Di susun oleh :
KELOMPOK C
PENDAHULUAN
Keracunan dapat terjadi dalam kehidupan sehari hari, bersifat insidentil (tidak
terduga sebelumnya) dan dapat berasal dari makanan, minuman, air, udara dan lain
lain.
Pengambilan dan pengiriman sampel/bahan akibat keracunan merupakan
suatu tahap langkah yang memegang peranan penting dalam kasus keracunan,
sebab berhubungan erat dengan hasil pemeriksaan laboratorium nantinya.
Untuk memperoleh hasil pemeriksaan yang dapat dipertanggung jawabkan,
maka syarat syarat pengambilan, pemilihan,penyimpanan, pengiriman sampel ke
laboratorium harus dipenuhi dan benar benar diperhatikan.
Seorang pengambil sampel/bahan akibat keracunan harus terampil dan jeli
dalam mengamati keadaan kasus keracunan tersebut, sehingga dapat mengambil
dan mengirim sampel/bahan yang dapat dipertanggung jawabkan.
1.
2.
3.
4.
laboratorium.
Makanan yang dikemas(dalam kertas nasi, plastik, kardus, styrofoam, dll) :
Ambil sampel dengan kemasannya
Sampel jangan dibuka
Makanan yang tidak dikemas :
Gunakan peralatan steril
Ambil sampel secara aseptis sebanyak 0.5 1 kg, masukkan sampel ke
1. Beri label pada setiap sampel segera setelah dikemas seperti berikut:
Sampel beku : simpan dalam boks lalu diberi es kering yang telah dibungkus
kertas sehingga sampel tetap beku
4. Bawa sampel dengan sepeda motor/alat transportasi cepat lainnya ke tempat
penyimpanan sampel (puskesmas / rumah sakit yang mempunyai fasilitas
pendingin)
5. Masukkan semua sampel di tempat yang sesuai :
Sampel non beku disimpan di dalam lemari pendingin pada suhu 0-4 oC
Sampel beku disimpan pada suhu -18oC
II. PENGAMBILAN SAMPEL
TAHAPAN :
Persiapan peralatan
Jenis sampel
Pengambilan sampel
PERSIAPAN PERALATAN
1. Disiapkan formulir sesuai keperluan :
a. Formulir 4 : Label Sampel Pangan
PERSIAPAN PERALATAN
Harus disiapkan peralatan bersih yang siap untuk disterilkan
misalnya :
Autoclave dengan energi listrik
Autoclave dengan energi gas
Panci perebus
Alkohol dan bunsen
(risiko relatif)
tinggi yang berbeda nyata dengan uji statistik
Ditentukan jenis uji laboratorium yang diminta pada Formulir 22
Diambil sampel, dikemas, diberi label (Formulir 4 )
Sampel tersebut harus disertai surat pengantar pengujian sampel (Formulir
sampel
tanpa
thawing
(dilelehkan)
atau
tanpa
dibuka
kemasannya
III. PENGEMASAN SAMPEL
Boks pendingin Semua peralatan disiapkan
Boks styrofoam untuk es kering, Sarung tangan untuk es kering
Es batu dalam kantong plastik
Adsorben dalam kemas kertas
Balok es kering Es kering bentuk pellet
Es kering bentuk lembaran
IV.PENGIRIMAN SAMPEL
Perlengkapan untuk Pengiriman Sampel
Siapkan boks pendingin
Siapkan es batu
Siapkan es kering
CARA PENANGANAN SAMPEL
Es kering
Jangan menyimpan es kering dalam wadah yang terbuat dari logam, gelas,
plastik atau sejenisnya yang tertutup rapat dan tidak dapat dilewati udara ~
risiko dapat meledak
Jika menggunakan kemasan, maka harus diberi lubang secukupnya agar
tekanan tidak berlebihan
Jika sampel dikemas dalam plastik, maka es kering harus dibungkus dengan
kertas ~ mencegah kontak langsung dengan plastik sehingga plastik tidak
rapuh atau pecah
Sampel Beku :
Siapkan boks pendingin (sebaiknya yang sedikit berlubang untuk keluarnya
gas CO2)
Siapkan es kering
Masukkan sampel ke dalam boks pendingin
Sebarkan es kering (usahakan es kering dibungkus kertas) di sekeliling
sampel agar kondisi sampel tetap beku\
Cantumkan keterangan BERISI ES KERING pada boks atau karton
pengiriman
Tahapan Pengiriman Sampel
Isi formulir pengujian sampel pangan (Formulir 22)
Isi surat pengantar pengujian sampel pangan (Formulir 21)
Segera kirimkan sampel ke laboratorium yang dituju
Kondisi sampel layak uji
Tidak busuk
Jumlah mencukupi