Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN LABORATORIUM

SOP PENANGANAN SAMPEL WABAH KERACUNAN

Di susun oleh :
KELOMPOK C

ANIS SYAKIRATUL RISKI


HIKMATIAR
I DESAK MADE NILA ASRIANI
I DEWA AYU OKA YULIANINGSIH
IDA AYU ADRIANI PUTRI
NURULHIDAYATI
NURUL HIDAYATI
RAHMAT FAHMI ARIF
RAHMAH FITRIATUN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM


JURUSAN ANALIS KESEHATAN
MATARAM
2014

PENDAHULUAN
Keracunan dapat terjadi dalam kehidupan sehari hari, bersifat insidentil (tidak
terduga sebelumnya) dan dapat berasal dari makanan, minuman, air, udara dan lain
lain.
Pengambilan dan pengiriman sampel/bahan akibat keracunan merupakan
suatu tahap langkah yang memegang peranan penting dalam kasus keracunan,
sebab berhubungan erat dengan hasil pemeriksaan laboratorium nantinya.
Untuk memperoleh hasil pemeriksaan yang dapat dipertanggung jawabkan,
maka syarat syarat pengambilan, pemilihan,penyimpanan, pengiriman sampel ke
laboratorium harus dipenuhi dan benar benar diperhatikan.
Seorang pengambil sampel/bahan akibat keracunan harus terampil dan jeli
dalam mengamati keadaan kasus keracunan tersebut, sehingga dapat mengambil
dan mengirim sampel/bahan yang dapat dipertanggung jawabkan.

Penanganan Sampel Keracunan


I. PENGAMANAN SAMPEL
Sampel harus memenuhi syarat :
a. Sampel yang dicurigai betul betul dapat mengganggu kesehatan
seseorang bahkan dapat menimbulkan kematian.
b. Jumlahnya cukup banyak, terutama pada kasus keracunan kimia
ataupun keracunan bakteri.
Untuk pemeriksaan kimia:
a. Sampel padat sekurang kurangnya 25 gram (Untuk kasus keracunan
bongkrek sekurang kurangnya 50 gram)
b. Sampel cair sekurang kurangnya 40 50 ml
c. Sampel air sekurang kurangnya 1 liter.
Untuk pemeriksaan Mikrobiologi :
Sampel padat sekurang kurangnya 200 gram
Sampel cair sekurang kurangnya 200 ml
Sampel cair sekurang kurangnya 100 ml
Sampel ini harus tidak mengalami perubahan ketika sampai di

1.
2.
3.
4.

laboratorium.
Makanan yang dikemas(dalam kertas nasi, plastik, kardus, styrofoam, dll) :
Ambil sampel dengan kemasannya
Sampel jangan dibuka
Makanan yang tidak dikemas :
Gunakan peralatan steril
Ambil sampel secara aseptis sebanyak 0.5 1 kg, masukkan sampel ke

dalam kantung plastik steril


Tutup rapat / ikat kemasan berisi sampel

1. Beri label pada setiap sampel segera setelah dikemas seperti berikut:

2. Buat Berita Acara Pengamanan Sampel Pangan

3. Masukkan sampel ke dalam boks pendingin dengan ketentuan :


Sampel dalam kantung plastik : diatur dalam boks lalu disebarkan es batu
Sampel pangan siap saji yang dikemas (kertas nasi, kardus, styrofoam, dll) :
sampel dikemas lagi dengan kantung plastik, dimasukkan ke dalam boks lalu
disebarkan es batu

Sampel beku : simpan dalam boks lalu diberi es kering yang telah dibungkus
kertas sehingga sampel tetap beku
4. Bawa sampel dengan sepeda motor/alat transportasi cepat lainnya ke tempat
penyimpanan sampel (puskesmas / rumah sakit yang mempunyai fasilitas
pendingin)
5. Masukkan semua sampel di tempat yang sesuai :
Sampel non beku disimpan di dalam lemari pendingin pada suhu 0-4 oC
Sampel beku disimpan pada suhu -18oC
II. PENGAMBILAN SAMPEL
TAHAPAN :
Persiapan peralatan
Jenis sampel
Pengambilan sampel
PERSIAPAN PERALATAN
1. Disiapkan formulir sesuai keperluan :
a. Formulir 4 : Label Sampel Pangan

b. Formulir 16 dan Formulir 17 : Formulir penentuan pangan yang dicurigai


sebagai penyebab keracunan pangan berdasarkan studi kohort dan
Formulir penentuan pangan yang dicurigai sebagai penyebab keracunan
pangan berdasarkan studi kasus-kontrol (case-control study).

c. Formulir 22 : Pengujian sampel pangan

Ket : Isian berdasarkan diagnosis etiologi (Formulir 19 atau Formulir 20)

d. Formulir 21 : Surat permohonan pengujian sampel

2. Semua peralatan yang akan digunakan harus dalam kondisi steril


Pengaduk steril, Sendok steril, spatula steril, Swab steril, Pengait steril,
Pipet steril, Scalpel siap disterilkan dan Scalpel steril
Sarung tangan steril (sarung tangan disposable / sekali pakai),
Kantung plastik (sekali pakai)
Wadah gelas / botol bermulut lebar (dalam kondisi steril), Gunting
steril, Peralatan steril siap pakai
Larutan pengencer steril, Media pengkaya steril, Larutan buffer atau
0.1% larutan pepton atau 0.85% larutan garam fisiologis (kondisi steril),
Wadah gelas (kapasitas 200 ml) steril berisi 20 mg Na-tiosulfat,
Larutan pengencer steril

PERSIAPAN PERALATAN
Harus disiapkan peralatan bersih yang siap untuk disterilkan

Disediakan perangkat untuk sterilisasi kering (oven) dan sterilisasi basah,

misalnya :
Autoclave dengan energi listrik
Autoclave dengan energi gas
Panci perebus
Alkohol dan bunsen

Sterilisasi peralatan dengan autoclave

Khusus untuk peralatan gelas atau logam yang tahan panas


Untuk sterilisasi alat gelas untuk analisis
Cawan petri
Pipet
Botol sampel, dll
Untuk sterilisasi media dan larutan pengencer
Peralatan, media dan pengencer yang telah steril harus selalu terjaga

sterilitasnya Sterilisasi peralatan dengan alkohol


Hanya dilakukan pada kondisi tertentu, misalnya beberapa peralatan kecil
namun
jumlahnya kurang mencukupi, misalnya sendok, pengaduk, pinset, scalpel
Semua pekerjaan harus dilakukan secara aseptis
Cara sterilisasi ini tidak boleh dilakukan terhadap peralatan utama untuk
analisis mikrobiologi, misalnya cawan petri, pipet
Sterilisasi sendok, pengaduk atau scalpel dengan alkohol
Siapkan alkohol dan bunsen
Celupkan sendok, pengaduk atau scalpel ke dalam alkohol
Angkat sendok, pengaduk atau scalpel dari alkohol, lalu tiriskan
Lewatkan sendok, pengaduk atau scalpel di atas api sampai alkohol
habis, dinginkan sejenak di dekat api, lalu sendok segera digunakan
untuk mengambil sampel
Pengambilan Sampel
Dipilih sampel pangan berdasarkan daftar pangan yang dicurigai sebagai
penyebab keracunan pangan (Formulir 16 dan Formulir 17) dengan RR

(risiko relatif)
tinggi yang berbeda nyata dengan uji statistik
Ditentukan jenis uji laboratorium yang diminta pada Formulir 22
Diambil sampel, dikemas, diberi label (Formulir 4 )
Sampel tersebut harus disertai surat pengantar pengujian sampel (Formulir

21) dan jenis uji yang diminta (Formulir 22)


Segera sampel dikirim ke laboratorium rujukan sesuai dengan prosedur

Pangan Siap Santap :


Ambil sampel dengan sendok/ spatula, atau jika perlupotong sampel dengan
pisau steril sebanyak 200 g
Masukkan sampel ke dalam kantung plastik atau wadah gelas bermulut
lebar steril
Tutup rapat
Beri label
Catatan :
Sampel pangan beku harus dipertahankan tetap beku sampai saat akan
dianalisis
Pengambilan

sampel

tanpa

thawing

(dilelehkan)

atau

tanpa

dibuka

kemasannya
III. PENGEMASAN SAMPEL
Boks pendingin Semua peralatan disiapkan
Boks styrofoam untuk es kering, Sarung tangan untuk es kering
Es batu dalam kantong plastik
Adsorben dalam kemas kertas
Balok es kering Es kering bentuk pellet
Es kering bentuk lembaran
IV.PENGIRIMAN SAMPEL
Perlengkapan untuk Pengiriman Sampel
Siapkan boks pendingin
Siapkan es batu
Siapkan es kering
CARA PENANGANAN SAMPEL

Masukkan es batu pada dasar boks pendingin


Masukkan sampel ke dalam boks pendingin
Sebarkan es batu di sekeliling sampel agar suhunya tetap dingin (0-4oC)
Tutup rapat

Es kering

Jangan menyimpan es kering dalam wadah yang terbuat dari logam, gelas,
plastik atau sejenisnya yang tertutup rapat dan tidak dapat dilewati udara ~
risiko dapat meledak
Jika menggunakan kemasan, maka harus diberi lubang secukupnya agar
tekanan tidak berlebihan
Jika sampel dikemas dalam plastik, maka es kering harus dibungkus dengan
kertas ~ mencegah kontak langsung dengan plastik sehingga plastik tidak
rapuh atau pecah

Sampel Beku :
Siapkan boks pendingin (sebaiknya yang sedikit berlubang untuk keluarnya
gas CO2)
Siapkan es kering
Masukkan sampel ke dalam boks pendingin
Sebarkan es kering (usahakan es kering dibungkus kertas) di sekeliling
sampel agar kondisi sampel tetap beku\
Cantumkan keterangan BERISI ES KERING pada boks atau karton
pengiriman
Tahapan Pengiriman Sampel
Isi formulir pengujian sampel pangan (Formulir 22)
Isi surat pengantar pengujian sampel pangan (Formulir 21)
Segera kirimkan sampel ke laboratorium yang dituju
Kondisi sampel layak uji
Tidak busuk
Jumlah mencukupi

Anda mungkin juga menyukai