Anda di halaman 1dari 21

TATA LAKSANA PENGAMBILAN,

PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN

SAMPEL MAKANAN &


ANALISISNYA

DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH
PENANGANAN DAN PENGUJIAN
SAMPEL MAKANAN

1. Pengambilan Sampel
2. Pelabelan dan Dokumentasi
3. Pengiriman Sampel
4. Penanganan Sampel di Laboratorium
5. Pengujian Sampel
6. Pelaporan
Persiapan Peralatan
Pengambilan Sampel
Botol sampel atau kantong plastik
steril
Sendok steril

Pisau steril

Sarung tangan steril

Masker

Bunsen
PENGAMBILAN
SAMPEL

Menetapkan :
Jenis sampel makanan / spesimen yang
harus dimbil
Waktu sampling

Cara pengambilan sampel dan

Jumlah sampel yang harus diambil


WAKTU PENGAMBILAN SAMPEL

1. Makin cepat makin baik

2. Jika KLB diduga disebabkan oleh patogen


dalam makanan yang perishable maka
pengambilan sampel makanan diupayakan
tidak lebih dari 24 jam setelah makanan
disajikan

3. Jika senyawa kimia atau bahan pangan


baku yang diduga menjadi penyebab KLB,
maka pangambilan sampel lebih dari 24
jam masih memungkinan
CARA PENGAMBILAN SAMPEL

1. Makanan yang paling


dicurigai harus diteliti lebih
dulu baru kemudian
makanan lainnya

2. Jika memungkinkan,
sampel makanan dibawa
dalam kemasan aslinya

3. Kemasan makanan dapat


juga diambil apabila tidak
ada sisa makanan
4. Dari penderita, dikumpulkan
spesimen yang relevan Sampel makanan
harus dikumpulkan secara aseptik
dengan alat steriL (pisau, sendok,
penjepit, spatula) DAN DIMASUKKAN KE
DALAM BOTOL STERIL ATAU KANTONG
PLASTIK.

5. Jika makanan akan diuji untuk


organofosfat pestisida atau logam berat
maka DIGUNAKAN BOTOL KACA
6. Sampel yang mudah rusak dan tidak
berbeda dalam keadaan beku pada saat
pengumpulan harus cepat didinginkan
sampai suhu dibawah 4C (40F), dan
dipertahankan pada suhu tersebut
sampai sampel diperiksa

7. Pencatatan data tentang suhu dimana


makanan disajikan, juga suhu yang
tersisa
8. Sampel (yang tidak dalam keadaan
beku) TIDAK BOLEH DIBEKUKAN karena
beberapa patogen seperti sel vegetatif
Clostridium perfringens mati dengan
cepat pada suhu pembekuan. Untuk
makanan yang dikumpulkan dalam
keadaan beku harus dipertahankan beku
sampai dengan analisis

9. Untuk mendapatkan sel yang


representatif dan homogen maka disusun
tata cara pengumpulan sampel untuk
tiap-tiap jenis sampel
Teknik Pengambilan Sampel
Makanan dimasukkan ke dalam botol atau
kantong plastik steril dengan cara yang
sesuai keperluan yaitu :

a.Untuk memeriksa secara total, cukup


dengan cara memasukkan bersama dalam
satu wadah (dicampurkan)
b.Untuk memeriksa setiap jenis makanan,
maka setiap makanan dimasukan ke
dalam wadah sendiri-sendiri yang
terpisah. Untuk itu diperlukan wadah yang
cukup banyak sesuai dengan banyaknya
jenis makanan
Pengambilan makanan dari porsi ke dalam
wadah menggunakan senduk steril dan pisau
steril untuk memotong makanan yang ukurannya
besar agar mudah masuk ke dalam wadah
(botol), dan potongan makanan pada berbagai
bagian dan mencakup setiap komponen dari
makanan sekurang-kurangnya 200 gr

Wadah botol ditutup dengan tutupnya yang


dilakukan secara aseptik, atau kantong plastik
dilipat atasnya beberapa kali lipat.
JUMLAH SAMPEL
1. Ukuran sampel harus cukup untuk analisis
laboratorium :
Makanan : 200 450 atau
200 500 ml
Darah : 10 20 ml
Muntahan : seluruhnya

2. Apabila sampel muntahan yang tersedia


jumlahnya lebih sedikit dari jumlah di atas,
maka semua sampel dikumpulkan
PELABELAN DAN DOKUMENTASI
1. Tiap-tiap wadah, kemasan, atau tabung berisi
sampel harus diberi label nomor KLB, nomor
sampel, jumlah sampel, tanggal pengambilan
sampel dan informasi yang berkenaan dengan
sejarah kasus

2. Di beberapa negara, dengan alasan hukum,


sampel harus ditutup dengan pita perekat
sedemikian sehingga wadah tersebut tidak dapat
dibuka tanpa merusakkan tutup. Jika hal itu
dilakukan maka tanggal dan waktu penutupan
serta nama yang menutup harus dicantumkan
Pengiriman & Penyimpanan Sampel

Untuk membawa / mengirim contoh makanan


perlu diperhatikan sebagai berikut:

Segera setelah pengambilan harus sudah


sampai di laboratorium pemeriksaan dalam
waktu 1 x 24 jam

Bila keadaan tidak memungkinkan, maka


contoh harus dibungkus dalam aluminium
foil dan ditempatkan pada suhu dibawah 4C
selama dalam penyimpanan dan perjalanan
Menggunakan termos es untuk
membawa contoh atau kotak / dus
dengan kering (dry ice) dan dibungkus
rapat
Membawa contoh ke laboratorium
dengan pemberian label dan berisikan
tentang tujuan pemeriksaan sampel
yang dikehendaki
PENANGANAN SAMPEL DI
LABORATORIUM PENGUJIAN
1 Penanganan sampel di
laboratorium harus diupayakan
untuk meminimalkan
kontaminasi agar sampel tetap
pada kondisi seperti pada saat
sampling

2 Penerima sampel mendata sampel


yang diterima khususnya
tentang penampakan sampel
(adanya tanda-tanda, kapang,
berlendir, bau menyimpang)
3 Penyimpanan pada suhu yang
sesuai 0 5, -20, atau <40C

4 Memulai analisis maksimum 36


jam setelah sampling (untuk
patogen). Untuk analisis
senyawa kimia, rentang waktu
lebih panjang.

5 Menyimpan sisa sampel setelah


analisis jika ada
6. Idealnya rentang waktu
antara kegiatan 1 4
tidak lebih dari 15 menit

7. Membakar ose dengan api


sampai membara dan
membiarkan dingin di
dekat bunsen selama 5
detik, digunakan dalam
pengambilan kultur/isolat
positif
UPAYA MEMINIMALKAN KONTAMINASI

1. Mendesinfeksi wadah sampel (tutup)


dengan alkohol 70 % sebelum
membuka
2. Membuka sampel dengan gunting
steril di dekat api bunsen
3. Menimbang contoh dalam wadah steril
di dekat bunsen
PELAPORAN

Hasil pengujian di laboratorium


dilampirkan sebagai
bagian dari laporan KLB
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai