Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN

KUNJUNGAN RUMAH POTONG AYAM (RPA) PASAR SEMOLOWARU MATA


KULIAH PENYEHATAN MAKANAN & MINUMAN – B
Jl. Semolowaru Tengah I, Medokan Semampir, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60119

Dosen Pengajar :
Narwati, S. Si., M. Kes
Putri Arida Ipmawati, SKM., M. Kes

Anggota Kelompok 3 :
Adella Putri Auliah Hapsari (P27833319002)
Andy Malik Fajrianto (P27833319004)
Gustya Dinda Puspitasari (P27833319013)
Irenne Ryzke Djatmiko (P27833319016)
Puan Maharani Siswanto (P27833319026)
Putri Jasmine Annisa (P27833319027)
Rahma Indah Adelata (P27833319028)
Rista Aisya Dewi (P27833319031)
Yumna Ayunnisa Nur Shalihah (P27833319038)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


PRODI DIV SANITASI LINGKUNGAN
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN AJARAN 2021 – 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan telah disusunnya laporan praktikum
mengenai kunjungan Rumah Potong Ayam (RPA) dalam rangka inspeksi yang telah kami lakukan
pada Jum’at, 15 Oktober 2021. Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas
dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, support dan kritik sehingga
laporan ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Ibu Narwati, S. Si., M. Kes, selaku penanggungjawab mata kuliah Penyehatan Makanan &
Minuman-B yang telah membantu kami dalam pemberian ilmu mengenai pembuatan formulir
inspeksi dan penyusunan laporan.
2. Ibu Putri Arida Ipmawati, SKM., M. Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah Penyehatan
Makanan & Minuman-B yang telah membantu kami dalam memberikan ilmu pengetahuan
kepada kami dalam mata kuliah Penyehatan Makanan & Minuman-B..
3. Teman-teman semua yang sudah berusaha bersama dalam pembuatan laporan dan video dalam
pemenuhan tugas Penyehatan Makanan & Minuman-B.
Laporan praktikum ini kami susun dengan dasar tugas praktikum mata kuliah Penyehatan
Makanan & Minuman-B. Dengan melakukan praktikum kunjungan Rumah Potong Ayam (RPA) di
Jl. Semolowaru Tengah I, Medokan Semampir, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60119.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya, kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dan pendidikan.

Surabaya, 3 November 2021

Penulis

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam (RPA) ǀ i


DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Tujuan ....................................................................................................... 2

C. Manfaat ..................................................................................................... 2

BAB II DASAR TEORI ........................................................................................ 3

A. Rumah Potong Ayam (RPA) .................................................................... 3

B. Hygiene Sanitasi Dalam Rumah Potong Ayam (RPA)............................. 3

C. Karyawan Dan Perilaku Sanitasi Di Lingkungan Kerja RPA .................. 4

D. Penilaian.................................................................................................... 6

BAB III METODE PRAKTIKUM........................................................................ 8

A. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan .............................................................. 8

B. Alat Dan Bahan ......................................................................................... 8

C. Prosedur Kerja Inspeksi Sanitasi ............................................................. 8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 9

A. Hasil............................................................................................................ 9

B. Pembahasan .............................................................................................. 12

BAB V PENUTUP.................................................................................................. 19

A. Kesimpulan ............................................................................................... 19

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam (RPA) ǀ ii


B. Saran ......................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 21

LAMPIRAN........................................................................................................... 22

LINK VIDEO ........................................................................................................ 23

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam (RPA) ǀ iii


DAFTAR TABEL

Tabel IV.A.1 Hasil Inspeksi Rumah Pemotongan Ayam....................................... 9

Tabel IV.B.1 Hasil Inspeksi Bangunan ................................................................ 12

Tabel IV.B.2 Hasil Inspeksi Sarana Sanitasi ....................................................... 14

Tabel IV.B.3 Hasil Inspeksi Sanitasi Peralatan ................................................... 16

Tabel IV.B.4 Hasil Inspeksi Sanitasi Ayam......................................................... 16

Tabel IV.B.5 Hasil Inspeksi Higene Penjagal Ayam ........................................... 17

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam (RPA) ǀ iv


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya peningkatan penduduk dan perbaikan taraf hidup masyarakat Indonesia
mendorong peningkatan kebutuhan pangan dan adanya konsumsi menu makanan rumah
tangga yang turut meningkat dengan konsumsi protein hewani (termasuk produk peternakan.
Daging merupakan bahan pangan dengan nilai gizi tinggi dengan sumber protein hewani yang
penting untuk kesehatan dan pertumbahan. Oleh karena itu kebijakan pemerintah dalam
menciptakan kualitas daging dengan prinsip manajemen halal dan HACCP dimulai dari
Rumah Potong Hewan (RPH) (Anggraini, Fahmi, Putri & Hakiki: 2021).
Rumah Pemotongan Ayam atau RPA merupakan kompleks bangunan dengan desain
dan kontruksi khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higiene tertentu serta digunakan
sebagai tempat memotong unggas bagi konsumsi masyarakat umum (SNI 01-6160-1999).
Sedangkan Rumah Potong Hewan atau RPH adalah bangunan atau komples bangunana yang
di desain tertentu dan digunakan sebagai pemotongan hewan selain unggas untuk dikonsumsi
masyarakat umum (Anggraini, Fahmi, Putri & Hakiki: 2021).
Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan
Hewan dan perubahannya menjadi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 Pasal 6
mewajibkan pemotongan hewan dan dagingnya diedarkan di rumah potong dan harus
mengikuti cara penyembelihan yang memenuhi kaidah kesehatan masyarakat (Sidabalok,
Macfud, Nahrowi, Pandjaitan: 2019).
Berdasarkan analisis proyeksi produksi dan konsumsi Daging ayam ras tahun 2018-
2022 yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian. Berdasarkan proyeksi tersebut pada tahun
2019 produksi daging ayam broiler mengalami kenaikan menjadi 3,73 juta ton. Kondisi
meningkatnya produksi berlangsung terus dari tahun 2020 produksi diperkirakan mencapai
4,04 juta ton, tahun 2021 mencapai 4,36 juta ton, dan tahun 2022 diperkirakan mencapai 4,69
juta ton. Adapun dari sisi konsumsi pada tahun 2020 konsumsi rumah tangga daging ayam
ras diperkirakan mencapai 5,67 kg/kapita menjadi 6,03 kg/kapita di tahun 2022. Pertumbuhan
konsumsi rumah tangga daging ayam ras, diproyeksikan sebesar 3,26% per tahun.
Meningkatnya konsumsi rumah tangga diduga karena harga daging ayam ras relatif murah

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 1


dibandingkan dengan harga daging ayam buras atau daging sapi, sehingga menjadi pilihan
yang utama (Kementerian Perdagangan Republik Indonesia: 2020).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya capaian pembelajaran mata kuliah Penyehatan Makanan & Minuman-B
melalui pemberian pengalaman secara langsung kepada peserta didik untuk menerapkan
bekal ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan lingkungan secara mandiri sebagai
Tenaga Sanitasi Lingkungan dengan melakukan kunjungan Rumah Potong Ayam (RPA)
dan melakukan inspeksi sebagai salah satu wujud upaya kesehatan lingkungan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui bagaimana cara melakukan pembuatan
formulir untuk melakukan inspeksi;
b. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui bagaimana melakukan inspeksi dan
penilaian;
c. Mahasiswa diharapkan bisa melakukan kunjungan dan membuat laporan setelah
kegiatan pembuatan kunjungan.

C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mendapat pengalaman langsung dalam membuat dan mengetahui kegiatan di Rumah
Potong Ayam (RPA) dalam pemenuhan mata kuliah Penyehatan Makanan & Minuman-
B.
2. Bagi Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya
a. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam hal akademis dan kreatifitas yang
dimiliki peserta didik;
b. Pemenuhan tugas praktikum mata kuliah Penyehatan Makanan & Minuman-B.

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 2


BAB II
DASAR TEORI
A. Rumah Potong Ayam (RPA)
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan lingkungan mencakup perumahan,
pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Sanitasi lingkungan dapat pula
diartikan sebagai kegiatan yang diajukan dalam meningkatkan dan mempertahankan standar
kondisi lingkungan yang mendasar yang mempengarui kesejahteraan manusia, kondisi tersbut
mencakup, pasokan air yang bersih dan aman, pembuangan limbah dari hewan, manusia dan
industri yang efisien, perlindungan makanan dari kontaminasi biologis dan kimia, udara yang
bersih tanpa ada kotoran, serta rumah yang nyaman, upaya kesehatan dengan cara memelihara
dan melindungi kebersihan lingkungan dari subyeknya, misalnya menyediakan air yang
bersih untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi
sampah agar sampah tidak dibuang sembarangan (Kemenkes RI. 2002).
Rumah potong unggas merupakan kompleks bangunan dengan desain konstruksi
khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higienis tertentu serta digunakan sebagai
tempat pemotongan unggas bagi konsumsi masyarakat. Dari penjabaran diatas tentang rumah
potong unggas maka yang dapat kami simpulkan bahwa rumah potong unggas belum
memenuhi standar yang telah di tetapkan oleh BSN dengan keluarnya SNI 467-27542-2009
dan HCCP (Syaifudin A, 2010).
Rumah Pemotongan Ayam atau RPA merupakan kompleks bangunan dengan desain
dan kontruksi khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higiene tertentu serta digunakan
sebagai tempat memotong unggas bagi konsumsi masyarakat umum (SNI 01-6160-1999).
Sedangkan Rumah Potong Hewan atau RPH adalah bangunan atau komples bangunana yang
di desain tertentu dan digunakan sebagai pemotongan hewan selain unggas untuk dikonsumsi
masyarakat umum (Anggraini, Fahmi, Putri & Hakiki: 2021).

B. Hygiene Sanitasi Dalam Rumah Potong Ayam (RPA)


Sanitasi pada rumah potong ayam adalah sesuatu yang harus diperhatikan mulai dari
pemotongan, karena sanitasi yang baik akan memperkecil kontaminasi. Sanitasi yang ada
ditemukan adalah dalam kondisi yang kurang baik, dimana kandang yang kurang bersih dan
banyak juga terlihat tumpukan air yang tergenang, lantai kandang, tempat pemotongan serta

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 3


kebersihan petugas dalam penanganan ayam. kandang walaupun terlihat bersih tapi tetap saja
rawan terkontaminasi. Penanganan dari pekerja juga harus bersih untuk memastikan tidak
terkontaminasi dalam penanganan (Purnawijayanti, Hiasinta A. 2006).
Alat perkakas potong harus dalam kondisi keadaan bersih serta bebas dari mikroba
atau bahan yang terkontaminan. Karena kita tahu bahwa untuk mendapatkan kualitas karkas
yang baik bermula dari pemotongan. Terkait itu semua kondisi yang ada dilapangan
menunjukan bahwa kurang sadarnya si pemilik atau eksekutor pemotongan ayam terhadap
alat yang ia guanakan untuk memotong ayam. Kondisi yang terlihat mata adalah adanya karat
dan peyimpanan yang sembarangan, serta pembersihan alat yang kurang. Berikut alat yang
digunakan untuk memotong (Syaifudin A, 2010).
Penggunaan peralatan sanitasi seperti masker, penutup kepala dan sarung tangan serta
pengendalian terhadap hama tidak menjadi perhatian para pedagang. hanya pedagang yang
melakukan pemotongan di rumah pemotongan ayam (RPA) yang menggunakan celemek.
Lantai tempat berjualan para pedagang tidak semua kedap air. Terdapat beberapa pedagang
yang tidak memiliki lantai kedap air sehingga tidak mudah untuk dilakukan pembersihan.
Peralatan yang digunakan oleh pedagang peralatan yang tidak berkarat infeksi karena akan
terkontaminasi kuman sehingga terjadi infeksi, namun terdapat ada beberapa pedagang yang
melakukan pemotongan di rumah pemotongan ayam (RPA) dan ada beberapa pedagang yang
melakukan pemotongan di tempat penjualan yang peralatannya terdapat karat yaitu pada
timbangan. Hal ini dapat memicu terjadinya kontaminasi secara fisik yaitu karat dapat
menempel pada karkas ayam saat penimbangan (Murdiati, 2006).
Selain peralatan, pekerja juga kontak secara langsung dengan bahan dan berkontribusi
terhadap keamanan pangan produk yang dihasilkan. Pekerja harus memenuhi persyaratan
higiene antara lain menggunakan pakaian yang bersih dengan sarung tangan dan penutup
kepala serta harus mencuci dan menyucikan tangan beberapa kali selama dan setelah bekerja.
Pekerja juga harus memiliki kebiasaan personal hygiene yang baik (Prima, 2006)

C. Karyawan Dan Perilaku Sanitasi Di Lingkungan Rumah Potong Ayam (RPA)


Berdasarkan keputusan BPOM: 2010 jumlah tenaga kerja yang ada di RPH yaitu 30
orang atau lebih yang dibagi dalam pekerja yang bekerja di daerah kotor dan daerah bersih
serta pekerja yang mengurusi urusan selain pemotongan, ditambah dengan 2 orang dokter

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 4


hewan yang mengurusi kesehatan ternak yang akan disembelih, dan juga memeriksa layak
tidaknya daging yang dihasilkan untuk dikonsumsi. Hal ini diatur untuk semakin
meningkatkan kualitas dan keamanan dari pemotongan ayam yang akan disebarkan ke
masyarakat luas.
Syarat hygiene karyawan dan perusahaan meliputi:
1. Rumah Pemotongan Unggas harus memiliki peraturan untuk semua karyawan dan
pengunjung agar pelaksanaan sanitasi dan higiene rumah pemotongan unggas dan hygine
produk tetap terjaga baik.
2. Setiap karyawan harus sehat dan diperiksa kesehatannya secara rutin minimal satu kali
dalam setahun.
3. Setiap karyawan harus mendapat pelatihan yang berkesinambungan tentang higiene dan
mutu.
4. Daerah kotor atau daerah bersih hanya diperkenakan dimasuki oleh karyawan yang
bekerja di masing-masing tempat tersebut, dokter hewan dan petugas pemeriksa
berwenang.
5. Orang lain (misalnya tamu) yang hendak memasuki bangunan utama Rumah Pemotongan
Unggas harus mendapat izin dari pengelola dan mengikuti peraturan yang berlaku
(Purnawijayanti, Hiasinta A. 2006).
Selain jumlah pekerja serta syarat hygiene, hygiene karyawan juga perlu di terapkan
untuk menjaga keamanan dari daging ayam yang akan disebarkan. Beberapa persyaratan
hygiene yang perlu diterapkan pada karyawan rumah potong hewan ialah:
1. Pekerja dalam keadaan sehat dan tidak menderita penyakit menular seperti salmonellosis,
TBC, hepatitis, penyakit kulit di tangan, muntah, diare, demam, dan sakit tenggorokan
yang disertai demam.
2. Pekerja harus selalu menjaga kebersihan diri selama bekerja menangani sarkas antara lain
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja, setelah dari toilet, setelah bersin dan batuk
yang ditutup tangan, menyentuh badan tercemar, dan lain-lain. Prosedur mencuci tangan
yang benar yakni langkah pertama adalah membasahi tangan dengan air bersih dilanjutkan
dengan pemberian sabun yang digosokkan selama 15 detik, penggosokan di seluruh
bagian termasuk punggung tangan, sela-sela jari dan kuku kemudian dilanjutkan dengan

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 5


membersihkan tangan dengan air bersih mengalir dan menutup kran air tidak dengan
bagian tangan yang sudah dicuci.
4. Menggunakan pakaian bersih.
5. Menghindari perilaku kerja buruk seperti merokok, meludah, makan, bersin, batuk di
depan produk, memasukkan jari kedalam mulut, menggigit kuku, menggunakan aksesoris
tangan, menyentuh wajahku hidung rambut atau telinga saat bekerja.
6. Bekerja dan berperilaku sesuai dengan aturan.
7. Seluruh karyawan harus mendapat pelatihan tentang hygiene personal.

D. Penilaian
Dari formulir inspeksi yang kami buat di dapatkan nilai sebagaimana berikut ini:
1. ∑ Skor Maksimal= 4.660
2. ∑ Skor Minimal = 190

∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙− ∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙


Interval = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
4.660−190
=
3

= 1.490

3. Menentukan skala kategori


a. Skala 1 (baik) = ∑ Skor maksimal – interval

= 4.660 – 1.490

= 3.168

b. Skala 2 (cukup) = Skala 1 – interval

= 3.168 – 1.490

= 1.678

c. Skala 3 (kurang) = Skala 2 – interval

= 1.678 – 1.490

= 188

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 6


4. Menentukan presentase kategori
a. Kategori baik = (Skala 1 : ∑ Skor maksimal) x 100%

= (3.168 : 4.660) x 100%

= 67,98 %

b. Kategori cukup = (Skala 2 : ∑ Skor maksimal) x 100%

= (1.678 : 4.660) x 100%

= 36,00 %

c. Kategori kurang = (Skala 3 : ∑ Skor maksimal) x 100%

= (188 : 4.660) x 100%

= 4,03 %

5. Kategori Skala :
a. Baik = 3.168 – 4.660

b. Cukup = 1.678 – 3.168


c. Kurang = 188 – 1.678
6. Persentase :
a. Baik = 67,98 % - 100 %
b. Cukup = 36,00 % - 67,98 %
c. Kurang = 4,03 % - 36,00 %

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 7


BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Hari / Tanggal Pelaksanaan : Minggu, 31 Oktober 2021
Waktu : 03.00 – Selesai
Tempat : Jl. Semolowaru Tengah I, Medokan Semampir, Kec.
Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60119

B. Alat Dan Bahan


1. Formulir Persyaratan;
2. Alat tulis;
3. Kamera.

C. Prosedur Kerja Inspeksi Sanitasi


1. Membuat formulir penilaian;
2. Mencari lokasi Rumah Potong Ayam;
3. Melakukan perizinan kepada pemilik Rumah Potong Ayam;
4. Melakukan wawancara;
5. Melakukan observasi proses pemotongan ayam secara langsung;
6. Melakukan penilaian sesuai dengan variable yang dinilai;
7. Mengambil foto untuk dokumentasi;
8. Melakukan analisis data, kesimpulan dan saran;
9. Membuat laporan kerja.

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 8


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil

LEMBAR OBSERVASI SANITASI RPA

Analisis Higiene Penjagal Ayam Dan Sanitasi Rumah Pemotongan Ayam Di Pasar
Semolowaru Kota Surabaya

Hari/ Tanggal : Minggu, 31 Oktober 2021


Waktu Inspeksi : 03.00 WIB - Selesai
Jumlah Pegawai : 5 orang
Alamat : Jl. Semolowaru Tengah I, Medokan Semampir, Kec.
Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60119
Tabel Inspeksi Rumah Potong Ayam (RPA)

NILAI SKOR SKOR


NO VARIABEL BOBOT NILAI
MAX MAX
A BANGUNAN 10
1 LOKASI
a. Tidak berada di samping 20 20 60 60
jalan raya
b. Tidak berada di dekat 3 30 30 90 90
industri logam dan kimia
c. Tidak rawan banjir 20 20 60 60
d. Tidak menjadi satu 30 30 90 90
dengan bangunan tempat
tinggal
2 KONSTRUKSI BANGUNAN
a. Tata ruang searah dengan 10 4 40 16
alur proses
b. Ada pemisah fisik yang 10 4 40 16
jelas antara daerah bersih
dan kotor
c. Dinding berwarna terang, 10 4 40 16
kedap air, dan tidak
mudah korosif
d. Lantai kedap air, tidak 10 4 40 16
4
licin, tidak mudah korosif,
dan tidak berlubang

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 9


e. Atap kedap air dan tidak 10 4 40 16
berlubang
f. Konstruksi dirancang agar 10 4 40 16
bebas rodent
g. Ventilasi tidak kurang dari 10 3 40 12
10% dari luas lantai
h. Bangunan dibersihkan dan 20 10 80 40
didesinfeksi 2 minggu
sekali
3 KELENGKAPAN BANGUNAN
a. Terdapat tempat 20 20 60 60
penurunan unggas hidup
b. Terdapat tempat istirahat 20 10 60 30
pegawai
c. Terdapat tempat 20 10 60 30
penyimpanan barang 3
pribadi pegawai
d. Terdapat kamar 20 10 60 10
mandi/WC
e. Terdapat tempat parkir 20 20 60 60
B SARANA SANITASI 11
1 PENYEDIAAN AIR BERSIH
a. Sumber air mengalir 50 50 200 200
lancar 4
b. Air tidak berasa, tidak 50 50 200 200
berwarna, dan tidak
berbau
2 SARANA CUCI TANGAN
a. Sarana cuci tangan 50 45 150 135
dilengkapi dengan sabun
dan pengering tangan 3
b. Letak berada di tempat 50 45 150 135
yang mudah dijangkau
dari setiap tahap
pemotongan
3 SPAL
a. SPAL terbuat dari bahan
kedap air dan mudah di 50 50 200 200
bersihkan 4
b. Sarana pembuangan 50 40 200 160
limbah lancar (tidak
mampat)
C SANITASI PERALATAN 10
1 Pisau potong
a. Tidak berkarat 2 50 50 100 100

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 10


b. Dicuci setiap hari dengan 50 45 100 90
air bersih dan sabun
2 Panci pencelupan
a. Tidak berkarat 3 50 45 150 135
b. Dicuci setiap hari dengan 50 40 150 150
air bersih dan sabun
3 Alat pencabut bulu
a. Tidak berkarat 3 50 40 150 120
b. Dicuci setiap hari dengan 50 40 150 120
air bersih dan sabun
4 Kandang unggas
a. Dibersihkan setiap hari 2 50 40 100 80
b. Dicuci dengan air dan 50 30 100 60
detergen
D SANITASI AYAM 10
1. Ayam dipuasakan sebelum 20 10 200 100
dipotong
2. Karkas dicuci dengan air 20 20 200 200
bersih mengalir
3. Karkas diletakkan di alas 20 10 200 100
kedap air dan bukan di lantai 10
pemotongan
4. Bangkai ayam mati di 20 10 200 100
tampung sementara di wadah
tertutup
5. Bangkai ayam mati dibakar 20 20 200 200
E HIGIENE PENJAGAL AYAM 10
1 Kesehatan penjagal ayam
a. Keadaan umum sehat saat 50 50 100 100
bekerja 2
b. Penjagal rutin 50 30 100 60
memeriksakan kesehatan
minimal 1x setahun
2 Penggunaan perlengkapan standar
a. Menggunakan pakaian
yang khusus digunakan 20 5 60 30
untuk bekerja saja
b. Menggunakan sepatu boot 20 10 60 15
c. Menggunakan 3 20 5 60 15
masker/penutup hidung
d. Menggunakan 20 5 60 15
apron/celemek
e. Menggunakan penutup 20 5 60 15
kepala
3 Perilaku mencuci tangan

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 11


a. Mencuci tangan sebelum 25 25 50 50
bekerja
b. Mencuci tangan sesudah 25 25 50 50
bekerja 2
c. Mencuci tangan setelah 25 25 50 50
dari WC/kamar mandi
d. Mencuci tangan dengan 25 25 50 50
air mengalir dan sabun
4 Perilaku baik lainnya
a. Tidak merokok saat 25 10 75 30
bekerja
b. Tidak makan dan minum 25 25 75 75
selama bekerja 3
c. Tidak menyentuh bagian 25 10 75 30
muka saat bekerja
d. Tidak bersin/batuk di 25 15 75 45
hadapan produk
TOTAL 51 1.500 1.142 4.660 3.863
Tabel IV.A.1 Hasil Inspeksi Rumah Pemotongan Ayam
Didapatan hasil inspeksi pada Rumah Potong Ayam di Semolowaru adalah 3.863 dari
total skor maksimal adalah 4.660. sehingga bila dikalkulasikan dengan syarat penilaian. Maka
kategori baik. Sedangkan untuk presentase Rumah Potong Ayam yang kami kunjungi adalah
sebagai berikut ini:
Hasil Inspeksi = (Hasil skor : ∑ Skor maksimal) x 100%

= (3.863 : 4.660) x 100%

= 82,89 %

Persentase tersebut juga menunjukkan bahwa Rumah Potong Ayam (RPA) yang kami
kunjungi pada hari Minggu, 31 Oktober 2021 setelah hasil inspeksi adalah berkategori baik.

B. Pembahasan
1. Bangunan
Tabel Inspeksi Bangunan

NILAI SKOR SKOR


NO VARIABEL BOBOT NILAI
MAX MAX
A BANGUNAN 10
1 LOKASI
a. Tidak berada di samping 20 20 60 60
jalan raya
Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 12
b. Tidak berada di dekat 3 30 30 90 90
industri logam dan kimia
c. Tidak rawan banjir 20 20 60 60
d. Tidak menjadi satu 30 30 90 90
dengan bangunan tempat
tinggal
2 KONSTRUKSI BANGUNAN
a. Tata ruang searah dengan 10 4 40 16
alur proses
b. Ada pemisah fisik yang 10 4 40 16
jelas antara daerah bersih
dan kotor
c. Dinding berwarna terang, 10 4 40 16
kedap air, dan tidak
mudah korosif
d. Lantai kedap air, tidak 10 4 40 16
4
licin, tidak mudah korosif,
dan tidak berlubang
e. Atap kedap air dan tidak 10 4 40 16
berlubang
f. Konstruksi dirancang agar 10 4 40 16
bebas rodent
g. Ventilasi tidak kurang dari 10 3 40 12
10% dari luas lantai
h. Bangunan dibersihkan dan 20 10 80 40
didesinfeksi 2 minggu
sekali
3 KELENGKAPAN BANGUNAN
a. Terdapat tempat 20 20 60 60
penurunan unggas hidup
b. Terdapat tempat istirahat 20 10 60 30
pegawai
c. Terdapat tempat 20 10 60 30
penyimpanan barang 3
pribadi pegawai
d. Terdapat kamar 20 10 60 10
mandi/WC
e. Terdapat tempat parkir 20 20 60 60
Tabel IV.B.1 Hasil Inspeksi Bangunan

Pada variable lokasi kami memberikan nilai maksimum pada Rumah Potong Ayam di
Smemolowaru karene, Rumah Potong Ayam tersebut memenuhi persyaratan yang ada.
Rumah Potong Ayam (RPA) di Semolowaru terpisah jauh dari jalan raya dan berada pada
lahan atau area pasar paling dalam, Rumah Potong Ayam (RPA) yang satu lingkup dengan
Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 13
pasar berada jauh dari area industry. Daerah pasar Semolowaru lingkupnya semua adalah
domestic atau rumah, dan toko-toko kecil. Daerah pasar juga bukan daerah rawan banjir,
karena selokannya lancar, jadi tidak rawan banjir. Banguna Rumah Potong Ayam juga bukan
bangunan tetap yang menjadi tempat tinggal bagi para pegawai.
Selanjutnya pada variable konstruksi kami banyak memberikan nilai yang minimum
seperti tata ruang yang searah dengan alur proses kami beri nilai 4 karena pada kunjungan
kemarin, pada tahap penyembelihan, perebusan dan pembubutan bulu masih bercampur
menjadi satu. Selain itu tidak ada pemisah fisik yang jelas antara tempat yang bersih dan juga
tempat yang kotor. Dinding pada konstruksi berwarna abu-abu dan gelap terlihat jug acat-
catnya mulai mengelupas. Lantainya kedap air namun licin, Atap tebuat dari genting yang
terlihat celah-celah lubang. Konstruksi bangunan memudahkan adanya rodent masuk karena
adanya lubang dan bercampur dengan area pasar. Tidak terdapat ventilasi yang luasnya 10%
dari luas bangunan Rumah Potong Ayam. Dan pembersihan dilakukan dengan penyiraman
air biasa tanpa desinfeksi setiap selesai pemotongan ayam pukul 07.00 IB.
Pada variable kelengkapan bangunan pada poin pertama tentang tempat penurunan
ungags hidup kami memberi nilai maksimal yaitu 20, karena pada Rumah Potong Ayam yang
kami kunjungu terdapat jelas tempat untuk penurunan ayam setelah dikirim dariMalang dan
Lamongan. Nmaun pada Rumah Potong Ayam kami tidak terdapat tempat istirahat untuk
pegawai, tidak terdapat juga tempat penyimpanan barang pribadi untuk pegawai, jadi kemarin
dapat terlihat barang-barang milik pegawai tercecer begitu saja. Untuk poin toilet/ Wc Rumah
Potong Ayam (RPA) menjadi satu dengan milik pasar dan tidak ada toilet sendiri untuk
Rumah Potong Ayam (RPA). Untuk tempat parkir, menjadi satu dengan milik pasar
Semolowaru. Sehingga hasil skor yang di dapatkan pada variable inspeksi lokasi adalah
638/960.
2. Sarana Sanitasi
Tabel Inspeksi Sarana Sanitasi

NILAI SKOR SKOR


NO VARIABEL BOBOT NILAI
MAX MAX
A SARANA SANITASI 11
1 PENYEDIAAN AIR BERSIH
a. Sumber air mengalir 50 50 200 200
lancar 4

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 14


b. Air tidak berasa, tidak 50 50 200 200
berwarna, dan tidak
berbau
2 SARANA CUCI TANGAN
a. Sarana cuci tangan 50 45 150 135
dilengkapi dengan sabun
dan pengering tangan 3
b. Letak berada di tempat 50 45 150 135
yang mudah dijangkau
dari setiap tahap
pemotongan
3 SPAL
a. SPAL terbuat dari bahan
kedap air dan mudah di 50 50 200 200
bersihkan 4
b. Sarana pembuangan 50 40 200 160
limbah lancar (tidak
mampat)
Tabel IV.B.2 Hasil Inspeksi Sarana Sanitasi

Pada variable pertama tentang air bersih, pada Rumah Potong Ayam yang kami
kunjungi mengaku bahwa air yang digunakan adalah air PDAM. Dimana air tersebut mengalir
lancar. Air juga terlihat bening, tidak berwarna dan tidak berbau, hal tersebut sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus
Per Aqua, dan Pemandian Umum. Dijelaskan bahwa parameter warna dan bau dalam
Undang-Undang tersebut untuk warna (maksimal 50 TCU) dan bau (tidak berbau).
Untuk sarana cuci tangan terdapat pada pasar bagian depan dan jauh dijangkau.
Nmaun para pegawai mengatakan biasa mencuci tangan pada kran disekitar Rumah Potong
Ayam tanpa menggunakan sabun.

Untuk SPAL (Sarana Pembuanagan Air Limbah) terbuat dari base beton yang kedap
air. Pembuanganairnya berjalan lambat jadi hasil air buangan dari pencucian ayam masih
emmenuhi lantai pemotongan ayam dan bercampur dengan daging yang sudah di rebus.
Sehingga skor pada variable sarana sanitasi mendapatkan skor 1.030/ 1.100.
3. Sanitasi Peralatan
Tabel Hasil Sanitasi Peralatan

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 15


NILAI SKOR SKOR
NO VARIABEL BOBOT NILAI
MAX MAX
A SANITASI PERALATAN 10
1 Pisau potong
c. Tidak berkarat 2 50 50 100 100
d. Dicuci setiap hari dengan 50 45 100 90
air bersih dan sabun
2 Panci pencelupan
c. Tidak berkarat 3 50 45 150 135
d. Dicuci setiap hari dengan 50 40 150 150
air bersih dan sabun
3 Alat pencabut bulu
c. Tidak berkarat 3 50 40 150 120
d. Dicuci setiap hari dengan 50 40 150 120
air bersih dan sabun
4 Kandang unggas
c. Dibersihkan setiap hari 2 50 40 100 80
d. Dicuci dengan air dan 50 30 100 60
detergen
Tabel IV.B.3 Hasil Inspeksi Sanitasi Peralatan

Pada variable sanitasi peralatan untuk pisau potong yang digunakan dalam
penyembelihan pisau potong tidak berkarat dan dicuci biasa denganair mengalir tanpa sabun.
Untuk panic pencelupan tidak berkarat namun terlihat gosong pada bagian bawahnya dan
terlihat kurang pembersihan dan terdapat bercak darah ayam. Dan pegawai mengatakan panik
selalu dicuci namun dengan air mengalir biasa. Untuk alat pencabut bulu tidak berkarat namun
pada waktu kunjungan bulu-bulu terlihat menempel pada alat epncabut bulu dan pegawai
mengatakan dibersihkan dengan air mengalir saja.

Untuk kandang unggas sebelum dilakukan penyembelihan para pegawai juga


mengatakan hanya melakukan penyiraman air biasa setiap ayam telah kosong di kandang.
Sehingga pada variable sanitasi peralatan skor yang didapatkan adalah 855/1.000.
4. Sanitasi Ayam
Tabel Inspeksi Sanitasi Ayam

NILAI SKOR SKOR


NO VARIABEL BOBOT NILAI
MAX MAX
A SANITASI AYAM 10
1. Ayam dipuasakan sebelum 20 10 200 100
dipotong

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 16


2. Karkas dicuci dengan air 20 20 200 200
bersih mengalir
3. Karkas diletakkan di alas 20 10 200 100
kedap air dan bukan di lantai 10
pemotongan
4. Bangkai ayam mati di 20 10 200 100
tampung sementara di wadah
tertutup
5. Bangkai ayam mati dibakar 20 20 200 200
Tabel IV.B.4 Hasil Inspeksi Sanitasi Ayam

Pada hasil inspeksi sanitasi ayam, ayam yang dipotong oleh pegawai langsung diambil
dari kandang dan langsng dipotong lehernya. Untuk bagian karkas pada ayam dicuci bersih
dengan air mengalir setelah ayam selesai direbus dan dibubuti bulunya. Karkas diletakkan pada
lantai biasa tanpa alas, dimana lantai tersebut bekas darah dan bekas terinjak oleh sepatu milik
pegawai lain. Bangkai ayam yang mati di tamping sementara pada bak terbuka dan bak tersebut
terlihat kotor oleh darah. Untuk bangkai ayam yang mati pegawai mengatakan langsung akan
dibakar setelah selesai pemotongan, Sehingga pada variable ini skor yang didapatkan adalah
700/1.000.
5. Higiene Penjagal Ayam
Tabel Hasil Inspeksi Higiene Penjagal Ayam

NILAI SKOR SKOR


NO VARIABEL BOBOT NILAI
MAX MAX
A HIGIENE PENJAGAL AYAM 10
1 Kesehatan penjagal ayam
a. Keadaan umum sehat saat 50 50 100 100
bekerja 2
b. Penjagal rutin 50 30 100 60
memeriksakan kesehatan
minimal 1x setahun
2 Penggunaan perlengkapan standar
a. Menggunakan pakaian
yang khusus digunakan 20 5 60 30
untuk bekerja saja
b. Menggunakan sepatu boot 20 10 60 15
c. Menggunakan 3 20 5 60 15
masker/penutup hidung
d. Menggunakan 20 5 60 15
apron/celemek

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 17


e. Menggunakan penutup 20 5 60 15
kepala
3 Perilaku mencuci tangan
a. Mencuci tangan sebelum 25 25 50 50
bekerja
b. Mencuci tangan sesudah 25 25 50 50
bekerja 2
c. Mencuci tangan setelah 25 25 50 50
dari WC/kamar mandi
d. Mencuci tangan dengan 25 25 50 50
air mengalir dan sabun
4 Perilaku baik lainnya
a. Tidak merokok saat 25 10 75 30
bekerja
b. Tidak makan dan minum 25 15 75 45
selama bekerja 3
c. Tidak menyentuh bagian 25 10 75 30
muka saat bekerja
d. Tidak bersin/batuk di 25 15 75 45
hadapan produk
Tabel IV.B.5 Hasil Inspeksi Higiene Penjagal Ayam

Pada variable kesehatan epnjagal ayam kami berikan nilai maksimum karena pada saat
kunjungan para pegawai Nampak sehat, namun pegawai mengataan tidak pernah ada
pemeriksaan rutin tentang kesehatan minimal 1 tahun sekali. Mereka mengatakan bahwa akan
melakukan pemeriksaan ketika dirasa sakit.
Untuk penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) pegawai terlihat kurang emmahami hal
tersebut. Pada waktu kunjungan hanya beberapa pegawai yang menggunakan sepatu boots,
bahkan ada beberapa pegawai yang emnggunakan sandal biasa dengan baju rumah seadaanya.
Bahkan salah satu pegawai tersebut melepas bajunya dengan peluh/ keringat yang menetes.
Kebanyakan dari pegawai tidak memakai masker, celemek dan penutup kepala.
Pegawai mengatakan mereka mencuci tangan sebelum melakukan pemotongan ayam,
mencuci tangan setelah selesai memotong ayam, mencuci tangansetelah dari kamar mandi
dengan air bersih dan sabun. Namun pegawai yang membersihan karkas dan bagian alat
pemisah bulu melakukan kegiatan merokok sambil bekerja sehingga ami beri nilai 10.
Pegawai juga sering menyentuh anggota tubuh mereka. Beberapa kali pegawai batuk dan
bersin dan minum ketika melakukan pekerjaan meraka. Sehingga skor yang di dapatkan pada
variable higiene penjagal ayam adalah 600/1.000.

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 18


BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kunjungan yang telah kami lakukan pada Rumah Potong Ayam (RPA) yang
beralamat di Jl. Semolowaru Tengah I, Medokan Semampir, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa
Timur 60119 hasil inspeksi menunjukkan skor yaitu 3.863. Dengan jumlah prosentasi 82,89%
dimana dapat disimpulkan bahwa Rumah Potong Ayam (RPA) yang kami kunjungi mendapat
hasil inspeksi baik, walau masih terdapat kekurangan-kekurangan kecil.
Penilaian tersebut didasari atas penilaian variable yang kemudian digabungkan
menjadi satu, dimana pada variable inspeksi lokasi skornya adalah 638/960 karena masih
etrdapat banyak ekkurangan umumnya pada konstruksi bangunan Rumah Potong Ayam.
Untuk variable sarana sanitasi mendapatkan skor 1.030/ 1.100 dimana masih terdapat
kekurangan pada sarana cuci tangan yang letaknya masih jauh dari Rumah Potong Ayam.
Variable sanitasi peralatan mendapatkan skor 855/1.000 karena masih terdapat
kekurangan dalam hal pembersihan alat yang digunakan dalam perebusan dan pembubutan
bulu yang tidak dibersihkan dengan sabun. Variabel sanitasi ayam mendapatkan skor
700/1.000 karena kurangnya pemuasan pad ayam yang akan di sembelih serta peletakan
bangkai ayam pada tempat terbuka. Dan yang terakhir untuk variable higiene penjagal ayam
mendapat skor 600/1.000 karena ekurangan pada pegawai yang tidak meerhatikan
penggunaan APD dan perilaku buruk saat pemotongan ayam seperti merokok, makan dan
minum dan menyentuh bagian tubuh.

B. Saran
Dalam kunjungan kemarin kami menyarankan kepada pihak pegawai:
1. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat melakukan pekerjaan mereka.
2. Memisahkan ayam yang sudah bersih dengan yang masih belum dilakukan perlakuan
seperti perebusan dan pembubutan bulu.
3. Melakukan pembersihan karkas pada tempat bersih atau wadah.
4. Memasukan ayam yang sudah sudah bersih ke dalam refrigator sebelum diberikan ke
penadah/ penjual ayam.

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 19


5. Membersihkan kebersihan Rumah Potong Ayam (RPA) dengan melakukan pembersihan
dengan desinfektan.

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 20


DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Fahmi, Putri & Hakiki. 2021. Kebijakan Pemotongan Sapi Di RPH (Rumah Potong
Hewan) Dalam Kaitannya Dengan Prinsip Manajemen Halal Dan HACPP (Hazard
Analysis Critical Control Point). Volume 1 : Nomor 1, Halaman 20-38.

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2020. Analisis Perkembangan Harga Bahan


Pangan Pokok Di Pasar Domestik Dan Internasional. Pusat Pengkajian Perdagangan
Dalam Negeri Badan Pengkajian Dan Pengembangan Perdagangan Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia.

Murdiati, 2006. Rumah Pemotongan Ayam (RPA). Rineka Cipta: Jakarta.

Purnawijayanti, Hiasinta A. 2006. Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan
Makanan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Prima,I.W.,2006. RPA sebagai Bagian dari Kesmavet. Available on: http://www.poultry.indonesia

.com (diakses tanggal 5 November 2021).

Sidabaloh, Macfud, Nahrowi, Pandjaitan. 2019. Pengetahuan, Sikap Dan Praktik Pengelola
Rumah Potong Hewan Di Provinsi DKI Jakarta. Institut Pertanian Bandung: Bandung.

SNI 01-6160-1999 Tentang Rumah Pemotongan Ayam.

Syaifudin A, 2010. Analisa Pengawasan pemotongan Ayam Tingkat Tradisional. Dikutip Dari
Skripsi Falkutas Kesehatan Pertanian Universitas Sebebals Maret, Jakarta.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan
Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus
Per Aqua, dan Pemandian Umum.

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 21


LAMPIRAN

Gambar kandang ayam sementara Gambar pembubutan bulu ayam setelah


sebelum di sembelih direbus

Gambar pembersihan karkas Gambar kondisi air di Rumah Potong


Ayam

Gambar kondisi bangunan Rumah Gambar perilaku karyawan yang


Potong Ayam yang penuh sarang laba- bekerja sambil merokok
laba

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 22


LINK VIDEO

https://drive.google.com/file/d/1HutWnOtkBHpvdF56JlgW5vRnQOg987Hq/view?usp=drivesdk

Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 23

Anda mungkin juga menyukai