Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SEKTOR INFORMASI

PETERNAKAN AYAM

Disusun untuk memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Oleh :
Bintang Malik Fajar (D11.2021.03304)
Charolina Putri Eltazar (D11.2021.03301)
Cindyika Aprilya Norgya Putri (D11.2021.03284)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
2021
Daftar Isi

BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Lokasi..........................................................................................................................3
1.2 Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 Alur Kerja....................................................................................................................6
BAB II......................................................................................................................................11
2.1 Analisis Hazard.........................................................................................................11
2.2 Hirarki Pengendalian.................................................................................................12
2.3 Kesimpulan................................................................................................................14
2.4 Daftar Pustaka...........................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Lokasi
Peternakan Pakhoy Fasdog yang berada di Semarang , Kelurahan
Sampangan, Kecamatan Gajah Mungkur merupakan salah satu cabang
peternakan ayam di Jawa Tengah. Usaha ini bergerak di bidang peternakan
dengan menghasilkan telur dan daging. Adapun tahap pengelolaannya sangat
sederhana yaitu melalui proses pemberian pakan, pemeliharaan, hingga
menghasilkan telur dan daging yang kemudian di distribusikan. Jenis-jenis
ayam yang dibudidayakan antara lain indukan pakhoy fastdog, dan anakan
pakhoy fastdog.
1.2 Latar Belakang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala upaya pencegahan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan kerja merupakan hal atau kejadian yang tidak terduga
kedatangannya. Kecelakaan kerja terjadi akibat kurangnya pengetahuan dan ketrampilan,
kurangnya pengawasan dan kelalaian tenaga kerja dalam menjalankan pekerjaannya. Usaha
peternakan merupakan usaha yang memiliki resiko terjadinya kecelakaan kerja. Beban kerja
yang tinggi bagi pekerja peternakan ayam menjadi hal yang perlu diperhatikan kesehatan dan
keselamatan pekerjanya. Pekerja peternakan ayam memiliki banyak resiko kecelakaan kerja
yaitu diantaranya cedera, tertular penyakit, masuknya parasit hingga kematian. Tujuan
penerapan K3 peternakan ayam ini adalah untuk menciptakan keselamatan dan kesehatan di
tempat kerja dengan memperhatikan unsur tenaga kerja, lingkungan peternakan ayam yang
terintegrasi sebagai upaya mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja
seta terciptanya tempat kerja yang aman dan efisien. Kesadaran akan kesehatan dan
keselamatan kerja.

Semakin berkembangnya zaman masyarakat mulai memanfaatkan Sumber Daya


Alam yang ada di Bumi. Salah satunya yaitu memanfaatkan hewan hewan yang dapat
dikonsumsi oleh manusia seperti Sapi, Ayam dan hewan ternak lainnya ynag dapat
dikonsumsi dan menghasilkan uang. Manusia mulai mengembangkan potensi untuk
memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dengan baik
fisik dan psikisnya. Oleh karena itu, manusia harus meningkatkan produktifitas sebagi tenaga
kerja demi mencukupi kebutuhannya. Produktifitas kerja ini menurun dikarenakan kelelahan
kerja. Kelelahan kerja dapat menimbulkan turunya kinerja dan dapat meningkatkan kesalahn
kerja yang mengakibatkan Kecelakaan Kerja.

Peternakan ayam adalah salah satu upaya dalam memanfaatkan sumber daya alam
demi memenuhi kebutuhan hidup. Pekerja diternak ayam sering melakukan pekerjaan dengan
berdiri yang dapat menyebabkan kelelahan kerja. Peternak pun yang tidak begitu besar atau
masih usah kecil kecilan sering tidak memperhatikan APD atau prosedur K3 lainnya, hal ini
dapat mengakibatkan kecelakaan kerja yang parah. Keadaan ergonomis di peternakan
seringnya kurang baik dalam pencahayaan , sirkulasi udara yang tidak baik yang
menimbulkan bau tidak sedap, suhu ruangan panas dan biasanya debu selalu berterbangan
yang menimbulkan penyekit akibat kerja.

Pengusaha peternak ayam sering tidak memperhatikan prosedur K3. Di Indonesia


sendiri kurangnya ada penyuluhan terkait prosedur K3 yang ada dipeternakan sehingga
peternak sering membuka lahan peternakan dengan tidak patuh prosedur K3. Adapun regulasi
K3 dalam peternakan yang sudah tertera pada pasal 2,PP No 50 tahun 2012 tentang
penerapan system K3, penerapan system K3 memiliki tujuan :

 Peningkatan perlindungan K3 yang terencana, terstruktur, terintregasi dan dijalankan


dengan efektif .
 Pengurangan dan pencegahan kecelekaan dan penyakit terhadapa aktivitas pekerjaan
yang melibatkan seluruh elemen yang ada di peternakan
 Terciptanya terciptanya tempat kerja yang produktif serta aman dan nyaman.
Kami melakukan proyek untuk mengamati apakah peternakan di kota semarang
tepatnya di Pakhoy fastdog Farm Semarang apakah sudah menerapkan prosedur prosedur
tentang K3 untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja
dilingkungan kerja yang mengakibatkan tenaga kerja mengalami dampak buruk untuk
kehidupannya.

Dalam era dan teknologi yang semakin canggih, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
merupakan suatu hal yang harus dilaksanakan oleh tenaga kerja untuk meningkatkan
produktifitas , disamping melindungi pekerja dari resiko kecelakaan di tempat kerja. Jika
kesehatan dan keselamatan pekerja peternakan terpelihara maka angka kesakitan, kecacatan
dan kecelakaan di tempat kerja dapat di minimalkan sehingga akan terwujud pekerja yang
sehat dan produktif. Peternakan yang profit dipengaruhi oleh produktivitas pekerja yang
berhubungan erat dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Mengingat pentingnya Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3), perusahaan perlu mengutamakan program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) dalam penerapannya. Pengetahuan dan ketrampilan mengenai
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) oleh pekerja masih sangat rendah. Pekerja peternakan
ayam memiliki tingkat kecelakaan kerja yang tinggi , karena para pekerja pternakan
dihadapkan oleh berbagai bahaya, termaksud kebisingan, udara yang pengap, tergelincir,
tersengat listrik, terpapar virus, suhu udara yang terlalu panas menyebabkan stress pada para
pekerja peternakan, aroma yang kurang sedap atau bau menyengat yang ditimbulkan dari
limbah kotoran hewan sangat berdampak pada kesehatan, cedera punggung hingga kematian
.
Tujuan dan manfaat Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah agar pekerja mendapat
jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja baik secara sosial, fisik, maupun psikologi, agar
pekerja di peternakan terhindar dari gangguan kesehatan yang dipengaruhi oleh lingkungan
kerja. Tujuan dan manfaat Kesehatan dan Keselamatan Kerja ini tidak dapat terwujud jika
hanya bergantung pada tenaga kerja tetapi perlu peran dari pimpinan. Dalam penerapan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja perlu meperhatikan kaidah pada penggunaan vaksin,
vitamin, dan disinfektan. Penggunaan vaksin, vitamin, dan disinfektan harus diperhatikan
untuk keamanan pekerja peternakan ayam, lingkungan kandang, serta masyarakat atau
konsumen. Disamping itu yang tidak kalah penting adalah rutin mencuci pakaian pekerja dan
mencuci tanggan menggunakan sabun setelah melakukan penanganan ternak terutama apabila
melakukan penanganan ternak yang terpapar virus atau sedang sakit.

Keselelamatan kerja pada peternakan ayam adalah keselamatan kerja yang


menyangkut unsur dengan manusia , peralatan, bahan, dan ternak. Fungsi keselamatan kerja
adalah untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja. Para pekerja peternakan ayam harus
menggunakan dan menerapkan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat
melakukan pekerjaannya. Disamping itu hal yang perlu diperhatikan adalah jangan
menggunakan peralatan makan sehari-hari bercampur dengan peralatan kandang, hal ini
disebabkan karena peralatan kandang terkontaminasi oleh zat-zat pada saat melakukan
pekerjaan di kandang, sehingga dapat menyebabkan keracunan hingga kematian.
1.2 Alur Kerja

NO GAMBAR TAHAP KETERANGAN


1. MENENTUKAN Hal pertama yang dilakukan adalah
LOKASI menentukan lokasi kandang,
KANDANG Penentuan lokasi pembuatan
kandang perlu memperhatikan
berbagai aspek yaitu sebaiknya
memperhatikan tempat yang mudah
di jangkau serta mudah mengakses
transportasi, usaha peternakan ayam
juga dapat diterima oleh masyarakat
dan tidak menimbulkan masalah
sosial bagi masyarakat, peternak,
dan pekerjanya

2. Setelah menentukan lokasi


kandang, hal yang perlui
diperhatikan selanjutnya adalah
menyiapkan kandang dan
peralatannya. Dalam pembuatan
kandang terdapat 2 jenis yaitu jenis
MENYIAPKAN kandang tanpa panggung dan jenis
KANDANG DAN kandang yang berbentuk panggung.
PERALATAN Sebelum kandang dipergunakan
untuk memelihara ayam, kandang
dibersihkan terlebih dahulu dari
kotoran yang biasanya melekat pada
dinding kandang, lantai kandang
dan, dan langit-langit kandang.
Peralatan yang disiapkan adalah
tempat minum dan tempat pakan
ayam
3. MEMILIH BIBIT Dalam budidaya ternak ayam hal
UNGGUL / yang selanjutnya perlu dilakukan
MELAKUKAN adalah melakukan pembibitan .
PEMBIBITAN Bibit yang dipilih harus memiliki
tubuh yang sehat dan
berisi,memiliki gerakan yang aktif
dan tidak mengalami cacat fisik ,
daerah di sekitar anus tidak kotor,
mata tajam, dan hidung bersih

4. MELAKUKAN Dalam pemeliharaan tidak hanya


PEMELIHARAAN perihal pakan, manajemen kandang
juga perlu diperhatikan seperti
mengatur sirkulasi udara pada
kandang, mengurangi kepadatan
kandang, mengurangi atau
menghindari agar air tidak tumpah
di lantai kandang. Dalam
pemeliharaan juga perlu melakukan
tindakan pencegahan agar ternak
tidak terserang penyakit yaitu
dengan menghindari kontak
langsung dengan ternak atau ayam
yang sedang terkena penyakit,
meningkatkan daya tahan tubuh
ternak dengan memberi pakan dan
minum yang berkualitas serta
melakukan vaksinasi
5. MEMBERI Pakan yang diberikan pada ternak
PAKAN DAN harus berkualitas dengan
MINUM memperhatikan zat zat seperti air,
karbohidrat, protein, mineral dan
vitamin yang diperlukan oleh tubuh
ayam dalam pertubuhan,
perkembangan dan berproduksi

6. PANEN Dalam proses panen dapat


dilakukan dengan cara sistematik,
dengan menangkap ayam yang siap
di panen secara bertahap , serta
tidak menumpukkan ayam yang
dipanen di susut kandang agar ayam
tidak mati, hindari perlakuan kasar
karena dapat menurunkan kualitas
daging ayam tersebut. Selanjutnya
aktivitas yang dilakukan dalam
pemanenan telur yaitu pemungutan
telur, menghitung produksi telur,
pengemasan dan penyimpanan
telur. Pengemasan telur dilakukan
setelah telur keluar dari kandang
dan dikelompokkan berdasarkan
kualitas dan ukuran telur

BAB II
2.1 Analisis Hazard

Jenis Hazard Uraian


 Terkena jarum suntik saat pemberian obat , vitamin, pada ayam
 Kebisingan suara peralatan brooder
 Udara yang ada didalam kandang pengap yang dapat menyebabkan
Fisik sesak napas dan bau tidak sedap
 Lantai menjadi licin akibat pemeberian pakan pada ayam karena kandang
yang kotor
 Tersengat listirik
Kimia  Terkena bahan kimia seperti saat melakukan hygiene sanitasi pada
kandang menggunakan cairan yang merusak kulit.
 Menghirup Debu dari bulu ayam
 Terpapar virus H5N1
Biologi  Terinfeksi dan terkena bakteri ,virus, dan parsit akibat kandang yang
kotor
 Penularan penyakit bawaan dari ayam
 Dapat terpapar mikrobiologi
Ergonomi  Cedera punggung akibat pengangkatan pakan ayam yang berlebihan
 Nyeri pada kaki karena memberi makan secara manual
Psikologi  Kerja yang terlalu berat , karena tempat kerja yang tidak nyaman.

Hiegene sanitasi  Saat memberikan makanan tidak menggunakan sarung tangan sehingga
tangan kotor.
 Tidak membersihkan kandang secara berkala sehingga menimbulkan
lingkungan kotor dan bau tidak sedap

2.2 Hirarki Pengendalian

1 ELIMINASI  Melakukan penyemprotan air diseluruh


lingkungan kandang
 Menyemprotkan desinfektan yang berguna
untuk memutus rantai bibit penyakit yang ada
disekitar kendang
 Mematikan aliran listrik kandang saat
melakukan pembersihan kandang agar
menghindari terjadinya konsleting listrik

2 SUBTITUSI  Saat proses pengangkutan karung makan ayam


yang biasanya diangkut sekarang diganti
menggunakan artco untuk menghindari
terjadinya cedera bagi para pekerja agar
produktivitas kerja tetap terjaga
 Proses pembersihan kandang dengan
menggunakan alat yang ergonomis yaitu
memiliki gagang sehingga menimalisir cedera
pada pekerja
 Proses pencucian telur ayam yang hanya
menggunakan air pada satu ember kecil yang
bisa mengakibatkan bakteri atau kuman
kotoran ayam yang ada didalam ember tersebut
berkumpul diganti dengan menggunakan air
mengalir dengan aliran pelan

3 REKAYASA TEKNIK  Mengupgrade system kandang terbuka menjadi


tertutup agar ayam tetap nyaman dan tidak
mudah mati

4 ADMINISTRASI  Pembagian jam kerja bagi para pekerja agar
tidak terbebani oleh beban psikologis dan tidak
terjadi kelelahan yang dapat berakibat pada
kecelakaan kerja
5 APD  Menggunakan masker agar mengurangi bau
yang tidak sedap
 Menggunakan sarung tangan yang gunanya
untuk melindungi tangan dari kuman-kuman
yang ada di area peternakan dan juga
melindungi tangan agar tidak luka
 Menggunakan sepatu boots agar dapat
melindungi kaki saat bekerja di peternakan
 Mengenakan baju lengan Panjang untuk
menghindari kulit agar tidak langsung terkena
terik sinar matahari

2.3 Kesimpulan

Berdasarkan survei yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kesadaran


serta pengetahuan akan kesehatan dan keselamatan kerja dari peternak ayam
masih kurang. Masih banyak pekerja di peternakan ayam yang sudah mengetahui
pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja namun masih lalai dalam
penerapannya. Kurangnya kesadaran pekerja dalam penggunaan APD dipengaruhi
dari beberapa faktor diantaranya ketidaknyamanan dalam penggunaan APD
selama bekerja , dan merasa bahwa pekerjaan tersebut tidak berdampak pada
kesehatan serta kesalah pahaan terhadap penggunaan APD akibat kurangnya
pengetahuan akan fungsi dari penggunaan APD tersebut sehingga dapat
mengganggu stabilitas dan produktifitas mengingat resiko yang ditimbulkan
cukup besar. Lingkungan usaha Peternakan Ayam Pakhoy Fastdog Semarang
cukup namun masih perlu perombakan dan pengaturan untuk mengurangi
kepadatan kandang.

2.4 Daftar Pustaka

Ulfah, Nurnaningsih Herya, et al. "HAZARD ANALYSIS PADA PETERNAKAN AYAM


PETELOR DESA BANGOAN KECAMATAN KEDUNGWARU KABUPATEN
TULUNGAGUNG." Preventia: The Indonesian Journal of Public Health 4.2 (2019):
93-98.
Andarini, Desheila, Mona Lestari, and Minggu Bahruddin. "Analisis Risiko Pajanan Gas
Amoniapada Pekerja Peternakan Ayam di Desa Lembak Sumatera Selatan." Jurnal
Ilmu Kesehatan Masyarakat 8.2 (2017).

Diyantoro, D., & Pribadi, E. S. (2017). Analysis of mycoplasma gallisepticum infection


factors in commercial layer chicken farm using analytical hierarchy process. Journal
of Vocational Health Studies, 1(2), 44-49.

https://mutuinstitute.com/post/penerapan-k3-peternakan/

https://www.scribd.com/document/428040508/hirac-peternakan-ayam

https://www.scribd.com/document/405772889/Laporan-Hasil-Surveilans-Pada-Peternakan-
Ayam-Broiler

Anda mungkin juga menyukai