Anda di halaman 1dari 2

TUGAS SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

RESUME JURNAL “ANALISIS PARTISIPASI KADER JUMANTIK DALAM UPAYA PENANGGULANGAN DEMAM
BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INDRALAYA”

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dengue dan disebabkan oleh nyamuk spesies Aedes aegypti. Penyakit ini banyak dijumpai di negara tropis
termasuk Indonesia. Penyakit ini hampir ditemukan di seluruh wilayah Indonesia kecuali tempat yang
ketinggiannya diatas 1000 meter di atas permukaan laut.

World Health Organization (WHO) mencatat sejak tahun 1968 hingga 2009 negara Indonesia
termasuk negara dengan DBD teringgi di Asia Tenggara. Di berbagai wilayah Indonesia terjadi peningkatan
kasus DBD, bahkan hingga ada yang meninggal karena penyakit DBD. Maka dari itu, partisipasi masyarakat
sangat diperlukan untuk memberantas sarang nyamuk melalui pemeriksaan jelantik secara berkala dan
berkesinambungan. Dalam meningkatkan partisipasi dibutuhkan kader jumantik yang merupakan kelompok
kerja kegiatan pemberantasan penyakit DBD tingkat desa, yang diharapkan dapat menggerakkan
masyakarat untuk pemberantasan penyakit DBD sehingga bisa menurunkan penularan penyakit DBD
ditingkat desa.

Berdasar hasil penelitian tidak ada kaitan antara usia dengan partisipasi kader jumantik di wilayah
Indralaya setelah dikontrol oleh variabel pendidikan, pekerjaan, komunikasi, motivasi, penghargaan, dan
kerjasama.

Tingkat pendidikan seseorang dapat mempengaruhi partisipasi karena pendidikan yang diperoleh
dapat memudahkan untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena telah mendapatkan pelatihan
mengenai kegiatan jumantik sehingga pengetahuan mengenai kegiatan jumantik sama walaupun tingkat
pendidikan yang berbeda.

Pekerjaan seseorang dapat berhubungan dengan partisipasi kader jumantik, seseorang yang
bekerja berpeluang lebih rendah untuk berpartisipasi aktif dibandingkan dengan yang tidak bekerja karena
seseorang yang bekerja telah ada kesibukan dengan pekerjaannya dibandingkan dengan yang tidak bekerja.

Motivasi kader sangat berpengaruh pada keaktifan kader dalam menjalankan kegiatan. Bila
motivasi kader rendah maka kehadiran kader dalam kegiatan akan berkurang sehingga dapat berdampak
pada menurunnya keaktifan kader. Pengaruh motivasi terhadap peran serta kader dan masyarakat
menentukan keberhasilan kegiatan.
Komunikasi yang baik dapat meningkatkan partisipasi kader sehingga kegiatan posbindu dapat
berjalan dengan baik. Jadim, semakin baik komunikasi maka semakin tinggi kader untuk berpartisipasi
dalam kegiatan jumantik.

Penghargaan memiliki hubungan dengan partisipasi kader jumantik di wilayah kerja Puskesmas
Indralaya. Penghargaan kader meupakan upah atau gaji yang diberikan kepada kader. Insentif dapat
memberikan motivasi atau semangat partisipasi kader.

Dalam menangani masalah jentik nyamuk dibutuhkan adanya kerjasama lintas sektoral antara dua
sektor yaitu antara bidan desa dengan kepala desa maupun antara pihak puskesmas dengan kepala desa,
tidak bisa jika hanya dilakukan oleh satu sektor saja karena kegiatan ini berhubungan langsung dengan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai