Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH

TENTANG KEBIJAKAN
PENGELOLAAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH
NOMOR : 200/RSNH/SK-DIR/IV/2013
DIREKTUR RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH
Menimbang :
Bahwa dalam rangka mendukung dan melindungi pasien, pengunjung, karyawan dan
masyarakat sekitar dalam kesehatan lingkungan rumah sakit, maka rumah sakit perlu
dibentuk pengelolaan mengenai pelayanan sanitasi rumah sakit

Mengingat :
1. Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit
2. Pedoman sanitasi rumah sakit di Indonesia tahun 1992

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR NUR HIDAYAH TENTANG
KEBIJAKAN PENGELOLAAN SANITASI LINGKUNGAN
RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH
KEDUA : Setiap pasien, pengunjung, karyawan dan masyarakat sekitar wajib
dilingdungi oleh rumah sakit dari pengelolaan sanitasi lingkungan
dengan beberapa upaya umum sesuai yang terlampir dalam keputusan
ini
KETIGA : Rumah sakit wajib mengidentifikasi kebutuhan sanitasi untuk
rumahsakit, pasien, pengunjung, karyawan dan masyarakat sekitar
KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan terlaksanaanya pengelolaan sanitasi
lingkungan rumah sakit nur hidayah dilaksanakan oleh kepala bagian
sanitasi RS Nur Hidayah
KELIMA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
kembali apabila dipandang perlu
Bantul, 10 April 2013
Direktur RS Nur Hidayah
Dr. Arrus Ferry
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RS NUR HIDAYAH
NOMOR : 200/RSNH/SK-DIR/IV/2013
TANGGAL : 10 April 2013

1. Rs Nur Hidayah melaksanakan pengelolaan sanitasi meliputi pengendalian vektor,


linen dan loundry, sterilisasi, pengelolaan L-B3, penyehatan ruang dan halaman RS,
persyaratan hygiene sanitasi makanan, penyehatan air bersih, pengelolaan IPAL, dan
pengamanan radiasi.
2. Pengendalian vektor RS Nur Hidayah merupakan pengendalian serangga, tikus, dan
binatang pengganggu lainnya untuk menggurangi jumlah populasinya sehingga
keberadaannya tidak menjadi vektor penyakit, unit ini mencakupi :
Kepadatan jentik aedes sp yang diamati melalui indeks kontainer harus 0 (nol)
Tidak ditemukannya lubang tanpa kawat kasa yang memungkinnkan nyamuk
masuk ke dalam ruangan, terutama di ruang perawatan
Semua ruangan rumah sakit harus bebas kecoa, terutama pada dapur, gudang
makanan, dan ruang sterilisasi
Tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan tikus terutama pada daerah
bagunan tertutup rumah sakit
Tidak ditemukannya lalat di dalam bangunan rumah sakit
Di lingkungan rumah sakit harus bebas kucing dan anjing
3. Linen dan loundry sesuai dengan SK tentang Pengelolaan Linen dan Loundry.
4. Sterilisasi sesuai dengan SK tentang Sterilisasi RS Nur Hidayah.
5. Pengelolaan L-B3 sesuai dengan SK tentang Pengelolaan Bahan dan Limbah Padat.
6. Penyehatan ruangan dan halaman RS merupakan semua ruang/ unit dan halaman yang
ada di dalam batas pagar rumah sakit (bangunan fisik dan kelengkapannya) yang
dipergunakan untuk berbagai keperluan dan kegiatan rumah sakit. Mencakup unit :
Lingkungan bangunan rumah sakit
Konstruksi bangunan rumah sakit : lantai, dinding, ventilasi, atap, langit-
langit, konstruksi, pintu, jaringan instalasi, lalu lintas antar ruangan dan
fasilitas pemadam kebakaran.
Ruang bangunan : zona risiko rendah, sedang, tinggi,dan sangat tinggi
Kualitas udara ruang
Pencahayaan
Pengawasan : suhu, kelembaban, dan tekanan
Kebisingan
Fasilitas sanitasi RS
Jumlah tempat tidur
Lantai dan dinding : ruang operasi, perawatan, isolasi dan UGD harus bersih
dan bebas patogen dan gas gangren
7. Persyaratan hygienen sanitasi makanan meliputi :
Angka kuman E.coli pada makanan harus 0/gr sample makanan dan pada
minuman angka kuman E.coli harus 0/100 ml sample minuman
Kebersihan peralatan ditentukan dengan total coli kuman sebanyak-banyaknya
100/cm2 permukaan dan tidak ada kuman E. Coli.
Makanan yang mudah busuk disimpan dalam suhu panas lebih dari 65,5 oC
atau suhu dingin kurang dari 4 oC, untuk makanan disajikan lebih dari 6 jam
disimpan suhu -5 oC sampai -1oC.
Makanan kemasan tertutup sebaiknya disimpan dalam suhu 10 oC
Kelembabab penyimpanan dalam ruangan 80-90 %
Cara penyimpanan bahan makanan tidak menempel pada lantai, dinding, atau
langit-langit dengan ketentuan : jarak bahan makanan dengan lantai 15 cm,
jarak bahan makanan dengan dinding 5 cm, dan jarak bahan makanan dengan
langit-langit 60 cm.
8. Penyehatan air bersih merupakan air yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari.unit
ini mencakupi :
Untuk air minum menggunakan air minum isi ulang dari instasi yang telah
bersertifikat.
Sumber air minum alternatif dengan pembelian air galon yang memenuhi
syarat kualitas air
Air minum pada tempat-tempat yang telah ditentukan disediakan selama 24
jam sehari dan berlangsung terus menerus.
Air besih alternatif adalah menggunakan air PAM, jika air PAM mati maka
menggunakan sumber alternafif lain yaitu dengan pembelian air menggunakan
truk tanki air bersih yang di telah memenuhi syarat air bersih
Ujicoba terhadap sumber air bersih/minum alternatif sekurang-kurangnya
setahun sekali atau lebih sering sesuai peraturan perundangan yang berlaku
atau sesuai kondisi sumber air.
Setiap ujicoba air bersih/minum alternatif harus didokumentasikan.
Untuk air bersih yang digunakan sehari-hari menggunakan air bawah tanah
yang telah di treatmen menggunakan clorine difuser sebelum didistribusikan.
Air di tampung denga bak reservoir.
Air bersih dilakukan pengecekan ke laborat dinas setempat dengan kurun
waktu 1 bulan untuk bakteriologi dan fisika, sedangkan kimia 3 bulan sekali.
Jumlah sampel yang diambil adalah 4 buah botol sample untuk 50 bed
Menempel hasil uji air bersih ditempat yang startegis
9. Pengelolaan IPAL sesuai dengan SK tentang Pengelolaan IPAL RS Nur Hidayah.
10. Pengamanan radiasi merupakan emisi dan penyebaran energi melalui ruang (media
dalam bentuk gelombang elegtromagnetik atau partikel-partikel atau elemter dengan
kinetik yang sangat tinggi yang dilepaskan dari bahan atau alat radiasi yang
digunakan oleh instasi di rumah sakit. Sedangkan pengamanan dampak radiasi
merupakan upaya perlindungan kesehatan masyarakat dari dampak radiasi melalui
promosi dan pencegahan risiko atas bahaya radiasi, dengan melakukan kegiatan
pemantauan, investigasi, dan mitigasi pada sumber, media lingkunagn dan manusia
yang terpajan atau alat yang mengandung radiasi. Unit ini mencakup :
Nilai batas dosis (NBD) bagi pekerja yang terpajan radiasi sebesar 50 mSv
(mili sievert) dalam 1 th
NBD bagi masyarakat yang terpejan sebesar 5 mSv (mili Sievert) dalam 1 th
11. Tenaga listrik disediakan selama 24 jam sehari dan berlangsung terus menerus dengan
berlangganan kepada Perusahaaan Listrik Negara (PLN) dan penyediaan genset yang
adekuat.
12. Zona resiko tinggi kegagalan listrik adalah IGD, VK, OK, rawat inap dan HCU.
13. Sumber listrik alternatif adalah genset dengan teganggan 100 KVA
14. Generator diuji minimal 1 tahun sekali dan telah mempunyai setifikat izin pemakaian
15. Ujicoba terhadap sumber listrik alternatif sekurang-kurangnya setahun sekali atau
lebih sering sesuai peraturan perundangan yang berlaku atau sesuai kondisi sumber
listrik
16. Setiap ujicoba sumber listrik alternatif harus didokumentasikan.

Bantul, 10 April 2013


Direktur RS Nur Hidayah

dr. Arrus Ferry

Anda mungkin juga menyukai