DESEASE (ND) Apa itu Newcastle Disease? • Newcastle Disease (ND) merupakan penyakit menular akut yang menyerang ayam dan jenis unggas lainnya dengan gejala klinis berupa gangguan pernafasan, pencernaan dan syaraf disertai mortalitas yang sangat tinggi.
• Penyakit ini ditemukan pertama kalinya oleh Kreneveld
di Indonesia pada tahun 1926, karena menyerupai pes ayam, sehingga disebut pseudovogelpest, Doyle pada tahun 1927 memberi nama Newcastle Disease berasal dari nama suatu daerah di Inggris “Newcastle on Tyne” yang terjangkit penyakit serupa. Penyebab • Penyakit ND disebabkanoleh virus dari famili Paramyxoviridae dengan genus Pneumovirus atau Paramyxovirus, dimana virus ini dapat menghemaglutinasi darah. • Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Doyle pada tahun 1926 didaerah Newcastle Inggris dan pada tahun yang sama Kraneveld menemukan virus penyakit ini di Bogor. • Kejadian penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, dimana menyerang seluruh jenis unggas termasuk burung liar. Virus penyakit ini dapat ditemukan pada organ-organ seperti alat pernafasan, syaraf dan pencernaan Bahayanya? • Alexander dan Allan pada tahun 1974 mencoba membedakan jenis-jenis virus ND menjadi beberapa grup berdasarkan keganasannya.
1. Velogenic Viscerotropic: Virus ND sangat ganas yang
menyebabkan kematian dalam waktu 4 hari dengan ciri adanya pendarahan di proventriculus, misal virus wabah ND di Indonesia.
2. Velogenic Neurotropic: Virus ND ganas, yang
menyebabkan kematian dalam waktu 6 hari. Biasanya diikuti oleh gangguan pernapasan dan gangguan saraf, misalnya virus wabah ND. 3. Mesogenic: Virus ND dengan tingkat kematian rendah, yang menimbulkan gangguan pernapasan dan terkadang gangguan saraf.
4. Lentogenic: Virus ND yang menyebabkan gangguan pernapasan
ringan atau subklinis seperti mengorok dan tanpa menimbulkan kematian. Misalnya virus ND strain Lasota atau Clone (Lasota).
5. Apathogenic: Virus ND yang sama sekali tidak menimbulkan
gejala sakit ataupun kematian. Misalnya virus ND strain V4 (Australia), RIVS-2 (Indonesia), dan Ishii (Jepang). Gejala • Gejala yang ditimbulkan ketika ayam terkena penyakit tetelo adalah sebagai berikut : • Excessive mocus di bagian trakea • Gangguan pernafasan pada ayam yang biasanya ayam akan mengalami batuk, bersin – bersin, ngorok, dan juga nafasnya ngap – ngapan • Pada tubuh ayam akan terlihat lesu dan lemas • Nafsu makan pada ayam akan menjadi menurun dinanding pada hari – hari biasanya. • Bila penyakit ini menyerang pada ayam betina, ini akan mengakibatkan produktifitas telur menjadi menurun • Kotoran ayam akan terlihat lebih encer dan berwarna hijau • Pada kornea mata ayam terlihat keruh. • Jenggernya berwarna biru, sayam akan menjadi menurun. • ketika sudah parah maka akan terjadi kelumpuhan saraf yang akan mengakibatkan kejang – mkejang dan leher terpuntir ke arah bawah Penularan • Penularan penyakit tetelo dari satu hewan ke hewan lainnya melalui kontak, dengan hewan sakit, skeresi, ekskresi dari hewan sakit serta juga bangkai penderita tetelo. Jalan penularan melalui alat pencernaan dan pernafasan, virus yang tercampur lendir atau virus yang ada dalam feses dan urine tahan dua bulan bahkan dalam keadaan kering tahan lebih lama lagi. Demikian pula virus yang mencemari litter (jejabah) dan lain-lain perlengkapan kandang. Hal ini merupakan sumber penularan yang penting (Balai Penyuluhan Pertanian, 2010). Pencegahan • Berhubung penyakit ND disebabkan oleh virus maka sampai saat ini belum ada satu jenis obat yang efektif dapat menyembuhkan penyakit ini. Penanggulangan penyakit ND hanya dapat dilakukan dengan dengan tindakan pencegahan (preventif) melalui program vaksinasi yang baik. Ada dua jenis vaksin yang dapat diberikan yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin aktif berupa vaksin hidup yang telah dilemahkan, diantaranya yang banyak digunakan adalah strain Lentogenic terutama vaksin Hitchner B-1 dan Lasota. • Vaksin aktif ini dapat menimbulkan kekebalan dalam kurun waktu yang lama sehingga penggunaan vaksin aktif lebih dianjurkan dibanding vaksin inaktif. Program vaksinasi harus dilakukan dengan seksama dan diperhatikan masa kekebalan yang ditimbulkan. Vaksinasi pertama sebaiknya diberikan pada hari ke-empat umur ayam. Vaksinasi lanjutan pada umur empat minggu, dan selanjutnya tiap empat bulan sesuai kebutuhan (Papaji, 2011).
• Pemberian vaksin dapat dilakukan dengan (Papaji, 2011):
- cara semprot, - tetes (mata, hidung, mulut), - campur air minum - suntikan. (Dosis dan cara pemakaian masing2 silakan dilihat pada leaflet yg ada dalam vaksin). • Kerugian yang ditimbulkan ND berupa kematian yang tinggi, penurunan produksi telur dan daya tetas, serta hambatan terhadap pertumbuhan. Penyakit ND / Tetelo ini disebabkan karena serangan virus NDV, suatu virus RNA berkas tunggal dengan sekuens antisens negatif.