Dosen Pengajar :
Narwati, S. Si., M. Kes
Putri Arida Ipmawati, SKM., M. Kes
Anggota Kelompok 3 :
Adella Putri Auliah Hapsari (P27833319002)
Andy Malik Fajrianto (P27833319004)
Gustya Dinda Puspitasari (P27833319013)
Irenne Ryzke Djatmiko (P27833319016)
Puan Maharani Siswanto (P27833319026)
Putri Jasmine Annisa (P27833319027)
Rahma Indah Adelata (P27833319028)
Rista Aisya Dewi (P27833319031)
Yumna Ayunnisa Nur Shalihah (P27833319038)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan telah disusunnya laporan praktikum
mengenai kunjungan Rumah Potong Ayam (RPA) dalam rangka inspeksi yang telah kami lakukan
pada Jum’at, 15 Oktober 2021. Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas
dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, support dan kritik sehingga
laporan ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Ibu Narwati, S. Si., M. Kes, selaku penanggungjawab mata kuliah Penyehatan Makanan &
Minuman-B yang telah membantu kami dalam pemberian ilmu mengenai pembuatan formulir
inspeksi dan penyusunan laporan.
2. Ibu Putri Arida Ipmawati, SKM., M. Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah Penyehatan
Makanan & Minuman-B yang telah membantu kami dalam memberikan ilmu pengetahuan
kepada kami dalam mata kuliah Penyehatan Makanan & Minuman-B..
3. Teman-teman semua yang sudah berusaha bersama dalam pembuatan laporan dan video dalam
pemenuhan tugas Penyehatan Makanan & Minuman-B.
Laporan praktikum ini kami susun dengan dasar tugas praktikum mata kuliah Penyehatan
Makanan & Minuman-B. Dengan melakukan praktikum kunjungan Rumah Potong Ayam (RPA) di
Jl. Semolowaru Tengah I, Medokan Semampir, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60119.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya, kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dan pendidikan.
Penulis
COVER
B. Tujuan ....................................................................................................... 2
C. Manfaat ..................................................................................................... 2
D. Penilaian.................................................................................................... 6
A. Hasil............................................................................................................ 9
B. Pembahasan .............................................................................................. 12
BAB V PENUTUP.................................................................................................. 19
A. Kesimpulan ............................................................................................... 19
LAMPIRAN........................................................................................................... 22
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya capaian pembelajaran mata kuliah Penyehatan Makanan & Minuman-B
melalui pemberian pengalaman secara langsung kepada peserta didik untuk menerapkan
bekal ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan lingkungan secara mandiri sebagai
Tenaga Sanitasi Lingkungan dengan melakukan kunjungan Rumah Potong Ayam (RPA)
dan melakukan inspeksi sebagai salah satu wujud upaya kesehatan lingkungan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui bagaimana cara melakukan pembuatan
formulir untuk melakukan inspeksi;
b. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui bagaimana melakukan inspeksi dan
penilaian;
c. Mahasiswa diharapkan bisa melakukan kunjungan dan membuat laporan setelah
kegiatan pembuatan kunjungan.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mendapat pengalaman langsung dalam membuat dan mengetahui kegiatan di Rumah
Potong Ayam (RPA) dalam pemenuhan mata kuliah Penyehatan Makanan & Minuman-
B.
2. Bagi Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya
a. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam hal akademis dan kreatifitas yang
dimiliki peserta didik;
b. Pemenuhan tugas praktikum mata kuliah Penyehatan Makanan & Minuman-B.
D. Penilaian
Dari formulir inspeksi yang kami buat di dapatkan nilai sebagaimana berikut ini:
1. ∑ Skor Maksimal= 4.660
2. ∑ Skor Minimal = 190
= 1.490
= 4.660 – 1.490
= 3.168
= 3.168 – 1.490
= 1.678
= 1.678 – 1.490
= 188
= 67,98 %
= 36,00 %
= 4,03 %
5. Kategori Skala :
a. Baik = 3.168 – 4.660
Analisis Higiene Penjagal Ayam Dan Sanitasi Rumah Pemotongan Ayam Di Pasar
Semolowaru Kota Surabaya
= 82,89 %
Persentase tersebut juga menunjukkan bahwa Rumah Potong Ayam (RPA) yang kami
kunjungi pada hari Minggu, 31 Oktober 2021 setelah hasil inspeksi adalah berkategori baik.
B. Pembahasan
1. Bangunan
Tabel Inspeksi Bangunan
Pada variable lokasi kami memberikan nilai maksimum pada Rumah Potong Ayam di
Smemolowaru karene, Rumah Potong Ayam tersebut memenuhi persyaratan yang ada.
Rumah Potong Ayam (RPA) di Semolowaru terpisah jauh dari jalan raya dan berada pada
lahan atau area pasar paling dalam, Rumah Potong Ayam (RPA) yang satu lingkup dengan
Laporan Kunjungan Rumah Potong Ayam ǀ 13
pasar berada jauh dari area industry. Daerah pasar Semolowaru lingkupnya semua adalah
domestic atau rumah, dan toko-toko kecil. Daerah pasar juga bukan daerah rawan banjir,
karena selokannya lancar, jadi tidak rawan banjir. Banguna Rumah Potong Ayam juga bukan
bangunan tetap yang menjadi tempat tinggal bagi para pegawai.
Selanjutnya pada variable konstruksi kami banyak memberikan nilai yang minimum
seperti tata ruang yang searah dengan alur proses kami beri nilai 4 karena pada kunjungan
kemarin, pada tahap penyembelihan, perebusan dan pembubutan bulu masih bercampur
menjadi satu. Selain itu tidak ada pemisah fisik yang jelas antara tempat yang bersih dan juga
tempat yang kotor. Dinding pada konstruksi berwarna abu-abu dan gelap terlihat jug acat-
catnya mulai mengelupas. Lantainya kedap air namun licin, Atap tebuat dari genting yang
terlihat celah-celah lubang. Konstruksi bangunan memudahkan adanya rodent masuk karena
adanya lubang dan bercampur dengan area pasar. Tidak terdapat ventilasi yang luasnya 10%
dari luas bangunan Rumah Potong Ayam. Dan pembersihan dilakukan dengan penyiraman
air biasa tanpa desinfeksi setiap selesai pemotongan ayam pukul 07.00 IB.
Pada variable kelengkapan bangunan pada poin pertama tentang tempat penurunan
ungags hidup kami memberi nilai maksimal yaitu 20, karena pada Rumah Potong Ayam yang
kami kunjungu terdapat jelas tempat untuk penurunan ayam setelah dikirim dariMalang dan
Lamongan. Nmaun pada Rumah Potong Ayam kami tidak terdapat tempat istirahat untuk
pegawai, tidak terdapat juga tempat penyimpanan barang pribadi untuk pegawai, jadi kemarin
dapat terlihat barang-barang milik pegawai tercecer begitu saja. Untuk poin toilet/ Wc Rumah
Potong Ayam (RPA) menjadi satu dengan milik pasar dan tidak ada toilet sendiri untuk
Rumah Potong Ayam (RPA). Untuk tempat parkir, menjadi satu dengan milik pasar
Semolowaru. Sehingga hasil skor yang di dapatkan pada variable inspeksi lokasi adalah
638/960.
2. Sarana Sanitasi
Tabel Inspeksi Sarana Sanitasi
Pada variable pertama tentang air bersih, pada Rumah Potong Ayam yang kami
kunjungi mengaku bahwa air yang digunakan adalah air PDAM. Dimana air tersebut mengalir
lancar. Air juga terlihat bening, tidak berwarna dan tidak berbau, hal tersebut sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus
Per Aqua, dan Pemandian Umum. Dijelaskan bahwa parameter warna dan bau dalam
Undang-Undang tersebut untuk warna (maksimal 50 TCU) dan bau (tidak berbau).
Untuk sarana cuci tangan terdapat pada pasar bagian depan dan jauh dijangkau.
Nmaun para pegawai mengatakan biasa mencuci tangan pada kran disekitar Rumah Potong
Ayam tanpa menggunakan sabun.
Untuk SPAL (Sarana Pembuanagan Air Limbah) terbuat dari base beton yang kedap
air. Pembuanganairnya berjalan lambat jadi hasil air buangan dari pencucian ayam masih
emmenuhi lantai pemotongan ayam dan bercampur dengan daging yang sudah di rebus.
Sehingga skor pada variable sarana sanitasi mendapatkan skor 1.030/ 1.100.
3. Sanitasi Peralatan
Tabel Hasil Sanitasi Peralatan
Pada variable sanitasi peralatan untuk pisau potong yang digunakan dalam
penyembelihan pisau potong tidak berkarat dan dicuci biasa denganair mengalir tanpa sabun.
Untuk panic pencelupan tidak berkarat namun terlihat gosong pada bagian bawahnya dan
terlihat kurang pembersihan dan terdapat bercak darah ayam. Dan pegawai mengatakan panik
selalu dicuci namun dengan air mengalir biasa. Untuk alat pencabut bulu tidak berkarat namun
pada waktu kunjungan bulu-bulu terlihat menempel pada alat epncabut bulu dan pegawai
mengatakan dibersihkan dengan air mengalir saja.
Pada hasil inspeksi sanitasi ayam, ayam yang dipotong oleh pegawai langsung diambil
dari kandang dan langsng dipotong lehernya. Untuk bagian karkas pada ayam dicuci bersih
dengan air mengalir setelah ayam selesai direbus dan dibubuti bulunya. Karkas diletakkan pada
lantai biasa tanpa alas, dimana lantai tersebut bekas darah dan bekas terinjak oleh sepatu milik
pegawai lain. Bangkai ayam yang mati di tamping sementara pada bak terbuka dan bak tersebut
terlihat kotor oleh darah. Untuk bangkai ayam yang mati pegawai mengatakan langsung akan
dibakar setelah selesai pemotongan, Sehingga pada variable ini skor yang didapatkan adalah
700/1.000.
5. Higiene Penjagal Ayam
Tabel Hasil Inspeksi Higiene Penjagal Ayam
Pada variable kesehatan epnjagal ayam kami berikan nilai maksimum karena pada saat
kunjungan para pegawai Nampak sehat, namun pegawai mengataan tidak pernah ada
pemeriksaan rutin tentang kesehatan minimal 1 tahun sekali. Mereka mengatakan bahwa akan
melakukan pemeriksaan ketika dirasa sakit.
Untuk penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) pegawai terlihat kurang emmahami hal
tersebut. Pada waktu kunjungan hanya beberapa pegawai yang menggunakan sepatu boots,
bahkan ada beberapa pegawai yang emnggunakan sandal biasa dengan baju rumah seadaanya.
Bahkan salah satu pegawai tersebut melepas bajunya dengan peluh/ keringat yang menetes.
Kebanyakan dari pegawai tidak memakai masker, celemek dan penutup kepala.
Pegawai mengatakan mereka mencuci tangan sebelum melakukan pemotongan ayam,
mencuci tangan setelah selesai memotong ayam, mencuci tangansetelah dari kamar mandi
dengan air bersih dan sabun. Namun pegawai yang membersihan karkas dan bagian alat
pemisah bulu melakukan kegiatan merokok sambil bekerja sehingga ami beri nilai 10.
Pegawai juga sering menyentuh anggota tubuh mereka. Beberapa kali pegawai batuk dan
bersin dan minum ketika melakukan pekerjaan meraka. Sehingga skor yang di dapatkan pada
variable higiene penjagal ayam adalah 600/1.000.
B. Saran
Dalam kunjungan kemarin kami menyarankan kepada pihak pegawai:
1. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat melakukan pekerjaan mereka.
2. Memisahkan ayam yang sudah bersih dengan yang masih belum dilakukan perlakuan
seperti perebusan dan pembubutan bulu.
3. Melakukan pembersihan karkas pada tempat bersih atau wadah.
4. Memasukan ayam yang sudah sudah bersih ke dalam refrigator sebelum diberikan ke
penadah/ penjual ayam.
Anggraini, Fahmi, Putri & Hakiki. 2021. Kebijakan Pemotongan Sapi Di RPH (Rumah Potong
Hewan) Dalam Kaitannya Dengan Prinsip Manajemen Halal Dan HACPP (Hazard
Analysis Critical Control Point). Volume 1 : Nomor 1, Halaman 20-38.
Purnawijayanti, Hiasinta A. 2006. Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan
Makanan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Sidabaloh, Macfud, Nahrowi, Pandjaitan. 2019. Pengetahuan, Sikap Dan Praktik Pengelola
Rumah Potong Hewan Di Provinsi DKI Jakarta. Institut Pertanian Bandung: Bandung.
Syaifudin A, 2010. Analisa Pengawasan pemotongan Ayam Tingkat Tradisional. Dikutip Dari
Skripsi Falkutas Kesehatan Pertanian Universitas Sebebals Maret, Jakarta.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan
Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus
Per Aqua, dan Pemandian Umum.
https://drive.google.com/file/d/1HutWnOtkBHpvdF56JlgW5vRnQOg987Hq/view?usp=drivesdk