspek Institusi

pembangunan prasarana dan sarana SDM

Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD, Swasta keahlian bidang persampahan melalui


dan masyarakat pendidikan formal

pendidikan teknik lingkungan

ekonomi, ahli manajemen dan


training bidang persampahan.
Perusahaan daerah kebersihan (PDK),
dinas kebersihan (DK), dinas
kebersihan dan pertamanan (DKP),
seksi kebersihan dan lain-lain keahlian bidang persampahan baik melalui
pendidikan formal
Aspek Pembiayaan

Sumber Pembiayaan Tarif Retribusi

Biaya untuk penyediaan


Pengelolaan persampahan dapat prasarana dan sarana
dibiayai dari swadaya masyarakat, Tata cara pembiayaan mengikuti pengumpulan serta dikenakan
investasi swasta dan APBN / ketentuan yang berlaku pada anggota masyarakat yang
APBD mendapat pelayanan dalam
bentuk iuran

Biaya untuk pengelolaan


persampahan yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah atau swasta
Tata cara pembiayaan mengikuti
untuk kepentingan masyarakat
ketentuan yang berlaku
dibebankan kepada masyarakat
dalam bentuk retribusi
kebersihan.
Aspek Peraturan

Undang undang SNI pedoman persampahan

UU No 7 / 2004 tentang Sumber Daya Air SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran
Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah.
UU No 33 / 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah
UU No 24 /1992 tentang Penataan Ruang
Perkotaan

UU No 23/1997 tentang Pokok-Pokok Lingkungan Hidup SNI tentang Spesifikasi Controlled Landfill

UU No 32/2004 tentang Otonomi Daerah SK SNI S-04-1992-03 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah Kota
Sedang dan Kota Kecil

SNI 03-3241-1994 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA

SNI 03-3242-1994 tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah Permukim

Anda mungkin juga menyukai