Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KERJA PRAKTIKUM

BIONOMIK NYAMUK

Dosen Pengampu :
Dr. Aris Santjaka, SKM., M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Meanti Defia Indriyani (P1337433118059)
2. Izzah Cahya Putri D. (P1337433118063)
3. Ditta Septiani (P1337433118067)
4. Noor Amalia Zulfa (P1337433118072)
5. Kurnia Hana Tiarasari (P1337433118074)

2B/B1

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG JURUSAN


KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO PRODI DIPLOMA III
KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
2020
LAPORAN KERJA PRAKTIKUM
BIONOMIK NYAMUK

A. Latar Belakang
Nyamuk adalah hewan yang termasuk dalam kelas serangga tergolong dalam order
Diptera; genera termasuk Anopheles, culex, psorophora, Ochlerotatus, aedes,
sabethes, wyeomyia, culiseta dan haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35
genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh
yang langsing, dan enam kaki panjang, antar spesies berbeda-beda tetapi jarang sekali
melebihi 15 mm. Bionomik nyamuk merupakan hubungan timbal balik antar nyamuk
dengan lingkungan hidupnya. Bionomik nyamuk meliputi : kebiasaaan menggigit
siklus hidup nyamuk, perkembangbiakan nyamuk, habitat nyamuk, pemilihan hospes,
distribusi penyebaran nyamuk dan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
1.) Kebiasaan menggigit
Waktu keaktifan mencari darah dari masing-masing nyamuk berbeda-beda,
nyamuk yang aktif pada malam hari menggigit adalah Anopheles dan culex
sedangkan nyamuk yang aktif pada siang hari mengigit yaitu Aedes. Khusus untuk
anopheles, nyamuk ini bila menggigit mempunyai perilaku bila siap mengigit
langsung keluar rumah. Pada umumnya nyamuk yang menghisap darah adalah
nyamuk betina. (Nurmaini, 2003). Aktivitas menggigit nyamuk Anopheles
didalam rumah terjadi peningkatan pada pukul 23.00 WIB kemudian turun dan
meningkat lagi pada pukul 02.00 dan 03.00 dini hari, sedangkan aktivitas
menggigit di luar rumah terjadi peningkatan pada pukul 24.00 WIB dan kemudian
turun dan meningkat lagi pada pukul 05.00 dini hari. (Rosa,2009)
2.) Siklus hidup nyamuk
Tahapan yang dialami oleh nyamuk yaitu tahap telur,larva, pupa dan dewasa. Telur
nyamuk akan menetas menjadi larva dalam waktu 1-2 hari pada suhu 20-40℃. Pada
komdisi optimum, larva berkembang menjadi pupa dalam waktu 4-9 hari, kemudian
pupa menjadi nyamuk dewasa dalam waktu 2-3 hari sehingga waktu yang dibutuhkan
dari telur hingga dewasa yaitu 7-14 hari. (gandahusada,1998)
3.) Perkembangbiakan nyamuk
Perkembangbiakan nyamuk memrlukan tiga macam tempat yaitu tempat
berkembang biak (breeding places), tempat untuk mendapatkan umpan/darah
(feeding places) dan tempat untuk beristirahat (reesting places). Nyamuk culex
dapat berkembang biak di sembarang tempat air, sedangkan aedes hanya dapat
berkembang biak diair yang cukup bersih dan tidak beralaskan tanah langsung,
mansonia senang berkembang biak di kolam-kolam, rawa-rawa danau yang
banyak tanaman airnya dan anopheles berkembang biak di air payau.
4.) Habitat nyamuk
nyamuk lebih menyukai tempat perindukan yang berwarna gelap, terlindung dari
sinar matahari, permukaan terbuka lebar, berisi air tawar jernih dan tenang. Tempat
perindukan nyamuk (tempat meletakkan telur) terletak didalam maupun diluar rumah.
Tempat perindukan didalam rumah yaitu tempat-tempat penampungan air Antara lain
bak air mandi, bak air WC, tendon air minum, tempayan, gentong air,
ember dll. Tempat perindukan diluar rumah anatara lain dapat ditemukan di drum,
keleng bekas, botol bekas, pot bekas, pelepah daun, pot tanaman hias yang terisi
aur hujan dll.
5.) Pemilihan hospes
Nyamuk betina membutuhkan darah untuk perkembangan telurnya. Darah
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan protein dalam proses pematangan
telurnya. Nyamuk ini
tertarik oleh karbon dioksida, bau tubuh dan panas tubuh hewan ataupun manusia.
Kesukaan memilih inang mempengaruhi perilaku menghisap darah.
6.) Distribusi penyebaran nyamuk
Menurut Gandahusada (1998), nyamuk tribus culini (culex, Aedes, Mansonia)
mempunyai jarak terbang pendek, biasanya hanya dalam puluhan meter saja,
walaupun ada yang jarak terbang jauh kira-kira 30 km (aedes vexans). Berbeda
dengan tribus culini, tribus anophelini (anopheles), mempunyao jarak terbang 0,5-
3 km, dan dapat dipengaruhi oleh transportasi seperti (kendaraan, kereta api, kapal
laut dan kapal terbang) dan kencangnya angina.
7.) Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk
Beberapa penyakit yang ditularkan oleh nyamuk menurut Gandahusada (1998), antara
lain demam berdarah yang ditularkan oleh nyamuk A. aegypti atau A. albopictus,
malaria yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles yaitu An. Sundaicus, An. Subpictus,
An. Aconitus dan An. Maculatus filariasis (penyakit kaki gajah) yang ditularkan oleh
nyamuk culex, Anopheles, Aedes dan Mansonia, Chikungunya yang ditularkan oleh
A. Aegypti, A. albopictus, Culex fatigans dan Mansonia sp.

B. Alat dan Bahan


1. Aspirator
2. Paper cup beserta penutupnya
3. Lux meter
4. Hygrometer
5. Plastik cup
6. Pipet tetes

Cara kerja :
1. Tentukan titik sampling dan penangkap, waktu penangkap
2. Catat jumlah nyamuk yang tertangkap dalam waktu “X”
Misal X = 10 atau 5 menit / tangkap nyamuk dengan aspirator
3. Masukkan paper cup dan identifikasi jenis
4. Ukur suhu, kelembapan dan cahaya dan tambahkan info cuaca
5. Hitung density figure tiap lokasi dan density figure secara are keseluruhan
6. Analisa bionomik nyamuk
C. Lokasi
Lokasi yang diambil pada praktikum bionomik nyamuk berada di tempat tempat di
kampus 7 Poltekkes kemenkes Semarang yang berpotensi terdapatnya nyamuk, yaitu :
1. Depan R1
2. Lapangan Voli
3. Samping Lapangan Voli
4. Ruang Sampah
5. Bak Sampah
6. Belakang Lab
7. Belakang Kantin
8. Belakang Rumah Bu Iik
9. Belakang Rumah Bp. Lagiono
10. Belakang Rumah Bp. Agus
11. Belakang Rumah Bp. Sarjono
12. Belakang Rumah Bp. Budi

D. Waktu
Pada saat melakukan pengambilan nyamuk ada 2 waktu yaitu pagi pukul 08.00-10.00
WIB dan sore hari pukul 15.00-17.00 WIB dimana waktu waktu tersebut merupakan
waktu keluar nyamuk/nyamuk beroperasi.

E. Interpretasi hasil dan Pembahasan


Dari hasil pengambilan nyamuk pada pagi hari pukul 08.00-10.00 didapatkan hasil
sebagai berikut :

PENGAMBILAN PADA PAGI HARI PUKUL 08.00 – 10.00

No Lokasi Kondisi Lingkungan Waktu Jumlah


Cahaya Suhu Kelembaban Nyamuk
Pagi (08.00 – 10.00 ) setiap lokasi selama 10 menit
1. Depan R1 644,5 28 26 08.00 1
2. Lapangan voli 424,6 29 50 08.14 0
3. Samping lap. 730,6 20 51 08.24 9
Voli
4. Ruang sampah 64 26,3 100 08.35 0
5. Bak sampah 271,6 25,3 100 08.45 3
6. Belakang Lab 297,6 28 93 08.56 7
7. Belakang 478 27,3 70,3 09.06 5
kantin
8. Belakang 547,3 29 90 09.17 0
Rumah Bu Iik
9. Belakang 640,3 31 100 09.27 0
Rumah Bp.
Lagiono
10. Belakang 70,6 31 100 09.37 0
Rumah Bp.
Agus
11. Belakang 343,3 31 100 09.47 1
Rumah Bp.
Sarjono
12. Belakang 614,6 30 64 10.00 2
Rumah Bp.
Budi
JUMLAH 28

➢ IDENTIFIKASI NYAMUK PADA PAGI HARI

No. Lokasi Culex Albopictus Aedes aegypti


1. Depan R1 - √ -
2. Lapangan Voli - - -
3. Samping Lap. Voli - √ √
4. Ruang Sampah - - -
5. Bak Sampah - √ -
6. Belakang Lab - √ -
7. Belakang Kantin - √ -
8. Belakang Rumah Bu Iik - - -
9. Belakang Rumah Bp. - - -
Lagiono
10. Belakang Rumah Bp. Agus - - -
11. Belakang Rumah Bp. - √ -
Sarjono
12. Belakang Rumah Bp. Budi - √ -

PENGAMBILAN PADA SORE HARI PUKUL 15.00 – 17.00

No Lokasi Kondisi Lingkungan Waktu Jumlah


Cahaya Suhu Kelembaban Nyamuk
Sore (15.00 – 17.00 ) setiap lokasi selama 10 menit
1. Depan R1 338,6 27 25 15.00 3
2. Lapangan voli 398,3 28 27 15.10 3
3. Samping lap, 853,6 26 70 15.20 10
voli
4. Ruang sampah 165,3 28 64 15.30 2
5. Bak sampah 232,3 30 51 15.40 5
6. Belakang Lab 270 32 80 15.50 9
7. Belakang 427 25 75 16.00 5
kantin
8. Belakang 698,6 30 92 16.12 5
Rumah Bu Iik
9. Belakang 751,6 29 30 16.22 3
Rumah Bp.
Lagiono
10. Belakang 239,6 28 93 16.32 0
Rumah Bp.
Agus
11. Belakang 403,3 28 95 16.42 2
Rumah Bp.
Sarjono
12. Belakang 521,6 30 67 16.52 2
Rumah Bp.
Budi
JUMLAH 49

➢ IDENTIFIKASI NYAMUK PADA SORE HARI

No. Lokasi Culex Albopictus Aedes aegypti


1. Depan R1 √ - -
2. Lapangan Voli - - √
3. Samping Lap. Voli √ - √
4. Ruang Sampah - - √
5. Bak Sampah - - √
6. Belakang Lab √ - -
7. Belakang Kantin - - √
8. Belakang Rumah Bu Iik √ - -
9. Belakang Rumah Bp. √ - -
Lagiono
10. Belakang Rumah Bp. Agus - - -
11. Belakang Rumah Bp. √ - -
Sarjono
12. Belakang Rumah Bp. Budi √ - -

➢ Perhitungan
Pada perhitungan kali ini yaitu menghitung densitas nyamuk sebagai berikut
a. Pagi Hari
Perhitungan = ℎ

ℎ ×
28
= 2 ×3

= 4,66
b. Sore Hari
Perhitungan = ℎ

ℎ ×
49
= 2 ×2

12,25 =

c. Rata-rata Densitas Nyamuk


Densitas Rata-rata = ( + )
2

= ( 4,66 + 12,25 )

= 8,455
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan oleh kelompok kami tentang bionomik nyamuk
didapatkan hasil sebagai berikut :
➢ Untuk data pagi didapatkan hasil :
Kelompok kami melakukan penangkapan nyamuk pada pukul 08.00-10.00 WIB di 12
titik, per titiknya dilakukan selama 10 menit yang berlokasi di kampus 7 Poltekkes
Kemekes Semarang antara lain : Depan R1 diperoleh 1 nyamuk terdiri dari nyamuk
Albopictus, lapangan voli tidak ditemukan nyamuk, samping lapangan voli diperoleh 9
nyamuk terdiri dari nyamuk Albopictus dan Aedes aegypti, ruang sampah tidak
ditemukan nyamuk, bak sampah diperoleh 3 nyamuk yang terdiri dari nyamuk
Albopictus, belakang lab diperoleh 7 nyamuk terdiri dari nyamuk Albopictus, Belakang
kantin diperoleh 5 nyamuk terdiri dari nyamuk Albopictus, Belakang Rumah Bu Iik tidak
ditemukan nyamuk, Belakang Rumah bpk. Lagiono tidak ditemukan nyamuk, Belakang
Rumah Bpk. Agus tidak ditemukan nyamuk, Belakang Rumah Bpk. Sarjono diperoleh 1
nyamuk yang terdiri dari nyamuk Albopictus dan Belakang Rumah Bpk. Budi diperoleh
2 nyamuk yang terdiri dari nyamuk Albopictus. Berdasarkan dari hasil penangkapan
nyamuk yang ditangkap pada waktu pagi hari yaitu pukul 08.00-10.00, kelompok kami
menghitung hasil densitas nyamuk pada pagi hari sebesar 4,66.
➢ Untuk data sore didapatkan hasil :
Kelompok kami melakukan penangkapan nyamuk waktu ke-2 yaitu pada pukul 15.00-
17.00 WIB di 12 titik per titiknya dilakukan selama 10 menit yang berlokasi di kampus 7
Poltekkes Kemenkes Semarang antara lain : lap voli diperoleh 3 nyamuk terdiri dari
nyamuk Aedes Aegypti, samping lapangan voli diperoleh 10 nyamuk terdiri dari nyamuk
culex dan Aedes, Gedung R1 diperoleh 3 nyamuk terdiri dari nyamuk Culex, Rumah Pak
Budi diperoleh 2 nyamuk terdiri dari nyamuk Culex, Rumah Pak Sarjono diperoleh 2
nyamuk terdiri dari nyamuk Culex, Rumah Pak Agus diperoleh 0 nyamuk, Rumah Bu Iik
diperoleh 5 nyamuk terdiri dari nyamuk Culex, Rumah Pak Lagiono diperoleh 3 nyamuk
terdiri dari nyamuk Culex, Kantin belakang diperoleh 5 nyamuk terdiri dari nyamuk
Aedes, Belakang lab diperoleh 9 nyamuk terdiri dari nyamuk Culex, Bank Sampah
diperoleh 5 nyamuk terdiri dari nyamuk Aedes, Ruang Sampah diperoleh 2 nyamuk
terdiri dari nyamuk Aedes. Berdasarkan dari hasil penangkapan nyamuk yang ditangkap
pada waktu sore hari yaitu pukul 15.00-17.00 kelompok kami menghitung hasil densitas
nyamuk pada sore hari sebesar 12,25.
➢ Jadi, rata-rata densitas nyamuk yang didapatkan saat penangkapan nyamuk pada
waktu pagi hari dan sore hari didapatkan hasil sebesar 8,455.

F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum mengenai bionomik nyamuk kelompok kami dapat disimpulkan
bahwa pengambilan sampel di 12 titik yaitu Depan R1, lapangan voli, samping lapangan
voli, ruang sampah, bak sampah, belakang laboratorium, belakang kantin, belakang rumah bu
Iik, belakang rumah Bpk. Lagiono, belakang rumah Bpk. Agus, belakang rumah Bpk.
Sarjono dan belakang rumah Bpk. Budi yang berada di Kampus 7 Poltekkes Kemenkes
Semarang. Untuk perolehan data pagi pada pukul 08.00-10.00 WIB diperoleh densitas
nyamuk sebesar 4,66 dan hasil penangkapan nyamuk dilokasi tersebut sebanyak 28 ekor
nyamuk, jenis nyamuk yang ditangkap pada pagi hari yaitu jenis nyamuk Albopictus dan
Aedes aegypti dan perolehan data sore pada pukul 15.00-17.00 WIB diperoleh densitas
nyamuk sebesar 12,25 dan hasil penangkapan nyamuk dilokasi tersebut
sebanyak 49 ekor nyamuk, jenis nyamuk yang ditangkap pada sore hari yaitu jenis
nyamuk culex dan Aedes aegypti. Dan hasil rata-rata densitas nyamuk pada pagi hari dan
sore hari sebesar 8,455.

G. Saran
Dari hasil survei penangkapan nyamuk yang dilakukan di 12 titik di kampus 7 Poltekkes
Semarang di sebutkan bahwa masih banyak nyamuk yang ditemukan. jika melihat
wadah,lubang,genangan yang terdapat air sebaiknya air tersebut di buang agar tidak
menjadi house perkembangbiakan nyamuk, jika rumput liar sudah terlihat banyak dan
tinggi-tinggi di potong dan membersihkan barang bekas di sekitar rumah agar tidak
menjadi sarang nyamuk.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

http://rahmisafitriani.blogspot.com/2014/10/siklus-hidup-dan-bionomik-vektor.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai